Cinta Pada Istri Urakan - Bab 889 Serpihan Ingatan

Anis :”Baik, tunggu aku menerima obat penghambat, aku juga meneliti komposisinya langsung. Aku telah unggahkan gejala keracunan ini di forum kedokteran, ada seorang dokter di Melbourne membalasku bahwa dia pernah menerima seorang pasien, gejalanya sama persis dengan pembahasanku, aku pergi ke Melbourne, pasiennya telah keracunan selama tiga bulan, biasanya tidak ada perbedaan dengan orang normal, namun sangat sengsara ketika kambuh, juga kambuh setiap tiga hari sekali, pasien itu berkali-kali mencoba bunuh diri ketika penyakitnya kambuh, diselamatkan oleh dokter. ”

Gavin semakin mendengarkan, hatinya semakin memberat, racun ini, lebih parah dari yang dikatakan Jerome, juga lebih parah dari yang di bayangkannya.

Anis :” Bos juga pasti pernah mendengar nama pasien yang keracunan, yaituPak Tuayang bernama Oliver. ”

Gavin dan Aaron pernah bertemu sekali dengan Pak Tua Oliverdi sebuah forum bisnis, dia adalah orang sukses yang sangat terkenal di dunia bisnis, sangat dikenal dengan cara bisnisnya, bimbingannya menjadi pembahasan favorit untuk para junior.

Keluarga keberadaan Pak Tua Oliver, selalu berada di peringkat pertama dalam urutan orang kaya di Australia, pada saat yang sama, Pak Tua Oliverjuga sebagai guru dan teman Romo, Romo pulang ke negara asalnya dan mulai berkembang, berkat Pak Tua Oliveryang banyak memberikan pendapat dan sarannya.

Orang kaya seperti ini, juga keracunan racun ular.

Jadi dapat dikatakan bahwa, Jeremi telah bekerja sama erat dengan dokter di rumah sakit tertentu, berusaha membuat orang kaya keracunan, berguna bagi penelitian, sambil mengambil untung di biaya pengobatan yang setinggi langit.

Bagi orang kaya seperti mereka, uang sama sekali bukan masalah, masalahnya adalah dapat menyembuhkan penyakitnya.

Gavin :”Berapa gejala kematian yang dikarenakan racun ini ?”

Anis :”Tanpa melakukan perhitungan total, dengan gejala yang sama, gejala kematian mencapai 15 kasus, semuanya terjadi pada orang kaya yang berharta miliar, namun racun ini sangat jarang ditemukan, rumah sakit tidak dapat meyakinkan penyakitnya. ”

Gavin :”Kamu tindak lanjutkan terus, obat penghambat akan sampai kisaran dua hari lagi, aku melakukan pengiriman yang dipercepat. ”

Anis :”Baik, aku akan memperhatikan. ”

_ _

Di sisi Gavin tidak ada perkembangan yang nyata, kalau sisi Jerome, lebih samar lagi.

Dikarenakan polisi setempat tidak ada bukti yang dapat membuktikan kehilangan Yuka Ona berhubungan dengan Jerome, setelah ditahan dalam jangka waktu tertentu, polisi menarik kembali pengawasan terhadapnya.

Hal pertama yang dilakukannya setelah mendapatkan kebebasan adalah, dia ingin berkumpul dengan kakek dan ibunya, para warga desa yang mati dengan tidak bersalah.

Malam Natal adalah tanggal mereka meninggal dunia, namun pada hari itu dia tidak sempat pulang untuk berjamaah, setelah pulang masih terlibat kasus kehilangan Yuka Ona, ditahan dan diawasi hingga saat ini.

Jalan ini sangat tidak asing baginya, memikul kenangan masa kecilnya, dia tidak terlalu ingat dengan berbagai serpihan kenangan yang indah, yang paling mengesankan adalah pembunuhan kejam yang dilakukan Rajatua terhadap sejumlah suku warga di desa, berbagai orang yang mati dengan tidak bersalah, bertumpuk bagaikan gunung, darah kematian mengalir bagaikan sungai, setiap kali kepikiran, menyengsarakan hatinya.

Berbunyi suara “Ding”, yang berasal dari ponselnya, dia tunduk dan membacanya, adalah pesan dari Amanda.

Amanda jarang mengirimkan pesan padanya, agar tidak dicurigai Jeremi, dia hanya mengirimkan pesan padanya ketika ada masalah yang sangat kritis.

-- “Ralph Keben telah kembali, awalnya aku mengira dia akan berjumpa dengan kami, tanpa dipikirkan dia akan langsung ke Miami, aku rasa dia akan mencarimu, hati-hati. ”

Selesai membaca pesan, Jerome langsung menghapusnya, Ralph Keben telah kembali, bagus sekali, kebetulan dia ingin mencarinya.

Di depannya adalah sebuah jembatan batu yang tua, setelah melewati jembatan ini, akan masuk ke kawasan desa.

Dikarenakan pembunuhan yang kejam pada tiga puluh tahun lalu, berbagai warga setempat sangat takut untuk menginjak kembali ke tempat tersebut, bahkan ada yang memberi nama untuk tempat ini sebagai “Zona mengerikan yang dipenuhi kebencian”, lama kelamaan, tempat ini langsung telantar, struktur desa itu tetap seperti bentuk tiga puluh tahun yang lalu.

Ada aliran sungai kecil yang berada dibawah jembatan batu, Jerome berdiri diatas jembatan dan melihat ke bawah, air sungai yang sangat jernih, mengeluarkan suara menggelegak, dia ingat dengan sungai ini, hanya sungai ini yang mengisi kenangan indahnya.

Pada tahun itu, dia berumur enam tahun, ibunya mudik bersamanya, kakek membawa para warga setempat, menyapa mereka di tepi sungai, bernyanyi dan menari, sangat ramai.

Di hadapan sungai kecil adalah lahan sawah yang sangat luas, menanam tumbuhan yang kehijauan, adalah mata pencaharian warga setempat.

Kakek berdiri di pertengahan jembatan batu, membungkuk badan dan memeluk dia yang masih kecil, berkata dengan ramah - - anak kecil, kamu semakin tinggi ya, juga lebih berat.

Semua ini berada didalam bagian ingatan Jerome, kenangan mengenai kakek yang sangat terbatas, juga kenangan indah terbatas yang dimilikinya.

Pada saat ini, dia berdiri diatas jembatan, langit tetap saja biru, air sungai tetap mengalir dengan cepat, namun, kakek sudah tiada, lahan sawah di depannya sudah tidak di olah, rumputnya tumbuh dimana-mana, semuanya masih tetap namun orangnya telah tiada.

Setelah kejadian itu, dia demam beberapa hari berturut-turut, setelah sadar dia sudah lupa ingatannya, tidak ingat dengan siapakah dirinya.

Tepat dengan kejadian lupa ingatan, membuat dia dapat hidup layaknya anak kecil biasanya, membuat dia dapat bertumbuh dewasa dengan baik, saat ini dipikirkan kembali, mungkin saja berkat Tuhan, menutupi ingatannya dengan sementara.

Pada umur enam belas tahun, Tuhan mengembalikan ingatannya, juga pada saat itu, dia mulai membenci segala sesuatu di sisinya, benci Jeremi, benci Rajatua, karena mereka, yang menghancurkan seluruh desa, selama hidupnya dia tidak akan melupakan angka 233, seluruh warga yang tidak bersalah berjumlah 233, semuanya mati dibawah pistol mereka.

Semakin berjalan ke dalamnya, suasana hati Jerome semakin memberat, angin dingin bertiup disamping telinganya, rumput yang bertumbuh tinggi melebihi manusia, menjadi bengkok dengan tiupan angin, menimbulkan suara yang saling bergesekan, suara itu, bagaikan tangisan seseorang, juga seperti tangisan keramaian.

Pada saat ini, diantara perumputan muncul sebuah bunyi yang lain, kedengaran sangat berbeda dengan suara gesekan, Jerome yang sensitif langsung menghentikan langkahnya, berbalik badan untuk memperhatikan.

Dia berhenti, suara itu juga ikut berhenti, dia maju beberapa langkah, suaranya muncul lagi.

“Keluar saja, Ralph Keben. ” Dia berteriak terhadap perumputan yang lebat, “Aku tahu kedatanganmu, bukannya kamu sangat ingin membunuhku ? Keluar saja. ”

Selesai berkata, Diantara perumputan berbunyi rusuh, beberapa rumput berjatuhan karena diinjak kaki manusia, Ralph Keben mengangkat senapan, keluar dengan tampang sombong.

Ralph Keben yang baru saja berhasil menjalankan misi pembunuhan, sangat percaya diri, dengan tampang pasti akan menang.

Jerome :”Ralph Keben, Nguyen Song hampir tidak bisa bertahan lagi. ”

Raut wajah Ralph Keben terbengong sejenak, wajahnya yang sombong langsung berubah, bagaimanapun sahabat yang bersama sejak kecil, sekejam apapun dirinya tetap akan tersentuh.

“Aku tahu aku pasti tidak akan peduli, kamu juga tidak ada rasa tidak tega ketika mulai bereaksi terhadap kami, sekarang mana mungkin masih mempertimbangkan persahabatan ?” Jerome melihat ada bekas luka lima sentimeter yang baru di wajah Ralph Keben, “Bekas iris pisau ? Kelihatannya kemampuanmu menurun, sampai wajahmu terluka diiris orang. ”

Akhirnya Ralph Keben tidak diam lagi, dia membuka mulut :”Tingkat kemampuanku menurun atau tidak, kamu mau mencoba saja biar tahu?”

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu