Cinta Pada Istri Urakan - Bab 885 Aku Tidak Percaya

Waktu langit baru terang, suhu diluar masih sedikit dingin, Laras menggunakan pakaian tipis, diluarnya ditambah dengan kemeja tipis, kakinya juga menggunakan sandal, dengan begini keluar dari UGD.

Suhu didalam ruangan dan diluar ruangan sangat besar, tapi, Laras tidak bisa memikirkan dingin lagi, hanya mau cepat-cepat bertemu Gavin.

"Kamu tidak apa-apa kan?" Melihat Gavin yang berdiri dengan baik di hadapannya, kekhawatirnya selama semalam akhirnya terlepaskan, yang lainnya adalah nomor dua, yang penting dia selamat.

Wajah Gavin yang baru cerah berubah gelap lagi, "Kamu hanya memakai baju setipis ini? Jangan lupa kamu ini juga pasien, apa tidak bisa lebih perhatikan sedikit?"

Laras menyukai Gavin yang dominan karena mengkhawatirkan dirinya, dengan mata berkilau melihatnya, juga menarik lengannya menggoyangkannya, nada bicaranya juga tanpa terasa berubah menjadi mentel, "Aku tidak apa-apa, ini kan karena racun Almora bereaksi tengah malam tadi, juga sudah menakuti kakek dan nenek, dia sudah hamil, aku juga tidak berani memutuskan memberinya obat penghambat kepadanya, hanya bisa diantar kerumah sakit. "

"Apa? Almora keracunan?"

"Benar, " Laras kembali serius, berkata, "Waktu dirumah aku hanya curiga, sampai di rumah sakit, dokter memeriksa, sudah memastikan, dia juga keracunan, juga pada saat 3 hari yang lalu. "

Ekspresi Gavin menjadi curiga.

"Aku sudah bertanya nenek, beberapa waktu yang lalu Almora terjatuh dirumah, pendarahan, langsung diantar ke rumah sakit untuk melindungi janin diopname, 4 hari yang lalu baru keluar dari rumah sakit, aku curiga mereka menyuntikkan racun kepada Almora sebelum dia keluar dari rumah sakit, bekas jarum dipunggung tangannya masih belum menghilang seutuhnya, juga masih nampak bekas. "

"Dan juga, aku mendengar nenek tanpa sengaja mengatakan sebuah masalah yang sangat aneh, nenek bilang, pasien yang pergi ke rumah sakit itu, tidak ada satupun yang sembuh, semakin diobati semakin parah. Aku sedang berpikir, harusnya Jerome tidak membohongi kita, mereka benar-benar tanpa hati nurani dengan gila menguji coba pada pasien. Gavin, masalah ini serius sekali, kamu cepat hentikan mereka.

Gavin melihat Laras lekat, seperti seutas tali di lubuk hatinya terombang-ambing, dia tiba-tiba sangat menyayangkan.

"Kenapa? Kenapa melihatku seperti itu?"

Tatapan Gavin berubah sangat lembut, lembut sampai bisa mengeluarkan air, dia langsung memeluk Laras ke dalam pelukannya, dengan erat memeluknya.

Dulu dia tidak pernah membicarakan masalah pekerjaan kepada Laras, pekerjaan pindah ke cabang rahasia, pekerjaan lainnya tidak akan memberitahu padanya, karena, begitu dikatakan, Laras hanya akan semakin khawatir.

Dia terus merasa, pemikiran realistisnya sedang mengecualikan pekerjaannya, dia paling takut masalah Laras memintanya untuk mengganti pekerjaan.

Tapi sebuah kalimat "Kamu cepat hentikan mereka", kalimat biasa ini, membuat Gavin senang sekali, dia merasakan, Laras sangat bangga kepadanya, Laras mendukungnya.

"Kenapa? Aku tidak dingin, tidak perlu memelukku seerat ini. "

"Kamu merasa apakah aku mau melakukan hal ini?"

"Kalau tidak?"

Gavin tersenyum, "Baik, menurut padamu. "

Almora sudah tidur cukup lama di ranjang UGD, setelah bangun, suhu tubuh, tekanan darah dan lainnya sudah kembali normal, monitor detak jantung janinnya juga normal.

Pasien yang keracunan semakin banyak, bagian rumah sakit sangat memperhatikan masalah ini, tapi, untuk tidak menimbulkan kepanikan yang tidak diperlukan, pemerintah dengan keposian dengan rahasia mengutuskan orang untuk menyelidiki.

Almora sudah keracunan, juga adalah seorang bumil, ini menyulitkan Gavin.

Kalau menyuruhnya kembali, di dalam negri tidak ada racun seperti ini, tidak bisa diobati, ketika racunnya bereaksi kalau pengobatannya tidak tepat akan mempengaruhi janin. Tapi kalau tidak menyuruhnya kembali, mereka tidak ada tenaga untuk membawanya.

Lagipula, jangan lihat Almora orang ini luarnya lemah lembut dan kasihan, sebenarnya tidak begitu. Bagaimanapun dia juga orang yang pernah berkecimpungan di dunia hiburan, pasang surut melihat kekejaman yang menakutkan di dunia ini, dia ikut dengan Alvin bukan dia bodoh atau mudah dibohongi, hatinya juga menyiasatkan sesuatu, ditambah dengan sifatnya yang egois, pokoknya Laras tidak akan sudi bersama orang seperti itu.

Laras: "Pendapatku adalah, hubungi orang keluarganya, suruh kak Farah datang menjaganya, sewa rumah ya bagus, tinggal di hotel juga bagus, tidur di jalanan juga bagus, itu adalah masalah mereka. Alvin terkenal dermawan kepada wanita, Almora beberapa tahun ini ikut dengan Alvin, pasti tidak kekurangan uang, dia pasti memberikan uang kepada rumahnya. "

Laras: "Dan juga kak Farah, aku tidak merasa kak Farah tidak tau apa-apa soal kondisi Almora, anak perempuannya sendiri putus sekolah apa dia tidak tau? Anaknya sendiri keluar dari dunia hiburan apa dia tidak tau? Meskipun dia tidak tau anak perempuannya hamil, setidaknya tau keluar negri bukan? Anak perempuannya sendiri keluar negri, dia tidak bertanya alasan? Aku tidak percaya. "

Laras: "Almora menjadi simpanan Alvin, waktu itu berita juga ribut sekali, kak Farah terus memperhatikan pergerakan Almora, apa dia bisa tidak tau? Dia pasti tau, kalau tidak, dia tidak mungkin menyuruhku pergi mencari bantuan kepada Alvin pada saat berita memalukan Almora dengan Joni keluar. Semua masalah aku yang membantu mereka, sudah seharusnya diselesaikan, kalau tidak diselesaikan dengan baik maka aku mencelakainya, dimana ada logika seperti ini?"

Laras: "Jangan lihat dia diusir pada saat hamil, sudah hancur, sudah kasihan, ini hanya sementara, tunggu dia sudah sadar kembali, berbalik mengganggu keluarga kita sampai berantakan, hal seperti ini tertipu sekali saja sudah cukup, kalau tertipu lagi, maka itu namanya aku pantas mati. "

Laras mengatakan begitu banyak, melihat Gavin juga tidak membantah, dengan tenang melihatnya berbicara, dalam hatinya benar-benar tidak ada kepercayaan diri, kedua tangannya berpegangan pada pinggang, juga bersikap sangat yakin, dengan tegas mengatakan: "Gavin, pokoknya aku tidak mau bertemu Almora manusia ini lagi, mendengar namanya saja aku merasa tidak senang, kamu atur sendiri saja. "

Gavin melihatnya yang marah dan mengeluh, dengan tenang bertanya: "Jadi kamu masih menemaninya datang ke rumah sakit?"

"Aku...... Itu aku juga tidak boleh berhati dingin tidak mengurusnya, kondisi seperti semalam, meskipun orang asing, dalam keadaan tidak ada cara lain aku juga akan mengantarnya kerumah sakit, aku...... aku baik hati dermawan apa tidak boleh?"

"Uhuk uhuk, mana ada orang yang memuji dirinya sendiri?"

"Aku memang se-berbakat itu, berkata seadanya kenapa rupanya? Aku berbakat aku bangga. "

"Percaya padaku, aku pasti lebih darimu benci bertemu dengannya, dia pernah mencelakaimu, kamu ingat, aku lebih tidak bisa lupa. "

Laras menaikkan bibirnya, "Heng, aku takut kamu tergoda oleh tampangnya yang berlagak kasihan. "

"Aku sudah bertemu begitu banyak godaan, masih bisa tergoda olehnya? Candaan seperti apa?"

Wajah Laras menjadi serius, menatap matanya dan bertanya: "Kamu pernah mendapatkan godaan apa?"

"...... " Sudah menggali lubang sendiri, "Apa kamu tidak tau, ya godaan dulu itu. "

"Gavinku, yang dulu itu aku tau semua, mereka tidak bisa mendekatimu, mana termasuk godaan, lebih baik kamu mengatakan yang jujur. "

Gavin mulai berbohong, ekspresinya jelas sekali, bahkan bola matanya bergetar, "Terkadang pada saat bertugas, tidak bisa menghindari akan ada bersenang-senang...... "

Laras semakin tidak senang, "Apa? Bersenang-senang? Sampai tingkatan apa?"

Sudah berkeringat dingin, sudah berkeringat dingin kan!

"Gavin, kamu tidak pernah memberitahuku pekerjaanmu juga ada keberuntungan bersama wanita!!!"

"Tidak, tidak pernah ada. "

"Aku tidak percaya!"

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu