Cinta Pada Istri Urakan - Bab 416 Tamparan Datang Begitu Cepat Seperti Tornado

Orang yang mengelilingi semakin banyak, suara Nagita semakin kuat, insiden yang sensasional itu, langsung menyita perhatian pihak sekolah.

Laras yang sedang di perpustakaan juga mendapatkan informasi, tanpa berkata apapun langsung berlari menuju ke gedung sekolah.

Nagita adalah wanita paruh baya yang sangat kejam dan tidak masuk akal, walaupun sedang dalam masa jaminan, juga tetap begitu kejam, sama sekali tidak memikirkan resiko.

Tiba-tiba dia melepaskan sepatu hak tingginya, sebelah tangannya menarik pergelangan Manda, dengan kuat memukulnya, "Hari ini aku harus memintakan keadilan untuk kakakmu, kalian melukai kakakmu sampai seperti ini, matipun pasti tidak akan tenang!!"

"Ah! Ah! Ah!" Manda berteriak kesakitan, hak yang tipis itu seperti jarum menusuk semua bagian badannya.

"Ma, kamu jangan begini!" Manda menggunakan kekuatannya yang sangat besar, baru bisa terlepas dari genggaman Nagita.

Tapi siapa tau, badan Nagita terhuyung ke belakang, langsung terjatuh ke atas tanah, dengan tidak percaya menunjuk Manda, dengan marah berkata: "Bagus, kamu manusia yang tidak berhati nurani, sekarang berpikiran kalau kami beban, tidak mau mengurusi kehidupan aku papamu dan kakakmu lagi."

Manda sungguh sangat tak berdaya, dulu tau kalau Nagita keterlaluan, dia di rumah bisa menyumpahi Laras sampai beberapa jam, dia juga pernah memarahi Luna Maya di depan umum memukulnya sampai keguguran, semua orang dan hal yang tidak sesuai dengan keinginannya, akan dia marahi hhabis-habisan.

Dulu, Manda hanyalah penonton di sebelah, boleh mengacuhkan semua tindakan dan ucapan Nagita, tapi sekarang, dia menjadi korban, dia tidak hanya merasakan sangat tidak berdaya, juga tidak bertenaga.

Nagita terduduk di atas lantai meraung dan juga memarahi, dengan kuat menepuk sepatunya, sampai hak sepatunya putus.

"Aku mati pun juga akan menarikmu ke neraka!" Diikuti dengan suara sumpahannya yang kuat, sepatu juga terlepas dari tangannya dilempar kearah Manda.

Manda tidak sempat menghindar, langsung tertimpuk, hak sepatu itu dengan kuat melukai dagunya.

Dalam sekejap, darah mengalir.

Dalam hati Manda, bagaimana dia bisa menunjukkan kesulitannya.

Setelah melewati begitu banyak hal, dari awal sampai akhir dia selalu mengingat kebaikan Nagita sudah membesarkannya memanggilnya mama, tapi Nagita berulang kali menganggap ketulusannya sebagai kotoran, seperti ini menghjancurkannya, dia benar-benar sangat sakit hati.

"Manda," Laras muncul dari kerumunan berlari ke arah Manda, "Kamu berdarah."

Laras langsung mengeluarkan tisu menutupi lukanya yang berdarah, dia marah juga panik, tapi juga harus menjaga emosinya, "Kamu hanya berdiri disini membiarkannya memukul dan memarahimu?......Kenapa kamu tidak berguna sekali?"

Manda dengan l;emas tersenyum, bertanya balik, "Kalau begitu kamu katakan, apa yang harus aku lakukan?"

"Bagus, kamu sampai sudah bisa mencari bantuan, kamu kira Laras datang maka aku akan mengampunimu? Heng, Laras sudah datang maka aku marahi bersama."

Nagita dengan stabil duduk di atas lantai, menunjuk Laras dan Manda dengan kuat memarahi: "Kalian berdua tidak tau berterimakasih, anak haram, binatang yang melebihi anjing, kalau dari awal tau kalian berdua hari ini akan menghancurkan keluarga Atmaja, aku seharusnya tidak membiarkan hidup sampai dewasa."

Kalimat ini sangat kejam, sampai orang yang mengerumuni yang tidak terlibat, sampai bisa merasakan keresahan.

"Laras, Gavin menghancurkan grup Atmaja, menyebabkan pamanmu masuk penjara, aku jadi setan pun tidak akan melepaskanmu dengan Gavin."

"Manda, kamu serakah dan tamak menggoda Tanu, membuat putriku menjadi seperti ini, kamu sudah mendapatkan apa yang kamu inginkan, lalu ingin menendang kami, kuberitahu, tidak akan kubiarkan!"

Emosi Laras yang menggebu-gebu itu naik, "Bibi, kamu salah paham, grup Atmaja bisa bangkrut karena paman mencuci uang haram, Gavin hanya menegakkan hukum, dan juga Manda tidak pernah menggoda Tanu, Maira bisa seperti ini hari ini, semuanya karena kamu."

"Kamu memutar balikkan fakta!!" Nagita berteriak.

"Yang memutar balikkan fakta adalah kamu, yang serakah dan tamak juga kamu, kalau bukan kamu memaksa Maira menikah dengan Tanu, apa akan ada kejadian hari ini? Dan juga, bukankah kalian sudah putus hubungan dengan Manda, Manda berhati lembut, setelah kalian ditangkap lalu membebaskanmu dari penjara, kamu bukannya tidak berterimakasih, malah menghancurkannya seperti ini, hatimu sungguh jahat!"

Emosi Nagita yang terpanciing langsung berdiri, kedua tangannya bertolak pinggang, kekuatannya sangat kuat, "Aku berterimakasih padanya? Hehe, Bercanda, dia sudah menghancurkan kebahagiaan Maira, aku tidak membunuhnya saja sudah sangat berbaik hati!"

Laras ingin membantah lagi, Manda menarik pergelangannya, menggeleng kepala menandakan jangan ribut dengan Nagita lagi.

Sebenarnya Laras juga mengerti, orang seperti bibi, kamu tidak ribut, dia selesai memarahi akan langsung berhenti, kamu semakin ribut dengannya, dia akan semakin kuat.

Nagita lanjut memarahi, suaranya seperti lonceng, semua orang bisa mendengarnya.

Tapi, kalimat pedasnya itu malah membuat efek, mahasiswa yang awalnya mencurigai Manda, berangsur-angsur berdiri ke pihak Manda sana.

"Ketika mansion keluarga Atmaja disita bukannya ada wartawan yang pergi foto, kalau aku tidak salah ingat, Manda yang memapah nyonya Atmaja keluar dari rumah, saat itu mereka memberi orang perasaan saling mengandalkan satu sama lain."

"Setelah pernikahan Tanu dan Maira bukankah keluarga Atmaja mempublikasikan kalau sudah memutuskan hubungan dengan Manda, sudah putus hubungan, lalu untuk apa Manda pulang?"

"Ya tuhan, kalau aku adalah Manda, dari dulu sudah putus hubungan dengan ibu angkat seperti ini, terlalu pintar memarahi orang."

"Benar, aku ingat nyonya Atmaja ini memukul Luna Maya sampai keguguran dan keluar dari dunia entertaiment, walaupun menjadi orang ketiga memang salah, tapi bukankah tindakannya sedikit keterlaluan, siapa yang membuat orang ketiga itu hamil, kenapa dia tidak memukul suaminya sendiri?"

Sangat cepat, satpam dari sekolah langsung datang, disaat yang sama melindungi Laras dan Manda, juga mengelilingi Nagita.

"Kenapa kalian mengelilingiku?!" Nagita melihat keadaan ini tidak benar, lalu melepaskan sepatu hak tingginya yang satu lagi, melambaikannya di sekitarnya, "Awas, awas, apa maksud kalian?"

Detik selanjutnya, sebuah mobil polisi datang ke depan gedung sekolah, beberapa anggota menggunakan seragam polisi, turun dari mobil, lalu menangkap Nagita di tempat.

"Untuk apa kalian menangkapku? Bukankah kalian salah?" Nagita berteriak, saat ini, tenggorokannya sudah sedikit serak.

Anggota polisi menunjukkan surat pernyataan kepada Nagita, lalu berkata: "Ini adalah perintah penangkapan, Nyonya Nagita, tolong kerjasama dengan pihak polisi."

Nagita sama sekali tidak melihat, berteriak kuat: "Apa polisi boleh sembarangan menangkap orang? Dimana hukum keadilan?"

Polisi tidak bergerak, dengan kuat berkata: "Kamu sedang di dalam masa jaminan dengan ilegal memindahkan harta, pihak polisi membatalkan jaminanmu, sekarang dengan resmi menangkapmu untuk menindaklanjuti kasus."

Nagita: "......"

Manda: "......"

"Bawa pergi!"

Begitu perintah diberikan, Nagita langsung dibawa oleh dua orang polisi yang kuat masuk ke dalam mobil polisi.

Saat ini, Nagita teringat dengan Manda lagi, "Tunggu, pak polisi, tunggu dulu, aku mau berbicara sebentar dengan putriku."

Polisi berhenti, Nagita berbalik ke arah Manda, lalu berlutut diatas lantai, menangis dan berkata: "Manda, suruh Tanu kembali, hanya dia yang bisa menolongku. Tanu hanya mendengar perkataanmu, kamu suruh dia cari cara untuk menolongku."

Manda: "......"

Laras: "......"

Dan juga seluruh orang yang ada di tempat: "......" Tamparan datang begitu cepat seperti tornado.

Nagita mulai menampar bibirnya sendiri, kedua tangannya bergantian dengan kuat menampar wajahnya sendiri, sambil memukul sambil berkata: "Aku tadi berbicara sembarangan, mulutku memang kotor, Manda, ingatlah karena 21 tahun ini aku memperilakukanmu seperti anak sendiri, kamu harus menolong mama, lain kali mama tidak akan mengataimu seperti itu lagi."

"Manda, berbicara, jawablah, berjanji sama mama ya, cari Tanu kembali, mama tidak mau dipenjara......"

"Manda......"

Akhirnya, Nagita dibawa masuk ke dalam mobil polisi.

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu