Cinta Pada Istri Urakan - Bab 780 Hubungan Ibu-Anak Terbongkar

Keluar dari rumah sakit, Alvin tampak murung, dengan pilu melihat semua di sekelilingnya merasa tidak senang.

Bisa-bisanya Almora hamil.

Wanita yang pernah mengkhianatinya, juga sudah bosan dia mainkan, bisa-bisanya mengancamnya dengan cara hamil ini, dia sungguh sangat ceroboh.

Juga salahkan dia sendiri, pada saat dia datang memohonnya dengan menangis, hatinya melembek, tidak menolak.

Alvin menertawakan dirinya, setiap kali telepon video dengan para anak perempuannya yang ada di jauh sana, dia selalu memesankan para anak perempuannya, pria bukanlah orang baik, jangan sampai mempercayai perkataan pria, jangan sampai karena pria membuat mama sedih.

Pernikahannya dengan Annisa, pada saat itu semuanya direncanakan oleh orangtuanya.

Mamanya memilih dengan hati-hati, dari ratusan orang kandidat memilih Annisa, yang dia suka adalah kebaikan dermawan serta berpengetahuan luas juga mempunyai logika.

Kalau Annisa tidak menikahinya, menikahi pria biasa lainnya, mungkin saja bisa hidup lebih baik dari sekarang.

Sambil berjalan, dia mengeluarkan handphonenya, sedang ragu ingin menelepon Annisa.

Tapi nomornya sudah ditekan, dia malah menurunkan handphonenya.

Kalau Eli adalah bintilan kecil di hatinya, kalau begitu Annisa, mungkin hanya bisa dibilang keluarganya saja.

Menjadi suami istri tapi tidak ada sedikitpun rasa suami istri, malah langsung menjadi keluarga, ini adalah kekuatan anak-anak.

Pada saat ini, handphonenya berbunyi, dia melihat, rupanya panggilan dari Annisa.

"Halo? Aku baru saja ingin meneleponmu."

"Ehn, aku baru saja selesai sibuk mengurus anak-anak, baru ada waktu meneleponmu."

"Mereka semua sudah tidur?"

"Benar, si bungsu terkena pneumonia, si sulung dan si kedua benar-benar sudah dewasa, untung ada mereka membantuku, kalau tidak aku sendirian pasti kewalahan."

"Pneumonia? Apakah parah?"

"Sudah tidak apa-apa, karena kecerobohanku, sebelumnya batuk tidak mementingkannya, ditunda terus menjadi pneumonia."

"Kamu sudah bekerja keras."

"Sudah seharusnya, oh benar, aku sudah mencari tempatnya, namanya adalah m妈妈之家, kamu bisa mencarinya di interet, sangat banyak orang luar negri akan tinggal disini untuk merawat janin. Semua syaratnya sangat bagus, mama hamil rata-rata adalah orang luar negri, dia datang kemari harusnya tidak susah beradaptasi. Mengenai kenapa tidak tinggal ditempatku, yang pertama aku takut menjaganya dengan tidak baik, yang kedua takut anak-anak ada pemikiran apa, mereka semua sudah besar, tidak mudah dibohongi, yang ketiga juga takut anak gadis itu ada pemikiran apa dihatinya."

Alvin: "Baik, baik, kamu juga yang memikirkannya lebih panjang."

Annisa: "Gadis itu kapan datang?"

Alvin: "Sudah sedang mengurus paspor, dia disini masih ada sedikit hal pribadi mau diselesaikan, satu dua bulan, nanti baru menghubungimu."

Annisa: "Baik, bisa pasti apakah bayinya laki-laki?"

Alvin: "Sudah tes darah, 97% kemungkinan bayi laki-laki."

Annisa: "Kalau begitu masih ada 3% kemungkinan tidak, kalau nanti perempuan, kamu berencana bagaimana?"

Alvin terdiam sangat lama, berkata: "Kalau perempuan, suruh dia bawa anaknya pergi yang jauh."

Annisa: "Kamu masih saja berdarah dingin."

Alvin: "Kamu juga bukan hari pertama mengenalku."

Annisa: "Kemarin kamu bilang kamu ingin mengurus administrasi perceraian, kenapa, sudah mendapatkan pasangan?"

Alvin: "Sudahlah, tidak jadi, pasangan itu adalah milik orang lain."

Annisa: "Apa yang terjadi?"

Alvin: "Dia sudah punya suami, hubungan mereka sangat baik, tidak bisa dipisahkan."

Annisa: "Masih ada halangan yang tidak bisa kamu hancurkan?"

Alvin: "Benar, sudah dihancurkan sekuat tenaga juga tidak bisa, sudahlah, sudah menyerah."

Annisa: "Mudah sekali menyerah, tidak seperti sifatmu, di dunia ini masih ada orang yang ingin kamu dapatkan tapi tidak bisa?"

Alvin: "Sudahlah, jangan bicarakan lagi, yang kuat juga ada lawan yang lebih kuat. Begini dulu, kamu bantu aku uruskan yang disana, begitu urusannya sudah selesai, langsung kesana, nanti masih harus kamu yang menjemputnya."

Annisa: "Baik."

Setelah memutuskan panggilan, suasana hati Alvin semakin pilu, Eli adalah orang yang selamanya tidak bisa dia dapatkan, sedangkan Laras, ada Gavin, dia juga tidak bisa menyentuhnya.

Melewati toko teh di pinggiran jalan, dia sangat terkejut melihat sebuah punggung yang sangat mirip dengan Eli.

Langkahnya terhenti, dengan teliti melihat kesana, memang benar itu Eli, gadis yang ada di hadapannya......

Laras?

Alvin takut dia salah melihat, sengaja berjalan 2 langkah melihat, melihat kursi di restoran, Eli dan Laras duduk berhadapan minum teh, mereka berbicara sambil tertawa, sangat deat, suasananya sangat harmonis.

Alvin terdiam, dia melihat sisi wajah kedua orang itu bersamaan, di otaknya muncul sebuah pemikiran yang aneh.

Dimulai dari dia melihat Laras pertama kali, dia langsung menganggapnya sebagai pengganti Eli, karena Laras dengan Eli yang masih muda, sangat sangat mirip.

Dia pernah tanpa terkendali menganggap Laras sebagai Eli.

Sekarang melihat sisi wajah mereka berdua, selain model rambut tidak sama, melihat garis dan proporsi, benar-benar seperti berkaca, bahkan saat tersenyum, sudut bibir yang terangkat, juga sama persis.

Alvin tau kalau Eli menikah yang kedua kalinya, juga tau kalau dia dengan mantan suaminya ada seorang anak perempuan, jangan-jangan......tidak mungkin sekebetulan ini kan?

Saat sedang melamun, Eli tanpa sengaja memutar kepalanya, melihatnya, senyuman di wajahnya menjadi kaku, ekspresinya juga berubah sangat canggung.

Setelahnya, Alvin dipersilahkan masuk, Eli memberitahu kepadanya hubungan diantaranya dengan Laras.

Alvin: "Tidak terkejut, pantas saja kalian mirip sekali.”

Hati Laras tidak tenang, dia tidak tau hubungan mama anak terbongkar apakah akan mempengaruhi lingkungan mama di keluarga Jin.

Eli menghibur: "Laras, jangan khawatir, Alvin tidak sama dngan paman kelimanya. Alvin, perihal ini cepat lambat harus diberitahu kepada paman kelimamu, tapi dia sekarang mau operasi, aku ingin tunggu kesehatannya membaik baru diberitahu."

Alvin: "Aku tau, tenang, aku tidak akan mengatakannya, lain kali kalau kalian ingin bertemu, bertemulah dengan terbuka, aku akan menutupi."

Eli dengan tersenyum berkata: "Tunggu paman kelimamu sudah dioperasi, sampingnya tidak boleh tidak ada orang, aku juga tidak bisa keluar. Paman kelimamu sekarang sedang tidur ya?"

Alvin: "Benar, aku menunggunya tertidur baru keuar."

Eli mulai menyimpan barangnya, "Kalau begitu aku cepat pulang, Laras, mama ada kesempatan baru ajak kamu lagi."

Laras: "Baik."

Eli sangat cepat pergi, hanya menyisakan Laras dan Alvin berdua di restoran teh.

Alvin melihat Laras, tiba-tiba menggeleng dan tersenyum.

"Apa yang kamu senyumkan?" Laras bertanya karena tidak mengerti.

"Rupanya kamu adalah anak perempuannya, bisa-bisanya kamu anak perempuannya, hehe."

"......" Laras merasa aneh karena ditertawai Alvin, tapi, hari siang bolong, di tempat umum, dia juga tidak takut Alvin melakukan sesuatu.

Laras dengan berani bertanya: "Perihal Almora berhenti sekolah, ada hubungannya denganmu kan?"

Alvin terheran.

"Aneh kenapa aku bisa tau kan? Kenapa kebetulan sekali, kakek Almora dengan mertuaku adalah teman perang lama, Almora dengan keluarga Pradipta juga ada hubungan kerabat, jadi, lebih baik kamu jangan mempermainkannya, lepaskan dia, biarkan dia belajar dengan baik di sekolah, lain kali jangan mencarinya lagi."

Alvin tertawa ringan: "Kenapa, mengancamku dengan keluarga Pradipta? Ulasan Almora begitu jelek, kamu sekarang menggandeng ini semua, tidak takut dia menjelekkan keluarga Pradipta?"

"......" Laras malah dia buat tersedak tidak bisa menjawab.

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu