Cinta Pada Istri Urakan - Bagian 275 Nona Cantik, Apakah Malam Ini Ada Janji?

Atmaja Group naik kembali ke puncak piramida , dan menarik perhatian semua kalangan, seperti seorang raja yang melakukan serangan balik, melawan didalam kesulitan.

Semua ejekan sebelumnya, seperti isyarat dari semua kesuksesan hari ini.

Bahkan bintang lawas seperti Luna Maya yang ditinggalkan oleh perusahaan agensi, menjadi terkenal karena hubungan kedekatannya dengan Rama.

Artis demi sebuah popularitas, sekalipun adalah skandal juga sangat senang yang penting sensasi dan bisa membuat diri lebih terkenal.

Namun, Luna Maya dan tim manajemennya mendapatkan balasan di hari berikutnya, sekitar ada 10 orang yang terlibat, termasuk Luna Maya, semuanya masuk penjara.

Orang-orang yang satu profesi sudah tahu bahwa tim Luna adalah orang yang tidak mudah ditekan.

Siapapun itu, mereka tetap diam.

Karena tidak ada yang mau menjadi korban berikutnya.

Kemewahan keluarga Atmaja tidak terbatas, tanpa menunggu lama segera mengadakan pesta perayaan yang diselenggarakan di hotel terkenal di Jakarta, mengundang orang-orang yang ternama di Kota, keluarga Pradipta, keluara Ridwansyah, keluarga Hirawan, keluarga Dibyo, semua daftar keluarga diundang.

Ketika malam tiba, lampu mulai dinyalakan, semua keluarga ternama di kota berkumpul di pesta ini.

Tata cara keamanan di pintu hotel sangat ketat, orang biasa yang masuk wajib menggunakan undangan, spesifikasinya sebanding dengan jamuan Negara.

Siapa yang mengira, Rama yang biasa-biasa saja bisa mencapai prestasi seperti hari ini.

Tiga bersaudara dari keluarga Pradipta pastinya juga diundang, yang paling susah dan terhormat Gavin Pradipta ternyata juga hadir.

Mereka mengobrol di sudut ruangan.

Aaron : “Kakak kedua, bagaimana kamu bisa hadir di keramaian ini?”

Gavin : “Mumpung ada waktu.”

Aaron : “kak, adikmu ini rajin bekerja setiap hari demi menebus kesalahan, gosip negatif perusahaan Pradipta group sebagian sudah dibersihkan sekarang, bolehkan aku mengambil libur panjang?”

Gavin : “Kamu pikir kapan aku punya libur panjang?”

Aaron : “Bagimana bisa aku dibandingkan denganmu?”

Gavin : “Jangan cerewet, tidak ada salahnya kamu bekerja keras.”

Ditangan Rendra terdapat sebuah tongkat, kedua kakinya pada dasarnya sudah pulih, berjalan juga sudah tidak masalah, tongkat hanya dipakai untuk berjaga-jaga.

Dia mendengarkan pembicaraan mereka tanpa sepatah kata pun, perhatiannya tidak disini, melihat sisi lain dari tempat pertemuan.

Rama paling senang mengajak putrinya menghadiri berbagai pesta, dulu dia pernah mengajak Maira dengan memakai dress mewah, mendengar orang lain memuji putrinya, dia merasa sangat bermartabat.

Sekarang kondisi Maira khusus, akhirnya dia mengajak Manda keluar.

Kehadiran Manda menarik perhatian semua orang.

Manda hari ini mengenakan gaun berwarna biru laut yang di desain khusus, warna yang segar sangat cocok untuknya, mewah dan tidak kehilangan kecantikannya, elegan dan tak kehilangan lincahnya, membuat orang merasa “Putri keluarga kami telah dewasa”.

“Lihat, putri sulungnya sudah gila masih ada putri bungsu kan, aku merasa selain keberuntungan Rama dalam berbisnis, masih ada kebahagiaan dari putrinya, melahirkan putri yang lebih cantik dari yang lain.”

“Perempuan gila itu sudah dipesan oleh keluarga Dibyo, gadis muda ini sangat luar biasa.”

“Keluarga Atmaja benar-benar beruntung, anak perempuan Romo sekalinya menikah langsung menikah dengan keluarga Pradipta, putri bungsu Rama juga belum ada yang ambil, kemungkinan bernasib baik juga.”

“Keluarga Hirawan yang kaya di Kota bukankah mempunyai putra, dengar-dengar teman kuliahnya Manda.”

“Benar, tapi putra keluarga Hirawan sekarang di Luar Negeri, bagaimanapun juga harus menunggu dua tahun.”

Rendra mendengar bisik-bisik orang disekitarnya, hatinya tidak senang, orang yang sedang mereka bicarakan adalah pacarnya.

Hatinya tidak tenang, kemudian mengeluarkan handphone dan mengirim pesan Wechat kepadanya —— “Nona cantik, apakah malam hari ada janji?”

Manda merasa ada getaran didalam tas genggamnya, dan pandangannya mengarah ke Rendra, saat dia melihatnya, Rendra juga sedang melihat Manda.

“Pa, aku sedikit lelah berdiri, bolehkah aku istirahat sebentar?”

Rama menganggukkan kepala dan berkata : “Ya, sana.”

Manda berpamitan kepada orang tuanya dan kemudian pergi.

Dari aula tempat pesta menuju ruang istirahat terdapat lorong, dia berjalan menyusuri lorong, dia merasa ada yang mengikutinya dari belakang.

Hatinya yakin dan dengan segera mengeluarkan handphone dari tas genggamnya untuk membalas pesannya —— “Sementara belum ada, selanjutnya aku tidak tahu.”

Ketika dia berbalik, merasa langkah kaki yang mengikutinya semakin dekat, perasaannya seketika terangkat, merasa mendebarkan dan romantis.

“Kamu……” ketika berbalik, dia mengetahui ternyata orang yang mengikutinya adalah Tanu Dibyo, bukan Rendra.

Kejutan berubah menjadi ketakutan, dia ketakutan hingga raut wajahnya pucat, dia bertanya: “Tanu, kenapa kamu mengikutiku?”

Tanu merasa sangat canggung, berbicara dan meminta maaf : “Mengagetkanmu ya? Maaf, aku tidak bermaksud.”

Manda merasa dia sangat aneh, meminta maaf bukan gayanya, “Ada perlu apa kamu mencariku?” Dia bertanya ingin tahu.

Tanu merasa bingung tidak berdaya, dia tidak pernah merasa begitu gugup didepan lawan jenis.

“Bisakah kamu tidak begitu memusuhiku? Aku juga tidak mungkin melukaimu.”

“Jika ada perlu cepat ucapkan, no basa-basi!”

“Baiklah, aku akui dulu aku brengsek, seharusnya kamu memang membenciku, tapi aku sekarang sudah membatasi hubungan dengan teman yang tidak jelas dulu, bisakah kamu merubah pandanganmu terhadapku?”

Manda mendengarnya seperti ada yang aneh, “Hah, apa hubungannya permasalahanmu denganku? Lagi pula, kenapa kamu peduli seperti apa pandanganku terhadapmu?”

Tanu memberanikan diri untuk mengungkapkan cinta, tapi pada akhirnya bibirnya tidak bisa berkata apa-apa.

Sebelumnya belum pernah ada wanita yang membuatnya kepikiran siang dan malam, bahkan satu kata “Aku cinta kamu” pun tidak berani mengungkapkan.

“Jika kamu tidak ada keperluan cepat pergi, jangan mengikutiku,” Manda dengan tegas memberitahunya, “Jika tidak, aku akan berteriak.”

Tanu ada kata yang susah diungkapkan, ditakutinya seperti ini semakin susah untuk mengungkapkan, sesungguhnya hatinya sangat pahit.

“Manda, kamu…..”

“Kamu diam, jangan mendekat!”

Kaki Tanu yang tidak berdaya terpaksa mundur, sikapnya yang tulus tidak bisa mengubah pandangan buruk di hati Manda terhadapnya, dia merasa tertekan dan tidak berdaya.

Ketika keduanya sedang terdiam terpaku, Rendra muncul dari belokan pintu, melihat ini, dia cepat-cepat berjalan dengan tongkatnya, “Manda.”

Ketika Manda melihatnya, seperti menemukan harapan terakhirnya, dengan segera dia berlari kearahnya.

Rendra menatap Tanu, dan kembali melihat Manda, dengan rasa perhatian bertanya: “Kamu tidak apa-apa kan?”

Manda menggelengkan kepalanya, dia mendekat dan memegang erat bahunya.

Adegan ini, membuat hati Tanu ada kesedihan yang susah diungkapkan.

Wanita yang dia cintai, melihatnya hanya ada rasa takut dan benci, Dia berharap membuat sepasang matanya berbinar adalah dia, bukan Rendra.

Dengan terpaksa tersenum dan berkata : “Sudah bersama-sama?”

Manda mendapat dukungan dari Rendra, nada bicaranya semakin benci dan angkuh, “Apa pedulimu?!”

Tanu menatap Rendra, begitupun Rendra juga menatap Tanu, kedua pria saling memandang dengan cara mereka.

Dia berpikir, selera wanita yang dia sukai juga tidak buruk, Rendra adalah putra dan cucu tertua di keluarga Pradipta, keluarga kuat di Jakarta, dan merupakan akar dari tiga bersaudara Pradipta, dan dia malu pada dirinya sendiri.

Tiba-tiba, dia tertawa sejenak dengan nada mengejek dirinya sendiri: “Tidak apa-apa, aku hanya bercanda dengan adik ipar.”

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu