Cinta Pada Istri Urakan - Bab 1070 Pengakuan

Di depan bukti, Ariel tidak dapat menyangkal. Dia tidak pernah menyangka Sandra akan merekam semuanya.

Dia kira dia sangat mengenal baik dan memahami Sandra. Adik sepupunya itu hanya orang bodoh yang tak berotak. Apapun selalu saja tanya ke Ariel, apapun selalu mendengarkan Ariel. Sandra sepenuhnya menjadi hiasan Ariel saja.

Orang bodoh seperti itu ternyata juga bisa punya pikiran untuk merekam diam-diam?!

Menghadapi semua rekaman dan foto dokumen asli yang telah ditandatangani Sandra, Ariel pun hanya bisa mengakuinya.

Adapun dendam dan hubungannya dengan Yanti, dia juga telah menjelaskan dengan sejelas-jelasnya.

Ternyata, Setelah dua apartemen Yanti dijual. Dia mencari Ariel lagi dan lagi. Dia berulang kali mengancam Ariel dengan masalah ini, bagaikan vampir yang tidak hentinya menghisap darah.

Masa tahanan pacarnya dan saudara laki-lakinya akan berakhir. Yanti tidak bisa menghentikan kebiasaan buruknya berjudi. Dia meminta dua puluh milyar kepada Ariel. Selama Ariel memberinya dua puluh milyar itu maka dia akan pergi ke luar negeri dengan membawa uang itu dan tidak pernah mengganggu Ariel lagi.

Tidak akan pernah mengganggunya lagi, kata ini sudah sering berkali-kali diucapkan Yanti. Tapi setelah berhasil mendapatkannya, dia selalu saja ada lain kali untuk datang mengganggunya. Jadi Ariel tidak akan percaya lagi dengannya.

Terlebih lagi, dia menyadari kalau Gavin sudah mengawasinya. Dia tahu, jika dia tidak membereskan semua ini maka pasti akan ada hal buruk yang lebih besar bisa terjadi.

Jadi, dia pun berencana untuk langsung melakukan satu hal tapi menyingkirkan keduanya.

Dua bulan lalu, Yanti datang memeras lagi ke rumah Ariel

“Apa kamu tidak tahu aku sekarang ada di situasi seperti apa? aku sedang diawasi oleh polisi. Aku selalu di rumah untuk menghindari kecurigaan. Kamu malah berani darang ke rumahku untuk memerasku?” Ariel langusng menutup pintu karena takut ketahuan dan didengar oleh orang tuanya.

Yanti tahu kalau dirinya salah dan tak masuk akal. Dia meminta uang lagi dan lagi kepada Ariel dengan mengancam dan menggunakan kelemahan Ariel yang ada di tangannya. Ini adalah pemerasan. Itu melanggar hukum. Dia tahu itu, tapi dia tidak punya cara lain. Akumulasi hutang dari berjudi membuat dia tidak bisa menjelaskan apa-apa kepada pacar dan adiknya.

Ariel adalah satu-satunya jalan dan penyelamatnya.

"Kak Ariel, kali ini aku sudah bertekad untuk tidak akan berjudi kedepannya. Kali ini adalah yang terakhir. Aku akan langsung ke luar negeri dan tidak akan pernah kembali lagi kedepannya.”

Ariel terkejut memandangnya, “Apa yang kamu katakan?”

Yanti dengan nada suara memohon berkata, “Brukkk” suara berlutut di tanah terdengar. Ariel semakin memandang rendah dia dan muak dengannya lalu mundur selangkah.

“Kak Ariel, aku tahu aku serakah. Aku juga tahu pemerasan adalah melanggar hukum. Tapi, orang yang tidak punya apa-apa tidak akan takut kehilangan apapun. Aku sekarang tidak punya apapun. Jika tidak bisa hidup lagi lebih baik aku masuk penjara saja. Tapi kamu berbeda, jika aku mengatakan semuanya kepada polisi. dapatkah kamu lolos dari sanksi hukum? Pada saat itu, kalau Sandra tahu kalau kamu yang telah menyuruh orang menghancurkan tokonya. Apa menurutmu, dia akan melepaskanmu begitu saja? "

Setiap ucapan Yanti membuat tenggorokan Ariel tercekat.

"Aku baru bekerja di yayasan dalam waktu yang tidak terlalu lama tapi aku sudah tahu banyak hal yang seharusnya tidak kuketahui. Jadi sepertinya Sandra harusnya tahu lebih banyak, kan? Jika dia tahu kamulah yang menghancurkan toko pakaian pengantinnya. Apa mungkin dia tidak membocorkan rahasiamu? Kak Ariel, ini hanya dua puluh milyar rupiah saja. Ini adalah uang penyelamat bagiku. Tapi hanya receh untukmu. "

“Bagaimana kamu memastikan kalau kamu tidak akan kembali lagi?” tanya Ariel menahan amarahnya.

"Para penagih kreditku tidak akan melepaskanku begitu saja. Pacar dan adikku juga tidak akan melepaskanku begitu saja. Aku mau pergi keluar negeri dan memulai lagi hidupku yang baru di luar negeri.”

“Kamu tidak akan bisa mengubah kebiasaan buruk berjudimu itu. Aku beri kamu berapapun uang itu tidak akan ada gunanya.”

“Walau mati pun, aku akan mati di luar negeri dan pasti tidak akan kembali ke sini.”

Ariel ragu dan tidak memberi jawaban. Orang serakah seperti itu, kalau diberi makan terus malah semakin tidak tahu diri.

“Kak Ariel, kamu tidak bisa menolakku. Polisi sudah mulai mengawasimu, mereka tidak menangkapmu karena mereka belum punya bukti. Jika aku tiba-tiba mengatakan semuanya kepada polisi, polisi pasti akan langsung menangkapmu. Kemudian, yayasan amalmu juga akan diselidiki. Maka, kamu tidak hanya akan bersalah karena sengaja merusak harta benda orang lain. Kak Ariel, bagaimana menurutmu? "

Wajal Ariel terlihat jelas sangat dingin dan emosi dengan ketenangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dia menatap Yanti yang berlutut di tanah, dan berkata, "Aku tidak punya banyak uang sekarang. Tapi aku punya cara untuk mengumpulkannya. Jika semuanya berjalan baik, kamu bisa mengambil dua puluh milyarnya. Jika tidak berjalan baik, maka kita akan sama-sama dalam bahaya.”

“Caranya?”

“Bulan depan aku akan mengadakan acara perekrutan. Aku ingin kamu membunuh Sandra di acara itu.”

“...” Yanti membelalakkan matanya dan tidak bisa mengucapkan apa-apa. Setelah diam cukup lama dia pun akhirnya bicara. Di kamar tidur yang hangat, dia sangat ketakutan sampai keringat dingin keluar dari dahinya.

Ariel memutar bola matanya, “Kenapa, apa kamu terkejut dan ketakutan? Aku tidak punya kelemahanmu, mana mungkin aku bisa tenang memberimu uang?”

Yanti berkata dengan terbata-bata, “Aku aku aku...aku tidak pernah membunuh orang...Nanti aku takut malah akan mengacaukannya.”

“Kamu tenang saja, Aku sudah punya rencana. Kamu tinggal melakukan sesuai dengan rencanaku saja. Setelah melakukannya, kamu boleh mengambil uang dua puluh milyar yang kamu inginkan itu. Sedangkan aku, juga bisa tenang memberikannya kepadamu.”

“Ren..rencana apa?”

“Kamu jadi pembawa acara dan berdiri di samping Sandra. Ketika dia berpidato, buatlah lampu kristal di atas langit-langit jatuh. Saluran yang terhubung ke lampu kristal akan ada arus pendek dan percikan api pun muncul. Pada saat itu, pasti keadaan akan kacau dan kamu ambil kesempatan ini untuk menyingkirkannya.”

“Ini...ini tidak mungkin...”

“Tidak ada yang tidak mungkin. Demol akan membantumu.”

Demol adalah anggota yayasan juga merupakan tangan kanan Ariel.

“Aku....aku...aku tidak bisa melakukannya...”

“Kalau begitu kamu bisa membimbing Sandra untuk berdiri di sana. Jika lampu kristal itu jatuh mengenainya, lebih baik jika itu membunuhnya. Jika dia tidak mati terkena lampu itu, kamu harus mengambil kesempatan untuk menyingkirkannya. Kamu kan sudah bilang kalau kamu sudah tidak punya jalan lain. Jika membunuh adalah jalanmu satu-satunya untuk kabur, kamu tetap tidak melakukannya?”

“Aku....aku...kalau api itu membakar dengan tak terkendali, bagaimana?” Yanti panik dan ragu.

“Mana mungkin semudah itu terbakar. Percikan api biasa masa bisa menarik pemadam kebakaran untuk datang sih. Tujuan ada percikan api itu untuk membuat keadaan jadi kacau saja. Sehingga membuatmu punya kesempatan untuk menyingkirkannya.”

“Tapi, tapi, aku membunuh orang maka aku juga tidak bisa melarikan diri..”

“Jadi kamu harus memastikan kalau lampu kristal bisa mengenai dia, dan lebih baik membunuhnya. Demol akan mengatur lampu kristal. Kamu hanya perlu menemukan posisi yang tepat untuk Sandra berdiri. Ingat, posisinya sangat penting. "

"..."

Yanti bingung da ragu-ragu.

“Jika mau mulai dari awal, jelas selalu harus ambil resiko. Jika kamu tetap tinggal di sini, itu bukanlah cara yang bagus, Walaupun aku membantumu untuk melunasi hutangmu. Tapi pacar dan adikmu jika sudah keluar dari penjara dan kamu tidak bisa menjelaskan dua apartemen itu, maka mereka juga pasti akan membunuhmu. Melakukannya atau tidak, kamu sendiri yang memutuskannya!!"

Hasil akhirnya pun sudah terlihat jelas, Yanti pun mengiyakan Ariel demi uang dua puluh milyar itu.

Ariel tahu kalau dirinya sudah diawasi oleh Gavin. Gavin tidak menangkapnya karena belum mempunyai bukti yang cukup. Jika yang mengawasinya polisi, Ariel tidak takut. Tapi yang mengawasinya adalah Gavin, jadi jelas dia akan lebih berhati-hati dan memikirkan dengan matang semuanya.

Daripada harus satu persatu masalah diselesaikan. Lebih baik menyingkirkan mereka semua sekaligus. Ariel memberitahu Yanti dan Demol rencana pembunuhan ini. Tapi dia tidak memberitahu mereka, kalau percikan api itu bisa menjadi besar dan membakar mereka semua sampai mati.

Semua tamu yang telah dia undang adalah relasinya. Selama bertahun-tahun ini, dia mempunyai cukup banyak transaksi dengan mereka. Jika semua transaksi ini diketahui oleh Gavin maka hal itu akan membuat Ariel akan kehilangan semuanya.

Sehingga, dia pun memutuskan membuat semuanya berada di satu tempat dan tidak lupa untuk menarik orang yang sangat dia benci untuk dikambing hitamkan.

Hampir saja dia berhasil.

Ketika dia melihat topik panas berita adalah kebakaran besar di teater. Dia sangat senang sekali sampai-sampai dia menyanyi dan menari dengan senangnya di kamar.

Sayangnya tinggal sedikit saja. Benar-benar tinggal sedikit saja, dia bisa menyingkirkan semua orang yang ada hubungan dan terkait dengannya.

Novel Terkait

Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu