Cinta Pada Istri Urakan - Bab 1021 Perasaan Jatuh Cinta

Oktober di Kota Jakarta sudah musim gugur. Perbedaan suhu antara pagi dan sore sangat besar. Begitu matahari bersembunyi, suhu akan turun dengan cepat setelah hari menjadi gelap.

Ini kebetulan adalah sebuah gang, di tengah dua gedung tinggi, dan semua angin malam menghembus ke arah sini.

Yuni sangat jelas merasa hatinya terbakar, tetapi dia tidak bisa menahan diri bergetar ketika angin dingin bertiup di malam hari.

Ternyata tubuh tidak akan menipu orang. Dia mempertahankan posisi kepala terangkat dengan tegang, hanya untuk membuat ciuman seperti mimpi ini terasa lebih nyata.

Dia tidak berani memejamkan matanya, dia takut semuanya akan menghilang ketika matanya terpejam.

Sama seperti terakhir kali.

Hendro juga merasakan gemetarnya, melihatnya tidak bergerak, dia melepaskan pergelangan tangannya, dan memeluknya dengan berani, kemudian memperdalam ciuman ini.

Perlahan-lahan, tubuh Yuni yang kaku menjadi lembut, tangannya yang menegang di udara, juga perlahan-lahan memeluk pinggangnya dengan malu-malu.

Inilah saat yang dia impikan, dan juga momen termanis di dalam cinta sepihak, dia membuka matanya, membangunkan setiap sel dalam tubuhnya, dan mengingat momen ini dengan seluruh perhatiannya.

Tiba-tiba, Hendro berbisik, "Tidak bisakah kamu memejamkan matamu?"

Yuni: “........”

Gerakan memejamkan mata dengan sengaja terlihat kaku, dan tubuhnya kembali kaku membuat Hendro merasa lucu, dia ingin melanjutkannya, tetapi tidak bisa menahan diri tersenyum, “Ini bukan pertama kali, mengapa masih begitu tidak berpengalaman?”

Yuni membuka matanya lagi, dia merasa ragu lumayan lama kemudian baru mengajukan pertanyaan, “Terakhir kali...... kamu masih ingat?”

"Ingin mendengar kata yang sebenarnya?"

"Ya." Dia sudah tidak berani menatap langsung ke arahnya, dia sembarang mengalihkan pandangannya, melihat ke kiri dan ke kanan. Pada saat itu, dia tidak dapat mengendalikan dirinya, semangat, senang, bersalah, panik, semua perasaan digabung bersama.

"Sebenarnya..... aku benar-benar tidak ingat sama sekali, tapi akhirnya bos mengingatkanku."

"....... Bos?" Apa yang aku dengar? Siapa aku, di mana aku dan apa yang sedang aku lakukan?

"Maaf, aku harus meminta maaf padamu, hati itu aku benar-benar tidak sengaja, aku minum terlalu banyak."

Pandangan Yuni yang bersinar langsung menjadi redup, minta maaf? Mengapa minta maaf? Meminta maaf pada saat ini terdengar menyakitkan, emang yang aku inginkan adalah permintaan maaf?

“Tapi kali ini aku sangat sadar.”

Yuni sangat gugup hingga terasa sulit bernafas, dalam hubungan cinta, dia sama seperti kertas putih, tanpa memberinya penjelasan yang mendalam, dia tidak akan mengerti.

Hendro ingin mengatakan sesuatu, tapi terdiam, pipinya sakit dan bengkak, ini benar-benar merusak citra tampannya.

"Tapi kali ini aku benar-benar sadar." Dia berkata lagi, "Aku tahu apa yang sedang aku lakukan. Jika kamu merasa sulit, aku aku akan meminta maaf lagi padamu."

"Apa? Sulit?" Tidak sulit, tidak sulit, sama sekali tidak sulit.

"Aku tahu saudara Dudu sangat baik, aku menyesal tidak melihat jelas hatiku lebih awal, melihatmu menghindariku dan tidak ingin melihatku, aku baru sadar diriku benar-benar salah."

“...... Ah, apa? Dudu? Dudu yang mana?”

“Pandu, bukankah kamu sudah bersamanya?”

"...... Omong kosong, siapa yang bilang?" Yuni sangat cemas dan terus menggelengkan kepalanya, "Aku tidak bersama Pandu, dari siapa kamu mendengar?"

Hendro berpikir kembali, dan berkata: “Beberapa waktu yang lalu, aku mendengar Dudu meminta cuti pada bos, katanya ingin membawa pacarnya kembali bertemu dengan orang tuanya, bukankah itu kamu?"

Yuni benar-benar ingin tertawa dan menangis, "Pacarnya bang Pandu bernama Mairoh, dia adalah seorang guru sekolah dasar, bukan aku, bukan aku, bukan aku."

Hendro juga tertegun.

“bang Pandu mengambil cuti membawa pacarnya pulang, itu adalah masalah awal tahun, sekarang mereka sedang mempersiapkan pernikahan mereka di akhir tahun, kapan kamu menyangka aku bersama bang Pandu?

“Uhuk..... Di saat ketika Pandu meminta cuti.” Kesalahpahaman ini terlalu besar. salahkan dirinya sendiri tidak mencari tahu dan tidak berani memastikannya.

Yuni benar-benar tidak bisa menahan tangis dan tertawa, lalu melihat memar di pipinya yang merah dan bengkak, dia merasa sangat bersalah dan lucu.

Kedua orang saling memandang, dan tidak bisa menahan tawa.

Di dalam mobil, Hendro duduk di dalam, Yuni pergi ke warung terdekat untuk membeli ice bag, dan membawa sekantong besar barang, melihatnya berlari dengan tergesa-gesa, sudut mulutnya sedikit terangkat.

Ini adalah perasaan yang sangat indah, seolah-olah telah lama diseduh, selalu tidak ada gerakan, dan suatu hari, kepompong akan menjadi kupu-kupu, kembali mendapat kesempatan untuk hidup.

"Ini adalah plester kompres, ini adalah ice bag, dan ini adalah handuk, duluan menggunakan handuk membungkus es batu dan kompres di wajah, setelah ice bag mencair, gunakan plester kompres. Dan ini adalah obat penghilang rasa sakit, ini adalah obat anti-inflamasi, ini adalah roti, aku khawatir kamu tidak bisa makan makanan apa pun hari ini, hanya bisa makan yang lembut. Dan ini adalah..... ini..... apa gunanya ini, aku lihat dulu.”

Yuni mengambil dan melihat dengan teliti, “Oh, ini masker, hehe, kemasan ini benar-benar lucu, sama sekali tidak terlihat seperti masker, diperkirakan untuk menarik perhatian anak-anak.”

Dia berkata sambil membuka kemasan masker itu dan berkata, "Lah, mengapa itu adalah seekor katak hijau?"

Keduanya saling memandang, bukankah ini adalah masker bergambar katak hijau?

"Yah, diperkirakan untuk menarik perhatian anak kecil seperti kamu."

“....... Siapa bilang aku anak kecil?! Aku..... aku..... aku hanya tidak melihatnya dengan teliti, aku menyangka itu hanya kemasan luar. Siapa tahu dalamnya juga sama?! Benar-benar mendapatkan apa yang kamu lihat!”

Hendro tersenyum dan begitu tersenyum, seluruh wajahnya terasa sakit, “Shhh...... kepalamu cukup kejam, aku merasa harus cuti beberapa hari dengan bos, kalau tidak wajah bengkak ini pasti akan ditertawakan mereka.”

Yuni merasa sangat bersalah, “Maaf, aku benar-benar tidak melihat dengan jelas, kalau aku tahu itu adalah kamu, aku pasti tidak akan memukulmu.”

"Kamu memukul dengan baik dan memukul dengan benar, aku memang pantas dipukuli."

"Apa?"

Hendro memegang ice bag dengan satu tangan, dan menempelkannya ke wajah, lalu perlahan-lahan mengulurkan tangan lainnya, dia memandangnya dengan penuh kasih sayang dan memegang tangannya, “Kata-kata yang kamu katakan padaku sebelumnya, apakah masih berlaku?”

Yuni sangat gugup, dan otaknya juga sangat kacau, “Sebelumnya? Kalimat yang mana?”

Sudah dua tahun sejak dia memberanikan diri mengungkapkan cinta padanya, di tahun pertama, Hendro menghindarinya, dan tahun berikutnya, dia sangat tahu diri, juga menghindarinya, dan tidak lagi mencarikan masalah padanya.

Pengungkapan? Apakah itu pengungkapan cinta?

“Kalian gadis kecil, benar-benar hanya merasa hangat selama tiga menit, sebentar suka, sebentar tidak suka, tidak ada kepastian.”

“....... Hei, apa yang kamu katakan, apakah kamu menyangka aku adalah tipe orang seperti begini? Lagipula, apaan itu tiga menit, aku sudah menyukaimu selama bertahun-tahun, dulu ketika kamu bersama Kakak Daria Nova, aku tidak berani mengatakannya, lalu setelah kalian putus, aku baru berani diam-diam mendekatimu, apakah menyukai seseorang itu salah? Kamu menolakku, aku sangat tahu diri tidak akan menjeratmu lagi, aku tidak salah.”

Hendro selalu tersenyum, meskipun itu menyakitkan, dia juga tidak bisa menahan diri tersenyum. Dia telah lajang selama bertahun-tahun, tidak ada gelombang sama sekali di hatinya. Dia menyangka sentuhan di hatinya telah menghilang seiring kepergian Daria, dan usianya semakin tua, semakin sulit jatuh cinta. Namun, sekarang, dia jelas merasakan detak jantungnya meningkat, sangat kencang, sepertinya ini adalah perasaan jatuh cinta.

Novel Terkait

My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu