Cinta Pada Istri Urakan - Bab 973 Aku Merasa Ini Tidak Perlu

Romo mengatakannya dengan sangat jelas. Dia sengaja mengatakan bahwa dia hanya ingin bertemu dengan Lana saja, dan sama sekali tidak ingin bertemu dengan Reni.

Dulu, demi Reni, dia rela meninggalkan istri dan putrinya demi keegoisannya sendiri, dan harus meninggalkan kampung halamannya untuk menjadi menantu keluarga orang lain. Dua puluh tahun menjadi sepasang suami istri, dia bekerja keras selama dua puluh tahun untuk mendirikan Perusahaan Bakri untuk keluarga Bakri.

Dulu dia sangat mencintainya, tetapi sekarang dia sangat membencinya.

Siapa yang mengatakan bahwa tidak peduli dan tidak mencintai menandakan sama sekali tidak adanya rasa benci? Itu salah. Bahkan jika dalam nafas terakhir hidupnya, dia juga akan tetap membencinya.

Bahkan jika orang seperti ini sudah dijatuhkan hukuman, dia juga sulit untuk menghilangkan kebenciannya.

Balas dendam untuk membunuh ayahnya. Bagaimana mungkin dia tidak membencinya?

Dia tidak ingin bertemu dengan Reni lagi dalam hidupnya. Dia khawatir dia tidak bisa menahan dirinya untuk membunuhnya.

Terutama setelah Gavin memberitahunya tentang krisis yang sedang dialami Perusahaan Bakri. Tebakannya sama dengan Gavin, yaitu Reni pasti akan memohon padanya meskipun dirinya juga membencinya.

“ Lana, ayah sudah memberitahumu bahwa kamu akan selalu menjadi putriku. Jika kamu sedang menghadapi kesulitan, ayah akan melakukan segalanya untuk membantumu. Kamu sama pentingnya dengan Laras di hati ayah. Tetapi, jika itu terjadi pada ibumu, maka itu tidak perlu dibicarakan lagi. ”

Lana bisa merasakan peringatan dalam kata-kata Romo, dan dia pun gemetaran.

“ Lana, apakah kamu sudah mengerti? Kamu sudah dewasa, dan kamu juga merupakan orang yang mengalaminya sendiri. Aku dan ibumu telah sampai pada tahap ini, seharusnya kamu memiliki penilaian sendiri tentang siapa yang benar dan siapa yang salah. ”

Lana tidak berani mengatakan apa-apa lagi, dan menjawab dengan penuh ketakutan : “ Baik. ”

Setelah menutup telepon, Romo merasa sangat tenang. Dia tidak akan membiarkan Reni mempengaruhi kehidupannya yang damai sekarang.

Dia menjelaskan kepada Eli seperti mengobrol pada umumnya : “ Lana yang menelepon. Ibunya telah keluar dari penjara dan ingin bertemu. Tetapi aku merasa bahwa itu tidak perlu. ”

Eli merasa malu. Pada saat ini, dia merasa senang karena dirinya belum bisa berbicara.

Pada saat ini, angin dingin menghembus di wajah dan pohon juga berayun. Cabang-cabang pohon sangat panjang dan hampir menyentuh air. Ketika angin bertiup, cabang-cabang pohon terayun dan bermain dengan angsa putih di tepi danau. Angsa putih pun merenggangkan lehernya dan terus menyentuh daunnya.

Romo sedang berpikir untuk mengubah topik pembicaraan. Melihat pemandangan ini, dia pun mengulurkan tangannya dan menunjuk : “ Lihat itu. Apakah menurutmu angsa putih itu bisa memakan daun? ”

Eli tertawa dan menggelengkan kepalanya. Dia tertawa karena cara mengalihkan topiknya yang sangat buruk.

Di sisi lain, Reni sangat marah ketika dia mengetahui bahwa Romo menolak untuk bertemu dengannya. Dia melemparkan semua barang yang ada di dalam kamar.

“ Bagus Romo. Beraninya kamu memperlakukanku yang sudah menjadi istrimu selama 20 tahun seperti ini. Apakah kamu tidak takut akan pembalasan? ”

Lana berdiri di sebelahnya dan ingin menghentikannya, tetapi dia takut terluka. Dia hanya bisa membujuknya dengan berkata : “ Bu, jangan mengatakan tentang pembalasan. Aku khawatir guntur di langit akan menghantam kita. ”

“ Apa yang kamu katakan?! ”

“ Aku bisa mengerti tentang keputusan ayah, mengapa kamu tidak? ”

Reni berkata dengan dingin : “ Huh, ketika membicarakan tentang perceraian, dia berjanji untuk meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Tetapi siapa yang tahu jika krisis ini dikendalikan olehnya? Dia yang membangun Perusahaan Bakri dengan susah payah, jadi tidak mungkin baginya untuk tidak menginginkannya. Dia tidak akan pernah membiarkanku. ”

Lana tidak tahu kesulitan seperti apa yang telah diderita ibunya di dalam penjara sehingga membuat sikap ibunya berubah menjadi seperti ini. Tidak peduli itu karakter, temperamennya ataupun penampilannya, semua telah berubah.

Reni yang sekarang tidak lagi memiliki keanggunan seorang wanita. Makanan di penjara terlalu enak, pekerjaan dan istirahatnya teratur sehingga membuat tubuhnya menjadi besar, ditambah dengan sikapnya yang keras, membuatnya sama sekali tidak mirip dengan wanita yang dia kenal.

Lana melihatnya dengan sedikit ketakutan.

“ Pamanmu adalah seorang pencuri. Ketika aku tidak disini, dia menyerangmu dan mengambil keuntungan dari situasi ini. ”

“ Bu, lebih baik kita kembali dulu daripada memohon pada ayah disini. Selama kamu kembali, kakak sepupu dan paman tidak akan berani mengacau lagi. ”

“ Mereka memang tidak akan berani mengacau lagi. Tetapi jika ayahmu mendukung mereka, maka masalahnya sudah berbeda. ”

“ Tidak mungkin, ayah tidak harus melakukan semua ini. Jika ayah ingin balas dendam pada Perusahaan Bakri, maka sekarang Perusahaan Bakri pasti sudah tidak ada lagi. Jika dia ingin balas dendam padamu, kamu juga tidak akan mungkin keluar begitu cepat. ”

Reni menatapnya dengan tatapan dingin dan kembali bertanya : “ Lana, apa maksudmu? Apakah menurutmu aku belum cukup lama berada di penjara? ”

“ Bukan, bukan, aku bukan bermaksud seperti itu bu. Aku hanya berpikir, lebih baik kita jangan mengganggu ayah lagi. Kalian sudah bercerai, jika kalian masih membuat keributan, itu tidak akan ada untungnya. Selain itu, ini adalah Jakarta, dan ini adalah wilayah mereka. Lebih baik kita kembali ke Australia lebih awal. ”

Kalimat terakhir membuat Reni tersentuh. Sejak dia datang ke Jakarta bersama Romo, dia belum kembali selama bertahun-tahun. Awalnya, Romo ingin kembali ke negaranya untuk memulai bisnisnya sendiri. Dan untuk memanfaatkannya, dia pun mendukungnya. Tetapi akhirnya, dia kehilangan segalanya hanya dalam beberapa tahun.

Dia kehilangan suami yang dapat diandalkan, kehilangan keluarga yang bahagia dan hampir kehilangan Perusahaan Bakri, peninggalan ayahnya.

Memikirkan hal ini, dia tiba-tiba terjatuh dan duduk di lantai sambil menangis.

Lana : “... ”

Reni telah mengalami depresi sejak lama. Dia merasa kesepian di penjara, putrinya juga tidak datang menemuinya, dan Romo menuntut perceraian dengannya. Dia pun telah mencoba menggigit lidahnya untuk bunuh diri secara berkali-kali.

Dan setelah keluar dari penjara, dia malah mendengar bahwa kepemilikan Perusahaan Bakri telah berubah dan krisis keuangan juga terjadi pada Perusahaan Bakri. Dia benar-benar merasa tertekan.

“ Bu, jangan seperti ini... ”

“ Perusahaan Bakri adalah perusahaan yang ayah berikan padaku. Bagaimana mereka bisa merebut hanya dengan mengatakannya, apakah mereka tidak mengerti tentang hukum? Hanya karena ayah tidak memperlakukan mereka dengan baik sebelumnya, sehingga mereka dapat melakukan ini sesuka mereka? ”

Lana jongkok dan memegang tangannya, lalu dengan sabar menjelaskan : “ Bu, jika dipikir-pikir, kita yang sudah keterlaluan. Paman merebut kepemimpinan Perusahaan Bakri sama saja seperti kita yang merebut Real Estate Podomoro pada awalnya. ”

“ Apa yang kamu katakan. ” Reni melepaskan tangan Lana dan berkata : “ Real Estate Podomoro adalah milik Perusahaan Bakri. Jika bukan karena Perusahaan Bakri, dari mana Romo bisa mendapatkan modalnya? Dia menggunakan uang Perusahaan Bakri untuk mengelola Real Estate Podomoro. Jadi, apakah Real Estate Podomoro bukan milik kita? ”

Lana menangis, lalu menggelengkan kepalanya dan berkata : “ Bu, sadar bu, Real Estate Podomoro adalah perusahaan yang ayah berikan untuk Laras dan bukan untuk kita. ”

Reni merasa semakin tidak puas dan berkata : “ Apakah aku terlalu mudah untuk dibodohi sehingga semua orang ingin mengambil semuanya dariku. Ayahmu seperti ini, sepupu dan pamanmu juga sama. ”

“ Bu, ayo kita kembali, segera kembali dan merebutnya kembali. ”

“ Lana, tidak semudah itu untuk merebutnya kembali. Mereka pasti sudah mempersiapkannya. ”

“ Ayah sudah memberitahuku cara untuk berurusan dengan kakak sepupu. Paman memiliki hubungan dengan penyeludup di pelabuhan. Selama kita bisa menemukan penyeludupnya, kita pasti akan mendapatkan buktinya. Dan kemudian kita melaporkannya kepada polisi dan paman akan terkena masalah. Adapun kakak sepupu itu adalah orang yang lemah. Selama paman sudah ditangkap dan kita tetap tangguh, mereka tidak akan berani mengacau. ”

“ Apakah yang kamu katakan itu benar? ”

“ Iya, tidak peduli apa yang kamu pikirkan dan juga tidak peduli dendam apa antara kamu dan ayah. Aku hanya tahu bahwa ayah tidak mungkin membohongiku, apalagi menyelakaiku. ”

Reni berpikir sejenak, kemudian berdiri dan berkata : “ Baiklah, pesan tiket dan kita kembali. ”

Novel Terkait

Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu