Cinta Pada Istri Urakan - Bab 45 Tidak Bisa Jika Tidak Melampiaskannya (1)

Alasan mengapa Gavin begitu menaruh perhatian kepada paman keempat, itu karena saat dia sedang bertugas sebagai mata-mata, dia sudah mendengar tentang nama besar paman keempat.

Saat itu dia adalah seorang mata-mata, tugasnya berbeda-beda, identitasnya juga berbeda-beda, tetapi dia mendengar nama besar paman keempat dari komplotan penjahat yang berbeda di setiap penyamarannya.

Setelah dia kembali ke timnya, Gavin secara khusus membentuk satuan tim yang ditargetkan untuk melawan paman keempat, kelompok segitiga emas yang dipimpin oleh paman keempat adalah kelompok perdagangan narkoba multinasional terbesar, mereka terorganisir dan disiplin dan merupakan sebuah organisasi bersenjata ilegal semi militerisasi.

Dia adalah seekor ular berbisa yang sesungguhnya, dia juga memiliki hubungan dengan banyak sekali komplotan penjahat, keberadaannya merupakan sebuah bencana.

Jadi saat pasukan pemberantasan narkoba meminta bantuan kepadanya, dia langsung menyetujuinya tanpa banyak pertimbangan.

Saat ini dia melihat sekilas saudara-saudara seperjuangannya, setelah melewati pertempuran sengit selama 24 jam, mereka semua bergadang sampai kedua mata mereka terlihat merah, untungnya mereka semua dapat kembali dengan selamat, hasilnya juga bisa dibilang cukup lancar.

Dia menghela napas lega serta berkata : "Semuanya pulang dan beristirahatlah, pulihkan tenaga kalian untuk dapat kembali sepenuhnya bekerja sama dengan Jino."

Semuanya berteriak serempak, "Ya, bos!"

Di malam yang dingin, angin bertiup sangat kencang, Gavin bahkan tidak sempat mengganti bajunya, malam itu juga dia kembali ke kediamannya.

Meskipun sangat disayangkan karena dia tidak membunuh paman keempat saat itu juga, tetapi tidak sampai membuatnya marah, alasan mengapa dia benar-benar marah masih dikarenakan Laras.

Tidak suka belajar, tidak punya keahlian, pintar bicara tapi tidak melakukannya, sudah diberitahu berulang kali tetapi tetap tidak berubah, dia benar-benar tidak tahu apa yang Laras lakukan di kampus, bukannya belajar yang benar malahan setiap hari memukul orang, memangnya memukul orang bisa membuat ketagihan? Apakah dia begitu menyukai memukul orang?

Karena memukul orang dia bahkan sampai berurusan dengan polisi, Tuhan tahu betapa malunya dia pada saat dia diberitahu oleh atasannya dan juga ditanyai oleh polisi!

Jika terus seperti ini maka seluruh sistem di kemiliteran akan tahu kalau Gavin menyembunyikan seorang istri jahat yang kasar di rumahnya.

"Plak", lampu kamar tidur dipukul sampai menyala, kamar yang awalnya gelap gulita dalam sekejap menjadi terang benderang bagaikan di siang hari.

Gavin masih mengenakan seragam perangnya, warna hitam di seluruh tubuhnya membuatnya tampak seperti seorang penyelundup yang mempunyai niat jahat. dia berdiri tegak di samping ranjang, bagaikan dewa neraka yang sedang mengadili terpidana, dia menatap orang yang ada di bawahnya dengan bengis.

Saat ini Laras masih berada di alam mimpi, tengah malam seperti ini adalah waktunya untuk tidur dengan sangat pulas, geledek pun tidak akan bisa membangunkannya, kedatangan Gavin sama sekali tidak mempengaruhi tidurnya yang nyenyak.

Dia menutupi kepalanya, seluruh tubuhnya berada di dalam selimut, jika bukan karena terlihat sedikit rambut hitam di atas bantalnya, maka jika dilihat dari jauh terlihat seperti tidak ada orang.

Emosi Gavin bagaikan gunung berapi yang sudah lama dan siap untuk meletus, dia langsung membuka selimutnya dan melihat Laras hanya mengenakan kamisol dan celana dalam, kulitnya yang putih bersih terlihat bersinar dengan indahnya di bawah cahaya lampu, tubuhnya ramping dan sangat proporsional, wajahnya yang hanya sebesar telapak tangan itu bagaikan dilapisi dengan selapis bulu halus yang transparan.

Gadis ini saat tidur terlihat begitu penurut dan manis, jika bukan karena dia sudah tahu tentang perilakunya yang buruk dan juga jika bukan karena dia sedang sangat marah, Gavin mana mungkin tega untuk memukulnya.

Tetapi saat ini dewa neraka ini sedang menunjukkan sisi dirinya yang berdarah dingin dan tidak berperasaan, dia berteriak, "Bangun!"

Laras menekuk tubuhnya dan ingin membuka matanya, tetapi matanya bagaikan ditusuk oleh cahaya lampu sehingga dia langsung menutup kembali matanya, yang dirasakannya saat ini hanyalah dingin.

Malam ini angin bertiup sangat kencang, suhu di malam ini hanya belasan derajat, Laras merasa dingin sampai menggigil, bulu kuduk di seluruh tubuhnya berdiri.

Saat matanya sudah beradaptasi dengan cahaya lampu, Laras membuka matanya dan melihat Gavin, reaksi alaminya adalah tersenyum kepadanya, di saat orang sedang lemah, dia pasti sangat berharap ada bahu yang bisa menjadi sandarannya.

Tetapi saat dia melihat ekspresinya yang garang, dia tidak mampu tersenyum lagi, dia bertanya dengan bingung : "Kenapa kamu kembali?"

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu