Cinta Pada Istri Urakan - Bab 189 Manda Menghilang

Hati Rendra seolah terketuk ketika melihat bayangan Manda menghilang.

Ada perasaan aneh yang sulit untuk diucapkan.

Ketika pertama kali melihat Manda, dia menggigil ketakutan naik di ketinggian, dirinya penakut dan lemah.

Ketika melihatnya untuk kedua kalinya, dia melawan penjahat yang melukai Laras, berani dan berjuang melawan kebenaran.

Ketika melihatnya untuk ketiga kalinya, dia sengaja berpakaian dewasa, tapi karena gayanya yang aneh dan berlebihan, dan karena ini juga Rendra tahu isi hatinya.

Ketika bertemu keempat kalinya, Manda adalah seorang guru yang hangat dan ceria, yang mampu memengaruhi anak-anak di sini dengan dedikasi tanpa pamrih dan karakter optimisnya.

Setiap kali melihatnya pasti berbeda, dia tertawa ketika dia bahagia dan menangis ketika dia sedih, dia berani mengungkapkan perasaannya, dia orang yang apa adanya dan ceria.

“Ei, kamu jangan lari begitu cepat, hei, Manda.”

“Jangan ikuti aku, aku ingin menenangkan diri.”

Sekolah yang kecil begitu di datangi banyak orang terlihat sangat ramai, di taman bermain para pendaki gunung yang telah mendirikan tenda mereka, berbicara dan tertawa dengan bahagia.

Manda meninggalkan sekolah dan pergi kearah gunung.

“Manda, tidak boleh pergi kesana, hey, jangan lari……”teriak Laras mengejar, “Manda, kembali.”

“Tidak apa-apa, aku akan kembali setelah duduk sebentar, kamu bantu kepala sekolah saja.”

Manda mempercepat langkahnya dan berlari kebelakang gunung.

Laras menghela nafas dan berkata, “Kembali sebelum gelap.”

“Iya aku tahu!”

Manda berlari ke lereng gunung dengan satu tarikan napas dan berdiri di atas batu besar, melihat hutan liar di bawah, lalu mengangkat tangannya dan berteriak pada hutan liar yang luas.

“Rendra, aku pasti akan melupakanmu.”

“Menolakku adalah kerugianmu.”

“Lihat saja, aku pasti akan mencari yang seratus kali lebih baik dari dirimu, seribu kali lebih ganteng, sepuluh ribu kali lebih hebat dari dirimu.”

“Kamu lihat saja, aku pasti bisa menemukannya~~~~~”

Setelah berteriak tenggorokannya sakit, tapi seluruh tubuhnya merasa nyaman.

Manda terengah-engah, duduk perlahan, menatap sinar matahari yang bersinar menghangatkan suasana, dan tidak terasa panas sama sekali.

Manda berbaring merebahkan badan dengan nyaman.

Di sisi lain, setelah Laras dan Manda pergi, Ariel kembali lagi ke topik ini, dia susah payah datang ke sini untuk mengejar Rendra.

“Ren, dulu aku tidak mengerti, jelas-jelas sudah memiliki yang terbaik di dunia ini, malah masih ingin mengejar kesombongan yang terburu nafsu, kemudian aku menoleh dan sadar aku telah kehilangan yang terbaik.”

“Kali ini aku mencarimu, ingin memberitahumu, aku ingin mundur dari dunia entertainment, melewati hidup biasa, tidak tahu apakah kamu bersedia melewatinya bersamaku.”

Rendra berdiri dijendela, membelakanginya, Ariel tidak bisa melihat ekspresi wajah Rendra, dan terus mengatakan: “Beberapa hari yang lalu aku pergi ke rumahmu, mengunjungi paman dan bibi, karena masalahmu mereka menua, mereka juga berharap kita segera menikah membangun biduk rumah tangga.”

“Setelah menikah kita ke luar negeri, membeli rumah yang menghadap ke laut, dan menjalani kehidupan kecil kita dengan tenang, oke?”

Ini impian mereka sejak dulu, mereka berharap menjalani kehidupan yang hangat menghadap laut.

Rendra tidak berbalik, hanya sedikit memalingkan wajahnya, ketika Ariel tersedak mengatakan kalimat menyentuh, tiba-tiba Rendra berkata: “Mungkin pemahaman kita berdua sedikit berbeda, sepengetahuan ku, kita sudah putus. Karena sudah putus, bukankah tidak pantas membahas masalah pernikahan?”

Air mata Ariel mengalir, Ariel memeluk Rendra dari belakang.

Rendra tidak bergerak sama sekali, hanya sedikit mengerutkan kening.

“Aku salah, iya aku yang salah, maafkan aku ok? Dari kecil tidak peduli kesalahan apa yang ku lakukan kamu akan memaafkanku, kali ini, hanya kali ini, tolong maafkan aku, ok?”

Rendra menarik napas dalam-dalam dan berkata: “Tidak bisa dibilang memaafkan atau tidak, ada beberapa hal, kalau sudah berlalu ya berlalu.”

Hati Ariel hancur berkeping-keping, kamu bisa merasakan seorang pria mencintaimu atau tidak, saat itu juga Ariel tidak bisa merasakan pria ini mencintainya.

Mereka berdua sering bertemu sewaktu kecil karena bersaudara dengan keluarga Sandra Dewi.

Mereka bersama ketika masih berusia belasan tahun, tidak ada yang menyatakan cinta, dan tidak ada juga yang mengatakan resmi pacaran, semuanya berjalan alami.

Setelah lebih dari sepuluh tahun bersama, perpisahan terakhir juga terjadi secara alami.

Tidak ada yang mengatakan memulai kisah ini, dan tidak ada yang mengatakan mengakhiri kisah ini.

Ketika masih muda Ariel bermimpi menjadi artis, dia pergi mengejar mimpinya menjadi tenar, hingga saat ini tidak ada yang berani menguncang posisinya di dunia entertainment.

Orang-orang serakah, selalu ingin mengejar apa yang tidak mereka miliki.

Namun melupakan ketika mengejar sesuatu selama perjalanan itu juga sudah kehilangan banyak barang berharga.

Ariel memeluk erat Rendra, dan tidak mau melepaskannya.

Rendra tidak menanggapinya ataupun bergerak, Rendra membiarkan Ariel terus memeluknya.

Rendra bisa merasakan punggungnya basah karena air matanya, tapi Rendra tidak ada perasaan sama sekali.

Beberapa tahun terakhir, Rendra sudah menyerah, kisah cinta beberapa tahun lalu adalah saat dimana dia berusaha mempertahankannya, tapi disaat dia tidak ingin mempertahankannya, disaat itu juga dia sudah menyerah.

Kamu terbang tinggi mengejar mimpi sendiri, tidak semua orang bersedia menunggumu.

Saat ini, perasaan terbesar Rendra adalah —— gadis kecil yang dulu muda dan sembrono telah tumbuh dewasa.

Detik demi detik berlalu, matahari terbenam di barat, cahaya senja keemasan datang dari jendela dan menyinari wajah Rendra.

Tatapan matanya sangat tenang, dia tidak memaksa kehendak orang lain untuk mencintai dirinya, dan juga tidak memaksakan diri untuk mengikuti kehendak orang yang tidak dia cintai.

Ketika matahari terbenam dan langit berubah menjadi ungu, Laras mengetuk pintu dengan cemas, “Kak kak, Manda menghilang lari kebelakang gunung.”

Rendra yang mendengar ini, hampir tidak bisa tenang, dia melepaskan pelukan Ariel.

Lari membuka pintu, “Apanya yang hilang? Untuk apa dia lari kebelakang gunung?”

Laras melirik Ariel dibelakangnya yang menggerakkan bibirnya, tapi pada akhirnya tidak mengatakan apa-apa.

Rendra bertanya sambil jalan: “Kapan dia pergi? Bawa barang apa saja?”

Laras harus berlari agar bisa mengejar langkah Rendra, Laras terengah-engah: “Begitu keluar dari kamarmu langsung lari kebelakang gunung, Manda tidak bawa apa-apa, aku ingin mengikutinya tapi tidak diperbolehkan, dia berjanji sebelum matahari terbenam akan kembali, tapi sampai sekarang tidak kembali, aku khawatir dan pergi mencarinya, tapi dihentikan oleh penjaga yang bertugas di gerbang, mereka mengatakan terlalu berbahaya keluar di malam hari, dan mereka tidak memperbolehkan ku keluar.”

Rendra jalan dengan cemas, dan perlahan berubah menjadi lari, “Manda sudah pergi setengah jam, di jalan gunung seperti ini, setengah jam tidak akan bisa pergi jauh.”

“Manda bilang ingin mencari tempat menenangkan diri, dan akan segera kembali, dia pasti tahu sangat berbahaya kegunung malam hari, jadi mungkin dia mengambil jalan yang salah dalam perjalanan pulang.”

“Kamu jangan cemas, kita cari komandan Dimas.”

“Ehn.”

Ariel yang berada dikamar tertegun, Manda si bocah yang menguping barusan? Kenapa begitu mendengar dia menghilang Rendra langsung cemas? Dulu Rendra hanya cemas padaku seorang saja.

Novel Terkait

Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu