Cinta Pada Istri Urakan - Bab 929 Aku Dan Ayahmu Sudah Seperti Teman Lama Walaupun Baru Bertemu

Tahun ini sangat spesial, ini adalah pertama kalinya Laras dan Gavin merayakan tahun baru diluar negri yang jauh dari rumah, semuanya sangat baik, tetapi dia kangen dengan keluarganya yang dirumah, terutama dua anaknya.

Nyonya Ona dengan buru-buru hanya makan sedikit, kemudian mengambil beberapa pangsit kedalam rantang, mengatakan bahwa dia ingin memberikannya kepada Profesor Ona.

"kalian orang muda bermainlah dengan senang, aku harus pergi kerumah sakit dulu, makanan kesukaan Pak Ona adalah pangsit, selama dia hilang, dia tidak pernah memakannya, aku membawa ini untuknya."

Setelah mendengar ini, Sonny bermaksud untuk membawa lebih banyak dan berkata, " Tante, bolehkah sekalian membawanya untuk pak Anis, dia juga suka makan. "

" Kok pak Anis, Dokter Anis begitu tampan dan muda, tidak boleh memanggilnya pak Anis, kelihatan tua. "

Sonny mulai bercanda dan berkata, " hei, bibi apakah kamu tidak tahu, sebenarnya umur pak Anis sudah tua, dia pandai merawat mukanya, dan produk yang dia teliti sangatlah efektif. "

"Benarkah?"

"Dia sering pakai wajahnya sebagai uji coba, dia menyuntik sini dan sana, kamu dapat melihat lubang jarum di wajahnya jika melihat dari dekat."

"Ha?"

Laras sudah tidak tahan mendengarnya, " Kapten Sonny, tidak baik jika kamu bercanda seperti itu dengan Dokter Anis, tante akan menganggap serius. Tante, jangan mendengar kata-katanya, aku tidak tahu umur Dokter Anis berapa, tetapi kira-kira seumuran dengan mereka, produk wajah yang dia buat memang sangat bagus, aku sendiri juga memakainya."

Nyonya Ona : " kalau gitu masih muda, apakah dia sudah menikah? "

Laras : " Belum, para dokter rata-rata introvert dan freak saat kecil, dan suka bersih, Dokter Anis masih lajang sampai saat ini, apakah tante ada gadis muda lajang untuk memperkenalkan kepadanya?..... kalau tidak ada, gadis tua juga boleh hahaha...."

Nyonya Ona : "sungguhan ada, aku mempunyai seorang murid perempuan, yang sedang kuliah ditingkat PhD, belajar terus tidak ingin mencari pasangan, orangnya sangat baik, sudah tamat kuliah beberapa tahun, ketika tahun baru dia juga mengechat, kadang-kadang datang menjenguk aku. "

Laras : "Boleh, boleh, berbakti itu sangat penting, gadis yang pandai menghargai orang lain, aku percaya bahwa karakternya sangat baik, tante, biarlah mereka saling mengenal, mana tau beneran jadian."

Nyonya Ona dengan senang menyetujuinya, "Baik, biarkan aku yang mengurusnya. Yuka apakah kamu mau mengikutiku pergi, atau tetap tinggal disini?"

Laras memegang bahu Yuka Ona, "Tante, biarkanlah dia tetap tinggal disini, nanti kita akan mengantarnya pulang kerumah, aku janji, tidak akan membiarkan dia mabuk."

"Heh, baiklah, kalau gitu bermainlah."

"Bye..tante"

Duduk di kapal pesiar, satu sisi adalah pantai yang ramai dan indah, dari waktu ke waktu ada semburan suara ketawa, dan di sisi lain adalah lautan gelap yang dalam, dan kadang-kadang ada beberapa burung laut yang berkicau-kicau, sehingga dua suasana hati yang sangat berbeda ini digabungkan, mempunyai rasa yang berbeda.

Semua ini, sangat berbeda dengan Kota Jakarta.

Karena perbedaan waktu, Kota Jakarta akan segera terbit, dan anak-anak masih tidur. Laras dapat membayangkan bahwa ketika anak-anak bangun, mereka akan menemukan dua bungkus permen di sebelah bantal, mereka tidak sabar untuk mengupas kertas dan mengambil permen ke dalam mulut mereka, tahun baru dimulai dengan manis.

Dia sudah membelikan baju tahun baru sebelumnya, dia bisa membayangkan, Nana memakai dress warna merah itu, Nana sangat menyukainya, dan ibu mertua juga memujinya.

Dan juga Bobi, Bobi tidak menyukai baju gaya tradisional China, ketika dia mencobanya, dia mengatakan bahwa bajunya terlalu panjang seperti rok wanita, dan dia tidak mau memakainya, dia pasti akan memakai jas putihnya, dan ibu mertua juga akan mencocokkanya dengan dasi kupu-kupu berwarna merah yang sama dengan warnanya rok Nana.

Selama tahun baru, saudara dan teman-teman berkumpul bersama, biasanya orangtua akan memamerkan anak kecil didepan orang lain, Nana Bobi berpakaian seperti itu, kelihatan sangat menarik, bukan hanya ibu mertua yang pandai berbicara, bahkan ayah mertua yang jarang berbicara juga suka membawa mereka disisinya.

tahun baru adalah hari yang paling disukai anak kecil, bahkan Laras bisa membayangkan bahwa mata duitan Nana ketika dia menerima angpao, tentu mulutnya sangat manis, nenek kakek paman tante bibi, memanggilnya dan menerima angpao satu per satu.

Berbeda lagi dengan Bobi, dia pasti akan mengikuti Nana menerima angpao, dan merasa Nana berisik, kemudian dia juga akan mengambilkan minuman untuk Nana.

Ini adalah pertama kalinya Laras berpisah dengan anak-anak begitu lama di bawah keadaan yang dipaksakan, dan dia bahkan tidak bisa merayakan Tahun Baru bersama mereka, dia berpikir bahwa dia sangat merindukan anak-anak, dan anak-anak juga pasti merindukannya.

Ketika sedang berpikir, Gavin mengulurkan tangannya untuk memeluk bahunya dan bertanya dengan lembut, "Kenapa, rindu rumah?"

"Apakah Kamu tidak?"

Gavin tersenyum, tentu saja, tapi, dia sudah lama terbiasa dengan hal seperti itu, dia bisa menekan perasaan kehilangan tanpa menunjukkan jejak.

"Heh, kamu aja bisa 4 tahun tidak pulang rumah, hanya pisah beberapa hari, tidak masalah bagimu, bukan ?"

"......"

Laras membuka tangannya, wajahnya berubah jadi tajam, "Bangunlah"

Wanita ini, berubah wajahnya selalu lebih cepat dari membuka buku, Gavin tidak bisa apa-apa, dia mengeluarkan ponselnya, " kalau kangen, kirimlah video."

"Sudah jam berapa sekarang di dalam negeri, masih mengirim video apaan?!"

"Ohya, betul"

"Tidak usah kirim, lagipula anak-anak baik-baik saja, jika melihat kita langsung nangis, gimana? kangen sih iya, tapi bertahanlah, aku tidak tahan jika hari pertama tahun baru sudah membuat mereka menangis."

"Oke, kamu benar, aku mendengar kata-katamu."

Laras kelihatan tidak senang, akhir-akhir ini, apakah dengan Romo ataupun mertuanya, kontak utamanya adalah mengirim pesan, sangat jarang untuk menelepon dan video call, alasannya adalah perbedaan waktu, dan juga khawatir dengan perasaan anak-anak.

Tepat ketika Gavin tidak tahu bagaimana membuatnya bahagia, ponselnya tiba-tiba menyala, "Kemarilah, video call dari ayahmu."

Laras membereskan rambutnya, dan tersenyum, "ayo angkat, angkat...angkat...stttttt, semua orang berbicaralah dengan pelan, aku video call dengan ayahku."

Begitu video terhubung, bukan Romo yang angkat, tetapi Musa, yang baru saja berpisah tidak lama.

"Paman Musa? Kenapa kamu yang angkat?" Bukan hanya Laras yang terkejut, tetapi juga orang lain.

"Aku sedang minum bir dengan ayahmu."

"....."kelihatannya iya, pipinya merah, "Sudah hampir pagi, kenapa kalian masih minum?"

"Karena senang, ohya, tadi malam kami menginap dirumahmu."

"ha? di Kediaman Gavin? " Laras bahkan lebih terkejut, dan menatap Gavin dengan heran.

Gavin menggeleng-gelengkan kepala, dalam tatapannya bermaksud dia tidak tahu apa-apa.

Musa kelihatannya sangat senang, dan kata-kata yang dikeluarkannya sedikit tidak jelas, "Iya, di Kediaman Gavin, sekeluarga merayakan tahun baru bersama, sangat senang, tetapi jangan khawatir, kami minum bir setelah kami selesai makan malam bersama, sudah laman tidak sebahagia ini, aku sama ayahmu sudah seperti sahabat lama walaupun baru bertemu. "

"......." wajah Laras hanya tinggal senyuman pahit.

Bukannnya memang teman lama, mereka sudah punya hubungan paman dan kakak ipar pada 20 tahun yang lalu.

Novel Terkait

Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu