Cinta Pada Istri Urakan - Bab 604 Membuatmu Tidak Ada Tempat Untuk Berdiri

Pria mabuk yang disiram anggur merah, seperti serigala yang marah, memarahinya berteriak sambil mengejarnya keluar.

"Suli, kalau hari ini kamu pergi, besok aku akan membuatmu keluar dari dunia hiburan."

Suli menghentikan langkahnya, tapi dia hanya membalikkan kepalanya dengan tidak sudi meliriknya secara tidak senang, lihat saja penampilan si marga Hirawan itu, sungguh seorang badut jelek yang tak berakhlak moral!

Langkah kaki presdir Hirawan sangat menakutkan, efek alkohol dan kemarahannya sudah menyerang otaknya, membuatnya kehilangan akhlak sama seperti kerbau gila, menatap Suli dan menyerangnya.

"Ah! Lepaskan!" Lengan Suli digengggam olehnya, bahkan dia sudah berjuang mati-matian melepaskannya juga tidak bisa.

"Presdir Hirawan, tolong saling mengharagai, disini adalah tempat publik!" Dia memperingatkan dengan suara kuat, menggunakan tas menahan di antara mereka,

Presdir Hirawan menggunakan kemeja putih, setelah disiram anggur merah, kerah kemejanya dan bahunya semua ternodai dengan anggur merah, warnanya seperti darah, sangat menarik mata orang.

"Seberapa tinggi hargamu sampai berani menghinaku? Kamu hanya seorang aktris yang sudah tidak populer lagi, apa yang kamu sombongkan?"

Suli menutup mata dan menahan nafas, bau mulut yang di keluarkan pria tua itu membuat nafasnya tertahan.

"Selebriti wanita papan atas juga bukan? Selebriti besar internasional bukan? Dewi kecil yang suci bukan? Aku hari ini mau lihat, kamu yang dewi, atau aku yang dewa!"

Suli memarahinya, "Kamu suka jadi dewa pergi jadi dewa saja, tidak perlu segan! Lepaskan tangan kotormu."

"He, masih saja begitu sombong? Kamu kira kamu masih Suli yang dulu?" Presdir Hirawan menariknya erat, meneriakinya, "Yang aku lihat adalah keberuntunganmu, kamu masih tidak berlutut dan menjilatku?"

Keributan sebesar ini di lobby, semua orang di ruangan semuanya keluar melihat apa yang terjadi.

Melihat Suli, ada teriakan yang muncul di antara kerumunan orang, "Suli, Suli, itu benar-benar Suli!"

Suli menghela nafas, menaikkan lututnya dan menendang selangkangannya dengan kuat.

"Ah......" Presdir Hirawan langsung meringis kesakitan.

Suli mengambil kesempatan untuk lepas dari kekangannya.

Awalnya berpikir membalikkan badan langsung pergi, tapi pintu depan sudah dikerumuni banyak orang, dia tidak berani berlari ke arah orang banyak, nyalinya langsung menyusut.

Hanya keraguan beberapa detik, presdir Hirawan bangkit dari lantai, lalu mengekangnya lagi.

Kekuatan Suli terlalu kecil, walaupun sudah mengeluarkan seluruh tenaganya, juga tidak bisa melukai pria tua itu, malah semakin membuatnya marah.

"Mari, semuanya mari lihat, ini adalah bintang besar yang terkenal itu, Suli, bukankah kalian sedang mencarinya? Sekarang dia ada di tanganku, mari semua, silahkan difoto, gratis."

Presdir Hirawan sudah mabuk, memarahinya dengan tegas, juga bermain puas, sudah menimbulkan kejadian memalukan masih mau meminum birnya lagi.

Sutradara Zhang, presdir Zhu, dan beberapa orang lainnya, melihat orang yang mengerumuni semakin banyak, mereka juga merasa sangat malu, tidak berani keluar, Mona dan artis wanita lainnya lebih tidak berani keluar, untuk apa tanpa sebab membawakan masalah untuk diri sendiri.

Oleh karena itu, presdir Hirawan seperti orang yang lepas kendali, oh bukan, seperti kerbau gila yang sakit, tampil di depan umum.

Orang yang mengerumuni hanya melihat keramaian, hanya saja Suli adalah artis besar yang sulit untuk ditemui, orang di dunia memang selalu suka melihat hal yang memalukan di depan umum, oleh karena itu, semua orang tidak hanya tidak ikut camput, juga beramai-ramai menyoraki.

Siapa yang tidak takut dipermalukan? Suli juga takut, bertemu dengan kerbau gila, dia juga merasa sangat malu.

"Satpam, satpam." Dia meminta pertolongan dengan satpam di depan pintu.

Satpam hotel, pelayan, bahkan manager semuanya datang kemari.

Kejadian mabuk dan menimbulkan masalah seperti ini sering ada, tapi yang seperti hari ini, orang yang terlibat adalah artis besar, orang yang menonton semakin banyak, kejadian ini sangat sulit, membuat staff hotel sangat kesulitan.

"Tuan, tuan, mohon tenang dulu." Manager sambil membantu Suli berdiri, sambil menahan lengan presdir Hirawan, "Ada masalah bicarakan baik-baik saja, kamu lihat disini dilihat begitu banyak orang."

"Siapa kamu? Ada hak apa kamu menyuruhku?"

"Tuan, kamu sudah mabuk."

"Diam, kamu tidak berhak berbicara denganku disini, apa kamu tahu aku siapa? Aku adalah Wildhan Hirawan, Wildhan Hirawan!!!"

Manager itu menelan ludahnya, nama Wildhan Hirawan ini, dulu lima tahun lalu di Jakarta sangat sangat terkenal, orang paling kaya di Jakarta, siapa yang tidak tau namanya.

Hanya saja sekarang ini lima tahun setelahnya, nama Wildhan Hirawan sudah hilang dari daftar orang kaya, orang kaya sekarang namanya adalah Morales Jin, lalu Romo, kekayaannya juga sudah melampaui Wildhan Hirawan.

Buruknya kemampuan minum Wildhan adalah hal yang orang tahu di lingkaran sosial ini, kemampuan minum dan kualitas orangnya, saat dia muda pernah bergabung dengan mafia, kepribadiannya tidak baik, sifatnya pemarah, pada saat dalam keadaan sadar masih bisa dikatakan pria baik, bisa membedakan baik dan buruk, setelah minum bir maka tidak akan bisa, bentuk aslinya terungkap, sama seperti sekarang ini.

Beberapa tahun ini bisnisnya selalu gagal, anak satu-satunya, Wilson juga tidak bekerja keras, sifatnya jauh lebih buruk lagi.

"Kamu pergi sana!" Wildhan menendang manager pria itu.

Sekali lagi lengan Suli, lengan kecilnya itu digenggam begitu kuat oleh Wildhan, seperti kalau lebih kuat lagi pasti akan patah.

Wildhan berubah menjadi binatang buas, tiba-tiba menarik Suli mendekat, dengan kepalanya menabrak dada Suli dengan kuat.

"Ah!" Suli lengah, dadanya seperti akan muntah darah karena tabrakan itu.

Rambut Wildhan basah karena anggur merah, tabrakan ini, membuat baju Suli berubah ternodai dengan anggur merah di rambutnya, kerahnya ada noda merah begitu besar, sangat memalukan.

Teguran orang disekitar tidak ada gunanya, kalau ribut seperti ini lagi, siapapun tidak tau Wildhan akan melakukan apa lagi.

Satu tangan Suli ditahan, hanya bisa menggunakan satu tangannya lagi memegang tas menutupi dadanya, tidak bisa memikirkan rambutnya yang berantakan lagi, terlebih dengan ekspresi wajahnya.

Saat ini juga, Tasya menggandeng Aaron kebetulan berjalan sampai ke pintu depan.

"Eh, sepertinya di dalam ada terjadi sesuatu," Tasya jinjit untuk melihat kedalam, "Sepertinya ada yang membuat masalah."

Aaron lebih tinggi, dia lebih dulu melihat keadaan di dalam daripada Tasya。

Di batasi oleh kerumunan orang, melihat wajah yang familiar itu, hati Aaron seperti terpukul, membuatnya kesakitan sampai tidak bisa bernafas.

"Aaron, kamu kenapa?" Tasya merasakan tubuhnya yang menegang, memutarkan kepala melihatnya, dari samping wajahnya sangat suram.

"Suli, aku menyuruhmu minum tapi kamu tidak menghargaiku bukan? Tidak menganggapku bukan? Hari ini aku akan membuatmu malu!"

"Wanita sialan, aku akan membuatmu tidak mempunyai tempat untuk berdiri di dunia hiburan."

"Jangan tarik aku, aku tidak mabuk, Suli, kuperingatkan, kamu jangan dikasih hati minta jantung!"

Suara peringatan Wildhan, seperti pisau menusuk jantung Aaron, saling menarik, kesana kemari, membuat matanya berair.

Tasya yang penasaran menariknya masuk ke kerumunan orang, menjadi salah satu bagian kerumunan orang.

Melihat Suli, Tasya semangat dan senang, dengan kuat menarik lengan Aaron, "Aaron, kamu lihat, bukankah itu adalah Suli?"

Sebuah nama yang familiar membuat Suli yang sedang pertikaian dengan Wildhan mengalihkan perhatiannya, dia langsung memutar kepalanya melihat kesana.

Detik itu, dia sangat terkejut.

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu