Cinta Pada Istri Urakan - Bab 777 Ayah Dan Anak Membullyku

Di bawah “penindasan kejam” Gavin, Laras akhirnya berhenti mencari jawaban dari pertanyaan yang mematikan itu.

Dia memutar kepala dan berpikir bahwa dirinya juga naif, dia adalah wanita mandiri di era baru, oke!

Ketika sampai di rumah, pas waktunya makan malam, Nana Bobi segera duduk di kursi makan anak-anak, dan mulai mempertanyakan.

Nana : “mama, kamu berjanji akan menemani kami hari ini, tetapi kamu pulang begitu malam, kamu tidak tepat janji.”

Bobi : "mama, kamu tidak membuat contoh yang baik, malah memberikan contoh yang buruk."

Di depan mertuanya, Laras segera meminta maaf, “mama salah, hari ini mendadak terjadi sesuatu, mama berjanji tidak akan seperti begitu lagi, ok?”

Nana mencibir, dengan gaya tidak memaafkan, “Hiks, kalian orang tua benar-benar aneh, kalian hanya membicarakannya di mulut, tetapi tidak pernah bisa melakukannya.”

Laras hampir menangis, “Maaf Nana yang baik, maafkan mama, oke?”

Nana lebih mudah dibujuk, ketika mendengar mamanya meminta maaf dengan lembut, dia langsung memaafkannya, “Baiklah, mama, aku tetap sangat mencintaimu, jadi aku akan memaafkanmu kali ini.”

Laras bersorak gembira dan berbalik memandang Bobi , Bobi bukan anak yang mudah dibujuk, sifatnya agak aneh sama seperti Gavin.

Laras segera menatap Gavin dengan tatapan meminta bantuan.

“Ehem ehem????” Gavin tidak tahan dengan tatapannya, dia hanya dapat menerimanya dengan patuh, “ Bobi , besok mama dan papa akan membawa kalian ke pinggiran utara, di sana ada pangkalan tempur CS, apakah kamu ingin bermain??”

Mata Bobi langsung bersinar, “Bisakah menembak?”

“Bisa, pertarungan tim, papa memerintah, kita pasangan papa dan anak bergabung dan melenyapkan musuh, oke?”

“Oke oke, besok kita pergi lebih awal.”

“Baiklah.”

Melihat wajah putranya yang senang, Laras menghela nafas lega, mengalihkan pandangan benar-benar sangat berguna.

Siapa tahu, Bobi tiba-tiba memutar kepala dan wajahnya berubah seketika, dia berkata dengan serius: “mama, kamu tidak tepat janji, harus mencatat kesalahanmu, sudah banyak kali kamu tercatat di dalam catatan kecilku.”

“Apa? ???? Kamu memiliki catatan kecil? Di mana?”

Sudut mulut Bobi terangkat, dan mengarahkan jarinya ke dahinya, “dalam otakku.”

Laras: "????" lihatlah, penampilannya yang sombong itu pasti belajar dari Gavin.

Laras bertanya: “Bagaimana kalau terlalu banyak kali dicatat?”

Bobi : “Kalau terlalu banyak kali, kamu akan dihukum, kamu sudah tercatat tiga kali, tiga kali akan mendapat hukuman, kalau hukumannya terlalu keras, papa akan sakit hati, kalau begitu aku akan menghukummu berlari mengelilingi halaman rumah sebanyak sepuluh kali.”

Laras: "????" Apa benar ini adalah putra kandungku? Tidak cukup bagiku dibully papanya, sekarang putraku juga ikut membullyku, benar-benar tidak masuk akal.

Gavin, Allan dan Anna, semuanya menahan tawa, Bobi benar-benar memiliki metode tersendiri untuk menghukum orang.

Anna bahkan menunjukkan jempolnya langsung ke cucunya.

Tinggal bersama mama mertua pasti akan menimbulkan konflik, Laras terlalu sibuk dengan pekerjaan dan tidak sempat mengurus keluarganya, meskipun Anna tidak mengatakan apa-apa, namun hatinya pasti merasa kesal.

Dia tidak ingin mengatakan apa pun dan menyebabkan konflik antara mertua dan menantu, jadi sekarang hatinya benar-benar sangat senang melihat Bobi melakukan ini.

Wajah Laras memerah, bocah kecil ini benar-benar pandai mencari masalah, halaman rumah begitu besar, berlari sepuluh putaran, hanya dengan berpikir sudah cukup melelahkan.

Gavin berkata sambil tersenyum: "Aku menemanimu."

"Siapa yang ingin ditemani kamu!" Laras sangat kesal, dan bertanya pada Bobi , "mama bisa menerima hukuman, tapi bisakah kamu menghapus kesalahan mama setelah mama menerima hukuman?"

Bobi berkata dengan sungguh-sungguh: "Setelah hukuman selesai, akan dihitung ulang lagi, tiga kali hukuman akan mendapat sekali hukuman besar, dan hukumannya akan ditingkatkan, hukuman besarnya adalah berlari anak tangga sebanyak seratus kali."

Laras: "????" Perasaan dihukum oleh putranya benar-benar sangat buruk.

Bobi berkata dengan cukup masuk akal: "Kamu tidak akan mengingat kalau hukumannya terlalu kecil, harus memberikan hukuman kejam, kamu baru bisa mengingatnya, aku akan mengungkapkan satu poin lagi, setelah mendapat tiga kali hukuman besar akan mendapat hukuman yang lebih besar, dan hukuman yang lebih besar adalah berlari sepuluh kali di sekitar halaman dan berlari anak tangga sebanyak seratus kali, serta tidak diberi makan selama tiga hari.”

Laras: "????" Tuan muda Pradipta, bisakah kamu memberiku sebuah jalan hidup? Tidak mudah bagi seorang gadis kecil untuk mencari makan.

Bobi tersenyum berkata, "mama, jangan takut, selama kamu tidak melakukan kesalahan lagi, maka hukuman ini tidak akan terjadi, iya kan?"

"Ya ~~~" Ingin menangis tanpa air mata.

——

Terkadang, mengetahui terlalu banyak tentang masalah orang lain juga merupakan suatu beban.

Meskipun Laras memperingatkan dirinya dan Gavin untuk tidak mempedulikan masalah Almora, namun ketika di malam yang sepi, dia tetap akan bolak-balik memikirkan masalah Almora.

Almora, seorang mahasiswa universitas terkenal, kalau tidak memasuki industri hiburan, meskipun di masa depan tidak melakukan sesuatu ataupun menjadi terkenal, namun setidaknya dia dapat menjalani hidupnya dengan tenang.

Dia akan memiliki karier sendiri, cintanya sendiri, dan keluarganya sendiri.

Tapi sekarang, dia dipermainkan oleh pria tua yang sudah menikah, wanita selalu menjadi pihak yang dirugikan dalam hal seperti ini, begitu semuanya terungkap, maka reputasi dan kariernya akan hancur.

Lagipula, pria tua yang sudah menikah ini memiliki peran yang kejam, dan dia mungkin akan terbunuh karena ini.

Begitu Laras teringat kejadian Tintin, dan kemudian berpikir bahwa suatu hari Almora juga akan mengikuti jejak Tintin, dia tidak bisa menahan diri mulai khawatir.

Melihatnya terjadi sesuatu tanpa membantunya, itu akan membuat orang merasa sangat bersalah.

Gavin menempel punggungnya, merentangkan tangan memegang pinggangnya, dan bertanya dengan ngantuk, “Mengapa kamu masih belum tidur?”

Laras menghela nafas, “Berpikir tentang Almora.”

Gavin membuka matanya dan menghiburnya, “Ini merupakan jalan yang dipilih dirinya sendiri, tidak ada hubungannya denganmu.”

Laras: “Aku hanya merasa sangat kasihan, bagaimana kalau dia benar-benar terjadi sesuatu? Satu mayat dua nyawa loh.”

Gavin: “Tadi aku sudah berbicara dengan papa setelah makan malam, maksud papa, kaki tumbuh di tubuhnya sendiri, dia berjalan menuju kematian, kita juga tidak dapat menghentikannya."

Laras: “Kalau benar-benar terjadi sesuatu padamya, bagaimana kita menghadapi Paman Motar? Sebelum Paman Motar pergi, mama menepuk dada, berjanji akan merawat Almora dengan baik.”

Gavin: “Tidak ada cara lain, selain melangkah maju dan terus menjalaninya.”

Laras: “Mengapa aku merasa kamu menjadi semakin dingin? Dulu kamu sangat suka ikut campur dalam urusan orang lain.”

Gavin: “Aku hanyalah manusia biasa, bisakah aku mengurus semua masalah orang lain? Aku bukan dewa.”

Laras tersenyum dan mendekatinya, “Xixi, dalam hatiku, kamu adalah dewa.”

Gavin mendengar kata-katanya, kesombongan seorang pria langsung meningkat, bahkan adrenalinnya juga ikut meningkat. Dia membenamkan mulutnya di lehernya, dan berkata dengan serak, “Apa maksud dari isyarat ini?”

Laras mendorongnya, “Isyarat apaan, apa yang kamu pikirkan? Tidak ada isyarat apapun.”

Gavin benar-benar menempelkan tubuhnya padanya, dan semakin mendekatinya, “Di tengah malam gini, seorang pria dan wanita berdekatan, bagaikan kayu kering dan api membara, bukankah ini sedang mengisyaratkan sesuatu?”

Laras tidak menahan diri tersenyum, “Itu karena pikiranmu kotor, jadi memikirkan sesuatu yang miring.

Gavin: “Pikiranku kotor? Kalau begitu aku akan memperlihatkan pikiran kotorku padamu.

Laras: “????” Lihatlah, gantian papanya membullyku.

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu