Cinta Pada Istri Urakan - Bab 90 Apakah Kamu Tidak Tergerak Sedikitpun? (2)

Jenny sepertinya mengetahui apa yang dia pikirkan, dia berbalik menenangkannya dan berkata : "Aku tidak apa-apa, lagipula wajah ini juga bukan wajahku."

Dari kamar sebelah terdengar suara jeritan-jeritan wanita, jeritan mereka terdengar saling sahut menyahut, semakin lama semakin nyaring, seolah-olah jeritan wanita siapa yang lebih nyaring, maka pria itulah yang lebih hebat.

"Kenapa kamu bisa ikut datang kemari?"

"Sssstttt....." Jenny tiba-tiba memeluk Gavin, "Jangan bergerak, ada orang di luar."

Gavin menoleh dan melihat ke arah pintu, daun pintunya lebih kecil daripada kusen pintu, sehingga bagian bawahnya ada sedikit celah, cahaya di luar kamar menembus masuk melalui celah pintu, sedangkan saat ini, sepasang kaki penguping menutupi cahaya itu, dari dalam dapat terlihat dengan sangat jelas.

"Ahhhh......tuan, anda pelan sedikit....." Jenny sengaja menjerit seperti itu, dia juga mencoba untuk menarik tubuh Gavin mendekat kearahnya.

Gavin menoleh dan memelototinya, "Kamu....."

"Sedikit bekerja samalah denganku!" Jenny berjinjit, ingin berakting dengan sungguh-sungguh.

Benar-benar sudah gila, Gavin berteriak di dalam hatinya, dia langsung mendorong Jenny dan menunjuknya untuk memperingatkannya.

Jenny bertanya dengan setengah pura-pura dan setengah serius : "Aku bahkan sudah sampai melakukan hal ini, apakah kamu tidak tergerak sedikitpun?"

Saat itu juga Gavin merasa sangat marah, di saat genting seperti ini, sebagai seorang pasukan khusus yang sedang menyamar, dia ternyata masih sibuk berbicara soal urusan pribadinya, ini adalah tindakan yang sangat tidak profesional, ini juga merupakan tindakan yang sangat berbahaya.

Namun, di bawah cahaya yang redup, ekspresi wajah Gavin tidak terlihat jelas, Jenny tidak dapat melihat amarah yang terlihat di wajahnya, dia mengira kalau Gavin juga sedang berperang di dalam hatinya dan merasa ragu-ragu.

Dia melepaskan jubah mandi yang baru saja dipakainya tadi, lalu memeluk Gavin sekali lagi dengan sangat erat, "Gavin......" dia menggigit bibirnya dan mengeluarkan suara yang sangat lirih bagaikan suara.....

Sedangkan Gavin, hampir di saat yang bersamaan dengan saat Jenny memeluknya, dia secara refleks langsung mengibaskan tangan dan mendorongnya, menggunakan naluri perlawanannya untuk langsung mendorongnya menjauh.

"Akkhhhh...." Jenny didorong oleh Gavin sampai langsung menabrak pintu, suara ini adalah suara kesakitan yang dikeluarkan olehnya, saat itu, dia merasa sangat malu sampai-sampai tidak tahu harus menaruh mukanya dimana.

Orang yang berada di luar sepertinya juga merasa kaget, dia menghela napas rendah.

Meskipun merasa sangat malu, namun Jenny tetap harus memperhatikan situasi mereka saat ini, dia berpura-pura berkata : "Tuan, anda sudah membuatku sakit, pelan sedikit...."

Gavin memunggunginya dan langsung menendang jubah mandi yang menutupi sepatunya ke arah Jenny, dia malas berkata satu katapun terhadapnya.

Saat ini, orang yang menguping di luar tiba-tiba mengetuk pintu, "Saudara Nimo," ternyata Tuan Black, "Harus memperlakukan wanita dengan lembut Nimo, hahaha."

Suara tawa Tuan Black terdengar menjauh, cahaya yang menembus lewat celah pintu juga kembali terlihat, dia sudah pergi.

Tidak lama kemudian, dari ruangan sebelah sisi yang satunya lagi juga terdengar suara teriakan wanita, suaranya timbul tenggelam dan seakan tanpa akhir.

Gavin bertanya dengan tetap memunggunginya : "Untuk apa kamu datang kemari?"

Jenny tidak lagi bersikap menyedihkan seperti tadi, dia memakai jubah mandinya kembali dan berkata : "Markas besar sudah lama tidak menerima kabar darimu, kami takut terjadi sesuatu kepadamu, jadi aku berinisiatif untuk meminta kepada atasan untuk kemari dan mencari informasi, selain itu, aku masih ada satu informasi yang harus kuberitahukan kepadamu."

"Katakan."

"Wakil walikota Faturahman sedang diperiksa, itu karena pihak kepolisian mempunyai bukti kuat kalau dia menggunakan jabatannya untuk membangun proyek Happy Town. Selain Faturahman, masih ada juga direktur administrasi negara untuk industri dan perdagangan, Gayus Tambunan, pemilik Happy Town sebelumnya, Setya Novanto dan juga beberapa pejabat ikut terlibat di dalamnya. sedangkan Lembu yang kita curigai sebelumnya, sudah menghilang."

Gavin berpikir sejenak, setelah itu dia dengan cepat menyimpulkan sesuatu, dia berkata : "Jika berjalan sesuai rencana, Tuan Black akan membawaku untuk bertemu dengan Navi setelah lewat tanggal 15 bulan ini."

"Setelah tanggal 15? hari apa? bertemu di mana?"

"Aku tidak tahu."

Saat ini tiba-tiba dari luar terdengar suara "dor", Gavin berbalik dan bertatapan dengan Jenny, mereka berdua membelalakan mata mereka, itu adalah suara letusan pistol.

Novel Terkait

You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu