Cinta Pada Istri Urakan - Bab 918 Aku Tidak Mau Melahirkannya

Ferdian dan Farah adalah pasangan suami istri, akan tetapi, Farah telah memandang rendah Ferdian yang sebagai suaminya sejak tahun pertama pernikahannya, merasa dia tidak berambisi, merasa dia kurang bekerja keras.

Pada intinya, dikarenakan merasa suaminya miskin.

Ferdian adalah seseorang yang memiliki rasa syukur dan berkepribadian damai, namun Farah tidak demikian, dia selalu iri dengan sahabatnya yang memiliki suami berambisi tinggi, dan juga lebih berprestasi.

Melewati waktu tiga tahun setelah pernikahan, pada saat itu Almora masih berumur dua tahun, Farah selingkuh dengan suami sahabatnya sendiri, sahabatnya yang telah menyadari hal ini juga meributkan masalah ini di tempat kerja Farah, Ferdian dapat mengetahui hal ini juga dikarenakan demikian.

Setelah rahasianya terungkap, Farah bukan hanya tidak menyadari kesalahannya, malahan menyalahkan Ferdian, selain itu, dia juga mengajukan penceraian bersama suaminya.

Pada saat itu mereka telah menandatangani perjanjian penceraian, anaknya yang masih kecil akan diserahkan kepada Farah, sisa tabungan Ferdian juga diserahkan semuanya kepada Farah, Ferdian meninggalkan keluarganya tanpa memperoleh apapun, dan masih perlu membayarkan biaya hidup anaknya.

Mereka hampir bercerai.

Namun, selingkuhan Farah bukanlah orang yang bodoh, selingkuhan hanya selingkuhan, istri tetap istri, tidak mungkin meninggalkan keluarganya hanya demi selingkuhannya.

Ketika Farah mulai menghubungi kembali selingkuhannya, dengan senang hatinya ingin memberitahukan bahwa dirinya akan bercerai, namun nomor ponsel selingkuhannya telah tidak bisa dihubungi lagi.

Beberapa hari berturut-turut dia kehilangan kontak dengan selingkuhannya, bahkan mengunjungi rumah sahabatnya untuk mencari selingkuhannya tersebut, akan tetapi, mereka telah pindah, bahkan di depan rumahnya, telah menggantungkan slogan bahwa rumahnya akan dijual.

Farah sebagai seorang ibu rumah tangga, dia mengelabui suaminya dan berselingkuh, malahan berselingkuh dengan suami sahabatnya sendiri, dapat dikatakan bahwa, reputasi dirinya telah jatuh di dalam penilaian teman sekelilingnya.

Ditinggalkan oleh selingkuhan, dipecat oleh perusahaan, orang di sekeliling sedang memaki dirinya, dia tidak sanggup tinggal di kota Jakarta lagi, pada saat seperti ini, Ferdian bagaikan penyelamat nyawanya, dan juga merupakan harapan terakhirnya.

Oleh sebab itu, dia menyesal, dan tidak menyetujui penceraian ini lagi.

Pada saat itu, Gatot Motar mempercepat pensiunnya dikarenakan kondisi kesehatan, oleh sebab itu, seluruh keluarganya pindah ke Hainan.

Sejak saat itu, Ferdian dan Farah berpisah dua tempat, Ferdian menetap di kota Jakarta dan lanjut bekerja, Farah dan Almora tinggal di Hainan, mereka masih berstatus suami istri secara hukum, namun pada kehidupan nyata, mereka telah berpisah dan hidup masing-masing.

Beberapa tahun awalnya, Ferdian akan menjenguk anaknya di Hainan setiap bertemu hari besar, demi anaknya, dia juga pernah berpikir untuk memaafkan Farah, akan tetapi Farah sama sekali tidak mengakui kesalahannya, dan selalu memperlihatkan sikap sombong, memandang rendah dirinya, tidak menghargai dirinya, bahkan menghina kemampuannya.

Setelah itu, Ferdian mendapatkan kesempatan untuk berbisnis di luar negeri, demi menciptakan kualitas hidup yang lebih baik untuk anaknya, dia mulai mengembangkan bisnisnya di luar negeri.

Ferdian yang berbisnis di luar negeri, mendapatkan hasil yang sangat memuaskan, dan menetap di Inggris,dia bukan hanya memiliki rumah sendiri di Inggris, dan juga memiliki seorang pacar, pacarnya adalah rekan kerjanya selama beberapa tahun ini, mengetahui segala hal tentang dirinya, dan menimbulkan perasaannya dikarenakan saling memahami.

Ferdian mengajukan penceraian secara resmi terhadap Farah setelah pulang ke dalam negeri, namun pada saat itu, Farah telah menjadi wanita setengah baya, tidak memiliki kecantikan seperti dulunya lagi, sehingga tidak mungkin melepaskan suaminya yang telah kembali dengan sukses.

Farah bersikeras menolak penceraian ini, Ferdian juga tidak berdaya terhadapnya.

Hingga saat ini, Ferdian menetap di Inggris dengan pacarnya, dan memiliki seorang anak laki-laki yang telah berumur sepuluh tahun, meskipun mereka tidak melakukan registrasi pernikahan, namun kenyataannya tindakan ini telah melanggar hukum, apabila Farah menuntutnya, dia tidak dapat menghindari sanksi secara hukum.

Satu-satunya perhatian Ferdian terhadap keluarga Motar, hanya tersisa Almora, dalam beberapa tahun ini, dia selalu merasa bersalah terhadap anak perempuannya, merasa bersalah karena dirinya tidak menjalankan tanggung jawab sebagai seorang ayah, sehingga, dia hanya bisa menggantikannya dari segi uang.

Mengikuti bisnisnya yang semakin sukses, dia juga memberikan tunjangan biaya hidup yang berkali-kali lipat kepada anaknya.

Mengenai Farah, dikarenakan mengetahui bisnis Ferdian yang semakin sukses, dia semakin menolak untuk bercerai, bahkan dengan seringnya mengajukan permintaan untuk bersama lagi, tentu saja Ferdian tidak akan menyetujuinya.

Oleh karena itu, perselisihan antara mereka berdua semakin besar, beberapa tahun ini telah mencapai kondisi saling membenci.

Akan tetapi, Ferdian menjalankan hidupnya yang damai di Inggris, meskipun Farah ingin meributkan masalah ini, juga tidak ada tempat untuk beraksi, bagaimanapun seluruh biaya hidup keluarganya masih harus mengandalkan Ferdian.

Dalam dua tahun terakhir, Almora menginjak industri hiburan, penghasilannya juga bertambah, Farah tidak dapat menjadikan Almora sebagai alasan untuk minta uang yang berlebihan kepada Ferdian lagi, namun Almora mengalami kesulitan pada kali ini, hal ini kembali lagi menjadi alasan bagi Farah untuk mengancam Ferdian.

Almora mundur dari industri hiburan karena hamil, dengan penuh harapannya ingin memanfaatkan Alvin Jin untuk mendapatkan hidup yang mewah, namun di luar dugaan, Alvin Jin tertangkap dan masuk penjara, sanksi penjara selama sepuluh tahun ini membuat Almora kehilangan harapan hidupnya.

Pendapatan dari industri hiburan, datangnya cepat, perginya juga cepat, sisa penghasilan Almora pada dunia hiburan, telah habis di foya oleh ibunya, kehidupan selanjutnya akan sangat sulit dijalankan, setelah melahirkan anaknya, dirinya juga tidak ada kemampuan untuk membesarkan anaknya lagi.

Oleh sebab itu, Farah mendapatkan alasan untuk memeras uang Ferdian lagi, bagaimanapun, Ferdian tidak pernah benar-benar melantarkan mereka.

Semua ini hanya perhitungan Farah, mempertaruhkan masa depan anak kandung dan cucu kandungnya, sebagai bahan taruhan.

Namun di luar perhitungannya, ketika Farah masih belum sempat bertemu dengan Ferdian, dirinya telah ditangkap dan masuk ke kantor polisi.

Sebagai ayah yang telah bertahun-tahun tidak pernah bertemu dengan anaknya, ingatan Almora terhadap ayahnya sangat pudar, kesan dia terhadap ayahnya, hanya tersisa kesan sebagai seorang ayah jahat yang meninggalkan istri dan anaknya.

Oleh sebab itu, apapun yang ditanyakan oleh Ferdian, Almora sama sekali tidak menjawabnya.

“Momo, kamu coba bilang, bukannya kamu sedang kuliah di Universitas Pelita Harapan ?”

“Momo, kamu boleh bicara sama ayah ? Ayah tidak masalah kalau kamu ingin menginjak dunia hiburan, tetapi tetap saja harus lanjut kuliah, sejak kecil kamu mengalami banyak kesulitan dalam pelatihan, masuk ke Universitas Pelita Harapan bukan hal yang mudah, kamu jangan langsung menyerah.”

“Momo, Momo.......”

Tiba-tiba Almora membuka selimut, dan berteriak kepadanya, “Jangan bising lagi ! ! !”

Ferdian melihat wajah anaknya yang sembap dan pucat, dia merasa bersalah dan sakit hati, pada waktu yang sama dia juga semakin emosi, emosi terhadap pria yang menghamilkan Almora, emosi terhadap Farah yang tidak perhatian terhadap anaknya, emosi karena Almora tidak menjaga dirinya, dan lebih emosi terhadap dirinya sendiri yang tidak dapat membimbing anaknya.

“Kamu keluar,” Reaksi Almora sangat tidak tenang, “Kamu pergi, siapa yang suruh kamu ke sini ? Lebih baik kalian jangan ada yang mengurus aku, biarkan aku mati, biarkan aku mati saja.”

Selesai bicara, dia membuka selimutnya dan turun dari kasur, belum sempat pakai sepatu, bertelanjang kaki dan lari menuju ke arah jendela.

“Momo, “ Ferdian melihat kondisi seperti ini, buru-buru berlari untuk menghentikannya, “Apa yang kamu lakukan ?....... Baik, baik, baik, ayah tidak bertanya lagi, tunggu sampai dirimu ingin membahas lagi saja, kamu jangan panik, jangan panik......”

Ambang jendelanya tergolong tinggi, meskipun tanpa halangan Ferdian, Almora yang sedang hamil juga tidak dapat memanjatnya, dengan pasrahnya dia terduduk di atas lantai, menangis sekuat tenaga, “Pa, aku tidak mau melahirkan anak ini, aku tidak mau melahirkannya, kita boleh langsung pulang dan menggugurkan anak ini ? Boleh ?”

“Tapi......” Ferdian sama sekali tidak mengetahuinya,bahkan kaget mendengarnya.

“Anak siapa ?” Dia berusaha menahan emosinya dan bertanya, “Anak ini punya siapa ?”

Almora menangis sambil menggeleng kepalanya, “Kamu jangan tanya lagi, jangan tanya lagi.”

“Baik, baik, tidak tanya lagi, tidak tanya lagi.” Satu-satunya kemungkinan yang dapat dipikirkan Ferdian pada saat itu adalah, anak perempuannya mungkin telah diperkosa, dikarenakan statusnya sebagai artis, tidak ingin diketahui oleh wartawan, sehingga hanya dapat keluar negeri agar menghindari perhatian dari wartawan.

Novel Terkait

Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu