Cinta Pada Istri Urakan - Bab 565 Perjalanan Kenaikan Mona He

Sangat cepat, Mona langsung di bawa turun oleh staf, langsung diantar ke rumah sakit untuk dirawat.

Anggota lainnya grup wanita bertahan sampai akhir upacara pembentukan grup, pada saat menerima wawancara dari reporter, semua orang mengatakan kalau sangat khawatir sampai menangis.

Setelah acara berakhir, 6 orang grup wanita sedang beristirahat di belakang panggung.

Di depan pintu ada banyak sekali penggemar, mobil van tidak bisa datang, mereka juga tidak bisa pergi.

staf lainnya sedang sibuk membereskan, anggota grup wanita sedang duduk bersama, mengobrol pelan-pelan.

"Almora, bukankah kalian adalah teman paling baik, apakah kamu tau kalau dia tidak sehat?"

"Tidak, tadi sore dia masih baik-baik saja, tidak bilang kalau demam."

"Apa Mona sengaja?"

"Menggunakan cara seperti ini menarik perhatian orang, murahan sekali."

"......"

Semua orang sedang membicarakannya, kebetulan Laras lewat dari sampingnya.

"Hai, boleh bantu kami belikan sedikit makanan? Hai, tante, tante?"

Laras terdiam, panggil aku? Dia dengan terkejut menghentikan langkah.

"Benar, kamu, tante, apa bisa membelikan sedikit makanan untuk kami?"

Laras dengan perasaan kesal, membalikkan kepalanya, beberapa bulan tidak bertemu, Almora benar-benar berubah, dulu gadis kecil yang memanggil Gavin paman kecil itu, sekarang sudah bisa dengan sombongnya menyuruh orang.

Almora melihat Laras membalikkan kepalanya, sengaja berkata: "Tante, tante, benar, aku sedang memanggilmu tante, kami tidak tau kapan bisa pergi, seharian tidak makan, lapar sekali, apakah kamu bisa bantu kami pergi keluar beli makanan? Uang aku yang kasih."

Laras dengan tenang berdiri di hadapan mereka, mengangkat nametag staf yang ada di depan dadanya, sengaja menunjukkannya kepada Almora, "Aku adalah staf acara, pekerjaan seperti membeli barang harusnya kamu menyuruh asistenmu, semua orang sibuk melakukan pekerjaan masing-masing, sekarang tidak ada orang yang ada waktu melakukan pekerjaan orang lain."

Sebenarnya membeli barang bukannya tidak boleh, dia hanya tak terbiasa melihat wajah Almora yang sombong dan tidak sopan, di belakang orang dan di depan orang berbeda, apa sungguh baik? Yang paling dia tidak suka adalah orang yang berpura-pura semacam ini.

Almora tentu tau dia adalah staf kerja, dia juga tau kalau Laras adalah staf Bona Planning yang mengadakan acara ini untuk Rumah Layar, dia sengaja ingin membuat Laras malu.

"Tante, aku akan membayarmu lebih banyak, kalau mengganggu pekerjaanmu, aku akan membayar gajimu."

Laras menghela nafas kasar, dia tidak ingin memperdulikannya.

Almora berkata lagi: "Kami sungguh sangat lapar, apa kamu sedingin ini? Keluar dari pintu langsung ada restoran dimsum, kalau aku bisa aku pasti akan pergi, kami kan karena tidak bisa makanya menyuruhmu? Tante, kamu pergilah, belikan sedikit makanan untuk kami."

Anggota grup wanita di sebelah dengan wajah sombong sedang menonton pertunjukan bagus.

Nada Almora yang sombong itu membuat sekujur tubuh Laras merinding, dia seperti ini jelas-jelas sedang mencari masalah, kalau begitu apakah Laras masih harus sopan kepadanya?

Tampak sekali, Laras bukan orang yang mudah disinggung.

Orang tidak mengganggunya, maka dia tidak mengganggu orang, kalau orang mengganggunya, akan langsung ditebas!

"Almora kan," Laras dengan tersenyum berkata, "Kamu ini sedang memohonku memberimu sesuap nasi ya?"

Wajah Almora langsung mengeras, langsung marah, "Kamu memarahiku meminta sesuap nasi?"

"Kamu yang bilang sendiri."

"Aku sekarang mau kamu pergi membeli makanan untuk kami, sekarang aku tanya padamu kamu mau pergi atau tidak!"

Laras tersenyum diam, akhirnya menunjukkan wajah aslinya, ini mudah sekali, tidak berpura-pura sebentar di hadapan anggota lainnya

Saat ini, Meila Meng, salah satu anggota grup wanita menarik Almora: "Momo, di luar masih ada reporter, sudahlah, tidak bagus kalau disorot reporter."

Tian Lili, member lainnya juga berkata: "Benar, reporter akan bilang bahkan seorang staf saja tidak menganggap kita, betapa memalukan."

Perkataan ini membuat Almora semakin marah, di keluarga Pradipta, dia marah karena Laras tapi dia tidak mengatakan apa-apa, tapi disini, ini adalah daerah otoritasnya, Laras bisa sesombong apa?

Kemajuan luar biasa dan tampilannya yang baru, Almora ingin membiarkan Laras tau, kalau dia bukan gadis kecil yang bukan siapa-siapa seperti beberapa bulan yang lalu, dia bukan orang yang mudah dibully.

Laras tidak ingin ribut dengan beberapa gadis kecil yang baru terjun ke dunia masyarakat itu, memutarkan badannya dan pergi.

"Berhenti," Almora maju ke hadapannya, menghadangi jalannya, dengan marah melihatnya, dengan nada bicara memerintah berkata, "Kamu ini siapa sampai berani memarahiku? Kamu percaya tidak aku akan bagikan sertifikat kerjamu di instagramku, agar kamu terkenal?"

Laras tertawa dingin, "He, kalau begitu terimakasih, bagus juga bantu mempromosikan perusahaanku."

"Laras, sebenarnya apa yang kamu sombongkan? Kamu kira yang diterima keluarga Pradipta adalah kamu? Apalagi kalau bukan karena anakmu?! Kamu jangan sombong, wanita yang mengikat suami dengan anak, paling menjijikan."

Para anggota baru mengerti, rupanya Almora mengenali staf ini.

Wajah semua orang seperti menonton pertunjukan.

Laras tersenyum diam, dengan datar melihat Almora, dia malah ingin mendengar apa yang bisa dikatakan Almora.

"Laras aku merasakan kesedihan untukmu, suamimu sebulan berapa kali pulang kerumah? He, hanya menganggapmu sebagai alat untuk meneruskan keturunan!!"

"Laras, keluar dari keluarga Pradipta, kamu hanya seorang pekerja, sedangkan aku adalah ketua grup wanita populer, masa depanku cerah, kedepannya aku akan menjadi bintang besar, kamu tidak akan bisa mengalahkanku!"

Laras menarik nafas dalam-dalam, ada sebuah waktu, dia sungguh takut dengan wanita kutu buku aerobik ini. Tapi, melihat mulutnya yang begitu tidak berpendidikan, dia malah tertantang.

Tidak menunggu dia berbicara, asisten pengurus grup wanita, Mei Mei dengan cepat menghampiri, "Sudah siap-siap belum, mobil sudah datang, cepat, cepat."

Tian Lili menarik Mei Mei, menunjuk dengan tatapan, lalu berkata pelan: "Kak Mei Mei, cepat kamu tegur, Momo bertengkar dengan staf."

Mei Mei tidak terheran, "Presdir Atmaja, ada apa?"

Laras menghela nafas, "Anak kecil masih tidak mengerti apa-apa, tidak apa-apa."

"Eh, eh, kamu bilang siapa anak kecil?" Almora menarik Laras tidak membiarkannya pergi, "Siapa yang tidak mengerti apa-apa? Kamu bicara yang jelas! Kak Mei Mei, tapi dia memarahiku karena meminta nasi, kamu bilang membuatku marah bukan?"

Mei Mei sekaligus juga asisten Suli begitu lama dan juga sahabat, Mei Mei mengenali Laras, Laras yang dia kenal bukan orang yang mencari masalah.

Oleh karena itu dia berkata: "Sudahlah, daripada tambah satu masalah, lebih baik berkurang satu masalah, untuk apa kamu ribut seperti ini? Diluar semuanya adalah reporter, kamu mau lebih terkenal?"

"Kak Mei Mei, dia menghinaku, sama saja menghina Rumah Layar!"

"Kamu jangan menyebabkan masalah!"

"......"

Jahe yang lebih tua pastinya lebih pedas, perkataan Mei Mei langsung membuat Almora terdiam, juga membuat hati Almora semakin tidak senang.

Grup wanita naik mobil van meninggalkan gedung olahraga, semua orang tau kalau Almora masih marah, masih sangat kesal.

Mei Mei menasihati mereka di mobil, "Kalian sekarang adalah selebriti, kalian adalah publik figur, dan juga kalian adalah kelompok, kamu seorang tidak memperhatikan ucapan dan perbuatan diluar sana, akan mempengaruhi seluruh kelompok. Dan juga, kami dan presdir Atmaja sering bekerja sama, aku sangat tau presdir Atmaja orang seperti apa, beberapa orang jangan mengira dia mempunyai sedikit kepopularitas langsung menjadi sombong, popularitas kalian yang masih sekecil ini, sama sekali tidak pantas dibicarakan. Mengerti tidak?"

"Mengerti."

"Bagaimana dengan Almora?"

Almora dengan berlinangan air mata, menahan kuat dan berkata: "Mengerti."

Novel Terkait

My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu