Cinta Pada Istri Urakan - Kamu Terlihat Seperti Adik Perempuannya

Pria yang berwajah putih dan terlihat berpendidikan, namanya Hafid Kudus, dia adalah tangan kanan Rama yang paling berkuasa. Dia sangat pintar, cerdas dan fleksibel. Dalam kasus Grup Atmaja, Hafid adalah orang yang keterlibatannya paling sedikit dan hukumannya paling ringan.

Tahun itu, kasus Grup Atmaja menimbulkan sensasi di seluruh kota, setelah lebih dari setengah tahun investigasi, ada lebih dari 20 orang yang dihukum. Hafid tinggal di penjara selama setengah tahun sejak dirinya ditangkap. Saat hasil keputusan hukuman diumumkan, Hafid hanya dihukum selama setengah tahun, ini artinya Hafid langsung dibebaskan setelah hasil keputusan hukuman diumumkan.

Hafid adalah pria yang sangat berbakat dan berwawasan luas, selama berada di Grup Atmaja, dia juga mendapatkan pengalaman tambahan, dan setelah keluar dari sana, dia tetap terlihat begitu makmur.

Setelah Nagita dibebaskan dari penjara, tidak butuh waktu yang lama, dia menarik perhatian Hafid dan dia berhasil dibujuk oleh Hafid untuk mengeluarkan dana, saat itu Hafid sedang berada pada tahap penting memulai bisnis.

Nagita memperoleh uang itu dari Maira.

Selama ini, Maira juga berada dalam kehidupan yang mewah setiap hari dan menjalani hidupnya penuh dengan ketidaktahuan dan kekacauan. Mana mungkin dirinya menyadari bahwa ibunya berselingkuh?

Kemudian, Rama juga dibebaskan dari penjara, tetapi Rama adalah orang yang biasa-biasa saja. Kejadian yang dialami ini membuat dia tidak semangat lagi seperti dulu. Dia hanya berdiam diri di rumah, tidak suka keluar dan tidak ingin keluar, bagaimana mungkin dia bisa mengatur Nagita yang begitu banyak akal.

Dalam beberapa tahun terakhir, Maira sangat sibuk dengan urusannya sendiri dan menghabiskan waktu seharian. Nagita mengambil kesempatan ini dengan alasan membantu putrinya untuk menjernihkan hubungannya, jadi setiap hari pergi pagi pulang malam. Rama juga tidak bisa mengatur mereka.

Sekarang Rama dan Maira telah dirawat di rumah sakit, Nagita pada awalnya sangat terluka, tetapi setelah beberapa waktu, dia hanya bisa menerima kenyataan ini. Suami dan putrinya sudah dalam keadaan seperti itu. Daripada tenggelam dalam kesakitan dan kesedihan, lebih baik hidup lebih realistis, salah satunya adalah mengambil uang yang lebih banyak.

Nagita tidak akan membiarkan Romo bebas begitu saja dari kejadian yang menimpa Rama. Sedangkan cedera yang dialami Maira, dia menyalahkan Laras. Romo dan Laras, ditambah dengan Gavin, adalah tokoh besar, semakin tokoh besar ini memiliki posisi yang tinggi, mereka akan semakin menjaga nama baik keluarganya, mereka tidak peduli tentang uang, tetapi mereka lebih peduli tentang nama baik keluarga.

Karena Nagita menyadari hal ini, jadi dia tidak pernah terburu-buru. Bukan karena dia tidak protes, dia sudah protes, tapi hanya tidak memperbesar masalahnya saja. Saat ini, polisi masih menyelidiki dan para reporter tidak dapat mendengarkan Nagita sepenuhnya. Melihat situasi saat ini, Nagita lebih baik tidak mencari masalah dengan Romo dan Laras, meskipun bisa menghindar masalah ini untuk sementara waktu tetapi tidak mungkin untuk bisa menghindarinya seumur hidup, dan bahkan setelah musim gugur, juga tidak terlambat untuk membuat perhitungan kepada mereka.

Di ruangan nuansa Jepang, Hafid tidak hanya mengambil sup dan sayur untuk Nagita, tetapi juga menyadarkan kepala Nagita di pundaknya dan melayaninya dengan baik.

"Kakak ipar, aku sudah memesan kamar pasangan di hotel sumber air panas. Setelah selesai makan, aku akan membawamu ke lantai bawah untuk berbelanja,kamu boleh membeli apa saja yang kamu mau, setelah itu kita berangkat ke sana, tempat itu berada di pegunungan pinggiran kota dan agak jauh."

"Jadi malam ini kita tidak kembali ke kota?"

"Aku sudah memesan dua malam."

"Lalu wanita di rumahmu mengizinkanmu untuk pergi?"

"Dia tidak bisa mengendalikan urusanku."

Nagita mengangkat alisnya dan menatap Hafid, merasa ragu dan sedikit cemburu, "Tidak bisa mengendalikanmu? Jika dia menangis, ribut, dan mengancammu. Kamu juga akan berbalik dan membujuknya seperti biasa, benar kan? Membeli rumah dan mobil untuk menghiburnya, dan juga membawanya untuk bepergian ke luar negeri. "

Hafid menjelaskannya : "Itu bukan liburan ke luar negeri, saat itu, sekolah anakku sedang libur musim panas, kami khawatir, jadi kami mengantar putra kami ke sana. Jika bukan karena dia melahirkan seorang putra untukku, aku tidak mungkin bertahan dengannya karena temperamennya yang buruk. "

Nagita sangat senang mendengarnya. Dari segi usia, dia jelas bukan tandingan istri Hafid. Istri Hafid baru berusia awal tiga puluhan dan Hafid baru saja melewati usia empat puluh, mereka bisa diibaratkan pria tua dengan istri muda.Tetapi jika dilihat dari segi perawatan, uang yang Nagita habiskan untuk perawatan tidaklah sia-sia, perawatan luar dalam bisa menghabiskan uang sebanyak puluhan juta setiap tahun, memperbaiki dan merawat, ternyata kulitnya kembali seperti kulit remaja, bahkan kulitnya lebih halus beberapa kali lipat dari istri Hafid.

Hafid juga berkata: "Dulu dia mengeluh diriku miskin dan ingin menceraikanku. Saat aku di penjara selama setengah tahun, dia berselingkuh. Karena usianya masih muda, dia ingin mencari yang baru. Sekarang setelah aku sukses, dia menjadi lebih memperhatikanku, siapa yang membutuhkannya, melihat wajah kuning langsat dan pinggangnya yang seperti ember, aku pun merasa jijik. Untungnya, putra itu milikku, karena putra kami masih kecil dan tidak bisa dipisahkan dari ibunya, makanya aku tidak mengusirnya. Rumah dan mobil itu juga untuk putranya, dia tidak ada bagian. "

Nagita: "Dia baru berusia awal tiga puluhan, kamu sudah mengkritiknya, bagaimana denganku? Apakah di dalam hatimu sedang memarahiku wanita tua tidak tahu diri?"

Hafid segera melangkah maju, memeluk dan menciumnya, dan ingin menggulungnya di tempat, "Kakak ipar, aku tidak bersalah, kamu sudah memfitnahku, kamu lebih menarik daripada dia, jika tidak melihat usia, kamu terlihat seperti adik perempuannya. "

"Omong kosong, dia hanya beberapa tahun lebih tua dari putriku."

"Kakinya lebih besar dari pinggangmu. Saat aku berbaring di tempat tidur dengannya, aku hanya ingin tidur, tidur dengan nyenyak, aku tidak bisa menyebutkan keinginanku." Hafid tiba-tiba mengubah nadanya dan matanya menggoda. "Hanya dengan melihatmu, membuat aku merasa bahwa estetikaku, kemampuanku, semuanya baik-baik saja. Aku berada dalam masaku, melihatnya membuatku merasa sangat dingin, tetapi saat melihatmu, aku memiliki pemikiran yang lain. "

Setelah berbicara, Hafid meraih pergelangan tangan Nagita dan dengan paksa melemparkannya ke tikar besar, "Percaya atau tidak, aku akan..."

"Nakal," Nagita memukuli dada Hafid dengan ringan, "Ini bukan tempat untuk berprilaku sembarangan, pergi, pergi."

"Kalau begitu kamu percaya atau tidak?"

"Aku percaya, aku percaya."

Hafid kemudian bangkit dengan malas, dan menarik Nagita untuk bangun, "Kakak ipar, kamu adalah kehormatanku, Aku mungkin mengeluh siapapun tetapi tidak dengan dirimu. Kamu memiliki bagian di perusahaanku, karena dirimu, aku memiliki semua yang aku miliki sekarang. Di kehidupan ini, selama kamu tidak meninggalkanku, aku juga tidak akan pernah meninggalkanmu. "

"Jadi kamu masih memanggilku kakak ipar?"

"Hehe, karena sudah terbiasa memanggil seperti itu, kedepannya, aku akan memanggilmu Nagita."

Nagita sangat bahagia, hatinya menggelegak, wajahnya penuh senyuman. Meskipun dia tahu bahwa itu hanyalah kata-kata manis dari seorang pria, tetapi dia senang dan menikmati momen itu. Dibandingkan dengan Rama, Hafid memberinya banyak kebahagiaan.

Keduanya duduk lagi, sambil makan dan berbicara. Nagita baru saja makan dua gigitan. Hafid melihat alisnya sambil tersenyum dan berkata, "Aku sedang membahas sebuah proyek baru-baru ini, dan 99%akan berhasil, tetapi aku kekurangan uang, jadi tidak bisa tandatangan kontrak. "

Hafid terlihat sedih dan keningnya berkerut. "Tidak banyak, hanya lima atau enam ratus ribu, dan satu bulan lagi sudah mau imlek. Aku berencana pergi ke berbagai rumah untuk menggumpulkan uang, mungkin itu akan cukup. Aku sedang berusaha agar kontrak itu bisa di tandatangan sebelum liburan, maka tahun depan akan siap. Jadi, aku akan sangat sibuk untuk satu bulan ke depan dan tidak akan bisa menemanimu. "

"Apakah uang sekecil ini membuatmu khawatir seperti itu?"

"Tentu saja, karena uang sekecil ini, aku harus menggumpulnya, sekarang yang biasa berutang uang menjadi Tuan besar, dan yang menagih hutang menjadi budak, karena uang sekecil itu rela menjadi budak, katakan padaku, apakah aku tidak perlu khawatir?"

Nagita berpikir sejenak dan berkata: "Terakhir kali aku ribut dengan keluarga Pradipta, untungnya, ada bantuanmu mencarikan seseorang untuk membelaku, sebagai tanda terima kasihku, aku akan memberi uang ini padamu."

Novel Terkait

Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu