Cinta Pada Istri Urakan - Bab 818 Keinginan Mengontrol Yang Tidak Manusiawi

Morales menggenggam erat tangan Eli, tidak mau melonggarkan sama sekali, seperti begitu ia melonggarkan tangan, dia sudah bukan miliknya lagi.

Tahun itu, Morales menutupi kenyataan kalau ia sudah menikah dan bersama dengan Eli, ia benar-benar tidak bisa menahan cinta dalam hatinya, baru membohongi nya.

Setelah Eli mengetahui dirinya menjadi selingkuhan, ia dengan tegas putus dengannya.

Setelah itu selang beberapa tahun, Morales bercerai dengan istrinya, ia akhirnya bisa mengejar cintanya secara terbuka, tapi, Eli malah memberitahunya, ia sudah memiliki seseorang untuk dipercaya seumur hidup, dan ia sangat mencintainya.

Hati Morales sangat terluka, di waktu yang salah bertemu dengan orang yang tepat, hanya bisa menyesal seumur hidup.

Tapi, laki-laki yang Eli sebut seseorang untuk dipercaya seumur hidup, malah mengecewakan ketulusannya, membuatnya tersiksa setelah menikah, dalam 5 tahun, juga dalam beberapa tahun setelah bercerai, masih sangat menyakitkan.

Morales sangat membenci laki-laki ini.

Baginya, hati Eli yang tulus sangat berharga, bagaimanapun cara nya ia tetap tidak bisa mendapatkannya, Romo malah menyia-nyiakannya, ia benar-benar membenci Romo.

Beberapa hari yang lalu, saat bawahannya memberitahunya, Eli dan Laras saling mengenal dan bertemu, lagipula Alvin juga tahu, waktu itu ia tidak begitu marah, seorang mama ingin bertemu dengan anaknya sendiri, tidak ada yang perlu disalahkan.

Tapi, hari ini saat bawahannya memberitahunya, Eli tidak hanya bertemu dengan Laras, tapi juga bertemu dengan Romo, kemarahannya tidak bisa ditahan lagi.

Apa Romo pantas? Ia pantas mendapatkan maaf kah?

“Eli, dulu dia begitu menyakiti mu, kamu masih bisa memaafkannya?” Tanya Morales dengan bingung.

Eli tersenyum ringan, berkata : “Sudah berapa tahun berlalu, kita sudah tua, apa masih ada yang tidak bisa dimaafkan? Sebaliknya aku seharusnya berterima kasih atas luka itu, kalau tidak ia tinggalkan, bagaimana aku bisa menikahi mu?”

Morales menatapnya dengan mantap, mata dan ekspresinya tidak menunjukkan senang atau marah.

Eli balas menggenggam tangannya, menenangkan suasana hatinya, “Jangan marah lagi ya? Sekarang yang paling penting adalah tubuh mu, kamu baru saja keluar dari bahaya, dokter sudah bilang, harus mengontrol emosi mu, kamu emosi begini, tidak baik untuk jantungmu.”

“Kamu sangat baik terhadap ku, aku tidak akan meninggalkan mu, kita adalah suami istri.”

“Bahkan kalau begitu, aku menikah dengannya hanya 5 tahun, kita menikah sudah hampir 20 tahun, kamu masih mengkhawatir kan apa?”

Morales menghela nafas, dalam hatinya diam-diam berpikir, berapa lama menikah apa guna nya, mereka punya anak perempuan, anak adalah penghubung terpenting dalam hubungan suami istri,sementara dalam hubungan mereka tidak ada ikatan seperti itu.

Eli berkata lagi : “Kalau kamu tidak mempercayai ku, kita bisa kembali ke Inggris, menjauhi kota Jakarta bukannya paling baik?”

Morales tidak berkata-kata, hanya saja suasana hatinya terlihat jauh lebih tenang.

Yang harus dikatakan Eli sudah dikatakan semua, yang harus di janjikan juga sudah di janjikan, lain nya, tidak ada yang harus dibicarakan lagi.

Disaat ini, pintu diketuk dua kali, Eli memperlambat ekspresinya, memutar kepala berkata : “Silahkan masuk.”

Alvin yang datang, ia terlihat terburu-buru.

“Bibi kelima?? Paman kelima belum bangun?”

Saat ini Morales memang sedang menutup mata.

Eli melihat kebelakang melihat Morales, berkata dengan pelan : “Tidak tidur, tetapi sedikit lelah, dokter menyuruhnya banyak istirahat.”

Alvin langsung mengangguk-angguk, dengan wajah gembira, “Baik, kalau begitu aku tidak mau mengganggu, aku pergi dulu.”

“Berhenti.” Kata Morales menghentikan.

Alvin menggertakkan gigi dan menghela nafas, melihat kebelakang dengan wajah tersenyum, “Paman kelima, kamu menutup mata mengumpulkan energi?”

Morales menatapnya kosong, berkata dengan amarah : “Kamu tunggu, aku masih ada pertanyaan untuk u.”

“Ha??” Aih, apakah ini sebuah berkah atau bencana, ini adalah bencana yang tidak bisa dihindari.

“Kamu pulang dulu saja, aku disini tidak butuh dirawat oleh mu.”

Ini sangat jelas, kecemburuan nya masih belum hilang.

Eli berkata : “Aku di rumah juga tidak ada urusan, lebih baik aku di rumah sakit, menemanimu juga ok.”

“Ada penjaga yang mengurus, aku tidak tega menyuruhmu melakukannya.”

“Aku tidak melakukan apa-apa, aku duduk disini saja, menemanimu agar tidak bosan.”

“Tidak perlu!” Morales menaikkan suara dan menggertak.

Eli : “??”

Alvin : “??”

Eli tidak bisa menyembunyikan perasaan kecewa nya, berkata dengan patuh : “Kalau begitu aku pulang dulu.”

Saat berjalan, ia menukar pandangan dengan Alvin, Alvin melihat matanya yang tak berdaya, dalam hatinya juga sangat tidak nyaman, tetapi ia tidak bisa mengatakannya.

Ia hanya bisa berkata : “Bibi kelima hati-hati dijalan, perhatikan kemanan di jalan.”

“Iya, terima kasih.” Walaupun disalahkan dengan aneh, tapi Eli tetap murah hati dan sopan.

Eli sudah meninggalkan kamar pasien, sekaligus menutup pintu.

Alvin berjalan kedepan ranjang pasien paman kelima dengan gemetar ketakutan, dan berinisiatif bertanya : “Paman kelima, masalah ini aku benar-benar bisa jelaskan, iya, aku memang sudah tahu ia dan anaknya sudah saling mengenal, tapi waktu itu kamu sudah mau operasi, aku juga mengkhawatir kan suasana hati mu. Aku tadinya ingin menunggu setelah kamu keluar dari rumah sakit baru memberitahu mu, tidak diduga kamu sudah tahu.”

Wajah Morales datar, “Kalau bukan foto-foto Agil itu, aku masih tidak tahu, kamu membohongiku.”

Alvin tahu, paman kelima paling benci orang membohonginya, ia dengan cepat menjelaskan dan berkata : “Bagaimana ini bisa dihitung membohongi? Paling parah adalah tahu tapi tidak menginformasikan.”

“Jangan banyak bicara.”

Alvin tak berdaya, paman kelima memang begini, merasa sangat tidak aman, tidak bisa percaya sepenuhnya terhadap semua orang didekatnya.

Walaupun mereka adalah paman dan keponakan, juga teman dekat, sejak kecil tumbuh bersama, tahu banyak tentang keduanya, ia sebenarnya tahu, paman kelima merasa sangat tidak aman, karena sewaktu paman kelima berumur beberapa tahun pernah diculik oleh gangster, walaupun akhirnya berhasil menyelamatkan diri, tapi sangat mempengaruhi psikologis paman kelima.

Paman kelima juga sangat mempedulikan bibi kelima, memikirkan hal ini, paman kelima benar-benar sangat marah.

“ Agil juga memfoto saat ia dan Romo bertemu.”

“Romo?” Hal ini, Alvin sangat terkejut.

“Hm, mereka memiliki anak perempuan, anak perempuan ini sangat mahir, bisa melakukan banyak hal, yang dikhawatirkan, ia masih berharap orang tuanya rujuk.”

“Ini?? Ini tidak mungkin kan??”

“Apa yang tidak mungkin, bukankah Romo sudah bercerai lama, mereka sedang merencanakan apa, aku tahu jelas.”

“Paman kelima, kamu terlalu banyak berpikir, setahu ku, Romo tidak buruk, tapi aku dan Laras pernah kontak beberapa kali, ia memiliki pandangan yang sangat normal, tidak mungkin melakukan itu.”

“Kamu bisa seberapa kenal dia?? Alvin, aku sadar kamu punya banyak masalah, apa kamu pikir aku sudah sakit dan sudah tidak berguna lagi, kamu mulai merencanakan hal lain?”

Alvin terkejut sampai melambaikan tangan, “Tidak begitu paman kelima, kamu semakin berbicara semakin tidak masuk akal, apa hubungannya dengan ku?”

“Hm, Laras penuh dengan trik, janji bertemu Eli, lalu tiba-tiba Romo muncul, bertemu pertama kali pergi menjenguk, bertemu berberapa kali, lalu berhasil? Aku melihat bibi kelimamu belum melupakan perasaan terhadap Romo, dari foto saja sudah bisa terlihat.”

Morales berkata sambil mengambil setumpuk foto dari bawah bantal, Alvin melihat-lihat, punggung nya terasa dingin, keinginan untuk mengontrol paman kelima sudah sampai ke tahap tidak manusiawi.

Novel Terkait

Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu