Cinta Pada Istri Urakan - Bab 763 Apakah Kamu Sedang Melamarku?

Asapnya sangat tebal, visibilitasnya sangat rendah, tingkat penglihatannya buruk.

Di bawah petunjuk Suli, petugas pemadam kebakaran tiba di jendela kamarnya dengan tangga.

Apartemen Suli juga terbakar, asap mengepul keluar dari jendela, sekelompok kecil petugas pemadam kebakaran tanpa memikirkan keselamatan sendiri masuk ke dalam dengan tangga.

Namun, Aaron tidak ditemukan.

Begitu berita tersampaikan ke bawah, Suli tertegun, “Tidak mungkin, dia ada di dekat jendela, tolong, meminta orang-orang di atas mencarinya, mungkin…… mungkin dia pingsan……”

Dia ketakutan sampai kakinya lemas, sambil menangis sambil memohon.

Komandan memerintahkan dalam walkie-talkie, “Tim satu menyelamatkan orang, tim dua memadamkan api.”

Suli mengangkat kepalanya, di malam yang gelap, asap yang mengepul itu bagaikan cipratan tinta, membuat malam semakin gelap.

Beberapa orang tidak hentinya terus melarikan diri dari apartemen, dan banyak orang yang berlari keluar dengan selimut, tetapi, tidak tahu berapa banyak orang, masih terjebak di dalam.

Sepuluh menit, dua puluh menit, setengah jam berlalu, Suli tidak melihat Aaron turun.

Selama beberapa waktu ini, dia berulang kali meminta untuk naik sendiri, tetapi ditolak oleh komandan.

Hatinya, menurun sedikit demi sedikit, sampai seluruh orangnya duduk di halaman.

Setelah petugas pemadam kebakaran mencoba yang terbaik untuk memadamkan api, api di jendela tidak lagi terbang keluar, tetapi dengan itu, asap hitam semakin tebal, menutupi langit dan bulan, setelah terbakar udaranya penuh dengan bau menyengat.

Di halaman, semua orang dalam keadaan panik, ada yang terkejut, juga ada yang menangis.

Suli seperti kehilangan jiwanya, air matanya terus mengalir, dia juga tidak tahu darimana keberanian itu datang, tiba-tiba berdiri, menghindari komandan, dan berlari langsung menuju gerbang.

Dia ingin naik.

Orang lain melarikan diri, tetapi dia, malahan bergegas masuk ke dalam.

Dia ingin mencari Aaron.

Petugas pemadam kebakaran yang bertugas menanggulangi kebakaran menahannya, “Nona, kamu tidak boleh naik.”

“Temanku masih ada di atas, aku harus pergi mencarinya.”

“Mungkin temanmu sudah turun, dan api masih belum terkendali, terlalu berbahaya bagimu untuk naik.”

“Dia belum keluar, biarkan aku ke atas mencarinya, tolonglah.”

Tentu saja petugas pemadam kebakaran tidak membiarkannya naik, orang akhirnya turun, dan selamat, malahan mengatakan ingin naik, bukankah bercanda dengan hidup mereka sendiri?

Suli merasa putus asa lagi.

Pada saat ini, orang di belakangnya tiba-tiba menariknya, dia buru-buru melihat ke belakang, dan melihat wajah yang hitam muncul di depan matanya.

Dia tersenyum pada Suli, menunjukkan gigi yang rapi dan sangat rapi.

“Aaron……” Air mata Suli seperti hujan mengalir, hanya dalam setengah jam yang singkat ini, dia hampir mengalir habis air mata sepanjang tahun ini.

Aaron tidak turun sendirian, dia menggendong seorang gadis kecil di tangannya, wajah gadis kecil itu juga hitam, tetapi saat ini, gadis kecil itu tidur nyenyak di pundaknya.

“Ini…… anak darimana?”

“Di lantai atas rumahmu, aku mendengar dia berteriak minta tolong lewat jendela, jadi aku naik ke rumahnya.”

Tidak lama setelah Suli turun, pintu kayu kamar tidur dihancurkan oleh api, pintu kayu itu terbakar seketika, dan api datang tanpa henti ke jendela tempat dia berdiri.

Dia hanya punya dua pilihan, yang pertama berdiri di tempat kemudian ditelan oleh api, yang kedua melompat langsung ke tanah sebelum Suli tiba.

Pada saat itu, dia mendengar tangisan dari gadis kecil itu untuk meminta tolong, yang datang dari lantai atas.

Api telah mencapai dua lantai di lantai atas, tidak perlu pikir lantai atas juga pasti sudah terbakar.

Saat itu dia tidak memikirkannya, dia melompat ke atas pendingin outdoor, kemudian naik ke atas melalui pipa yang ada di balkon.

Daripada mengatakan bahwa dia menyelamatkan gadis kecil itu, lebih baik mengatakan, karena tangisan dari gadis kecil itu untuk meminta tolong, memberinya satu pilihan lagi, dan juga memberinya cara untuk melarikan diri.

Wajah Aaron menjadi hitam karena asap, Suli merasa lucu dan sakit hati, dia tidak peduli di sekitarnya ada orang atau tidak, membuka lengannya dan melingkar leher Aaron, “Maaf, aku terlalu egois, membuatmu sedih begitu lama.”

Aaron mengulurkan tangannya, dan memeluk Suli dengan erat.

Bertemu kembali lagi dalam melarikan diri dari kematian seperti ini, sangat layak dirayakan, dan paling berkesan.

“Maukah kamu menikahku? Besok pagi kita pergi daftar, aku ingin segera menikahmu, tidak ingin menunda satu menit pun.”

Aaron menangis dan tertawa, “Apakah perlu begitu buru-buru?”

“Bukankah kamu bilang, tidak ada yang tahu bahwa besok dan kecelakaan mana yang akan tiba lebih dulu, kita tidak dapat mengendalikan kecelakaan itu, tetapi kita bisa mengendalikan besok, aku tidak ingin berpisah denganmu lagi, satu menit satu detik pun tidak mau.”

Aaron berkata dengan gembira, “Suli, apakah kamu sedang melamarku?”

“Iya, apakah kamu setuju?”

“Aku pikir pikir.”

“Apakah kamu masih perlu berpikir?”

“Tentu saja.”

“……”

Pada saat ini, keluarga gadis kecil itu juga turun, jika bukan Aaron mengetuk pintu memanggil, mereka sekeluarga masih tidur, bagaimana bisa tahu kebakaran di lantai bawah.

Mereka tahu setelah keluar, ternyata dia sendiri pernah menghadap sama Dewa kematian.

Api itu sangat besar, api di dalamnya jauh lebih gawat daripada yang terlihat di luar, dua kali ledakan berturut-turut, menyebabkan kaca jendela apartemen yang terbakar memercik, dan melukai banyak orang di lantai bawah.

Langit semakin cerah, api akhirnya terkendali, asap menghitamkan semua dinding.

Meskipun pemerintah berusaha untuk menampung para tunawisma, tetapi orang-orang di halaman masih menolak untuk bubar, banyak orang yang menangis bersama, karena banyak orang, belum sempat melarikan diri.

Paginya, kebakaran menarik perhatian berbagai dunia, sejumlah besar wartawan media memasuki masyarakat.

Menurut investigasi awal, kebakaran menyebabkan ledakan pipa gas alam, ledakan itu mengubah satu titik api menjadi beberapa titik api, kebakaran terjadi di tengah malam, dan banyak orang sedang tidur.

Penyebab pasti dari kebakaran tersebut, perlu diselidiki lebih lanjut.

Apartemen ini, dulu pernah orang terbunuh karena penculikan Suli, paman manajer bangunan meninggal secara tidak adil, dan sekarang terjadi kebakaran tanpa alasan, berita bahwa “Paman manajer bangunan yang meninggal secara tidak adil datang untuk memintanyawanya” menyebar dengan cepat, seketika membuat orang menjadi panik.

Dan Suli, karena kebakaran ini, dengan cepat memasuki peringkat pencarian teratas.

Beberapa penggemar yang tidak menyukai Suli mulai memanas-manaskan—— “Menculik Suli tetapi membunuh paman manajer bangunan, kemudian paman manajer bangunan datang mengambilnyawanya, Apakah ini semua disebabkan oleh Suli? Pepatah lama mengatakan, kecantikan adalah sumber momok, Suli adalah pelaku penyebab masalah.”

——“Paman manajer bangunan tidak puas dengan kasusnya yang masih tertunda, Siapa Tasya? Dia adalah satu-satunya putri Bruno, dan juga tunangan Aaron, mengapa tunangan Aaron menculik Suli, aku tidak bisa memikirkan alasan yang lebih masuk akal selain cemburu.”

——“Bukan penggemar siapapun, aku hanya sakit hati dengan Dao Minghe, sudah berhasil melamar tetapi masih diusir, dia mungkin tidak tahu bahwa dia hanya cadangan Suli sampai sekarang.”

——“……”

Banyak sekali gosip tersebar dengan cepat.

Jika dikatakan bahwa, kebakaran ini menghancurkan kehidupan dan harta benda yang dapat terlihat, maka, kekerasan dunia maya, adalah kehendak dan kepercayaan orang yang tidak terlihat.

Ketika kekerasan dunia maya mengalir seperti air, tetap bisa menghancurkan tulang.