Cinta Pada Istri Urakan - Bab 727 Memaksanya Meminta Maaf

Sandra adalah orang yang manja, semakin banyak orang yang menghentikannya, dia semakin sengaja mengatakannya, dia melepaskan pegangan ibunya, bergegas ke depan Gavin dan berkata, “ Laras adalah wanita jahat yang tidak berpendidikan dan tidak berkualitas, dulu dia memiliki sebutan orang pembawa sial, ke mana dia pergi selalu membawa sial. Kakak Gavin, aku benar-benar tidak mengerti mengapa kamu menyukainya, orang yang cerdik seperti kamu, jangan tertipu dan tergoda olehnya.”

Sandra menatap Laras dengan bangga dan berkata: “Aku juga mendengar, Laras mengandalkan hubungan keluarga Pradipta, bersikap sesuka hati di dunia hiburan, sengaja merebut orang dan sumber daya di mana-mana, dia menggunakan nama keluarga Pradipta dan menipu orang di luar, apakah kamu tidak takut dia merusak reputasi keluarga Pradipta?”

Kata-kata ini bagaikan duri tajam menusuk di hati Gavin.

Gavin membuka lebar matanya, menatap fokus padanya, kalau dia adalah seorang pria, tinjuannya sudah tertuju padanya.

“Pada malam itu, dia menyemprotkan taik padamu seperti ini?” Dia bertanya pada Laras, matanya tetap mengarah pada Sandra, pandangannya bagaikan api membara.

Sebelumnya semua orang masih curiga terhadap Laras, karena dia yang duluan menggerakkan tangannya, tidak ada yang tahu apa yang dikatakan Sandra pada saat itu, tetapi semuanya melihat Laras yang duluan menggerakkan tangannya.

Tetapi sekarang, jangankan Gavin, bahkan para orang tua juga tidak dapat mendengarnya.

Ayah Sandra mendorong Ibu Sandra yang memapahnya, terhuyung-huyung berdiri tegak, menarik Sandra dan melambaikan tangannya menampar wajahnya.

“Ah!” Sandra berturut-turut mundur tiga langkah, berteriak bagaikan orang gila, “Ayah, mengapa kamu menamparku? Aku hanya mengatakan yang sebenarnya!”

“Kamu masih bilang......” Ayah Sandra mengangkat tangannya lagi, tetapi rasa pusing membuatnya tidak tahan, tubuhnya tanpa kendali mencondong ke depan.

Ibu Sandra segera memapahnya, dan membujuknya: “Sandra, jangan katakan lagi, kamu terlalu tidak pengertian.”

Sandra menutupi wajahnya, kebenciannya bertambah menatap ke arah Laras, dan bertanya, “Apakah kamu merasa puas? Kamu menjebakku, dan aku terjebak, sekarang kamu merasa senang kan?”

Laras berkata: “Kamu terlalu sombong, hanya dengan beberapa kata yang kamu dengar, langsung menyangkalku, kalau begitu aku bertanya padamu, kamu mendengarnya dari siapa?”

Sandra tetap emosi, dan melawan semua orang, “Apa hubungannya denganmu? Kenapa, emangnya kamu ingin menghajar orang itu juga?”

Laras benar-benar merasa tidak berdaya dengan kecerdasan Sandra, dia berkata: “Aku hanya berpikir, apa tujuan sebenarnya orang yang mengatakan perkataan itu padamu?”

Sandra tertegun.

“Aku memiliki perusahaan sendiri,menjadi agen artis hanya untuk membantu teman, mengenai semua pekerjaan Suli, para industri yang mengambil inisiatif datang mencarinya, aku hanya menyusunkan saja. Dan masalah merebut orang yang kamu katakan, aku tidak memaksa siapapun datang bekerja di studioku, aku mempekerjakan mereka dengan gaji tinggi, mereka rela memindah ke sini, bukankah ini sangat normal dalam industri? Dan terakhir, aku tidak pernah menggunakan kekuasaan Keluarga Pradipta, mendirikan perusahaan dan studio, aku berani mengatakan itu semua berasal dari usahaku sendiri.”

“Sandra, mengapa kamu tidak ingin menenangkan dirimu untuk berpikir siapa orang yang paling beruntung, siapa yang sengaja mengadu domba di depanmu, siapa yang memancingmu melakukan ini, kamu telah dipergunakan orang lain, apakah kamu tahu?”

Sandra: “.....”

Kalau bukan masuk ke industri hiburan, aku juga tidak mengerti metode yang kalian gunakan, aku tidak percaya kamu tidak mengerti ini, ini sangat jelas ingin membuat berita, kamu telah dipergunakan.”

Wajah Sandra sangat bengkak dan merah, Ayah Sandra memukulnya dengan kuat, kalau bukan karena tubuhnya kurang sehat, mungkin Sandra sudah pingsan ditampar olehnya.

Dia tidak percaya dengan perkataan Laras, dia selalu merasa Laras berhati buruk padanya, “Kamu tidak perlu mengatakannya, aku tidak akan percaya padamu.”

Laras menghela nafas, benar saja, tidak boleh menyalahkan Sandra sombong tidak masuk akal, hanya dapat menyalahkannya bodoh bagaikan babi.

“Hal ini jelas kamu yang menjebak duluan, aku tidak percaya kamu akan begitu tidak tahu malu menuduhku, dan membuka Konferensi pers, ketika membuka toko gaun pengantin, kamu juga tidak terpikir ingin membuka Konferensi pers, bukan?”

“Aku......”

“Sepupumu ingin kembali ke industri hiburan, dia melakukan begitu banyak hal, karena ingin mengambil kesempatan ini untuk kembali.”

“ Laras, apa yang kamu katakan, kamu mengadu domba.”

“Kamu tidak mungkin dapat membangunkan orang yang berpura-pura tidur, kamu adalah orang sejenis itu.”

“……”

Ayah Sandra dibawa duduk ke sofa, Ibu Sandra menarik putrinya kembali, “Sandra, segera minta maaf, ini salahmu, mengapa kamu begitu bersikeras? Apakah kamu ingin mematikan ayahmu, baru kamu sadar kesalahanmu?”

Pipi Sandra terasa menyakitkan, beberapa kata Laras membuatnya kembali sadar, tapi dia tidak menunjukkannya di wajah, dia juga percaya kakak sepupunya hanya ingin membantunya melampiaskan emosi.

Alexa benar-benar sangat cemas, “Sandra, kamu melakukan hal yang begitu keterlaluan, Laras hanya meminta kamu meminta maaf, mengapa begitu sulit?”

Sandra diperlakukan sebagai putri sejak kecil, dia selalu mendapatkan apapun yang dia inginkan, apa yang ingin dia lakukan, orang rumah selalu menurutinya, tetapi sekarang, semuanya menyalahkannya, bahkan bibi yang biasanya menyayanginya juga memihak pada Laras, dia tidak dapat menerima perubahan seperti ini.

Dia menangis dan bertanya, “Bibi, apakah kamu juga tidak membantuku?”

Alexa : “Ini bukan rumahmu, kamu juga bukan anak kecil lagi, kamu adalah orang dewasa, kamu harus bertanggung jawab atas perilakumu di luar, kamu menjebak dan merusak nama baik Laras, apakah dia tidak layak mendengar pengucapan maaf darimu?”

Sandra memandangi ayahnya yang kurang sehat dan marah, dan kemudian memandangi Gavin yang gila-gilaan melindungi istrinya, dia tahu dia tidak akan mendapatkan keuntungan apapun hari ini.

Jadi dia menyerah, berjalan ke depan Laras, menundukkan kepalanya, dan mengakui kesalahan, “ Laras...... maaf......”

Laras : “Aku tidak peduli kamu meminta maaf dengan tulus hati atau tidak, aku akan tetap menerimanya, dan jangan lupa untuk meminta maaf secara terbuka.”

Hari mulai gelap, dan tiga anggota keluarga Dewi, serta paman dan bibi, semuanya telah pergi meninggalkan kediaman Gavin.

Masalah ini akhirnya berhenti.

Gavin memeluk Laras dan mencium telinganya, “Apakah kamu tidak takut Sandra akan menyesal, dan tidak meminta maaf di depan umum?”

"Aku tidak perlu khawatir, aku memiliki paman sebagai saksi, sekarang aku malah mengkhawatirkannya, Ariel paling pandai membantah, aku takut dia mendorong Sandra keluar untuk melindungi dirinya sendiri."

"Untuk apa kamu masih mengkhawatirkan tentang hal-hal ini. Itu adalah urusan Sandra. Ada beberapa hal-hal yang harus dia pahami ketika dia merasakan kegagalan, dia harus bertambah dewasa."

Laras memiringkan kepalanya dan bersandar di dadanya, “Kalau bukan karena kamu mununjukkan rekaman kamera terbang, aku juga tidak akan memenangkan pertempuran ini dengan indah, terima kasih.”

"Tidak boleh hanya berterima kasih dengan mulutmu, harus melihat bagaimana kamu berperilaku di atas ranjang.”

“.......” Laras menginjak kakinya, berbalik dan berlari, sambil berlari sambil melambaikan tangannya, “Bye-bye, selamat tinggal.”

"Hei, ke mana kamu pergi, kembali."

"Lapar, makan. Aku akan makan tiga mangkuk hari ini."

"Yah, setelah makan selesaikan tugasmu, Aku adalah tugasmu."

“......” Raja kotor tua!

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu