Cinta Pada Istri Urakan - Bab 554 Kejadian Tidak Terduga (2)

Dibanding fans Tintin yang begitu semangat, Fans Aaron terlihat emosi

"Masa sih, ini bukan beneran kan ? Presdir Aaron dan Suli baru cocok, semenjak kapan dengan Tintin ada hubungan? kami tidak setuju!"

"Jangan-jangan beberapa hari yang lalu masalah meraka berdua di hotel itu beneran? Oh tidak, aku tidak bisa menerima itu."

Komentar fans masih kedua, yang paling penting adalah orang sosial media, situasi begini orang sosial media paling senang, dengan mencari salah satu titik sudah bisa membuat berita yang heboh.

Kamera yang tak terhitung jumlahnya sedang focus ke arah Aaron dan Tintin, mengambil foto meraka yang sedang saling menarik tanpa ada sudut mati.

Tintin masih tidak ingin masuk kedalam, "Oke, izinkan aku melihat sebentar lagi."

Aaron : "kamu tidak melihat situasi begitu kacau akan ada bahaya, cepat pergi. "

Aaron menarik Tintin dengan tampang keren, membuat fans berteriak berulang-ulang.

Situasi terlalu kacau, sebuah lampu di depan panggung tiba-tiba miring. menuju arah panggung jatuh.

"Astaga, sudah mau jatuh sudah mau jatuh !” Fanny berteriak, bingung tidak tahu harus bagaimana sebaiknya.

Orang ketika sedang dalam bahaya, Pikiran akan kosong, tidak tahu harus berbuat apa.

Pada saat itu Laras berada di panggung sedang membujuk orang, mendengar teriakan Fanny. Dia melihat keatas dan melihat satu pilar yang jatuh di atasnya ada lampu sorot yang besar.

Dia tidak sempat untuk berpikir panjang, angkat kaki, langsung menuju panggung

Dia menerobos kerumunan orang, terlihat lampu sorot akan jatuh ke bawah, dia berteriak dengan keras : " cepat lari ! "

Pas waktu berteriak, dia mendorong seseorang didepannya, setelah itu secara spontan mengangkat kedua tangannya untuk menahan lampu sorot.

"Eehm! " Laras menahan lampu sorot, badannya tertimpa lampu sorot yang berat sehingga dia jatuh ke lantai.

Di saat yang sama, "Prang" keseluruhan lampu sorot yang besar pecah. kepala lampu menutupi tubuh bagian atas Laras, pecahan kaca berserakan di lantai.

Situasi semakin kacau, fans di sekitar melihat situasi ini, takut dan melarikan diri dari panggung, lari berpencar.

"Laras... " Fanny akhirnya sadar, berteriak memanggil nama Laras dan berusaha mendekatinya, tetapi gagal karena ditabrak oleh kerumunan orang yang turun dari panggung.

Rekan kerja yang lain juga, "Presdir Laras... " mereka bersikeras menuju panggung.

Aaron membawa Tintin masuk ke dalam, menoleh belakang, melihat Laras tertimpa lampu sorot jatuh di lantai, bagian kepala juga tertutupi, seketika terdiam

"Ambulan, ambulan, cepat telpon ambulan ! " Dia berteriak sambil berlari menuju Laras, " kakak ipar kedua, kakak ipar kedua... "

Aaron jarak paling dekat, Dia yang pertama sampai di depan Laras, tetapi tidak berani sembarang dorong lampu sorot, takut akan menyakiti Laras untuk kedua kalinya.

"Atta, cepat datang bantu. "

Asisten Atta lari menuju kesitu, Dua laki-laki saling bekerja sama, dengan hati-hati mengangkat lampu sorot, lalu menggesernya ke sebelah.

Laras sudah tidak sadar, Dia menggunakan kedua tangannya untuk menahan lampu sorot, telapak tangan dan lengannya sudah berlumuran darah, wajah badan dan sekitarnya, semua adalah pecahan kaca.

Laras berpakaian pakaian formal untuk kerja, atasan adalah baju putih, baju putih sudah terkena bercak darah, terlihat sangat mengagetkan

Aaron takut sampai seluruh badan gemetar, suara bicara juga gemetar, " kakak ipar, kakak ipar, kamu bangun..."

Fans yang tergila-gila turun dari panggung, Fanny dan lain-lain menunggu baru bisa naik ke panggung, semuanya melingkari Laras, dalam hati perasaan berbeda-beda.

Laras terlebih dahulu menggunakan kedua tangan untuk menahan lampu sorot, kepala lampu pas waktu itu langsung pecah, lalu dengan keras menimpanya, Laras pada saat itu ditimpa sampai pingsan, mungkin tertimpa di dada, mungkin juga tertimpa kena kepala.

Suli bertanya, juga dari dalam keluar, melihat Laras terluka, langsung menuju ke sana.

Tintin bicara dengan : “aku pergi, malah keluar satu ini yang suka mencuri perhatian."

Suli melihat belakang ke arah Tintin, "kamu ngomong sekali lagi?"

Mungkin tatapannya terlalu tajam, Tintin dengan gugup bicara : "matahari sangat terik, orang sangat ramai, aku juga sudah capek, Tetty, gandeng aku, hak sepatuku agak sakit.”

Tintin serupa Ratu Kerajaan, berjalan terang-terangan dengan sombong.

Tidak lama kemudian, ambulan datang, Laras langsung di bawa ke rumah sakit untuk diobati.

Rumah Sakit, Unit Gawat Darurat.

Gavin ketika mengetahui kabar dalam waktu singkat menuju ke rumah sakit.

Dia bermuka masam, kedua mata berapi-api, Dia dengan emosi melihat Aaron, bertanya : "Mengapa bisa terjadi masalah ini?"

Aaron susah bicara, tidak dapat bicara 1 kata pun, minta maaf seadanya, bicara apapun juga tidak merubah apapun.

Suli juga ditempat, dia bicara : "ini adalah kecelakaan kerja, ada orang tersandung lampu sorot, Laras demi keselamatan orang lain, dia sendiri lari ke sana untuk menahan, lalu tertimpa lampu lalu pingsan. Lampu itu ada dua meter lebih, kalau bukan Laras menahannya, yang terluka bukan hanya dia seorang.

Gavin bertanya lagi : "Dokter apakah ada bilang hasil awal pengecekan ?"

Suli : "Didalam ambulan, Dokter bilang didalam dadanya ada darah."

"..." Gavin sakit hati sampai putus asa, dia merasa dadanya sakit sedikit demi sedikit.

Dia berusaha menjaganya, tetapi dia terus menerus terluka, dan harus ke rumah sakit.

Diluar berita sudah tersebar, yang masih paling menggemparkan adalah pengungkapan perasaan terhadap Tintin di hujan bunga, setelah itu adalah pembukaan acara <>, terakhir baru kecelakaan ini.

Kecelakaan ini penulis hanya menggunakan beberapa kata menulisnya.

Di Internet yang lebih tersebar, adalah momen Aaron menarik lengan Tintin, gosipnya mereka berdua pasangan yang ada hubungan erat, Dan tingkat sensasi Tintin melebihi Suli.

Tintin mempublikasikan satu berita di instagram, yaitu dia menggunakan hp merekam video yang membuat hujan bunga, judulnya juga sangat mesra. dia menulis -- momen yang menarik hati.

Berita ini di instagram langsung menjadi berita menggemparkan, komentar tiap menit beribu-ribu.

Perlahan-lahan, langit mulai gelap, orang yang berada di kamar operasi secara pribadi memberi kabar kepada Gavin, Laras tidak apa-apa.

Jadi dia menyuruh penjaga untuk pulang.

"Kalian juga pulang, Laras tidak ada apa-apa, Aku disini sudah cukup."

Aaron otomatis keluar dan bicara : "Kak, aku temani kamu."

"Tidak perlu, kamu bawa Suli pulang saja, daripada ketahuan wartawan lalu menutupi pintu depan rumah sakit."

"Kalau begitu kondisi kakak ipar, kamu harus selalu kabarin aku."

"Baik, Jangan khawatir."

Demikian, Aaron membawa Suli dengan tenang meninggalkan rumah sakit.

Lorong yang panjang, hanya tertinggal Gavin sendiri di luar menunggu dengan cemas, dia berpikir ketika pagi ini, dia masih bermanja sambil memeluknya supaya tidak pergi, masih bicara kerja capek, ingin cepat sampai Minggu untuk tidur sepuasnya.

Ketika sedang berpikir, pintu kamar operasi terbuka, Gavin melangkah kedepan.

Dokter juga tahu dia sangat cemas, dengan cepat mengatakan : "Tuan Gavin, Nyonya Laras kondisi stabil, tidak usah cemas."

"Baik, Baik, terimakasih dokter, bagaimana kondisi istriku sekarang?"

"Di permukaan belakang kepala ada satu gumpalan bengkak, tetapi tidak masalah, telapak tangan dan lengan selain luka luar, otot juga ada sedikit luka tertarik, kalau di bagian dada ada keluar darah, untungnya darah yang keluar tidak banyak, tidak masalah, yang lebih parah adalah dua tulang rusuk ada sedikit retak, dibagian retakan ada sedikit pecah, kami untuk sementara belum menemukan pecahannya dimana."

"Apa yang kamu maksud ?"

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu