Cinta Pada Istri Urakan - Bab 738 Diperiksa

"Jadi apakah dia menganggu kalian?"

Bobi membuat kepalan tangannya, berkata: "Ada aku, dia tidak berani mengganggu adik."

Nana mengangguk lagi, "Benar, kakak akan melindungiku."

Laras lega sekali, lalu dengan merasa bersalah berkata: "Mama akhir-akhir ini memang sangat jarang menemani kalian, maaf, tapi mama berjanji pada kalian, ini hanya sementara, kalian tinggal di rumah kakek dan nenek juga sementara, jangan pernah percaya perkataan papa mama tidak menginginkan atau tidak mencintai kalian, papa dan mama sangat sangat mencintai Nana dan Bobi, tau tidak?"

"Tau."

"Tau, adik, aku kan sudah bilang, lain kali kalau si gemuk berkata seperti itu lagi, kamu jangan menangis, dengan kuat dan berani katakan pada mereka kalau papa dan mama kita mencintai kita."

"Ehn ehn."

Sesampainya di mansion lama keluarga Pradipta, handphone Gavin berbunyi, "Kalian turun dulu, aku angkat telepon dulu."

Laras membawa anak-anak turun dulu, setelah turun, Nana sudah lupa ketidaksenangan tadi, dengan tertawa terbahak-bahak dengan kakaknya berlari mengitari seluruh halaman.

Laras melihat ke arah kursi pengemudi, melihat Gavin melambai ke arahnya menyuruhnya tidak perlu menunggunya.

Oleh karena itu, Laras bergabung dengan anak-anaknya.

"Ayo, ayo, ayo, main petak umpet, aku hitung sampai 10, kalian bersembunyi yang baik, 10,9,8,7????"

Di dalam mobil, wajah Gavin berubah serius mengangkat telepon, "Halo, katakan."

Orang yang menelepon adalah Jino, "Bos, sudah dapat, perusahaan Morales ada sebuah pembukuan yang tidakk terlalu jelas, dinas perpajakan bekerja sama dengan kepolisian, membawa orang pergi untuk diperiksa, sampai sekarang masih belum melepaskan orang."

"Jangan mengejutkan mereka dan menjadi waspada."

"Benar, Morales si rubah tua ini licik sekali, dengan begini, pekerjaan kita kedepannya akan lebih sulit dikembangkan. Bos, suruh mereka cepat lepaskan orang."

"Mereka menangkap orang ada alasan, melepaskan orang juga harus ada alasan, menangkap orangnya kemari, lalu tanpa alasan melepaskan orang, ini baru bisa membangkitkan kecurigaan Morales."

"Kalau begitu harus bagaimana?"

Gavin berpikir sejenak, berkata: "Hubungi perpajakan secara rahasia, suruh Morales perjelas pembukuan yang tidak jelas, baru lepaskan orang."

"Bagaimana kalau Morales tidak bisa menjelaskannya?"

"Dia bisa menjelaskannya, ini adalah keahliannya."

"Baik, segera kulakukan."

Di sisi lain, di dalam ruang interogasi di suatu kantor kepolisian, Morales setelah "dipersilahkan datang" dari semalam, belum pernah pergi dari sana, air di dalam gelas juga tidak berkurang, anggota interogasi satu per satu datang 'menemaninya' minum teh dan mengobrol.

Waktunya sudah 24 jam, pihak kepolisian masih tidak bermasuk untuk melepaskan orang.

Eli khawatir berlebihan, kepanikan sampai pingsan, semalam tengah malam diantar ke rumah sakit.

Alvin menjaga di luar ruang inap semalaman, juga sudah memikirkan semalaman, dia berpikir: paman kelima biasanya sangat teliti, tidak pernah ketahuan sesuatu, kalau pihak poisi sungguh ada bukti, dari kemarin sudah memberikan surat penangkapan, mana mungkin sesederhana "diperiksa" saja?

Alvin dengan berani memutuskan, pihak kepolisian pasti tidak mempuyai bakti, asalkan dia duduk dengan tenang, tidak bertindak dengan enteng, paman kelima pasti baik-baik saja.

Langit mulai menggelap, Eli memakai sebuah jas keluar dari ruang inap.

"Bibi kelima, apakah kamu merasa baik?" Alvin langsung maju dan memapahnya, "Sini, duduk, kalau sudah bangun panggil saja aku, kenapa keluar sendiri?"

Eli : "Aku sudah tidak apa-apa, sudah jauh lebih baik, aih, aku sungguh terlalu tidak berguna."

Alvin: "Bibi kelima, aku merasa akhir-akhir ini kesehatanmu tidak begitu baik, sering sekali pingsan, tapi selalu tidak mendapatkan masalah, sebenarnya ada apa?"

Eli menggeleng, "Tidak apa-apa, hanya sudah tua."

Tentunya Alvin tidak mempercayai alasan ini, "Aku lihat kamu selalu merasa sedih, apa ada sesuatu yang menganggu?"

Eli tersenyum, "Mana ada, semua hal besar sampai hal kecil ada paman kelimamu yang memikirkannya dan melakukannya untukku, aku sedikitpun tidak perlu memikirkannya, mana ada yang menganggu, aku sekarang paling mengkhawatirkan dia, yang lainnya tidak ada."

Alvin: "Aku merasa justru kamu tidak melakukan apa-apa, setiap hari dikurung dirumah, makanya kesehatanmu menurun, tunggu nanti paman kelima kembali, aku harus mengatakannya padanya, jangan menjagamu begitu ketat."

Morales adalah orang yang sangat berlabel ganda, terhadap orang yang tidak dia pedulikan, meliriknya saja malas, sedangkan orang yang dia pedulikan, keinginannya untuk memiliki dan mengontrol sangat kuat.

Pernikahan pertama Morales diatur oleh orangtuanya, saat itu dia juga tidak terbuka dengan hubungan percintaan, sibuk bekerja tidak ada waktu untuk berpacaran, orangtua menyuruhnya berjodoh ya berjodoh, menyuruhnya menikah ya menikah, menyuruhnya melahirkan anak ya melahirkan anak, semuanya dilakukan sesuai dengan keinginan orang tuanya.

Tapi, di saat pertama kali dia bertemu dengan Eli, dia mencintai Eli pada pandangan pertama, saat itu Eli masih seorang gadis kecil yang tidak berpengalaman dalam kehidupan sosial, lucu dan aktif, sangat suka tertawa, saat tertawa sangat menyejukkan orang.

Oleh karena itu, dia menutupi kenyataan bahwa dia sudah menikah, dengan gila mengejar Eli, keinginannya tercapai, dia menjadi cinta pertama Eli.

Kebohongan tidak akan bertahan lama, tidak lebih dari 3 bulan, istrinya menyadari keanehan, juga berhasil menemukan Eli.

Saat itu Eli sangat membenci Morales, membuatnya tanpa alasan menjadi orang ketiga yang merusak keluarga orang, dia meninggalkan Morales seutuhnya, juga meminta kesempatan pertukaran murid pergi keluar negri bersekolah.

Setelah kehilangan Eli, kehidupan Morales seperti abu-abu, jangankan terhadap istrinya, bahkan terhadap pekerjaannya saja tidak bersemangat, dia sungguh merasakan cinta, kalau bisa memberinya satu kesempatan lagi, dia pasti tidak akan menikah dulu.

Morales hidup bagaikan mayat hidup selama lima tahun, istrinya akhirnya tidak bisa sanggup menerima suami tanpa rasa cinta, meminta cerai.

Saat bercerai, Morales bersikeras meminta hak asuh anaknya, dia memberinya sejumlah uang yang sangat banyak, juga dengan tulus mendoakannya bisa mendapatkan pasangan yang serasi dengannya.

Lalu, kesempatan yang sangat kebetulan, saat dia pulang ke dalam negri, tanpa sengaja mendengar beberapa tahun ini hidup Eli tidak begitu baik, suaminya berselingkuh disaat dia hamil, begitu berselingkuh, bahkan keluargapun sudah tidak mau.

Saat dia mendengarkan kabar itu, bagaikan tersambar petir, dia sangat ingin menghancurkan berandalan yang mengecewakan Eli itu.

Dia langsung pergi mencaritau, rupanya Eli sudah bercerai, juga sudah keluar negri.

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu