Cinta Pada Istri Urakan - Bab 1016

Bona Planning, hari ini semua orang bersemangat, sedetik pun tidak berani bermalasan, karena, hari ini bukan hanya hari menyambut berakhirnya cuti melahirkan manager Fany dan kembali bekerja, bahkan bos Atmaja juga sudah datang.

"Manager Fany, ini adalah laporan keuangan tiga kuartal pertama, silahkan diperiksa."

"Baiklah, kamu tinggalkan, nanti aku lihat." Fany duduk tegak di kantor, menghadapi dua tumpukan dokumen yang seperti gunung, dan juga laporan yang tadi asisten bawakan, kepalanya saja sudah pusing.

Tapi dia tetap menegakkan punggung, mempertahankan penampilannya sebagai eksekutif wanita yang cakap.

Laras membawa Manda kebetulan lewat, Laras melirik ke dalam, mengejek: "Manda, kamu lihat, kepalsuan Fany ini, benar-benar mirip sekali, benar tidak?"

"Kamu sebagai bos ini, bukankah sedang mengomentari dengan sarkas?!"

"Haha, masuk, kita ganggu dulu dia."

Oleh karena itu, Laras membawa Manda, mengetuk pintu kantor direktur keuangan.

"Tok tok tok."

"Masuk." Kepala Fany tidak terangkat, tumpukan dokumen di meja hampir menghalanginya.

Laras berdiri di depan pintu, dengan canda berkata: "Manager Fany, kamu sudah bekerja keras."

Begitu Fany mendengar suara Laras, membuang nafas panjang, "Aku masih mengira siapa yang mengantarkan dokumen lagi, sibuk sekali."

Laras: "Manager Fany, baru kembali hari pertama, bisa tidak jangan selelah ini? Aku tidak ada memaksamu harus dalam sehari menyelesaikan ini."

Fany tidak menghentikan pekerjaan ditangannya, matanya tetap menatap layar komputer, "Bos Atmaja, tahun baru masih ada 2 bulan, kalau tidak cepat diselesaikan, akhir tahun nanti tidak akan sempat."

Laras: "Kalau begitu juga tidak perlu buru-buru selesaikan hari ini, ayo lihat siapa yang datang."

Fany baru sementara menghentikan pekerjaan ditangannya, mengangkat kepalanya melihat, "Manda?" Dia memanggil dengan senang dan terkejut, "Kenapa hari ini ada waktu datamg?"

Kedua tangan Laras berpangku pada pundak Manda, mendorongnya ke depan meja, "Dia hari ini bukan ada waktu datang, dia hari ini datang melapor, nah, baru selesai mengurus administrasi masuk bekerja, nametag kerja saja masih baru, kedepannya, dia akan berjuang bersama kita."

Fany: "Sungguh?"

Laras: "Apakah ini masih bisa palsu?"

Fany senang sekali, langsung menjulurkan tangannya, "Selamat datang ke Bona Planning, kedepannya kita sama-sama ikut bos Atmaja makan enak."

Manda tertawa, menjulurkan tangan bersalaan, "Baiklah, aku hanya pemula, kedepannya masih mengharapkan banyak bantuan dari manager Fany dan bos Atmaja."

Laras juga menjulurkan tangannya, bersalaman bersama dengan mereka, pertemanan yang dimulai dari zaman sekolah seperti mereka, adalah hal yang paling berharga, "Kedepannya, kita menyatukan hati, bekerja sama."

Fany baru saja kembali dari cuti, baru saja duduk 3 jam sudah merasakan punggungnya pegal, duduk berkepanjangan yang lama ini, membuat tubuhnya sedikit kesakitan.

Penderitaan seperti ini, hanya wanita yang melahirkan baru mengerti.

Laras melihat waktu, menyarankan: "Pergi makan?"

Fany: "Masih ada sejam lagi baru jam makan, dan juga kamu lihat dokumenku ini, aku saja sampai ingin memesan delivery."

Laras: "Jangan sampai, Kalau kamu sampai sakit karena kecapekan, Jino akan datang meminta pertanggungan jawab padaku, hal seperti ini, lagipula kamu sudah menunda beberapa bulan, tunda 8 atau 10 hari lagi juga tidak masalah, ayolah ayolah, anggap saja merayakan kedatangan Manda, aku traktir."

Bos saja sudah berkata seperti itu, sebagai karyawan tentu saja hanya bisa mengikutinya.

Mereka memilih sebuah restoran dibawah kantor, restoran ada di lantai 2, adalah sebuah restoran Hunan yang enak, Fany sudah menahan selama setahun lebih, selama hamil tidak berani makan terlalu pedas, setelah melahirkan menyusui, juga ada beberapa pantangan makan, sekarang akhirnya sudah terpenuhi.

Mereka cepat datang, jadi orang yang makan tidak banyak, tempat duduk disana 80% kosong.

Oleh karena itu, mereka memilih tempat duduk yang dekat jendela dengan pemandangan bagus, bisa melihat pemandangan kota dibawah.

Pelayan mengantarkan menu, Laras sudah tau tatapan Fany yang penuh pengharapan itu, langsung memberikan menu kepada Fany, "Nah, kamu pesan, pesan favoritmu."

Fany sedikit segan, "Kalau memang merayakan kedatangan Manda, harusnya Manda yang pesan."

Manda tersenyum sambil menggeleng, memberikan menu kembali, "Kudengar kamu sudah tidak menyusui lagi, maka hari ini aku tidak berebut denganmu, kamu saja yang pesan."

Laras mengejek, "Fany, kamu tidak perlu berpura-pura lagi dihadapan kamu, pernah melihatmu yang gendut dan lucu dulu, lalu melihatmu sekarang, kami sampai merasa kamu setiap hari makan rumput, jadi hari ini makan yang enak untuk mengganti."

Fany sengaja senang, "Ha, aku menganggapmu memujiku kurus saja, kalau begitu aku tidak segan lagi, ini, ini, ini.......dan juga ini, semuanya mau."

Orang sedikit, makanan pun cepat sekali datang, Fany membuka lambungnya lebar dan menikmati, semakin makan semakin pedas, semakin pedas semakin ingin makan.

"Bos Atmaja, kalau aku kembali gendut seperti dulu, kamu jangan keberatan ya."

"Tidak keberatan, bos tidak keberatan kamu menjadi gemuk, suami yang keberatan."

"Heng, Jino kami tentu saja tidak keberatan, saat dia mengejarku, aku masih gendut."

Laras langsung mengejek, "Benar, saat itu kamu adalah seorang gadis gemuk yang muda, ceria, lucu, dan mempesona, tapi sekarang adalah wanita tua yang gemuk, bagaimana bisa dibandingkan?"

".........Bos Atmaja, aku mau menuntutmu menyerang kehidupan bawahan!!!"

"Menuntutku? Aku ini sedang mengingatkanmu, kamu pernah dengar tidak begitu gemuk langsung menghancurkan segalanya? Wanita setelah melahirkan, jangan sampai melonggarkan dalam mengurus badan, hari ini kamu makan begini banyak, nanti pulang kerja ikut aku ke gym."

".......Aku tidak mau."

"Kalau begitu siap makan langsung pergi."

"..........Bos kejam, sudah merampas tenaga kerjaku, mau merampas lemakku juga."

"Sini, sini, julurkan telapak tanganmu, aku sekarang langsung kupas kulitmu."

Sambil berkata, Laras menjulurkan tangan mencakar, Fany langsung menghindar, mereka sama seperti saat zaman sekolah, suka bermain, suka ribut dan suka gila.

Manda juga tertawa terbahak melihat mereka, dia langsung mengingatkan, "Sudahlah, kalian berdua, orang lain sampai melihat kita."

Benar, ini sudah waktu jam makan, pekerja di lantai atas gedung kantor sudah turun untuk makan, tempat duduk kosong di sekitar sudah penuh, awalnya restoran yang hening juga berubah menjadi ramai.

Saat ini, Laras melihat sebuah bayangan yang akrab, dia langsung memastikan matanya melihat kesana.

Melihat jalanan di bawah, Randi sedang berjalan bersama seorang gadis, dia juga membawakan tas wanita itu, yang paling penting, wanita ini jelas sekali bukan Yuka.

Kemarin Trivia bilang kalau Randi sedang berpacaran dengan Yuka, tapi dia dengar penjelasan kepala sekolah Trivia sepertinya bukan Yuka, saat itu dia juga ingin menanyakan kepada Yuka, tapi setelahnya dia malah melupakan hal ini.

Sampai sekarang dia melihat Randi, dia baru teringat akan hal ini.

"Otak babiku ini!" Laras memukul kepalanya sendiri.

"kenapa?" Fany mengikuti arah pandangannya, "Bukankah itu Randi, eh, akhirnya sudah ada pacar, juga tidak tau gadis mana yang merubah siluman ini........ayo balikan kepalanya, biarkan aku lihat........."

Sayangnya, Randi dan wanita itu tidak membalikkan kepala, terus berjalan kedepan.

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu