Cinta Pada Istri Urakan - Bab 983 Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya

Segera setelah acara bakat berakhir, para siswa yang sebelumnya selalu muncul di berita utama secara bersama "hilang".

Misalnya, Mona, sudah tidak ada beritanya lagi.

Leila karena memenangkan juara pertama, tingkat perhatiannya lebih tinggi, tetapi untuk juara kedua dan ketiga tidak pernah diingat orang.

Gadis-gadis tersebut memiliki perusahaan agen mereka sendiri, mereka berpartisipasi dalam acara bakat hanya untuk mengumpulkan popularitasnya, setelah pertandingan berakhir, mereka memiliki kegiatan lain, untuk hal apakah mereka bisa populer, itu tergantung pada nasib.

Apa yang membuat orang merasa tidak berdaya adalah, setelah seluruh pertandingan, orang yang paling diingat masyarakat adalah Maira.

Maira muncul skandal pada hari terakhir, dan bahkan tidak memiliki kesempatan untuk memperbaikinya, dan secara langsung memengaruhi hasil di final, meskipun dia adalah yang pertama dieliminasi di final, tetapi data menunjukkan bahwa siaran langsung mencapai puncaknya ketika Maira dieliminasi, segera setelah Maira pergi, jumlah penonton siaran langsung segera jatuh.

Fakta menunjukkan bahwa mendapatkan juara pertama belum tentu menjadi pemenang terakhir, dan punya skandal juga belum tentu akan kalah.

Satu minggu setelah berakhirnya kompetisi, Ayu Wedding mengumumkan bahwa Maira dan Leila bersama-sama menjadi duta merek untuk Ayu Wedding, pada saat yang bersamaan, iklan dan foto yang mereka ambil bersama juga diluncurkan.

Baik dari iklan ataupun foto, Maira sangat jelas berdiri di posisi tengah.

Sandra sangat kesal, setelah melakukan begitu banyak hal, dia masih gagal mengubah fakta bahwa Maira menjadi duta merek Ayu Wedding, melihat komentar di atas iklan semuanya sedang memarahi Ayu Wedding, dia marah sampai tekanan darahnya meningkat.

"Presdir Sandra, pesanan Nona kamuh Sajah telah dibatalkan."

"Apa, dibatalkan? Kenapa?"

"Tidak ada alasan, dia mending membayar ganti rugi juga mau membatalkan pesanan."

Kepala Sandra sangat sakit, dan telinganya berdengung, "Sampai mana proses gaun pengantinnya?"

"Gaun pengantinnya sudah siap, dan sudah bersiap-siap untuk mengirimkannya ke pihak kita."

"..."

"Presdir Sandra, apakah sekarang masih perlu mengirimnya?"

"Apakah boleh tidak mengirimnya?..."

Karyawan tersebut tidak berani berbicara, Sandra mengerutkan alisnya dan berkata dengan marah, "Gaun pengantinnya dikirim seperti biasa, aku akan menghubunginya secara pribadi."

"Baik."

"Tunggu sebentar, jika kedepannya masih ada klien yang ingin membatalkan pesanan, coba mempertahankannya dengan memberinya diskon 5%."

"Aku mengerti."

Karyawan pergi dengan tergesa-gesa, Sandra tidak banyak berpikir, dia menahan ketidaknyamanan badannya dan segera menelepon kamuh.

" kamuh, ini aku, Sandra, gaun pengantinmu sudah siap dan sangat indah, mengapa kamu mau membatalkannya?"

Nada bicara kamuh sedikit bersalah, dia berkata dengan sedih: "Kita adalah teman lama, jadi aku juga terus terang berkata padamu, ibu mertuaku sangat membenci duta merek kalian."

"Maira?"

"Ya, aku juga baru mengetahuinya hari ini, dia menangis dan memberitahuku bahwa Maira pernah merayu ayah mertuaku."

"..."

"Sandra, kita adalah teman sekelas selama bertahun-tahun, gaun pengantin ini juga ada banyak ide-ideku sendiri, aku sangat menyukainya, tapi, ibu mertuaku tidak bisa menerima apapun yang berhubungan dengan Maira. Aku juga tahu kalian menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk membuat gaun pengantin ini, begini saja, di permukaan, aku membatalkannya, tetapi aku diam-diam membeli gaun pengantin ini dengan uangku sendiri, dan aku akan menghargainya. "

Sandra sangat berterima kasih, "Terima kasih banyak, manik-manik pada gaun pengantin ini semuanya buatan tangan, biaya tenaga kerjanya saja sudah 400 juta, belum lagi biaya bahan, aku akan menjualmu dengan harga modal, terima kasih atas pengertianmu. "

"Sama-sama. Sebenarnya, jika kamu tidak meneleponku, aku juga akan meneleponmu, di permukaan, aku tidak boleh menentang ibu mertuaku, jadi aku tidak akan secara terbuka menunjukkan gaun pengantin ini, aku hanya bisa menyembunyikannya, aku tahu ini adalah sebuah penghinaan terhadap kerja kerasmu, tapi aku benar-benar tidak ada solusi lain lagi. "

"Jangan katakan begitu, selama kamu suka desainku, maka itu bukanlah sebuah penghinaan, aku hanya sedih tidak bisa membiarkan lebih banyak orang melihat dan menyukainya."

"Sandra, gaun pengantin yang kamu desain sangat indah, teman-teman di sekelilingku sangat menyukainya, aku benar-benar minta maaf, ini bukan salahmu."

"Baik, aku tahu."

"Dan sebagai teman sekelas lama, aku benar-benar ingin menyarankanmu, reputasi Maira sangat buruk, masyarakat hanya tahu bahwa itu adalah rumor, tetapi kamu seharusnya tahu bahwa itu bukan rumor, itu adalah hal yang nyata, kenapa kamu membiarkan orang seperti ini menjadi duta merek Ayu Wedding? Apakah kamu tidak takut akan merusak merekmu sendiri? "

Sandra juga merasa pahit di dalam hatinya, "Haihs, ini sulit untuk dijelaskan, hal ini melibatkan manajemen internal, aku sulit untuk menjelaskannya kepadamu."

"Baiklah, apakah kamu tahu? Maira dan ayah mertuaku ditangkap basah di tempat oleh ibu mertuaku di hotel."

"Ini..."

"Wanita seperti ini terlalu mengerikan, ayah mertuaku berusia enam puluhan tahun dan sudah bisa menjadi ayahnya. Untungnya, sejak itu, mereka tidak berhubungan lagi. Maira mungkin telah menemukan investor baru, dan ayah mertuaku juga sudah bertobat, tetapi hal ini selalu menjadi duri di dalam hati ibu mertuaku, ibu mertuaku sangat membenci Maira."

"Maira benar-benar tidak tahu malu, dia adalah sebuah penghinaan bagi wanita."

"Benar, aku masih mendengar bahwa setelah Rama keluar dari penjara, kondisi kesehatannya menjadi sangat buruk. Nagita, ibu Maira, telah mencari pria lain, benar-benar buah jatuh tidak jauh dari pohonnya."

"... Aku benar-benar tidak punya apa-apa untuk dikatakan."

Setelah mengobrol beberapa kata, Sandra akhirnya menutup telepon, dia melihat foto Maira yang ada di layar komputer, semakin dia melihat, semakin dia merasa menjijikkan, dia benar-benar sangat marah.

Dia bahkan tidak makan siang, dan langsung mengemudi ke yayasan.

Yayasan Amal Ariel sekarang hanya sisa namanya saja, tetapi Ariel masih beroperasi untuk mempertahankan identitasnya sebagai "dermawan".

"Kak, apakah kamu melihat komentar di internet?"

Melihat ekspresi marah Sandra, Ariel sangat santai, dia terus membaca majalah fashion versi terbaru yang ada di tangannya dan perlahan membujuk: "Untuk apa kamu begitu cemas, kamu sudah berkeringat, ayo duduk dulu. "

Sandra mengangkat tangan untuk merapikan rambutnya, dia tidak mungkin tidak cemas, dia juga tidak bisa duduk dan berbicara dengan baik, dia sudah berkali-kali memohon pada Ariel, dia telah mengatakan semuanya, tetapi Ariel tidak pernah mempertimbangkan saran dan gagasannya, Ariel bahkan tidak peduli bagaimana perasaannya.

Sekarang, dia hanya bisa menunjukkan kenyataannya, "Hari ini, sudah ada seorang klien membatalkan pesanan, klien tersebut mending membayar ganti rugi juga bersikeras mau membatalkan pesanan."

"Itu adalah masalah klien."

"Klien berkata dengan jelas bahwa dia tidak suka duta merek kita."

Ariel merasa lucu, "Oh? Ini benar-benar konyol sekali, itu adalah masalah klien itu sendiri, kita hanya menjual gaun pengantin, tidak menjual toleransi."

Sandra tidak bisa menerima sikap Ariel yang menganggapnya enteng, dia bertanya dengan marah, "Kak, apakah kamu pernah peduli dengan Ayu Wedding? Karena Ayu Wedding bukan kerja kerasmu, jadi kamu tidak pernah merasa sakit hati, benar?"

Setelah mendengar perkataan tersebut, Ariel menatap Sandra dengan serius, dan senyum anggun muncul di wajahnya, "Mengapa Ayu Wedding bukan kerja kerasku? Bukankah aku yang meningkatkan kesadaran merek Ayu Wedding?"