Cinta Pada Istri Urakan - Bab 118 Ketenangan Sebelum Badai

Tidak tau kapal sudah jalan berapa lama, juga tidak tau berlayar kemana.

Diruangan tertutup, gelap, lembab, juga pengap, Laras linglung,sekali memutar kepalanya, dia langsung merasakan kalau otaknya seperti membawa beban ribuan kilo.

Dia enggan menunjukkan kelemahannya didepan Jenny, jadi dia terus menahan diri untuk tidak berbaring, tapi, mabuk kapal bukan hal yang bisa ditaklukkan dengan mudah.

Setelah pergolakan cukup kuat, Laras akhirnya terjatuh kelantai, dia merasa pusing sampai tidak bisa membuka matanya, seluruh badannya sangat menderita.

"Kamu kenapa?"

"Tidak apa-apa......"

Jenny mendengar suaranya seperti ada yang tidak beres, dengan nada menyindir bertanya: "Mabuk laut?"

Laras tidak bersuara, saat ini dia tidak ingin mengeluarkan sepatah kata pun, hanya ingin berbaring.

"Aih, ini tidak bisa, kamu ditakdirkan menjadi beban kami."

Awalnya Jenny ingin menggunakan kesempatan ini mempermalukannya habis-habisan, membalaskan dendam kemarahan diri sendiri, tapi dia pura-pura mati tidak mengeluarkan suara dari awal sampai sekarang, tidak ada yang meresponnya, Jenny juga tidak memiliki mood lagi.

Diatas kapal, Tuan Black dan Nimo sedang mengobrol diatas dek, selama ini mereka selalu bersama, Tuan Black sangat mempercayai Nimo.

Tuan Black melihat kebelakang, tidak ada orang, dia dengan hormat menawarkan Nimo sebatang rokok, "Mari, teman baikku, merokok sebatang dulu." Dia menutup angin, membantu menghidupkan rokok Nimo, "Tunggu bertemu dengan paman keempat, kamu harus banyak-banyak menjagaku."

Nimo memandangnya tidak mengeri,“Kenapa?"

Tuan Black menghisap rokoknya dalam-dalam lalu pelan-pelan menghembusnya, dengan suara pelan berkata: "Paman keempat menyuruhku menolongmu dan Dasin, tapi aku hanya menolongmu seorang, aku takut paman keempat menyalahkanku."

"Ada bos Navi melindungimu, kamu takut apa?"

"Ada beberapa hal yang kamu tidak tau, sebenarnya paman keempat sangat berhati-hati dengan bos Navi, kali ini kalau bukan karena paman keempat dijatuhkan, bos Navi juga tidak akan dipentingkan. Dulu waktu perusahaan segitiga emas bangkrut, bos Navi juga tidak akan bisa masuk ke dewan direksi. Bos Navi itu ditekan habis-habisan oleh paman keempat, tidak ada cara lain lagi, baru membuat kelompok kecil sendiri.

"Kenapa seperti itu?"

"Anaknya menginginkan harta ayahnya, ayahnya berhati-hati dengan anaknya seperti dengan maling, mengerti tidak?"

Wajah Nimo seperti mengerti tidak mengerti mengangguk, hatinya sangat jelas, sejak dari dulu, kekuasaan dan status sudah menjadi fokus pertandingan setiap keluarga, orang yang bisa duduk di atas semuanya didapatkan dengan menginjak orang lain kebawah, mana ada memperdulikan keluarga atau bukan.

"Kamu ikut dengan paman keempat, jangan-jangan ini juga tidak mengerti?"

Nimo dengan hati-hati berkata: "Paman keempat bilang biarkan bos Navi berlatih beberapa tahun dulu, kamu lihat kali ini perusahaan segitiga emas dimusnahkan, bos Navi malah tidak apa-apa, bukankah ini berkat paman keempat memikirkan jauh kedepan?"

"Kalau dibilang-bilang, malah lebih bagus." Tuan Black menepuk pundak Nimo, berlagak seperti ‘Teman baik jalan bersama', berkata: "Bagaimanapun yang tua lebih berkuasa daripada yang muda, sebelum paman keempat menyerahkan kekuasaannya, bos Navi tidak akan bisa menang paman keempat, jadi kalau paman keempat mempermasalahkan hal ini, bos Navi pasti akan membuang semua tanggung jawab ke aku, nantinya kamu tolong bantu katakan sesuatu untukku."

"Boleh, tenang saja."

"Adik yang baik."

Langit pelan-pelan menerang, sunrise di atas laut tampak begitu luar biasa, bagian timur langit memunculkan warna putih abu-abu, matahari keluar dari permukaan laut, lalu kemerahan mewarnai seluruh langit, cahaya keemasan dari awan tembus keluar, menyinari seluruh permukaan laut.

Mata merah Nimo yang tidak tidur semalaman, memandang matahari yang baru terbit dari atas laut, dia berdiri, berkata: "Tuan Black, aku pergi lihat-lihat sekeliling dulu."

"Sibuk apa? Kapal sudah berlayar, sudah aman.”

“Berjaga-jaga, hati-hati lebih baik." Kata Nimo langsung membalikkan badannya pergi, berjalan sepanjang luar dek sambil berjalan sambil mengamati sekeliling.

Langit sudah terang, dia tidak boleh dalam jarak yang dekat duduk bersama Tuan Black, bagaimanapun wajahnya bukan yang asli, kalau dilihat dengan teliti akan ketahuan.

"Baik, aku kedalam tidur sebentar." Tuan Black tidak curiga, malah lebih tenang pergi istirahat.

Sendirian dalam kamar kecil, Navi membuka celah jendela, dari jauh melihat Nimo, kalau bukan karena dengar langsung dari sibangka tua, dia benar-benar akan ditipu oleh anak ini.

Tau Nimo sudah diselamatkan, paman keempat langsung mengirimkan sinyal kepada Nimo, sinyalnya sangat tersembunyi, sekali dua kali terlalaikan masih sangat normal, tapi kalau sudah sangat sering, paman keempat pasti akan curiga.

Setelah melewati begitu banyak pemeriksaan, paman keempat akhirnya berhasil menghubungi Navi, setelah keduanya bertukar informasi, identitas Gavin akan bocor dengan sendirinya.

Paman keempat sudah sangat tidak asing lagi dengan Gavin, di jurang Seongwol, pasukan khusus serigala yang dibawah pimpinan Gavin memaksanya mereka sampai keatas jurang, beberapa orang kepercayaannya ada yang sudah mati ada yang sudah ditangkap, ini semua ulah Gavin, kebenciannya terhadap Gavin sudah sampai ketulang-tulang.

Kali ini tidak disangka Gavin bersembunyi didaerah kekuasannya, kalau begitu dia akan menggunakan trik untuk melawan mereka, bersiap untuk menangkap kura-kura didalam botol.

Navi juga sangat membenci keluarga Pradipta, awalnya dia sudah lolos, menggunakan status palsu sebagai Lembu membangun Happy Town, koneksinya banyak, sumbernya bagus, pendapatannya juga sangat banyak, siapa sangka Rendra membocorkan statusnya, lalu dipaksa Gavin sampai tidak punya jalan keluar lagi.

Untuk melawan Gavin, tidak perlu paman keempat yang mengurus, tunggu sudah sampai laut terbuka, dia orang pertama yang akan membunuhnya.

"Tok,tok,tok." Suara ketukan pintu

"Masuk."

Bonek masuk, berkata: "Bos Navi, telepon dari paman keempat."

Navi mengambil alih teleponnya, "Halo?"

"Orangnya semua ada dikapal kan?"

"Semuanya ada, bos bisa tenang."

"Heh, ini adalah ketenangan sebelum badai, jangan menyepelekannya."

"Mengerti."

"Kamu pakai otak sedikit, jangan mengira ada sedikit uang sudah bebas."

"Baik, kali ini semua berkat kamu."

"Ingat, orang kita tidak banyak, tidak boleh berkurang lagi, jadi tidak bisa dengan gegabah bertarung dengan mereka hanya bisa gunakan strategi."

"Walaupun orang kita sedikit tapi juga ada sepuluhan orang, apa tidak bisa melawan dia seorang?"

"Kamu idiot ini, dibelakangnya ada pasukan khusus serigala, kalau tidak aku menangkap dua wanita itu untuk apa?!"

"Mengerti, semua dengar dari kamu."

"Di titik persimpangan laut lepas, aku sudah mempersiapkan senjata dan bantuan, orang-orang itu sangat pintar bertarung, begitu kamu mendapatkan chip dan kepala Gavin langsung bubar, jangan terlalu bersemangat."

"Tapi kamu yakin chip yang ada ditangan Gavin adalah yang asli?"

"Chip dan laser pen semuanya dibuat khusus, asal chip ini dapat bersinar diatas pen laser, maka itu adalah asli."

"Mengerti, kepala dan tangan Gavin akan kubawa kehadapanmu."

"Baik, kutunggu kabar baik darimu."

Setelah memutuskan sambungan, Navi memberikan handphonenya kepada Bonek, berkata: "Suruh anak buahmu semuanya bersemangat, nanti semuanya dengarkan perintahku."

"Baik."

Begitu Bonek keluar dari kamar, Navi memandang mata Nimo yang memancarkan kebencian, dia sudah tau kalau si tua bangka tidak benar-benar akan datang, tidak datang juga bagus, kebetulan ini menjadi kesempatannya untuk menunjukkan, dia sudah sabar begitu lama, akhirnya dapat bertarung besar-besaran.

Dikapal ini selain Tuan Black, sisanya adalah anak buah paman keempat, dia membiarkan mereka lihat sendiri, tuan mereka dimasa depan hanya akan lebih kejam dibandingkan tuan mereka yang sekarang.

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu