Cinta Pada Istri Urakan - Bab 802 Setelah Mengambil Kesempatan Di Atas Penderitaan Orang Lain

Laras mengalami serangan pendapat yang sebelumnya tidak pernah dia terima, walaupun ada departemen perhubungan yang mencegah informasi pribadi Laras tersebar, tapi juga tidak bisa menahan makian dari netizen di internet.

Netizen sangat pandai, saat memaki orang tidak menunjuk nama orang tersebut, mereka memberi Laras berbagai nama panggilan, Nyonya pejabat, burung kenari, wanita yang tidak boleh disebut, nona sombong dan lain-lain, berbagai nama yang keren.

Dan kebanyakan netizen itu, semuanya ikut memaki.

Disini Laras semakin dimaki dengan begitu hebat, maka Ariel yang disana merasa semakin senang.

Kemunculan Ariel kali ini, secara tidak langsung terganggu oleh Laras, ditambah lagi perselisihan terakhir dengan Laras di acara lelang amal, dia sudah menyimpan kebencian dalam hati.

“Huh, bersiteru denganku, kamu masih terlalu lembut,” Didalam kantor, Ariel duduk sendiri di depan meja, berkata sendiri,”Siapa suruh kamu menghalangi jalanku, aku lihat kamu memang cari mati!”

Kekesalan ini, dia sudah menahan untuk waktu yang lama.

Ariel mengeluarkan handphone, menekan sebuah nomor telepon, “Halo, kamu sekarang dimana, apakah sudah melihat berita terbaru hari ini?”

Di ujung telepon disana, adalah Sandra yang runtuh karena toko pengantinnya yang hancur.

Karena tokonya dihancurkan, keluarga Sandra dikejar oleh pelanggan untuk ganti rugi, jumlah ganti rugi yang besar tidak hanya membuat tabungan bertahun-tahun Sandra tersapu habis, juga membuat orang tua Sandra mengeluarkan banyak uang.

Perusahaan keluarga Sandra karena perputaran dana yang tidak efektif ini, papa Sandra juga berada dalam keadaan yang menyedihkan.

Tragedi ini, membuat keluarga Sandra sangat terluka.

“Aku selain di perusahaan, masih bisa dimana lagi!”

“Masih mengatasi beberapa pelanggan itu?”

“Ya.”

“Mendengar nada bicaramu, masalah apa begitu besar, membuat kamu tidak seperti manusia, cepat lihat orang-orang yang memaki Laras di internet, sangat menyenangkan.”

Sandra mendengar suara tertawa kakak sepupu yang begitu bahagia, hatinya terus merasa tidak enak, banyak kata-kata yang tertahan di tenggorokan, benar-benar ingin dengan lega mengajukan beberapa pertanyaan.

“Keluarlah, temani aku merayakan.”

“Tidak bisa, aku tidak ada waktu.”

“Bodoh sekali kamu, aku suruh kamu keluar tentu saja untuk membantumu menyelesaikan masalah, kalau aku bilang sekarang kamu harus membuka toko gaun pengantin lagi dari awal, aku bantu kamu rencanakan, kamu mau keluar atau tidak?”

“Sekarang tanggung jawab perusahaanku begitu besar, uang darimana untuk membuka dari awal?”

“Hanya beberapa uang saja, aku bisa membantu.”

Sanda menahan, diam tidak bersuara.

“Cepat keluar, aku tunggu kamu dirumah, oh ya, saat datang bawakan wine, hari ini aku sangat senang.”

Sandra bertanya. “Karena Laras dimaki?”

“Tentu saja, apakah kamu tidak senang? Kakak sekarang sedang melampiaskan untukmu.”

Mengontrol emosinya, Sandra berkata:”Baik.”

“Em, tunggu kamu datang, cepat sedikit ya.”

Saat bangga maka akan mudah lupa diri, mungkin Ariel benar-benar sangat senang, bisa begitu mudah membuat Laras menerima makian dari orang banyak, jadi dia tidak peduli perasaan kehilangan adik sepupunya itu.

Toko gaun pengantin dia juga ada saham, untuknya, hanya sedikit uang saja, jika sudah rusak ya sudah, dia sama sekali tidak peduli, jika rusak maka buka kembali toko baru.

Tapi untuk Sandra, itu tidak sama.

Toko gaun pengantin awalnya dari toko kecil, sekarang menjadi sebuah perusahaan, dari daerah pertokoan kecil sampai ke daerah pertokoan elite, area dari 30 meter sampai menjadi 300 meter, karyawan dari 5 orang sampai 50 orang, Sandra berpartisipasi sendiri untuk setiap tahap kemajuannya.

Toko ini, perusahaan ini, sudah seperti anaknya.

Sekarang anaknya dipecahkan kepala dan dipotong anggota tubuhnya, hanya tersisa jantung yang masih berdetak, kapanpun bisa berhenti bernapas, dia benar-benar sangat sakit hati.

Kantor perusahaan berada di dalam toko gaun pengantin, dia setiap hari berusaha datang untuk bekerja, juga berarti, setiap hari harus melihat sisa-sisa toko gaun pengantin yang sudah rusak.

Sekarang, karyawan yang bertanggung jawab sudah pergi pulang ke rumah, hanya tersisa selusin orang termasuk dia yang mempertahankan perusahaan beroperasi normal.

Tidak, hari ini ada 3 orang yang mengundurkan diri, sekarang hanya tersisa 7 orang saja.

Tidak tahu besok, masih akan ada berapa orang lagi yang akan mengundurkan diri.

Polisi memberitahunya, kedua tersangka sudah ditangkap untuk diinvestigasi, tapi mulut mereka tertutup sangat rapat, mengatakan mereka menghancurkan toko dalam keadaan mabuk, tidak ada orang dibelakang yang memerintah.

Tidak ada orang dibelakang, dia tidak percaya, polisi juga tentu saja tidak akan percaya.

Kakak sepupu menyimpulkan hal ini dilakukan oleh Laras, kakak sepupu berkata hanya Laras yang bisa melakukan hal ini tidak bocor sedikitpun dibawah hukum, dia sangat membenci Laras, tapi, jika dipikirkan dari logika, Laras tidak harus menghancurkan toko gaun pengantin dia.

Membuat masalah sebesar ini, menggerakkan polisi, menggerakkan perkumpulan, ini adalah kejahatan, apakah Laras benar-benar tidak mempedulikan Gavin?

Tidak mungkin.

Masalah di acara amal lelang waktu itu, sejujurnya, memang mereka yang salah, dan Laras, hanya menyuruhnya minta maaf secara terbuka, dia memandang wajah para senior baru memaafkan mereka, apakah masih bisa menghancurkan tokonya dibelakang?

Tidak mungkin.

Lagipula, bukannya tidak bocor di internet begitu banyak makian, semua memaki Laras tidak memiliki aturan hukum, jika memang Laras membuat sampai tidak bocor apakah masih ada kejadian seperti ini?

Tidak mungkin.

Dan lagi, dalam semua novel detektif, orang yang mempunyai kecurigaan paling besar, selalu menjadi yang tidak bersalah, ini hanya sebuah tipuan, pelaku mengalihkan perhatian.

Jika Gavin memang menutupi kebenaran, apakah bisa membiarkan netizen memaki istrinya sendiri?

Jika Laras benar-benar orang dibelakang semua ini, apakah polisi bisa berdiam diri?

Semua tidak mungkin !

Sandra tidak bodoh, apalagi setelah beberapa tahun ini dia memulai bisnis sendiri, sudah mempunyai pemikiran sendiri, bisa mempertimbangkan masalah, juga sudah bertemu berbagai macam orang, beberapa masalah benar atau tidak, dia masih bisa memutuskan.

--“Sandra, kenapa kamu tidak dengan tenang memikirkan hal ini siapa yang paling menerima manfaat, siapa yang menghasut kamu, siapa yang menghasutmu untuk memimpin, apakah kamu tidak tahu kamu dimanfaatkan oleh orang lain?”

--“Kalau bukan karena masuk ke lingkaran ini, aku juga tidak mengerti bagaimana gerakan tangan kalian, aku tidak percaya kamu yang berada di luar lingkaran bisa mengerti gerakan ini, ini jelas-jelas diledakkan, kamu sudah dimanfaatkan.”

--“Hal ini jelas-jelas kesalahan pertamamu, aku tidak percaya kamu bisa memberitahunya dengan muka tebal, masih membuka konferensi berita, saat kamu buka toko gaun pengantinmu tidak terpikir untuk membuka konferensi berita?”

--“Kakak sepupunya ingin muncul, dia membuat banyak hal, hanya ingin meminjam kesempatan ini untuk muncul.”

--“Kamu selamanya tidak akan bisa membangunkan orang yang pura-pura tidur, dan kamu adalah orang seperti itu.”

Sandra berjalan di jalan raya, pikirannya penuh dengan kata-kata Laras, dia tiba-tiba tersadar, sebelum masalah dipublikasikan, Taning dan Geni terus mengelilingi dia, menghiburnya, menyanjungnya, tapi setelah masalah dipublikasikan, mereka menghilang.

Kenapa?

Teman baik dia ini, adalah orang licik yang menghilang seperti angin, melupakan kebenaran untuk keuntungan sendiri.

Tapi Laras, malah masih bisa mengatakan beberapa kalimat padanya lagi.

Kata-katanya terdengar tajam, tapi adalah kenyataan.