Cinta Pada Istri Urakan - Bab 314 Apakah Kamu Begitu Kesulitan Menghadapiku?

Tidak ada yang menyangka, dari pesta pertunangan yang semarak sampai pesta pernikahan yang mewah ini, berakhir menjadi sebuah tragedi yang menyedihkan.

Para tamu undangan sudah pulang, meninggalkan jejak injakan diatas kelopak bunga yang memenuhi semua tanah, lautan bunga kini menjadi pamakaman bunga, dibawah cahaya rendah, darah diatas panggung memancarkan kehati-hatian, seolah-olah memberitahu bahwa dunia—kesucian pernikahan bukanlah sebuah penistaan.

Maira diantar ke Rumah Sakit Kejiwaan, selain Rama dan Nagita, polisi juga menemaninya.

Tanu yang berbaring diatas ranjang didorong ke Ruang Gawat Darurat, sebuah pisau yang panjang melewati dadanya, dan dia mengeluarkan banyak darah.

Manda seperti orang bodoh, dia sedang mengobati lukanya di ruang pasien sambil menunggu berita di pintu Ruang Gawat Darurat.

Dia hanya duduk diam, tidak berbicara, dan wajahnya juga tidak berekpresi, seolah tidak bisa mendengar suara disebelahnya.

Ciputra memegang Elsa yang sudah menangis daan pingsan beberapa kali.

“Gadis murahan, pembunuh, jika putraku terjadi sesuatu, aku tidak akan mengampunimu.”

“Aku ingin membunuh setan ini.”

“Manda, kamu ingat, matipun aku tidak akan membiarkanmu.”

Elsa berusaha untuk memukul Manda, akan tetapi Laras menghalanginya.

Karena hubungannya dengan Gavin, Elsa tidak berani menyentuh Laras dan juga Manda, tetapi kata-kata kasar dari mulutnya tidak pernah berhenti, bahkan sampai seorang perawat datang beberapa kali untuk memperingatinya, tapi tidak ada gunanya.

Setelah menerima berita Rendra langsung datang. Dia tidak tahu apa yang sudah terjadi.

Ketika dia sampai, dia hanya melihat banyak orang yang sedang menunggu di Ruang Gawat Darurat, dan Nyonya Dibyo menunjuk Manda sambil memarahinya dengan kalimat yang sangat buruk.

“Putraku tidak bisa melihat kelakuan liarmu yang tidak tahu didapat dari ayah atau ibumu, kamu seorang setan, dulu aku terlalu meremehkanmu, tidak menyangka kemampuanmu sangat tinggi, aku sangat mengagumimu.”

“aku beritahu kepadamu Manda, tidak peduli trik apa yang kamu gunakan untuk Tanu, aku tidak akan membiarkan seoraang yang liar memasuki pintu keluarga Dibyo, bermimpilah kau.”

Memarahi dengan waktu yang lama, suara Elsa tidak sekuat pertama kali, tapi itu cukup tidak enak didengar dan setiap kata-katanya sangat menusuk dihati.

Ketika Rendra baru saja tiba dia mendengar kata-kata itu dan memiliki pertanyaan dihatinya, “Nyonya Dibyo, apa maksud dari kata-katamu ini?”

Manda mendengar suara Rendra dia langsung mendongak, hatinya sangat kesal, dia tidak tahu harus bagaimana menjelaskan masalah ini ke pada Rendra .

Saat itu juga pintu Ruang Gawat Darurat terbuka, dan Elsa tidak berkata lagi dan bergegas mendekatinya, “Dokter, bagaimana kondisi anak saya?”

Dokter menghela nafas, “Untungnya organ utama tidak tertusuk, dan juga diantar tepat waktu, ini adalah keberuntungan yang luar biasa.”

Elsa meraih tangan dokter dengan penuh syukur, “Terima kasih dokter, kamu telah menyelamatkan nyawa anakku, itu sama saja dengan kamu menyelamatkan nyawa keluarga kami.”

Tanu dipindahkan di ruang ICU selama satu hari, lukanya adalah luka luar, setelah pisau dikeluarkan, tinggal menghentikan darahnya, jadi bukan masalah besar.

Tetapi situasi Maira tidak begitu baik, penyakitnya ini lebih serius daripada ketika dia mengalaminya pertama kali.

Waktu sudah larut malam, tiupan angin sepoi-sepoi, embun malam yang sangat dingin, suara serangga dirumput menjadi lambat, seluruh dunia menjadi sepi.

Gavin dan Laras sedang duduk didalam mobil, Rendra dan Manda masih berbicara diluar.

Karena terlalu sepi, suara obrolan mereka terdengar sangat jelas.

“Ketika aku menjemputmu, aku melihat ada sedikit yang aneh dengan dirimu, aku bertanya kenapa, kamu jawab tidak ada apa-apa, kenapa kamu tidak mengatakan yang sebenarnya?”

Menghadapi pertanyaan Rendra, Manda hanya bisa mengatakan, “Aku tidak ingin kamu salah paham.”

“Apakah benar begitu?”

“Emm, percayalah padaku?”

“Manda, jika kamu seperti ini aku susah untuk mempercayaimu, kamu bilang kamu tidak banyak berhubungan dengan Tanu, mengapa dia memiliki hubungan yang mendalam padamu? Sampai dia mengorbankan nyawanya demi melindungimu?”

Disisi lain, Laras mendengar perkataan itu, dia tidak bisa menahannya, dia segera menjangkau dan membuka pintu.

“Apa yang kamu lakukan?” Gavin dengan cepat memberhentikan Laras .

“Suasana hati kakakmu sedang buruk.”

“ Masalah mereka biarlah mereka yang menyelesaikannya.”

Laras tidak tahan dengan sikap dingin Gavin, “mereka berdua adalah kakakmu dan kakakku, jika mereka punya masalah, bisakah kita mengabaikannya?”

“Tergantung masalah apa yang sedang dialami, jika masalah perasaan orang lain tidak bisa ikut campur.”

“Aku tidak bisa melihat Manda begitu sedih dan kesusahan.”

“Kalau kita ikut campur dalam masalah Vero dan Sonny, apakah ada hasilnya? Bukankah itu akan membuat Vero makin sedih?”

“Kamu menyalahkanku makin membantu makin menyusahkan?”

“Aku tidak mengatakan seperti itu.”

“Kamu mengatakanya, raut wajahmu sudah mengatakan semua itu.”

Gavin sedikit tidak berdaya, dia yakin pada akhirnya dia bisa menang debat dengan wanita?!

“Laras, kita tidak memiliki masalah, jangan ribut ya.”

Laras mendorong tangan Gavin, “Tidak, kecuali kamu membawa kakakmu pergi.”

Gavin merentangkan tangannya, “ini tidak benar.”

“Kamu tidak pergi, biar aku yang pergi, ah... jangan hentikan aku, Gavin kamu brengsek.”

“Ssttt......”

Laras kembali tenang, karena diluar sepertnya mereka sedang berdebat.

Emosi Manda tidak stabil, setelah ditahan begitu lama, dia sudah mencapai di ambang kehancuran. “Bisakah kita membicarakannya dilain hari? Bisakan kamu biarkan aku tenang? Saat ini aku benar-benar merasa kacau.”

Lalu, hening sangat lama.

Rendra bukanlah seorang anak yang berumur tujuh belas atau delapan belas tahun, masalah perasaan, tidak bisa dengan pendekatan keras.

Berita pernikahan ini sudah lama menjadi trending teratas, dan di media sosial dia juga ada banyak berita pernikahan ini, dia sudah mengetahuinya sejak lama.

Video yang diputar saat acara pernikahan juga ada di internet, dia juga sudah melihatnya.

Dia tidak percaya bahwa Manda dan Tanu memiliki hubungan spesial, dia berpikir hanya Tanu yang memiliki perasaan sepihak terhadap Manda, tetapi hal yang paling tidak dimengerti adalah mengapa Manda harus berbohong kepadanya.

Dia mengingat kejadian tadi malam ada yang aneh dengan dirinya, saat itu dia masih khawatir dan bertanya ada apa dengannya, tetapi ia tidak menjelaskan apa-apa kepada Rendra.

Rendra tidak pernah meragukan kata-katanya.

Tetapi hari ini, masalah ini terjadi secara tiba-tiba.

Pacarnya menjadi seorang yang licik yang merusak pernikahan kakaknya sendiri, pacarnya dan kakak iparnya sendiri memiliki hubungan yang spesial, kakak iparnya juga rela menyerahkan dirinya demi menyelamatkan pacar Rendra.

Dan dia masih belum bisa bertanya apa-apa.

Rendra menghela nafas beberapa kali, setiap menarik nafas selalu menahan dirinya, dia berkata pada dirinya sendiri, jangan terlalu cemas, pelan-pelan, jangan menakutinya, dan percayalah padanya.

“Baiklah, ayo kita pulang, tunggu sampai kamu mau mengatakanya, ini sudah sangat malam, Gavin dan Laras sudah lelah, biarkan mereka beristirahat lebih awal, besok Gavin harus pergi ke tentara.”

“Aku..... aku tidak ingin pulang bersamamu......”

Rendra menatapnya dengan dalam, dengan raut muka yang suram dan mata yang rumit, dan harus mengatakan sesuatu yang serius, “apakah kamu begitu kesulitan menghadapiku? Atau kamu takut menghadapiku?”

Laras melepaskan diri dari tangan Gavin dan segera keluar dari mobil, “kak, dia pergi denganku, Gavin hanya pulang sebentar saja, dan akan segera kembali ke tentara, dirumah tidak ada orang dan aku merasa bosan, Manda harus menemani aku.”

Alasa ini sangat tidak sesuai, tapi diantara Rendra dan Manda, lebih baik menggunakan alasan ini.

Perlahan Rendra mengangguk, “baiklah,” dia menatap Manda yang tidak berkata apa-apa “kamu... kamu bisa menghubungi aku, aku akan menunggu kabarmu.”

Manda tidak berbicara, dia hanya mengangguk.

Kemudian, Laras menarik Manda kedalam mobil, dan kembali ke kediamannya.

Novel Terkait

Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu