Cinta Pada Istri Urakan - Bab 656 Adakah Agensi Sepertimu

Rahasia Suli dipublikasikan, skandal yang mengejutkan ini berhasil menutupi berita Tasya berselingkuh, menjadi Ratu topik pembicaraan terbaru.

Bagaimana kemampuan suatu perusahaan bergantung pada seberapa baik manajemen menangani krisis, itu sangat penting. Saat ini, Laras sangat sibuk.

“Hey Suli, aku sudah membatalkan aktivitasmu besok, beberapa hari ini kamu tinggal di dalam rumah, jangan ke mana-mana, aku akan segera pergi mencarimu setelah menangani masalah di sini, nanti kita bahas bersama, kamu jangan takut.”

Kata-kata Laras bagaikan obat penenang, membuat hati Suli yang gelisah menjadi tenang.

Orang-orang di dalam industri semuanya tahu, kalau ingin menyebarkan gosip artis manapun, tidak boleh secara langsung menyebutkan nama dan marganya, harus menggunakan nama cadangan ataupun kode sebagai penggantinya.

Contohnya, berita Tasya melakukan seks di dalam mobil, media yang duluan menyebarkan video ini juga tidak menggunakan nama asli, akhirnya para netizen yang kuat menemukan mobil itu adalah milik Tasya, dan lokasinya di Grup Gumaya, jadi langsung mencantumkan nama Tasya dan Aaron.

Langsung menyebarkan gosip dengan menyebut nama seperti sekarang ini, kebanyakan adalah pembalasan yang sengaja dilakukan orang luar.

Oleh karena itu, semuanya menebak Suli pasti telah menyinggung seseorang.

Di dalam studio, para karyawan semuanya merasa tidak adil, Rumini berkata dengan marah, “Hal-hal yang terjadi 20 tahun yang lalu, saat itu Suli hanyalah anak kecil, emangnya dia bisa mengendalikannya? Orang yang menyebarkan berita benar-benar kejam.”

Celin: “Mungkinkah si Mona He yang berebut duta merek dengan Suli? Tapi Perusahaan besar seperti Studio Rumah Layar, seharusnya tidak perlu menggunakan cara yang tidak senonoh ini?”

Laras yang selalu diam tidak berkata, mengangkat kepala setelah mendengar ini, “Kamu pun merasa ini adalah cara yang tidak senonoh, Studio Rumah Layar tentu tidak akan menggunakannya. Manajemen Studio Rumah Layar bukan orang bodoh, Suli berasal dari agensi manajemen mereka, mereka tentu tidak akan melakukan ini. Tidak ada gunanya mendiskusikan ini, sekarang hal yang harus kita lakukan adalah menekan masalah ini.”

Fami: “Direktur Atmaja, mungkin kita bisa mengalihkan pandangan, aku mendengar seorang wartawan telah mengambil foto Almora dan seorang pria kaya bepergian dan sangat mesra, sekarang Almora sedang bernegosiasi, bagaimana kalau kita menyebarkan sesuatu tentang ini?”

Laras memutar bola matanya ke atas dan langsung menyangkal, “Lalu apa bedanya kita dengan orang-orang yang menyebarkan berita Suli?” Mengungkapkan privasi akan menjalin permusuhan, apakah kamu ingin menyinggung Almora?”

Nima: “Berita tentang Suli pergi ke panti asuhan mengunjungi anak yatim tidak berhasil, dan juga sudah dilaporkan pada saat itu, tetapi responnya tidak terlalu besar, bagaimana kalau kita mendorongnya sekarang?”

Laras mengangguk, “Pendapat ini bagus, Nima, kamu segera pergi melakukannya.”

Nima: “Ya.”

Laras menundukkan kepala dan berpikir, lalu berkata: “Rumini, kamu pergi menghubungi industri periklanan, bisakah mereka menyebarkan beberapa berita tentang iklan kali ini, untuk meningkatkan eksposur iklan mereka.”

Rumini berkata dengan khawatir: “Pihak agensi periklanan paling peduli dengan reputasi mereknya, mereka mungkin saja akan mengganti duta merek, bagaimana mungkin mereka mau melakukan ini?”

Laras: “Ini bukan berita negatif, lagipula Ayah Suli sudah lama meninggal, dan ini juga bukan kesalahan Suli.”

Rumini: “Oke, aku akan pergi bertanya pada pihak agensi periklanan.”

Celin: “Direktur Atmaja, seperti yang kamu katakan, ini bukan berita negatif, mungkin kita tidak perlu melakukan apapun, berita ini akan secara alami diabaikan.”

Laras: “Sebaiknya seperti begini, meskipun Roka telah melakukan sesuatu yang salah, namun itu bukan salah anaknya, Suli tidak bersalah. Celin, kamu segera membuat sebuah laporan khusus dan mengumpulkan hasil karya Suli mulai sejak pertama debut, dan menunjukkan profesionalismenya, harus menulisnya dengan lebih menyentuh hati.”

Celin: "Oke."

Laras: “Kamu terus memperhatikan perkembangan situasi berita ini, aku akan berdiskusi dengan Suli.”

Sebenarnya hal ini hanyalah sebuah kasus bunuh diri 20 tahun yang lalu, kalau bukan melibatkan Suli, siapa yang akan memperhatikannya?

Dalam industri hiburan, ada juga anak-anak selebritas yang berkonflik dengan orang tua mereka, misalnya, ayah meninggalkan ibu yang masih menyusui karena berselingkuh, ibunya membesarkan putranya sendiri, setelah putranya memasuki industri hiburan dan menjadi terkenal, ayahnya tiba-tiba menggigit putranya dan menyalahkan putranya tidak membiayainya, lalu mengumpulkan media dan menyalahkan putranya secara terbuka.

Masalah-masalah seperti ini, memang tidak baik bagi seorang artis, namun mereka tidak mempengaruhi popularitas, duta merek akan diteruskan dan tetap menghasilkan uang.

Insiden Roka tidak akan mempengaruhi popularitas Suli, namun hal ini menusuk ke hati Suli secara langsung.

Masalah ayahnya selalu menjadi ambang hati bagi Suli, ketika ia masih kecil, ia melihat ayahnya melompat turun dengan matanya sendiri, kepala ayahnya jatuh ke tanah, otaknya pecah, dan dia masih ingat adegan itu.

Ibu yang putus asa menutupi matanya, tetapi dia tetap bisa melihatnya.

Dia tidak berani berpikir, namun dia tidak bisa melupakannya.

Untuk menjaga citra ayahnya di mata putrinya, sang ibu hanya mengatakan, ayahnya telah melakukan hal-hal besar untuk kepentingan negara dan rakyat, tetapi dia telah mengganggu kue seseorang dan menjadi korban, ayahnya dijebak.

Dia selalu memiliki keyakinan, suatu hari nanti nama buruk ayahnya dapat dihilangkan, dan perbuatan baik yang dilakukan ayahnya dapat dipublikasikan dan diakui oleh masyarakat. Dengan begini, ayahnya akan menjadi pahlawan yang diakui.

Dalam pikirannya, Ayahnya adalah seorang pahlawan.

Namun, belum lama ini, dia baru tahu bahwa ayahnya hanyalah seorang pengkhianat yang telah mengorupsi dana perusahaan.

Dia tidak dapat menerima perbedaan ini, bahkan tidak dapat menghadapi pria yang dia cintai.

Dan saat ini, masalahnya dipublikasikan, dia tidak dapat menghadapi semua orang.

Di malam hari, ketika Laras menekan bel pintu, dia sedang duduk melamun di luar jendela, ketika mendengar bel pintu, dia baru menyadari cuaca sudah gelap.

Pintu terbuka, dalam ruangan sangat gelap. Laras melihatnya berdiri di pintu dengan rambut berantakan, wajahnya sangat pucat, Laras langsung terkejut.

“Sayangku, apakah kamu ingin menakutkanku?” Laras masuk dan segera menyalakan lampu, kemudian memutar kepala menatap Suli, wajahnya terlihat pucat dan lesu.

“Apakah kamu sudah makan hari ini? ....... Pergi, pergi, pergi duduk di sofa. Aku akan memasakkan sesuatu dulu, aku juga belum makan.”

Suli diusir ke sofa oleh Laras, dan juga menyalakan TV untuknya, benar-benar membuat Ibunya yang tua ini khawatir.

Dapur yang terbuka, areanya sangat luas, mejanya sangat besar, memiliki berbagai macam peralatan rumah tangga, kulkasnya juga berkualitas tinggi, tetapi, tetapi, tetapi tidak ada makanan!

Laras ingin memutar bola matanya ke atas, “Mengapa rumahmu tidak ada makanan apapun? Bahkan mie instan pun tidak ada.”

Suli berkata dengan lemah, "Semalam baru menghabiskan sepiring salad sayuran.”

“Itu namanya makan rumput!”

“......”

“Pesan antar saja, apakah kamu mau ayam kecap?”

Suli menelan ludah, menggelengkan kepalanya, “Aku sedang diet, kamu menyuruhku makan ayam kecap?”

“Kalau kamu tidak menginginkan ayam kecap, boleh memesan iga sapi kuah, menjaga kulit awet muda.”

“.......” Adakah agensi sepertimu?”