Cinta Pada Istri Urakan - Bab 581 Kamu Pasti Puas

Bagi keluarga Pradipta, Malam Tahun Baru tahun ini adalah malam yang paling ramai dan paling bahagia.

Beberapa saat kemudian, Allen Pradipta dan Alzali Pradipta juga datang, anggota keluarga ketiga bersaudara ini sangat banyak, satu meja bundar yang besar juga tidak cukup untuk duduk, harus menggunakan dua meja baru cukup.

Nenek melihat ketiga cucu buyut yang duduk bersama dan saling mencintai, dia sangat bahagia dan tidak bisa menahan tawa.

Wulan sudah hampir setahun, dia sudah bisa duduk, berdiri, berteriak, tertawa, dan berjalan dengan memegang sofa.

Bobi dan Nana sangat menyukai adik ini, mereka mengelilinginya dari kiri dan kanan, bermain dengannya dan juga melindunginya.

Nana tiba-tiba berkata, "Mama, Mama, adik perempuan benar-benar sangat imut, sementara aku masih di TK, kamu cepat melahirkan seorang adik perempuan, sehingga aku bisa bermain dengannya."

Laras terdiam, kemudian berkata, "Kenapa harus saat kamu masih sekolah TK?"

Nana berkata dengan sungguh-sungguh: "Karena setelah aku masuk SD, aku akan sangat smamak, aku harus mengerjakan PR, Mama, bisakah kamu bekerja lebih keras untuk melahirkan seorang adik perempuan untukku?"

Laras: "..."

Aaron mendengar perkataan ini dan mengoreksinya: "Nana, jika kamu menginginkan seorang adik, kamu harus meminta ayahmu untuk bekerja lebih keras, hahahaha."

Gavin menepuk bahu Aaron dengan kuat, sehingga tubuh Aaron sedikit turun ke bawah, lalu dia berkata, "Nana, Mama dan Papa sudah cukup untuk memiliki kalian berdua, selanjutnya, kamu membiarkan Paman Aaronmu bekerja keras untuk melahirkan seorang adik laki-laki atau adik perempuan sebelum kamu masuk SD. "

Topik itu berhasil dialihkan ke Aaron, Aaron mengerutkan keningnya dan menatap Gavin, "Kakak ~~~~ Kedua ~~~~~"

Gavin mengangkat alisnya dan berkata, "Ya, ini adalah efek yang aku inginkan, Bibi Ketiga, Aaron sepertinya sudah punya pacar."

Aaron: "..."

Aswina mendengar berita itu, dan segera mendekatinya, "Aaron, apakah benar apa yang dikatakan Gavin? Siapa itu?"

"Uhuk, uhuk, uhuk." Aaron mengulurkan tangan dan mengeluarkan ponselnya, "Halo, Tuan Wang ya... Oh ... Ya ya ya... Bagus bagus ..."

Aswina memelototinya, "Dasar bocah kecil, kamu tidak ingin memberitahuku yang sebenarnya, haihs, jika kamu sudah punya pacar, maka cepat membawa dia pulang untuk bertemu dengan kami, kamu sudah tidak muda dan masih suka bermain-main, aku juga ingin memeluk cucu."

Aaron sangat takut sehingga dia tidak berani mendekati mamanya, sebelumnya dia masih bisa menggunakan Rendra sebagai perisai, tetapi sekarang tiga bersaudara keluarga Pradipta hanya sisa dia yang belum menikah.

Dia bersembunyi di sudut, memegang ponsel, dan menelepon nomor yang sangat akrab itu.

“Halo, ada apa, bukankah kamu sedang makan bersama keluarga?” Suara Suli terdengar dari telepon.

"Aduh, mengapa kamu menolak untuk datang? Jika kamu datang, aku tidak akan diserang mereka."

“Ada apa?” Suli tertawa dan tidak percaya dengan perkataannya.

"Bagaimana jika aku memberitahu mamaku tentang perihal kita berpacaran?"

Suli ragu-ragu, "Aku belum siap."

"Apa yang perlu kamu persiapkan, aku bertemu dengan mamamu, bukankah aku juga pergi tanpa mempersiapkan apa-apa? Coba kamu lihat, betapa baiknya Bibi terhadapku, mamaku juga akan menyukaimu, dia adalah penggemar setiamu."

"Aaron, mamaku berbeda dengan mamamu dan keluargaku juga berbeda dengan keluargamu. Bagaimanapun juga, aku ingin berhati-hati, itu penting untuk membiarkan mamamu memiliki kesan yang baik terhadapku."

"Kamu selalu punya alasan ... Bisakah kita bertemu di malam ini? Aku sangat merindukanmu."

"Kita baru saja berpisah di pagi hari, bukankah kita sudah berjanji untuk bertemu besok?"

"Harus besok ya? Aku sudah tidak sabar, aku akan pergi mencarimu di malam hari."

"Tidak boleh menginap ya."

"Tidak boleh begitu, Bibi tidak akan membiarkanmu memperlakukanku seperti ini, kalau begitu, kita berjanji ya, nanti aku pergi mencari Aduhmak!" Aaron tiba-tiba merasa ada seseorang berdiri di sampingnya, dia melihat ke belakang, Aswina menatapnya dengan galak, dia ketakutan, "ma, untuk apa kamu diam-diam bersembunyi di belakangku?"

Ekspresi Aswina adalah ekspresi menemukan benua baru, "Siapa yang kamu mau pergi mencari di malam hari?"

"Nanti aku telepon balik." Aaron buru-buru menutup telepon, "ma, tidak bolehkah aku berpesta dengan teman-teman?"

Aswina menggelengkan kepalanya, dia yakin dengan apa yang dia dengarkan, "Tidak, aku yakin itu adalah pacarmu, dasar bocah kecil, aku sudah mendengarnya dan kamu masih tidak ingin memberitahuku?"

Aaron belum sempat untuk bersembunyi dan Aswina sudah mencubit telinganya, "ma, ma, Bu ... ampun ..."

"Beritahu aku!"

"Aku hanya bisa katakan bahwa dia bilang dia belum siap, dan dia ingin bertemu denganmu dalam kondisi terbaik."

Aswina tertawa ketika mendengarnya, "Benarkah?"

"Sungguh, aku tidak berani berbohong padamu."

"Hahaha, bagus, bagus, gadis dari keluarga mana? Bisakah kamu memberitahuku?"

"Keluarga Fang."

"Keluarga Fang, bagus, bagus, sudah berapa lama kalian berpacaran?"

Aaron berpikir sejenak dan berkata, "Empat bulan."

"Apakah kamu serius?"

"Tentu saja, ma, kamu pasti puas setelah bertemu dengannya."

"Baik, baik, kamu malam ini mau pergi mencari Nona Fang?"

"Ya, kenapa? Apakah kamu tidak membiarkanku pergi?"

"Bukan, setelah kamu bertemu dengannya, kamu ingat untuk memberitahunya bahwa Bibi sangat menantikannya."

Aaron tersenyum, dia memeluk bahu mamanya dan berkata, "ma, kamu kenal pacarku dan kamu sangat akrab dengannya."

Aswina semakin bahagia, Keluarga Fang yang dia sangat akrab adalah Fang Jingrong dari Perusahaan Keluarga Fang.

Fang Jingrong sangat terkenal dengan bakat musik di lingkaran pergaulan mereka, dia sejak kecil belajar cello, ketika dia berusia sepuluh tahun, dia sudah mengadakan konser cello pribadi di Teater Nasional, kemudian dia diterima oleh sekolah musik internasional yang terkemuka dengan beasiswa penuh, tahun lalu dia tamat kuliah dan kembali ke dalam negeri, kemudian dia mengadakan tiga konser di Teater Nasional.

Aswina sering melihat Nyonya Fang memposting foto putrinya. Fang Jingrong benar-benar sangat luar biasa, lemah lembut dan murah hati, latar belakang keluarganya bagus, penampilan dan temperamennya juga baik

Aswina sangat senang, "Kalau begitu aku menunggu kabar baikmu."

"Oke."

Pada saat yang bersamaan, Suli bekerja sama dengan mamanya Lisa untuk membuat pangsit.

Jika dibandingkan dengan makan bersama keluarga Pradipta, keluarga Fang tampak sangat sepi, hanya mereka berdua saja.

Lisa: "Aaron mau datang di malam hari ya?"

Suli: "Dia berkata dia akan datang nanti."

Lisa: "Kalau begitu, kita membuat pangsit lebih banyak, Aaron suka makan pangsit yang berisi daging babi dan lotus."

Suli: "Dia datang setelah makan malam."

Lisa: "Haihs, terlalu banyak makan ikan dan daging juga tidak bagus untuk kesehatan, terutama minum wine, kamu biasanya harus lebih memperhatikannya, jangan membiarkannya minum terlalu banyak wine."

Suli: "ma, mengapa kamu begitu pilih kasih? Akulah yang merupakan putrimu."

Lisa: "Bukankah menantu laki-laki juga merupakan setengah putra? Apakah aku tidak boleh peduli dengan putraku?"

Suli: "Boleh, boleh."

Lisa berkata, "Oh ya, Suli, aku meminta bibi Qiu untuk pergi ke pedesaan mencari telur ayam kampung, kamu mencari kesempatan dan membiarkan Aaron membawanya pulang, orang-orang kaya ini sering makan sesuatu yang enak, tetapi telur ayam kampung susah untuk dicari, mereka sangat menyukai telur ayam kampung. "

Suli: "ma, agak kuno untuk memberi telur."

Lisa: "Kalau begitu, kamu tidak memahaminya, memberi hadiah itu menunjukkan ketulusanmu, itu berbeda dengan kamu pergi ke mal untuk membeli hadiah, apakah mama Aaron kekurangan barang? Dia memiliki semua barang yang kamu beli untuknya, jadi memberi hadiah harus memperhatikan ketulusan. "

Suli: "Baik, aku dengarkan saranmu."

Lisa tersenyum, "Aku suka dengan Aaron, bukan karena identitas dan latar belakang keluarganya, tetapi karena orangnya ini, dia berbakti dan bisa membuatku bahagia, mama bisa melihat bahwa dia juga sangat menyayangimu, jadi mama berharap kalian dapat memiliki hasil yang bagus. "

Suli sangat senang, sehingga dia semakin menantikan untuk bertemu dengan orang tua Aaron.

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu