Cinta Pada Istri Urakan - Bab 641 Apa Kamu Tau Seberapa Sakitnya Aku?

Tasya sambil tersenyum merangkul lengan Aaron, dengan citra wanita kecil imut berdiri di sampingnya.

Aaron sebenarnya sangat tidak mengerti dengan perlakuannya, sisi lain mengatakan kalau dia mencintai Aaron, tapi di sisi lain juga mencari masalah yang membuat rasa bersalah Aaron terhadapnya menjadi menguap, apa gunanya melakukan seperti itu?

Dia dengan dingin bertanya:"Masih mau berakting sampai kapan?"

"Berakting? Aku bukan artis, tidak bisa berakting."

"Aku lihat aktingmu lebih bagus dari yang profesional."

"Kamu terlalu memujiku, kalau mau membicarakan akting, Suli jauh lebih hebat dariku."

Aaron kesal, marah sampai bibirnya tertarik.

"Ayo, pergi minum bir."

Tasya dengan senang dan bersemangat menarik Aaron ke bagian minuman bir, di bagian minuman bir ada berbagai macam cocktail, juga ada bartender profesional yang mencampur bir di tempat, Tasya langsung memesan gabungan 12 zodiak.

Aaron sedikit khawatir,"Pesan begitu banyak siapa yang minum?"

"Kamu."

"Siapa yang pesan, dia yang minum."

Tasya dengan manja berkata:"Aiya, aku hanya merasa kalau designnya bagus sekali, bir sedikit itu kecil saja."

Aaron tidak ingin mempedulikannya, merasa kalau tidak ada gunanya berbicara apapun padanya, dia mau seperti apa ya seperti apa saja.

Saat ini, tiba-tiba di pintu menjadi ribut, Dao Minghe dan Suli berdua bergandengan tangan datang bersama.

Dao Minghe selain artis, juga seorang investor yang berhasil, dia mempunyai beberapa perusahaan dan toko di bawah namanya, dia ada orang kaya tersembunyi yang sempurna.

Akhir-akhir ini karir pribadi Suli berjalan dengan baik, wajahnya berseri-seri, bibirnya terus hanya tersenyum.

"Pasangan ini benar-benar tampan dan cantik, nanti kalau mereka sudah melahirkan, anak ini pasti luar biasa sekali."

"Benar, mirip siapa saja pasti tampan, kamu lihat dagu Suli, dagu seperti ini tidak hanya bagus, juga sangat membawa keuntungan untuk suami, di Nyonya Cantik sana banyak sekali yang ingin membuat seperti dagunya."

"Benar, aku juga sangat ingin merubah daguku seperti dagu Suli."

Aaron bukan bermaksud sengaja mendengar pembicaraan orang lain, hanya saja mereka sangat suka bergosip, suaranya juga tidka kecil, dengan begini telinganya tanpa mempunyai pilihan mendapatkan serangan.

Dia melihat mereka dari kejauhan, pria tampan, wanita cantik, memang sangat cocok.

Tasya di sebelah juga terus menyindir,"Kamu lihat mereka, baik sekali, seperti bayi kembar siam, pasti sudah tinggal satu atap, perkembangannya lebih cepat dari kita."

"Kalau kamu tidak berbicara tidak ada yang menganggapmu sebagai bisu."

"Mulut ada di badanku, aku mau bicara, kamu bisa melarang?"

"......" Aaron tertawa dingin mengangguk, tidak mau berdebat dengan orang yang berpengetahuan dangkal.

Tasya menyodorkan gelas bir padanya,"Minumlah, dibicarakan dari suatu tingkat, kita juga termasuk sejenis, sama-sama mencintai tapi tidak bisa memiliki, mempunyai kesedihan yang sama, lebih baik kita minum bir merayakannya."

Aaron menerima gelas bir, tapi menolak bersulang dengannya,"Tidak peduli dibicarakan dari tingkat manapun, kita bukanlah sejenis." Setelah berbicara, Aaron mengangkat kepalanya, meneguk habis bir itu.

Acara pertemuan seperti ini, dia sudah menebak, tunggu matanya sendiri yang melihat, juga tetap akan mendapatkan puluh ribuan serangan, oleh karena itu dia menyetujui untuk datang, agar bisa melihatnya dari kejauhan.

Begitu tertekan dan rendahan seperti ini mencintai seorang wanita, Aaron merasa kalau dirinya pasti sudah gila.

Tasya berkata:"Lihatlah dirimu, masih belum bisa melepaskannya kan? Kalau tidak juga tidak akan gugup sekali sata aku bilang akan menyebarkan masalah Roka."

Aaron tidak berkutik, hanya terus meminum birnya.

Tasya berkata lagi:"Kamu tidak perlu membenciku, tunggu suatu hari dimana kamu benar-benar sudah melepaskan Suli, mengenai masalah Roka juga tidak akan menjadi ancaman bagimu, sedangkan aku juga tidak akan tidak ada kerjaan mencari kerjaan, menyebarkan kejadian memalukan orang lain, menambah kebencianmu padaku. Aaron, kita adalah orang yang mau menikah, kita duduk di kapal yang sama, kenapa tidak bisa bersatu?"

Segelas demi segelas, bir yang ada di hadapan mereka, segelas demi segelas semakin sedikit.

Tasya sambil berbicara, sambil melambaikan tangan kepada bartender, mengartikan kalau menyuruhnya memberikan bir lagi.

"Aaron, tidak peduli rumahmu atau rumahku, semua orang mengharapkan pernikahan kita ini, apa kamu ingin membuat keluarga kecewa? Aku sungguh tulus mencintaimu, semua yang aku lakukan hanya agar kamu mencintaiku, jangan mencurigai ketulusanku, terlebih jangan membenciku, aku dan kamu adalah sehati."

Tanpa terasa, di hadapan Aaron semuanya adalah gelas kosong, ketika minum cocktail itu rasanya ringan sekali, tapi persen alkoholnya tidak rendah, minum terlalu banyak akan membuat mabuk, bahkan efeknya jauh lebih kuat.

Tasya pura-pura menegur:"Aaron, aku tau suasana hatimu tidak bagus, tapi jangan minum terlalu banyak, bisa melukai kesehatan."

Aaron berdiri,"Kamu pergi kemana?" Tasya sangat terburu-buru, dia sedang berencana membawanya keluar.

"Pergi ke toilet kamu juga mau ikut?"

"Tidak......" Tasya tertawa garing,"Aku membantumu kesana?"

"Tidak perlu." Aaron oleng ke kiri dan ke kanan, jalan saja sudah tidak lurus.

Di koridor, dia dengan pusing melihat Suli, dengan kuat mengedipkan matanya, memang benar itu dia.

Dia menghentikan langkah kakinya, Suli yang datang dari arah berlawanan juga berhenti.

Industri mereka ini mau dikatakan besar juga besar, mau dibilang kecil juga sangat kecil, kota Jakarta begitu besar, teman yang sama juga begitu banyak, suatu hari pasti akan bertemu.

Aaron mengerutkan keningnya,"Dua berita bahagia?"

"Menikah dan melahirkan, bukankah itu dua berita bahagia?"

Tiba-tiba pusing yang sangat kuat membuat Aaron berdiri tidak stabil, dia tidak bisa melanjutkan berbicara dengan Suli, langsung berpegangan pada dinding.

Suli maju selangkah, tapi pada saat hampir menyentuh lengannya, Suli menarik tangannya lagi,"Kamu......kamu baik-baik saja kan? Apa mau aku panggilkan nona Tasya kemari?"

Tiba-tiba Aaron menjadi marah, dengan pelan bertanya:"Kamu begitu berharap aku menikah dengannya?"

"........" Suli terkejut, jantungnya tiba-tiba juga berdenyut sakit.

"Kamu sengaja menyingkirkan aku bukan? Kenapa tidak tunggu aku mencari tau jelas dulu? Aku sudah bilang aku akan menyelesaikan semua masalah, sebenarnya kamu mengerti atau tidak? Atau kamu memang dari awal sudah bersama Dao Minghe, hanya ingin dengan cepat menyingkirkanku saja?"

Suli sambil menggelengkan kepalanya, sambil tersenyum pahit,"Sekarang membicarakan ini semua apa berguna? Aku memberimu waktu menunggumu menyelesaikan, kamu malah membuat calon istrimu hamil."

"Apa?" Aaron sangat pusing, dia tidak mendengar jelas, otaknya juga tidak bisa berpikir.

Suli menarik nafas dalam, nadanya berubah menjadi keras,"Sekarang kita mempunyai kehidupan baru masing-masing, seperti ini juga lumayan bagus, jangan saling berhubungan lagi, agar kita tidak melukai belahan jiwa masing-masing."

"Belahan jiwa? Dao Minghe sudah naik menjadi belahan jiwamu? Cepat sekali perkembangan kalian, Suli, aku sudah meremehkanmu."

"Tidak perlu dikatakan lagi, kamu sudah mabuk, aku juga mau pergi."

"Kamu berhenti," Aaron langsung menarik pergelangannya, bersikeras tidak melepaskannya,"Suli, kamu sungguh kejam, mempermainkanku seperti ini, seru sekali bukan? Kamu merasa sangat berhasil bukan?"

"Aku tidak ada mempermainkanmu."

"Tidak ada? Jelas-jelas kamu berjanji menungguku untuk menyelesaikan semua masalah, begitu cepat malah sudah bersama dengan Dao Minghe, kalau bukan mempermainkanku, ini apa namanya?"

"Lepaskan! Kamu lepaskan! Sakit!"

"Kamu juga tau sakit? Kalau begitu apa kamu tau seberapa sakitnya aku?"

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu