Cinta Pada Istri Urakan - Bab 172 Maira Bertunangan

Ketika Real Estate Podomoro milik Romo muncul sebagai salah satu Real Estate besar yang sangat diperhitungkan, perusahaan Tere Liye yang dikelola oleh Rama juga ikut naik, dalam seketika perusahaan Tere Liye juga masuk dalam daftar perusahaan yang diperhitungkan.

Sedangkan saat harga saham Grup Gumaya menurun, perusahaan Atmaja kembali merangkak naik dengan kekuatan yang tidak pernah disangka-sangka oleh semua orang, hal ini menjadi berita yang menarik di dunia industri.

Setelah masa-masa tergelap Rama saat dia harus mengalami kebangkrutan sudah berlalu, dia kembali lagi ke hadapan publik dengan sikap sebagai seorang pemenang.

Rama yang sekarang nilainya sudah naik 2 kali lipat.

Sedangkan Maira akhirnya menerima pernyataan cinta dari Tanu Dibyo, anak tunggal Presdir Blue City Internasional, Ciputra Dibyo, mereka bahkan akan bertunangan pada Sabtu ini.

Tanu ini adalah seorang tuan muda kaya yang sesungguhnya.

Dia juga dikenal sebagai seorang playboy kaya yang sering sekali berhubungan dengan banyak wanita, karena dia sering sekali kedapatan difoto saat sedang berkencan bersama dengan artis atau model wanita dan masuk ke dalam tajuk utama dunia hiburan.

Seiring dengan suksesnya perusahaan Tere Liye masuk ke dalam daftar perusahaan yang diperhitungkan, berita soal Maira dan Tanu yang akan bertunangan juga menyebar dengan sangat cepat.

Jika dua perusahaan besar itu disatukan, harga saham perusahaan Tere Liye dan Blue City naik cukup banyak, ini adalah sebuah win win solution untuk mereka semua.

Disaat Laras baru saja mengetahui berita tentang kak Maira dan Tanu yang berpacaran lewat internet, hampir di saat yang bersamaan, dia juga menerima kartu undangan yang berasal dari keluarga Atmaja.

Kak Maira dan Tanu akan melangsungkan pesta pertunangan mereka di Hotel Holiday Internasional pada sabtu ini.

"Halo, Manda, kenapa kak Maira bisa tiba-tiba mau tunangan?"

"Tidak bisa dibilang tiba-tiba juga, mereka sudah berpacaran selama 2 minggu, jika dibandingkan dengan dirimu dan Gavin, mereka masih termasuk lama."

Perkataan Manda membuat Laras tidak mampu berkata-kata, benar juga.

"Aku sembarangan cari lewat internet saja langsung dapat menemukan masa lalu gelap yang dimiliki oleh Tanu, jelas sekali kalau dia adalah seseorang yang hanya suka bermain-main saja, jika kak Maira menikah dengannya, apakah orang itu bisa diandalkan? Paman dan bibi setuju?"

Manda : "Aku sudah pernah membujuknya, tapi dia dan ibuku menyukai latar belakang dan juga uang yang dimiliki oleh keluarga pria itu, sudahlah, ini adalah jalan yang dia pilih sendiri, aku harap dia tidak akan menyesal nantinya."

Laras menghela nafas, "Baiklah kalau begitu."

"Hari sabtu kamu datang pagian ke rumahku, jika tidak aku akan merasa sangat bosan."

"Ok, lagipula aku juga tidak ada kerjaan di rumah."

Dalam sekejap mata akhir pekan sudah tiba, pagi-pagi sekali Laras sudah pergi ke rumah keluarga Atmaja.

Putri tertua keluarga Atmaja hari ini bertunangan, karena itu seluruh orang yang berada di rumah keluarga Atmaja sangat sibuk.

"Nyonya Pradipta, silahkan masuk ke dalam."

Tiba-tiba saja ada orang yang datang menyambut Laras, dia segera melambaikan tangannya dan berkata : "Tidak perlu mengurusku, kamu lanjutkan saja pekerjaanmu."

Dia berdiri di depan pintu dan melihat ke dalam, keluarga Atmaja yang sekarang terlihat lebih mencolok dan flamboyan dibandingkan sebelumnya.

Setelah mereka bangkit kembali, keluarga Atmaja membangun kembali seluruh halamannya menjadi jauh lebih besar.

Begitu Laras masuk ke dalam aula utama, dia langsung melihat kalau semua orang berada di sana, Maira berdandan seperti malaikat.

"Kak Maira, selamat atas pertunanganmu, ini adalah hadiah untukmu, aku harap kamu menyukainya."

Sebelum kemari, kepala pelayan Dewa membantunya untuk mempersiapkan hadiah ucapan selamat dan juga angpau, jika tidak, dia juga tidak mengerti etika dalam pemberian hadiah ini.

Hadiahnya adalah sepasang gelang giok, giok zamrud yang berkualitas terbaik, begitu dilihat saja bisa langsung tahu kalau harganya sangat mahal.

Maira tidak begitu tertarik kepada gelang giok dan barang-barang sejenisnya, namun Nagita sangat menyukainya, setelah dia menerima hadiah dan juga angpaunya, dia langsung menyuruh pembantu untuk menyimpannya dengan baik, "Laras, kemari kemari, ayo duduk, kamu terlalu sungkan, Gavin mana? Kenapa dia tidak datang bersamamu?"

"Dia akan datang saat pesta pertunangan nanti malam, aku tidak ada kerjaan jadi pagi-pagi sudah datang kemari untuk melihat apakah ada sesuatu yang bisa aku bantu."

"Oh, apa yang kamu katakan, kamu adalah tamu penting, kami mana berani memintamu untuk membantu."

Laras bagaimana mungkin bisa tidak mendengar nada bicara bibinya yang terdengar masam itu, jika dibandingkan dengan dirinya yang berbicara dengan begitu ramahnya saat berada di pedesaan, dia benar-benar bagaikan dua orang yang berbeda.

Akan tetapi benar juga, keluarga Atmaja sudah kembali berjaya, dengan karakter bibinya yang seperti itu, mana mungkin dia tidak menyombongkan dirinya.

Laras duduk dengan diam di samping Manda, saat pantatnya baru saja menyentuh sofa, pamannya kembali berkata, suaranya juga terdengar sinis.

Rama berkata : "Laras, kenapa ayahmu tidak datang? Keponakannya mau bertunangan dia juga tidak datang, tidak ada alasan bukan? Dia tidak ada waktu untuk datang atau tidak punya muka untuk datang?"

Laras tertegun cukup lama namun masih tidak mengerti maksud perkataan pamannya ini, apa maksudnya dengan tidak ada muka untuk datang kemari.

Saat Nagita melihat suasananya membeku, dia mendorong suaminya dan berkata : "Kamu itu yah, kalau adikmu tidak datang ya sudah, kita juga tidak membutuhkan bantuannya."

Perkataan yang terdengar seperti sedang berusaha untuk mencairkan suasana ini, namun malah lebih mirip seperti sedang menambahkan minyak ke dalam api, hal ini segera memicu kemarahan Rama, dia berkata dengan emosi : "Huh, dia pasti tidak pernah menyangka kalau kakaknya masih bisa seperti hari ini, meskipun dia bernama Atmaja, namun dia adalah menantu keluarga Bakri. Saat keluarga Atmaja jatuh, dia tidak mengulurkan tangan membantu, saat keluarga ini sudah kembali berjaya, kami juga tidak perlu semangat darinya, jika tidak membantu saat kami sedang membutuhkan bantuan, maka tidak perlu ambil bagian saat kami sudah kembali berjaya."

Laras yang mendengarnya merasa sangat heran, menurut sepengetahuannya, villa ini diberikan ayahnya kepada pamannya tanpa harus membayar sepeserpun, selain itu ayahnya juga langsung kembali kemari saat mendengar keluarga Atmaja bangkrut, kenapa dibilang 'tidak mau membantu saat sedang dibutuhkan'?

Laras adalah seorang gadis yang terus terang, dia langsung berkata dengan tidak terima : "Paman, apakah ayahku berkata kalau dia tidak akan datang? Meskipun dia tidak datang, pasti juga karena dia mempunyai alasannya tersendiri, apa maksud paman berkata seperti ini?"

Masih berkata di hadapannya pula, bukankah ini namanya sengaja?!

Baru saja Rama ingin membantahnya, Nagita langsung menariknya dan tersenyum untuk mencairkan suasana, "Iya iya, siapa tahu adikmu juga seperti Gavin, hanya datang nanti malam saat pesta pertunangan, kamu tidak usah cemas.....Laras, hehehe, pamanmu bersikap seperti itu juga karena dia kangen dengan ayahmu, hari ini Maira bertunangan, bagi kami semua ini sangat penting, di hari yang penting seperti ini tentu saja kami berharap bisa menikmatinya bersama dengan orang yang paling dekat dengan kami, kamu jangan salah paham ya."

Laras merasa sangat kesal, wajah paman dan bibinya juga terlihat emosi, dimana letak permasalahannya, semua mereka sendiri yang mengatakannya, dia juga tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, jadi meskipun ingin menyangkalnya dia juga tidak tahu harus mengatakan apa.

Namun dia tahu kalau pasti sudah terjadi sesuatu antara ayahnya dan pamannya

Para pembantu di rumah ini terlihat sibuk keluar masuk, selain itu para kerabat keluarga Atmaja juga terus berdatangan, Rama dan Nagita sibuk menyambut tamu, jadi tidak mempedulikannya lagi.

Laras ingin bertanya kepada kakek, namun kakek hanya menepuk tangannya dan berbisik kepadanya : "Sudahlah, mereka tidak akan bisa mengerti."

"???" apa yang sebenarnya sudah terjadi, siapa yang bisa memberitahuku?

Upacara pertunangan diadakan dengan sangat tradisional, pihak pria datang pada waktu yang sudah ditentukan dengan sederet mobil mewah, sangat berlebihan, hadiah pertunangan yang diberikan pihak pria memenuhi seluruh aula, semuanya adalah barang berkualitas terbaik.

Yang paling berlebihan adalah uang nikahnya, 1 miliar 990 juta semuanya diberikan dalam bentuk tumpukan seratus ribuan uang tunai, menggunung membentuk sebuah gunung kecil.

Teman-teman dan juga kerabat yang sudah datang sebelumnya melihat hal itu dengan tercengang, tidak ada yang tidak menunjukkan wajah penuh kekaguman.

"Tidak disangka-sangka keluarga Atmaja dapat kembali naik dalam waktu yang begitu singkat, saat itu tidak seharusnya aku memaksa Rama mengembalikan uangku, karena hal itu sedikit banyak sudah menghapus rasa persaudaraan di antara kami."

"Benar sekali, anak kedua keluarga Atmaja adalah bos Real Estate Podomoro, anak pertama keluarga Atmaja bisa membuat perusahaannya bangkit kembali, bahkan menikahkan putrinya ke keluarga Dibyo, keluarga Atmaja yang sekarang sudah tidak sama dengan yang dulu lagi."

"Iya, keluarga Atmaja dan keluarga Song baru membentuk aliansi dengan pernikahan saja, harga saham kedua keluarga itu naik 30%, nanti jika mereka berdua benar-benar sudah menikah, tidak tahu bisa naik seberapa besar."

"Lihatlah apa yang sudah diberikan oleh keluarga Dibyo, hadiah pertunangan dan uang susu saja sudah sebanyak ini, hadiah pernikahan yang nanti akan diberikan pasti akan benar-benar sangat besar."

Saat Nagita mendengar para kerabat berbisik-bisik membicarakan hal ini, hatinya merasa sangat gembira, dia membusungkan dadanya, wajahnya juga bersinar, selain itu dia juga semakin lama semakin menyukai menantunya ini.

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu