Cinta Pada Istri Urakan - Bab 196 Kita Semua Masih Hidup

Pada saat ini juga, Gavin ada di pesawat dan sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya.

Ketika sedang menangani urusan di Kanada yang jauh, dia sudah menyelesaikan satu pekerjaan target sebulan yang hanya diselesaikan dalam waktu seminggu untuk menyelesaikannya, sangat efisien.

Sehingga ketika Laras kembali, dia bisa pergi ke bandara untuk menjemputnya.

Gavin tidak ada, sementara Jordan yang bertanggung jawab atas tim khusus saat ini.

Setelah menerima kabar tentang gunung Sumbing terjadi tanah longsor, tim khusus segera menderingkan peringatan pertama.

Jordan segera meminta atasannya untuk menugasan tim penyelamat, setelah menerima persetujuan pertama, empat helikoper dengan cepat menuju ke gunung Sumbing untuk membantu.

Satu jam kemudian, pemerintah mengkonfirmasikan dan mempublikasikan informasi tentang “tanah longsor di gunung Sumbing”.

Setelah berita itu keluar, langsung menjadi pencarian panas yang pertama, tanpa ketegangan.

Demikian ketika mendapatkan dukungan dari semua sisi, pada hari ini, semu orang di seluruh negara pun terus memperhatikan, juga terus berdoa.

Beberapa menit kemudian, manager perusahaan Ariel mengumumkan kabar —— Ariel sedang mengajar di gunung Sumbing, sementara tidak bisa di hubungi.

Berita itu menarik perhatian dunia.

Puluhan juta penggemar Ariel sudah hampir gila, ada yang mengatakan ingin pergi untuk menyelamatkannya, bahkan ada pengikutnya pun berkata, jika idola pergi, kita sendiri juga harus mengikuti idola tersebut.

Tidak sampai dua jam kemudian, pemerintah mengkonfirmasikan berita resmi bahwa Ariel baik-baik saja, baru saja menahan ide-ide gila dari para penggemar.

Keluarga Pradipta dan keluarga Atmaja juga merasa kacau, beberapa orang tua juga sudah mau gila, mencari informasi dimana-mana.

Rumah lama keluarga Pradipta di gunung Sindur, menerima telepon dari kakak tertuanya, Rama, dan juga Romo di telepon.

Allan juga khawatir, tapi tidak berdaya.

Dia memberitahu mereka, mereka akan segera diinformasikan setelah ada informasi terbaru.

Setelah itu dia juga bertanya-tanya dan meneleponnya beberapa kali, informasi yang di dapat adalah —— Tim pasukan serigala telah menjadi tim pelopor untuk ke daerah bencana, di belakang sudah diminta sejumlah besar petugas untuk pergi menyelamatkan mereka oleh negara.

Nagita juga sangat khawatir, selalu menonton siaran berita di televisi, karea takut kehilangan beberapa informasi.

Tetapi, sebelumnya gambar yang disiarkan di televisi hanya ada gambar persiapan tim penyelamat, belum ada staf media yang dapat memasuki area bencana.

Nagita sangat bingung, selalu menutup dada nya, “Kak, menurutmu apakah mereka tidak akan mengalami kecelakaan?”

Allan dengan muka gelap, berkata : “Tunggulah informasinya.”

“Apakah anakmu akan pulang hari ini? Apakah sudah sampai bandara?”

“Belum, dia sangat malam baru bisa sampai.”

“Hei, kudengar gadis yang bernama Laras, yang mengajak pergi mengajar di daerah pegunungan, aku mendengar dari kakak ipar bahwa Rendra mendengar kabar bahwa Laras pergi, jadi dia juga pergi, bukankah ini hal yang membahayakan diri sendiri?”

Allan menatapnya, dia langsung berkata, “Ya ya ya, tidak seharusnya aku mengatakan hal ini, semoga beruntung, semoga beruntung.”

Setelah beberapa saat, Nagita tidak bisa menahan diri dan bertanya : “komandan Reno disana juga tidak ada informasi? Bagaimanapun supaya kami tahu orang itu aman atau tidak.”

Allan menghela napas dengan berat, juga berkata : “Tunggu informasinya!”

“……”

——

Langit mulai gelap, malam yang ada di gunung Sumbing lebih gelap duluan daripada biasanya.

Langit yang berkabut, di dalam keheningan yang tenang.

Udara dipenuhi oleh debu, dimana-mana ada warna abu-abu, tidak ada seruan serangga. Juga tidak ada suara burung.

Kepala sekolah dan para guru membawa anak-anak ke tempat yang tidak jauh dari permukaan yang disana, satunya sedang mendekati satu sama lain satunya lagu sedang duduk.

Ariel dan asisten juru kameranya, semua nya juga ada disini.

Tanah yang longsor sudah menutupi jalan bagian belakang di gunung itu, itu hanya satu-satunya jalan menuju ke sekolah.

Saat senja, ketika matahari terbenam, di bagian belakang puncak gunung tiba-tiba ada suara teriakan yang keras.

Itu adalah orang tua dari para anak-anak.

Mereka tidak bisa melewatinya, hanya bisa mendaki ke puncak gunung untuk melihat keadaan disini.

Kepala sekolah tertua menyalakan api unggun, melambai-lambaikan api unggunnya untuk memberi tahu orang yang diatas, saat ini mereka masih aman.

Tempat yang sudah terkubur, semuanya adalah batu yang jatuh dan batu yang pecah berkeping-keping.

Di saat Rendra membuka mata nya, dia tidak bisa menemukan sedikit pun cahaya, di hanya mengandalkan perasaan, merasa bahwa orang yang ada di pelukannya masih bernapas.

“Manda, Manda?” Rendra memanggilnya dengan suara yang keras, “Manda, sadarlah, Manda!”

Manda sudah menyadarkan diri, di saat langit-langit rumah semuanya hancur, dia terkejut sampai pingsan, dia piker dia akan mati.

“Aku……” depan matanya hanya gelap gulita, dinding yang berat dan tebal telah menutupi seluruh cahaya dari luar, “Apakah aku masih hidup?”

“Kita semua masih hidup.” Rendra mengangkat tangan nya untuk memegang kepalanya, “Takut sekali ya?”

“Ya.”

“Tiang penyangga yang diatas belum runtuh semuanya, apakah kamu terluka?”

Manda pelan-pelan menggerakkan lengan dan kakinya, menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata : “Tidak ada.”

Di sekitar mereka, juga ada dua anak yang mereka selamatkan, mereka pingsan di saat rumah nya runtuh.

Di saat ini, dua anak itu pun sudah menyadarkan diri.

Namun, tidak ada ketenangan di anak-anak itu, takut sampai menangis dengan keras.

“Guru Pradipta, guru Atmaja, apakah kami sedang ada di neraka? Kakek mengatakan bahwa hanya orang jahat yang masuk neraka, aku takut sekali.”

“Aku juga takut sekali, aku takut kegelapan, takut hantu, takut masuk neraka.”

Manda bingung harus menangis atau tertawa, “jangan menangis, kita tidak mati, jika kita tidak mati berarti kita diberkati.”

Pada saat ini Rendra juga mengubah citra seriusnya, menghibur mereka dengan santai dan berkata, “Ada guru, tidak perlu takut, guru Atmaja adalah pengusir setan, tidak perlu takut.”

Tentu saja Manda merasa tidak puas, “Siapa yang kamu maksud pengusir setan? Kamu lah yang pengusir setan, dengan wajah serius, hantu pun takut padamu.”

Setelah dikatakan, dua anak ini akhirnya mulai berhenti menangis, dan mulai saling memberi semangat.

Dari atas terdengar suara teriakan Dimas, “Siapa yang dibawah, yang mendengarkannya teriaklah.”

“Ssst…” Rendra memberi isyarat kepada semua nya untuk tetap tenang, setelah mendengar teriakan dari atas sana dengan jelas, dia berteriak sambil mengarah keatas, “Aku dan Manda juga dua murid terjebak di bawah.”

“Baiklah, apakah ada yang terluka? Apakah parah?”

“Tidak parah, untuk saat ini tidak ada apa-apa.”

“Baiklah, kalian bertahanlah, aku akan mencari cara untuk mengeluarkan kalian.”

Tidak ada alat lainnya, Dimas dan tiga prajurit lainnya menggali batu dengan tangan kosong.

Tidak lama kemudian, helikopter datang dari langit yang mendung, ternyata tim penyelamat sudah datang.

Anak-anak mengelap air matanya, melambaikan tangan sambil melompat-lompat, semuanya berteriak, “Tolong para guru-guru, tolong para guru-guru.”

Banyak prajurit yang turun dari helikopter, bersamaan mendatangkan peralatan dan bahan penyelamatan.

Jordan dan yang lain nya bertemu dengan Dimas, ketika pertama baru mengerti situasi di tempat, Jordan langsung memutuskan dan berkata : “Anis, kamu periksa apakah orang-orang ini ada terluka atau tidak, segera bawa mereka pergi, dengan bantuan helikopter nomor satu.”

“Baik!”

“Weiner, Jino, Sonny bagi menjadi tiga kelompok kecil, bawa peralatan, masuk menyelamatkan.”

“Baik!” tiga orang mengatakannya dengan serempak, dengan suara yang keras dan jelas.

“Dimas, bawa jalan.”

“Baik!”

Tim penyelamat mengikuti Dimas memasuki daerah bencana, disini sudah tidak bisa melihat bentuk seperti semula lagi.

Dengan tepat Dimas menunjuk lokasi ruang kelas, “Disini adalah pintu masuk, didalam masih ada tujuh orang, empat orang sudah pasti masih hidup, tiga orang lainnya tidak mendengar suara balasannya.”

Novel Terkait

Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu