Cinta Pada Istri Urakan - Bab 27 Menyelamatkan Nyawa Orang Bagaikan Berjuang Melawan Api

Polisi lalu lintas bergegas datang dari tempat kejadian kecelakaan di depan, dia berkata : "3 mobil di depan terjadi tabrakan, keadaan korban yang terluka masih belum diketahui, bus sekolah baik-baik saja, hanya saja semua murid-muridnya menangis karena kaget. tuan, jika kalian baik-baik saja, saya kesana untuk membantu mereka, sebentar lagi akan ada ambulans yang datang."

Polisinya tidak mengenali Gavin, Gavin juga tidak bertanya terlalu banyak, hanya melambaikan tangannya, menyuruh polisi segera kesana untuk membantu.

"Chris, kau bisa turun mobil sendiri?"

"Bisa, aku tidak apa-apa."

Gavin turun dari mobil lalu berjalan ke arah samping pengemudi dan membantu Christian yang lemas untuk keluar dari mobil.

Setelah duduk sebentar dia baru menyadari bahwa hanya dalam waktu beberapa detik saja, di depan dan belakang total terjadi 3 kecelakaan, di depan 3 buah mobil dan di belakang 3 buah mobil, bus sekolah yang ada di tengah baik-baik saja.

Christian diam-diam merasa sangat beruntung, dia menghirup udara yang dingin, berkata sambil menghela nafas : "Paman, jika reaksi paman tadi tidak cepat, bus sekolah dan mobil kita akan menjadi sandwich, diapit di tengah-tengah."

Gavin tidak sempat untuk berpikir terlalu banyak, dia segera mengambil kotak peralatan sederhana yang ada di bagasi mobil lalu segera berlari ke tempat kejadian kecelakaan.

Terjadi 3 kecelakaan di jalan yang sama, jalannya menjadi lumpuh total.

Di dalam bus sekolah semuanya adalah murid SD, semua murid menangis karena sangat kaget dan takut, untung saja semuanya selamat dan tidak terluka.

Tetapi mobil yang mengalami tabrakan beruntun yang ada di depan dan belakang itu tidak begitu beruntung, terutama 3 mobil yang ada di depan, tempat kecelakaan dipenuhi asap yang tebal dan percikan api, udaranya juga dipenuhi dengan bau yang berbahaya.

Orang yang di dalam mobil satu persatu keluar dari mobil, mereka saling membantu, ada yang wajahnya dipenuhi darah, ada yang kakinya dipenuhi darah.

Yang paling parah adalah mobil yang ada di tengah, dijepit oleh mobil yang ada di depan dan belakangnya, mobilnya sudah tidak berbentuk lagi, dari dalam mobil tidak ada orang yang keluar.

Di tanah ada genangan cairan yang cukup besar, itu adalah bensin, selain itu asap di tempat kejadian semakin lama semakin tebal, jika penyelamatannya tidak tepat waktu atau tidak tepat, takutnya akan terjadi masalah yang lebih serius.

Contohnya--ledakan.

Mobil polisi dan ambulans masih terjebak kemacetan di belakang, tidak akan bisa sampai dalam waktu yang singkat, di tempat kejadian hanya ada 3 orang polisi lalu lintas.

Salah satu polisi yang cukup senior berkata dengan khawatir : "Melihat keadaannya, takutnya.....akan terjadi ledakan."

Begitu mendengar kata ledakan, orang-orang yang awalnya ingin datang untuk membantu mundur satu demi satu.

Membantu boleh saja, tetapi jika harus mengorbankan nyawa sendiri, siapapun tidak ada yang bersedia.

Jadi, karena 1 orang lari, yang lain semua ikut lari.

Gavin malah tanpa ragu lari ke depan, mengamati keadaan di sana sambil mencari orang yang masih ada di dalam mobil.

Asap tebal mengepul, membuat tidak bisa melihat dengan jelas, polisi menahan Gavin, "Tuan, di sini sangat berbahaya, anda harus segera meninggalkan tempat ini."

"Di dalam masih ada orang."

"Itu merupakan tugas kami sebagai polisi, anda sebaiknya segera pergi."

Tiba-tiba dari mobil yang di tengah terdengar tangisan bayi, bagaikan seberkas cahaya harapan di tengah keputusasaan.

"Orang di dalam masih hidup."

"Tim penyelamat kami sudah tiba, di sini terlalu berbahaya, kami tidak bisa menjamin keselamatan anda."

Gavin menoleh dan melihat, di kejauhan lebih terlihat jelas, dia melihat tim penyelamat sedang bergegas lari kemari, tetapi jarak dari ujung sana kemari tidak pendek, biar bagaimanapun juga butuh waktu 2 sampai 3 menit baru bisa sampai.

Suhu mobilnya terus meningkat, dari bagian depan mobil terlihat percikan api, jangankan 2 sampai 3 menit, bahkan 2 sampai 3 detik saja tidak bisa menunggu.

"Waktu adalah nyawa, dengarkan saya, segera bawa orang anda untuk mengevakuasi murid-murid yang ada di dalam bus sekolah."

Mungkin dikarenakan kata-kata yang diucapkan Gavin sangat tenang, juga sangat berwibawa, polisi senior itu langsung mengerti, meskipun dia bukan tim penyelamat profesional, tetapi dia pasti adalah orang yang punya pengalaman yang banyak di bidang ini.

Polisi senior itu tidak pergi tetapi malah berbalik dan berkata terhadap 2 polisi lain yang baru saja bertugas menjadi polisi lalu lintas : "Kalian segera pergi mengevakuasi murid-murid."

Polisi senior itu tetap bertekad untuk ikut bergabung dengan aksi Gavin.

Mereka berdua bergabung membuka pintu mobil yang sudah semakin panas dan sudah penyok itu, suara tangisan dari dalam mobil sudah sangat lemah, kadang terdengar kadang tidak, Gavin sudah tidak mempedulikan lagi matanya yang sakit karena asap yang tebal, dia menahan nafasnya lalu langsung masuk ke dalam mobil.

Dia meraba-raba lalu menarik keluar seorang bayi yang dibungkus bedong dari dalam pelukan seseorang yang sangat erat.

Polisi senior itu memeluk bayi itu, dia dapat merasakan dengan jelas kalau bayi itu sedang menendang-nendang, kaki kecilnya masih sangat bertenaga.

Saat dia melihat Gavin kembali masuk ke dalam mobil, dia meletakkan bayinya di samping jalan dan terus bekerja sama dengan Gavin.

Dengan cepat Gavin dan polisi senior itu menarik keluar satu orang dewasa dari dalam mobil, seharusnya dia adalah ibu bayi itu, dia sudah tidak sadar, tidak tahu apakah masih bernafas atau tidak.

Begitu bagian depan mobil terbakar, maka kecepatan pembakaran itu akan sangat cepat, ditambah lagi suhu mobilnya sudah sangat panas, sampai mampu membuat tangan melepuh, karena itu kecepatan pembakarannya akan semakin luar biasa cepat, tidak sampai belasan detik, api yang berasal dari bagian depan mobil akan membakar habis seluruh mobil.

"Jika terbakar seperti ini maka akan terjadi ledakan." polisi senior itu mengingatkannya.

"Di dalam setidaknya masih ada 2 orang." Nyawa sangat berharga, tidak ada hal lain yang lebih penting dibandingkan nyawa orang banyak, sekali lagi Gavin masuk ke dalam mobil yang gelap tanpa mempedulikan dirinya sendiri.

Satu orang lagi berhasil diseret keluar, wajahnya hangus terbakar, wajahnya sudah tidak dapat dikenali, dilihat dari pakaiannya sepertinya seseorang yang sudah cukup berumur.

Sekarang satu-satunya yang tersisa adalah pengemudinya.

Tetapi apinya sudah merembet sampai ke tempat pengemudi berada, bahkan di bagian belakang mobil juga sudah mulai terbakar.

Usaha Gavin untuk menyelamatkan korban tanpa mempedulikan diri sendiri membuat polisi senior yang melihatnya saja merasa takut, dia benar-benar kagum dan hormat kepada Gavin.

Mereka tidak banyak berbicara, menyelamatkan nyawa orang lain membuat kekuatan 2 orang asing menjadi seutas tali.

Mereka mendobrak pintu dan menarik pengemudinya keluar, tetapi sepasang kaki pengemudinya terjepit.

Di sekeliling mereka terdengar suara percikan-percikan api, asap hitam yang tebal dan bau bensin yang sangat menusuk hidung, jika itu semua digabung menjadi satu, maka itu adalah pertanda akan terjadi ledakan.

Di saat genting seperti ini, Gavin segera melepaskan jaketnya lalu membungkus tangannya, dengan sekuat tenaga berusaha mengangkat setirnya.

Polisi senior itu bekerja sama dengan baik, dalam waktu yang sebentar saja mereka bisa menarik keluar pengemudi yang terjepit di dalam.

Api yang besar bagaikan singa dengan mulut yang terbuka, menyambar ke arah mereka, jaket Gavin seketika terbakar, hanya butuh waktu sebentar saja untuk membuatnya menjadi abu.

Akhirnya, tim penyelamat yang ada di belakang sudah datang, mobil pemadam kebakaran juga sudah datang.

Setelah memadamkan api dan suhunya mendingin, kira-kira 10 menit kemudian, apinya baru benar-benar padam, mereka dapat menghindari satu musibah yang tidak terduga.

Supir laki-laki itu pada akhirnya dapat terselamatkan karena diselamatkan tepat pada waktunya, ibu muda yang memeluk bayinya berlutut dan berterima kasih kepada Gavin dan polisi senior itu, setelah dibujuk dan dibantu oleh banyak orang, akhirnya ibu muda itu naik ke mobil ambulans.

Polisi senior itu berkata dengan bersemangat : "Anak muda, apa pekerjaanmu? Aku harus meminta kepada atasanku untuk memberikanmu sebuah penghargaan."

Gavin tersenyum tipis, "Tidak perlu diberi penghargaan, saya dan anda adalah teman seprofesi."

"Ternyata kita satu profesi, senang berkenalan denganmu." polisi senior itu berinisiatif mengulurkan tangannya dan menggenggam tangan Gavin, "Kau bertugas di jalan mana? Aku pasti akan melaporkan keberanianmu kepada atasanmu."

Saat ini, pemimpin pasukan pemadam kebakaran datang dengan terburu-buru, "Komandan Gavin," dia berdiri di depan mereka dan memberikan penghormatan ala militer, "Komandan Gavin, tidak diduga ternyata benar ini anda, tadi saya melihat sekilas, saya merasa seperti mengenal anda, tetapi karena sibuk memadamkan api jadi saya tidak terlalu memperhatikan, tidak diduga ternyata benar anda, nyawa mereka berempat sekeluarga dapat diselamatkan karena anda."

Polisi senior itu tertegun, secara otomatis pelan-pelan melepaskan tangan Gavin, Komandan Gavin? Komandan Gavin yang mana? Jangan bilang dia adalah tuan muda keluarga Pradipta yang legendaris itu?

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu