Cinta Pada Istri Urakan - Bab 1033 Penipuan Ini Mah

Di kantor, Laras melihat dokumen perencanan Maira, dia sangat kesal dengan itu.

Dia benar-benar tidak bisa mengerti.

Manda menuangkan secangkir kopi untuknya. "Ayo, kamu sudah bergumam sepanjang pagi."

Laras mengambil kopi dan minum lebih dari setengah dalam seteguk. Dia tidak waspada, tetapi cemas.

"Tidak masuk akal sekali. Dia debut sudah setengah tahun, empat bulannya istirahat. Dia juga tidak punya karya apapun. Begitu datang, dia mau mengadakan pertemuan fans. Baiklah pertemuan juga sudah direncanakan dan mau diadakan, tapi dia hanya menjualnya secara internal tanpa publisitas. Apa tujuannya? Dia menggunakan relasi yang dia punya untuk mengancam Fla untuk menerima pesananan pekerjaan, hanya untuk menghibur 100 penggemar ini? Bukankah itu lelucon yang menggelikan?"

"Bagaimana kalau aku bertanya padanya?"

"Dia sangat membenci kita, dia tidak akan memedulikan kita. Selain itu, dia tidak tahu Perencanaan Flawer telah mengalihkan proyeknya kepada kita. Jika kita bertanya secara langsung padanya, maka ini bertentangan dengan etika profesional kerja."

"Kalau begitu, apakah kita masih tetap akan melakukannya?"

" Fla bilang kita hanya melakukan sesuai kontrak saja, itu sudah cukup.”

“ini....”

"Pada hari diadakannya pertemuan itu, kita akan pergi mengawasi jalan acaranya. Kita lihat rencana apa yang mau dibuat oleh Maira.”

“Em.”

Pesta tahun baru semakin maju. Berbagai acara dan pesta malam tahun baru berbagai stasiun TV telah dipublikasikan. Hari ini, mengambil artis ini sebagai judul berita utama. Besok, mengambil bermacam-macam artis untuk menjadi pencarian terpanas. Melihat mereka semua seolah mengeluarkan kemampuan mereka yang terbaik. Persaingan sungguh sangat sengit.

Sedangkan di pihak Maira, hanya berhenti di berita kalau kontrak Ayu Weding sudah berakhir dan tidak diperpanjang.

Debut setengah tahun. Selain hanya satu bulan pertama yang sangat bercahaya dan populer, bulan keduanya hanya kadang-kadang saja muncul. Sejak bulan ketiga, tidak ada suara dan pergerakan sama sekali. Tampaknya tidak ada orang seperti itu di lingkaran hiburan.

Leila begitu cepat sudah tidak ada jejak lagi. Maira telah meninggalkan banyak sekali kelakuan buruk. Dan yang paling terpopuler takutnya adalah berita gelap dan buruknya itu.

Pada malam tahun baru, staf Bona Planning merelakan liburan mereka dan pergi mengatur dan menghiasi bioskop, Laras juga datang sendiri kesana.

Di VIP Hall 1 Teater Abad Baru , panggung utama penuh dengan dekorasi merah muda. Berbagai nuansa merah muda menciptakan nuansa romantis gadis muda. Berdasarkan kontrak, panggung utama diatur sebagai jendela toko pernikahan, di mana gaun pengantin buatan tangan yang mahal akan diletakkan di sana.

Setiap kursi penonton diganti dengan penutup sandaran warna merah muda, yang senada dengan panggung utamanya.

Setelah sibuk seharian, Hall 1 dari aula pemutaran film yang bercahaya redup menjadi istana putri merah muda yang cerah, ramai, dan semarak.

Laras dan Manda berdiri di baris terakhir dan melihat ke bawah. Manda hanya bisa berkata, "Jika didekorasi seperti ini, itu berarti pesta penggalangan amal toko pernikahan sudah ada orang yang percaya."

"Gaun pengantin itu disediakan oleh Ayu Wedding. Mungkin itu disponsori oleh Ayu Wedding."

"Bukannya mengatakan kalau kontrak duta mereknya berakhir dan tidak dilanjutkan ya?”

"Apakah akan diperpanjang atau tidak tergantung pada popularitas Maira. Popularitasnya terlalu buruk jadi tidak menarik untuk diperpanjang. Ini mungkin hadiah perpisahan dari Ariel ke Maira. Lagi pula, Ariel sangat baik dalam menjadi seseorang yang dewasa dan memiliki sikap penyelamat di mana-mana."

Manda mengangguk. Dia telah tahu dan paham sekali mengenai busuknya wajah dan mulut Ariel sejak lama. Di luarnya saja tampak seperti budha yang baik. Tapi sebenarnya dia adalah ular dan kalajengking. Jika Maira bisa memutus hubungan apapun dengan Ariel, itu akan menjadi hal yang sangat baik untuknya.

Pada saat ini, ada seorang bawahan yang datang melapor, "Nyonya Laras, pemeriksaan tempat sudah memenuhi syarat."

Laras, "Oke, pulanglah kalau begitu. Kalian sudah bekerja keras hari ini. Kita akan bertarung lagi besok."

"Baik."

Hari berikutnya, hari tahun baru, bioskop penuh.

Bona planning begitu santai hari ini. Mereka tidak diharuskan bertanggung jawab atas penyambutan di luar ataupun di dalam ruangan. Maira tampaknya telah merekrut tim layanan lain yang lebih profesional. Mereka hanya perlu menonton acara untuk memastikan bahwa peralatan di TKP tidak ada masalah.

Laras dan Manda datang ke lokasi lebih awal. Saat ini, ada lebih banyak orang di bioskop daripada biasanya. Mereka takut akan sesuatu yang salah.

Pertemuan penggemar dimulai siang jam satu, tapi ini sudah jam 12:30 dan tidak ada orang yang tampak seperti fans di luar.

Laras dan Manda duduk di baris terakhir. Dan satu persatu orang masuk dari pintu masuk. Tetapi orang-orang itu tidak seperti fans. Malah seperti tamu VIP yang akan menghadiri pesta penting.

Manda dalam lubuk hatinya agak sedikit bingung, dia pun bertanya dengan lembut,"Mereka tidak salah masukkah?"

Bahkan Manda juga menyadari ada masalah, apalagi Laras. Pertemuan fans artis, spanduk, poster, lampu, dan barang-barang lain yang jadi alat yang harus dimiliki oleh fans. Tapi orang-orang yang datang bukan hanya tidak mengambilnya, umur mereka tidak seperti para fans dan cara berpakaian pun juga tidak seperti fans.

Orang-orang yang masuk ruangan dan sudah duduk ini, malah seperti orang tua para fans.

“Bukan mereka yang salah masuk, berarti kita yang salah masuk.”

“Kalau begitu....”

“Tunggu dulu, masih ada waktu setengah jam. Kita lihat Maira sedang melakukan rencana aneh apa.”

Setelah waktu berlalu, orang yang masuk ke ruangan dan sudah memenuhi setengah kursi, kira-kira ada empat sampai lima puluh orang.

Laras dan Manda saling memandang. Ini pertemuan fans apa, ini namanya mah penipuan.

Berapa banyaknya orang yang datang, mereka sudah menduganya. Tapi status dari yang datang, mereka sama sekali tidak menduganya. Orang-orang yang datang adalah orang-orang besar dan terkenal dalam lingkaran bisnis di kota Jakarta.

Manda tidak sering melihat wajah-wajah itu, tetapi Laras tidak asing dengan wajah-wajah itu. Ketika jadi manajer agen dari Suli, dia tidak sedikit bertemu promotor modal di balik lingkaran dunia entertainment ini.

"Apa mereka semua fans Maira dan Leila?" Manda bertanya dengan heran

Laras menggelengkan kepalanya. "Aku khawatir ini bukan pertemuan fans. Lihatlah, poster di panggung utama telah diubah."

Manda melihat ke depan. Memang benar, kemarin mereka menggantung poster artis, di kanan adalah Maira dan yang kanan adalah Leila. Tapi sekarang, memang sama-sama poster berwarna merah muda tapi posisi gambar Maira dan Leila telah ditutupi oleh kain lembut warna merah muda juga.

Kegiatan ini bukan pertemuan fans.

Pada jam satu tepat, pembawa acara di panggung utama memegang mikrofon dan berkata, "Tolong para staf sudah bersiap di tempatnya."

Para staf? Laras dan Manda saling memandang, apa masih ada staf lain?

Setelah berbicara, beberapa pelayan berbaju putih dan jas hitam keluar dari ruangan sebelah. Mereka dibagi menjadi dua kelompok dan mulai membersihkan jalan di kedua sisi. Semua staf Bona planning dan Flawer Planning semuanya dipersilahkan keluar.

Melihat kondisi ini, Laras dan Manda pun turun dari kursi mereka dan pergi ke depan diam-diam.

Mereka duduk di tengah barisan terakhir, mereka tidak begitu mencolok ketika duduk di sana karena cahaya redup dan mereka juga cukup jauh dari panggung utama dan juga tidak ada yang menyadari keberadaan mereka.

Selesai pembersihan ruangan, pelayan berdiri di lorong di barisan depan, siap melayani para tamu.

"Selamat datang di perekrutan dan penggalangan dana amal yayasan Ariel. Dipersilahkan untuk kalian semua beristirahat dulu, penggalangan akan segera dimulai.”

Laras dan Manda saling menatap, dana amal Ariel,pesta perekrutan dan penggalangan dana?

"Pertama-tama, Anda dapat melihat tata letak tempat dan gaun pengantin kelas atas di atas panggung, yang semuanya berasal dari hasil kreativitas Nona Sandra, pendiri Ayu Wedding. Yang juga seorang manejer penanggung jawab penggalangan dana amal Ariel ini. Nah, Nona Sandra juga datang di ruangan ini di acara hari ini. Dia akan keluar untuk menemui anda nanti. "

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu