Cinta Pada Istri Urakan - Bab 1104 Tunggu Sampai Kenyataan Mengalahkanmu

Nyonya Ona adalah orang yang cerdas. Saat berada di Miami, dia sudah bisa melihat perbedaan perlakuan Amanda pada Dirga yang masih bernama Jerome.

Cukup dipikirkan pun sudah tahu, mereka berdua tumbuh bersama sejak kecil, mengalami begitu banyak kesulitan bersama, setiap masalah yang dilalui mereka merupakan masalah besar yang menentukan hidup dan mati. Bukankah Amanda yang mengorbankan nyawa untuk menjadi mata-mata di pihak Jeremi hanyalah untuk membantu Jerome membalas dendam?

Seberapa dalam perasaan yang dimiliki hingga ia bersedia mengorbankan hidup untuk membantunya.

Nyonya Ona menghela nafas, menggelengkan kepala, membujuk, "Ibu bukan mau mematahkan semangatmu, tapi kamu dan Dirga sebaiknya jangan terlalu memaksakan kondisi, ibu takut kamu akan dirugikan."

"Bu, kamu."

"Hubungan apa yang ada di antara mereka, mereka tidak hanya sekadar abang beradik, pastinya jauh lebih baik daripada abang beradik. Mereka adalah partner yang berjuang bersama di pertarungan senjata. Persahabatan bertarung selalu memiliki fondasi hubungan yang sangat kokoh. Menurut sifat Dirga, dia tidak akan membiarkan Amanda begitu saja. Nantinya, saat dia tidak dapat meninggalkan kedua belah pihak, maka orang yang dirugikan tidak lain adalah kamu, sedangkan kita juga tidak bisa menyalahkannya. Bagaimana menurutmu?”

Yuka terdiam. Dia mengerti segalanya, tapi ketika kenyataan jatuh padanya, dia tidak tahu harus bagaimana menjalankanya.

"Bu, jangan katakan lagi, di luar sangat dingin, ayo cepat pulang."

"Aduh, bocah bodoh, ibu tahu kamu sedih. Penonton selalu melihat lebih jelas daripada orang yang mengalami. Kecuali Dirga dapat bersifat kejam dan tidak memedulikan Amanda, jika tidak, masalah kalian bertiga tidak akan pernah terselesaikan dengan baik, kamu juga akan semakin menderita."

"Bagaimana mungkin dia tidak memedulikan Dokter Amanda, jika aku adalah dia, aku tidak akan melakukan itu."

“Makanya, kamu sebaiknya menarik diri secepat mungkin, semakin ditunda, semakin menyakitkan."

"Dia bilang dia akan menyelesaikannya dengan baik, dia memintaku untuk menunggu dengan sabar."

"Kamu percaya?"

"Aku percaya."

Melihat putrinya ini sulit dinasihati, Nyonya Ona menggelengkan kepalanya tanpa daya, "Kalau begitu, tunggu saja sampai kenyataan mengalahkanmu."

Yuka tidak berbicara lagi, keduanya diam. Angin dingin ini benar-benar tidak ramah, tajam bak pisau, menyayat pipi orang dengan kejam dan ganas.

Tidak lama kemudian, Amanda dipulangkan dari rumah sakit, seluruh Keluarga Ayubi datang ke rumah sakit untuk menjemputnya pulang.

Di bangsal, Amanda telah mengemas semua barang, kakek dan nenek menemaninya di sisi, Dirga pergi mengurus prosedur pemulangan.

Laras juga datang. Setelah mengunjungi Amanda, dia pergi menemui Yuka.

Yuka bekerja shift malam selama dua hari berturut-turut, kantong matanya tak lagi bisa disembunyikan, orangnya terlihat lesu.

Laras tahu bahwa Yuka sibuk, jadi dia sengaja menunggunya pulang kerja sebelum menemuinya.

"Yuka, apakah punya waktu luang?"

Yuka tertegun, mungkin karena begadang, reaksinya agak lamban.

Mereka masih merupakan mahasiswa kedokteran, bukan dokter magang ataupun dokter formal, fisik mereka belum bisa menyesuaikan diri dengan waktu kerja ini.

“Ya Tuhan, kenapa kamu menjadi seperti ini?” Laras melihatnya kurusan, tatapan lamban, kulit tidak secerah sebelumnya, sekujur tubuh bagai bunga yang kekurangan air, kering dan loyo.

Yuka terkejut sesaat. Setelah berpikir selama lima atau enam detik, barulah dia bertanya, "Apakah kamu datang untuk menjemput Dokter Amanda?"

Laras menggelengkan kepala, "Ada banyak orang yang menjemputnya pulang, kurang aku tidak bermasalah. Aku datang untuk menemuimu."

Pandangan Yuka agak mengelak, memandang ke kiri dan kemudian ke kanan, "Oh, aku baik-baik saja, magang sangat sibuk, jadi aku benar-benar tidak punya waktu saat kamu mengajakku keluar kemarin.”

"Aku tahu, makanya aku datang ke sini."

Yuka sedikit linglung dan tak berdaya. Dia punya firasat, dia tahu apa yang ingin dikatakan Laras kepadanya, dia tidak ingin mendengar kata-kata itu.

Mata tajam Laras bisa menerobos pikiran Yuka dengan hanya pandangan sekilas, "Yuka, aku bukan datang untuk membujukmu putus, jangan menolakku, aku benar-benar peduli padamu."

Yuka melega. Pada masa cinta bertepuk sebelah tangan yang terasa pahit, Laras yang selalu menyemangatinya. Sekarang keluarga telah menentang hubungan cintanya ini, tapi Laras masih mendukungnya.

Memikirkan ini, hidungnya terasa masam, air mata hampir jatuh, "Benar?"

Melihatnya seperti ini, hati Laras merasa amat iba, "Ayo, biarkan aku mengantarmu pulang, mobilku diparkir di luar, kita bicara sambil keluar."

Laras menggandeng Yuka yang hampir tidak bisa menahan tangis, melangkah cepat ke luar pintu, tidak henti menepuk punggung tangan Yuka untuk menghiburnya.

Kedatangannya kali ini ditentang keras oleh Gavin. Gavin merasa bahwa dia seharusnya tidak mengurus masalah orang lain, tapi Laras adalah orang yang tidak bisa menahan diri untuk tidak mengurus masalah yang dianggapnya tidak benar, juga orang yang setia kawan. Jika ia diminta untuk tidak mengurus masalah ini, ia benar-benar tidak bisa menurutinya.

Namun, Gavin hanya sekadar membujuknya, faktanya Gavin masih membantunya mencari informasi-informasi yang ingin diketahuinya, juga menjamin atas kebenaran informasi tersebut.

Mobil Laras diparkir di depan pintu. Karena takut Yuka akan merasa tidak nyaman, dia tidak membiarkan Pandu yang menyetir. Dia menyetir sendiri, hanya mereka berdua, maka bisa saling curhat dengan nyaman.

Masuk ke mobil, Yuka bertanya terlebih dahulu, "Kapan Dokter Amanda keluar dari rumah sakit?"

Laras, "Aku keluar dari bangsal berbarengan dengan Dirga. Dia pergi mengurus prosedur pemulangan, mungkin sudah pulang ke rumah sekarang."

Yuka, "Pulang ke rumah milik Keluarga Ayubi ?"

Laras, "Iya, Keluarga Ayubi sangat mengkhawatirkannya sekarang, takut dia akan mengulangi aksi bunuh diri lagi. Kabar bunuh dirinya telah menyebar, bahkan ibu mertuaku juga telah mendengar di dalam lingkarannya, putri angkat yang baru saja diakui Keluarga Ayubi bunuh diri, kenapa, apakah karena ditinggalkan oleh putra keluarga Ayubi."

Pikiran Yuka kosong, kiasan apa yang dimaksud?

Laras, "Semua orang bertanya-tanya, siapa yang disukai Dirga sehingga pacar yang berjuang bersama berubah menjadi adik angkat, bahkan ada yang mengatakan bahwa tunangan dan adik angkat Dirga dipilihnya secara bersamaan.”

Yuka "…"

Laras, “Gavin telah memeriksanya, ada orang yang sengaja menyebarkan rumor ini, menyebarkan kata-kata yang tidak enak didengar, jika tidak dihentikan, aku khawatir kamu juga akan tertarik keluar."

Yuka terkejut hingga tak bisa berkata apa-apa. Dia merasa seluruh darah di tubuhnya menyerbu otak, "Bagaimana ini bisa terjadi?"

Laras, "Iya, bagaimana ini bisa terjadi. Jika rumor tidak dihentikan, semua hal buruk akan mencipratmu. Amanda tidak punya teman dan selalu hidup sendiri, akankah rumah sakit menyebarkan rumor tentang pasien?"

Yuka menggelengkan kepala. Desas-desus di rumah sakit hanya berlangsung sehari, para dokter dan perawat hanya prihatin terhadap mentalitas Dokter Amanda sehingga sekadar menggosipkannya, bukan sembarang menyebarkan gosip. Lagi pula, Driga sering keluar masuk rumah sakit untuk menjemputnya, semua orang tahu bahwa dia adalah pacar Dirga. Jika rumor tersebar dari rumah sakit, agaknya reputasi dirinya telah dipakukan pada tiang malu.

Laras, "Lebih mustahil jika dikatakan bahwa tetangga yang membawanya ke rumah sakit yang menyebarkan rumor ini."

Iyaa, tetangga di lantai bawah tidak mungkin mengetahui hal-hal ini, bagaimana mungkin sembarang menyebarkan rumor.

“Siapa yang menyebarkan rumor?” Tanyanya.

Novel Terkait

Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu