Cinta Pada Istri Urakan - Bagian 271 Sarana Pencucian Uang

“Lampu merah berhenti, tidak salah, mereka yang tidak dengan segera memperhatikan.”

“Oh, terimakasih, sudah merepotkan anda.”

“Sama-sama.”

Pak supir pergi untuk menanganinya lagi, Rendra melihatnya dengan kaget dan bertanya: “Takut?”

Manda menarik napas dalam-dalam dan berkata: “Aku juga tidak memperhatikan pada saat itu, ketika aku melihat lampu merah langsung menginjak rem, kemudian orang lain mengatakan bahwa itu lampu hijau, aku juga tidak paham, masih mengira aku salah lihat rambu lalu lintas.”

Rendra melihat ada yang salah dengan keadaannya, bukan hanya ekspresi ketakutan, “Apa yang terjadi, bagaimana kamu bisa tidak fokus saat mengemudi?”

“…….” Manda terdiam.

“Pagi hari, kamu bilang akan pulang mengambil barang-barang , kemudian sama sekali tidak membalasku, aku masih mengkhawatirkanmu. Dalam sekejap sudah sampai dititik ini, tiba-tiba kamu bilang tabrakan, mengagetkanku setengah mati.”

Rendra menarik tangannya dan memandang wajahnya dalam-dalam, “Apa yang terjadi? Bisakan kamu memberitahuku? Apakah masih ada hal lain yang tidak boleh diungkapkan diantara kita?”

Dalam seketika, seperti endapan air banjir yang tiba-tiba menemukan lubang ventilasi, kesedihan yang ada didalam hati Manda seketika berubah menjadi air mata.

Hati Rendra terketuk, sambil mengusap air matanya dan bertanya : “Manda, sebenarnya ada masalah apa? Katakan padaku, hah?”

Manda masih belum membuka mulut, sama sekali tidak pernah membahas permasalahan ini dengannya, dia hanya menangis dan berkata: “Namaku bukan Manda, nama margaku bukan Atmaja, aku juga tidak tahu nama margaku apa…..”

Rendra menghela napas dalam-dalam, jantunganya berkedut akibat napas yang dihembuskan, dia merasakan kesedihannya.

Dia memeluknya, menyentuh wajahnya dan juga mengusap punggungnya, sambil menenangkan berkata : “Tidak masalah, kamu masih ada aku, apa yang kamu takutkan ? Kamu akan selamanya kamu.”

“Aku pulang pagi hari, keluarga Dibyo datang ingin memperbaiki hubungan kedua keluarga, aku amat sangat membenci Tanu Dibyo, dengan tegas menolak kakak perempuanku menikah dengannya. Tapi, tapi…..Ibuku berkata bahwa itu adalah urusan keluarga mereka, tidak perlu pendapat orang lain, aku…..”

Manda menghela napas, tidak ingin terlihat gugup didepan mereka, “Pada saat itu aku sangat sedih, kamu tidak paham apa yang aku rasakan, tidak ada orang yang paham perasaanku.”

Rendra dengan erat memeluknya, sesungguhnya tidak sulit untuk berempati, tapi dia bisa mengerti kesedihannya.

“Tidak apa-apa, mereka tidak menganggapmu sebagai keluarga, kalau begitu kita adalah keluarga, aku akan menjadi pendukungmu selamanya, oke?”

Manda mengangkat kepalanya dan mengedipkan bulu matanya yang basah, dia akhirnya tersenyum dan berkata : “Beruntungnya aku mengejarmu, jika tidak aku tidak akan punya keberanian mengejar apapun.”

Rendra seketika tertawa, “Bagaimana, sekarang sudah mengakui kalau kamu mengejarku?”

“Tapi kamu duluan yang menyatakan cinta, bukan begitu ? ingin mengelak?”

“Bukan mengelak, apa susahnya mengaku, siapa yang mengejar, siapa yang lebih dulu menyatakan cinta, semuanya tidak penting, yangn terpenting sekarang kita bersama.”

Manda semakin masuk kedalam pelukannya, kedua tangannya melingkar di di pinggangnya, pelukannya semakin erat.

Penanganan kecelakaan lalu lintas semakin mudah karena ada campur tangan dengan polisi lalu lintas, kamera CCTV semakin memperjelas insiden tersebut.

Manda mengemudi dengan normal, meskipun dia melihat lampu merah dan menginjak rem mendadak, tapi masih dalam jangkauan yang masih masuk akal, mobil yang mengikuti dibelakangnya terlalu dekat tidak bisa merespon dalam waktu yang singkat sehingga terjadilah tabrakan dibagian belakang, apalagi pengemudi di mobil belakang masih mengemudi dalam keadaan mabuk.

Orang dari perusahaan asuransi juga datang ketempat kejadian, setelah pemeriksaan, mereka mengendarai mobil Manda untuk diperbaiki.

Kabar yang membuat panik.

——

Markas besar Pasukan Serigala.

Didalam ruang rapat, lampu dimatikan, Hendro memaparkan hasil penelitiannya di layar LCD yang menempel di dinding.

“Atmaja group baru-baru ini sukses besar, alasan mengapa bangkit dari keterpurukan adalah karena ada sejumlah uang besar diluar negeri untuk menutupi kekurangan modalnya. Jumlahnya mencapai 14 T rupiah, dan itu langsung keluar dari bank Swiss.”

“Pendahulu Atmaja group adalah perusahaan Atmaja yang bangkrut, pemegang saham terbesar adalah Tere Liye, dan direktur eksekutif adalah Rama Atmaja, namun sering ada kelalaian dalam implementasi dan manajemen Rama, jika bukan Tere Liye memberikan dana pada saat itu, Tere Group tidak akan bertahan sampai pada hari ini.”

“Dari awal Tere group restrukturisasi hingga sekarang, jumlah uang yang ditransfer secara terus menerus mencapai puluhan triliun, dan semuanya berasal dari Bank Swiss.”

“Kita punya alasan untuk mencurigainya Tere Liye yang ingin mempergunakan Tere Group untuk mencuci uang, dan untuk mencuci penghasilan besar yang ia hasilkan dari narkoba.”

“Bos, bagaimana menurutmu? Selanjutnya apa yang harus kita lakukan?”

Gavin menyipitkan matanya, proses menganalisa tergambar jelas dibayangannya, Jika Tere tertangkap, Rama yang sewenang-wenang juga tidak bisa melarikan diri, bahkan jika Rama tidak tahu apa-apa.

Satu ceroboh, bahkan ayah mertuanya Romo Atmaja juga akan terlibat.

Lagi pula diantara mereka bersaudara ada banyak urusan bisnis, tidak bisa dijelaskan hanya dengan “Tidak tahu apa-apa”.

“Tanah longsor yang terjadi di gunung Sumbing telah memberi pukulan besar Paman Keempat, dia ingin mencuci uang gelapnya sehingga dia dapat menggunakannya lagi. Nampaknya dia terburu-buru, dan sekaligus menginvestasikan uang dalam jumlah besar tanpa takut menunjukkan sepak terjangnya.” Gavin berpikir sejenak dan berkata, “Tunggu sementara waktu dan tetap ikuti.”

Hendro : “Baiklah.”

“Di tempatmu sana, ada apa yang baru?”

Pertanyaan Gavin dilemparkan ke Dimas, Dimas terus mencari di gunung Sumbing, berharap ada lebih banyak jalur baru, setengah jam sebelum pertemuan, dia baru saja kembali setelah misi.

Pada saat ini, dia sangat yakin dan menjawab : “Di sebuat klinik kecil di daerah pegunungan terpencil, ada dugaan bahwa ada lebih dari satu pihak yang tergabung dalam segitiga emas, tiga pria dan dua wanita, tanpa memperhatikan usia atau penampilan luarnya yang mirip dengan Paman Keempat, Parto, Minah dan Darius.

Ketika berbicara tentang Darius Maeli, mereka semua khawatir, semakin banyaknya bukti yang menunjukkan, Darius bergabung dengan orang-orang ini, dan latar belakang mereka adalah militer.

Dimas melanjutkan pembicaraan: “Berdasarkan laporan masyarakat, Darius terluka, mereka tinggal di klinik kecil sebelum pergi, dan…..”

Dia menatap Jordan dengan ragu-ragu.

Gavin melihat sesuatu yang aneh dan bertanya : “Tiga pria dua wanita? Apa identitas wanita lainnya?”

Dimas lebih berhati-hati berkata : “Ini hanya spekulasiku, aku harap spekulasiku salah.”

Gavin : “Jangan bertele-tele, bicaralah.”

Dimas : “Ada satu lagi identitas wanita, sangat ada kemungkinan adalah mantan teman seperjuangan kita, mantan ketua tim wanita, Jenny Wijaya.”

“Tidak mungkin!” Jordan memukul meja dan marah, hasil ini membuatnya tidak setuju, bahkan tidak bisa menerimanya.

Dan juga membuat yang lainnya tidak bisa percaya.

“Jenny memang benar ada di gunung Sumbing, tapi dia sedang bekerja di bimbingan psikologi.” Jordan menjelaskan, bagaimanapun juga dia tidak percaya bahwa adik perempuannya bersekongkol dengan Paman Keempat.

Dimas dengan pelan menjelaskan: “Aku sudah memeriksanya, dia sama sekali tidak melapor ke akademi militer, kelihatannya, dia sudah menyerah dengan posisinya di militer.”

Pada saat ini, Anis Tata menyela dalam pembicaraan, “Psikolog Li sudah kembali dari misi gunung Sumbing bulan lalu.”

Dimas mengangguk berkata : “Iya benar, tapi Jenny sepertinya belum kembali.”

Setelah Jenny diusir dari tim Pasukan Serigala, keluarga Wijaya sudah memberinya dinas sipil di akademi militer, tetapi dia tidak pernah melaporkan pekerjaannya di Gunung Sumbing.

“…….” Jordan rasanya seperti disambar petir, dan hatinya tidak bisa tenang untuk waktu yang lama.

Novel Terkait

Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu