Cinta Pada Istri Urakan - Bab 415 Membenarkan Tuduhan Manda Menggoda Kakak Ipar

"Rendra, kamu bisa diam tidak? Aku juga tidak sedang berbicara denganmu! Apa aku tidak bisa berpisah baik-baik dengan Manda?"

Rendra langsung membuat gerakan 'silahkan', "Silahkan, silahkan."

Walaupun merasa tidak senang, tapi Rendra tidak ingin pergi, Tanu juga tidak bisa memaksanya, "Manda, aku harap waktu saat bersama denganku tidak akan menjadi mimpi burukmu."

"Tidak akan, sebaliknya, aku sangat berterimakasih kehormatanmu dan kasih sayangmu padaku."

"Kalau begitu aku tanya padamu," Tanu diam-diam melirik Rendra, memberanikan diri bertanya, "Kalau aku dulu tidak melakukan hal jahat, kalau yang kamu temui duluan adalah aku, apa kamu akan memberiku sebuah kesempatan?"

Mata Rendra pura-pura berpindah juga jatuh pada wajah Manda, dia juga sangat ingin tau jawaban Manda.

Manda tersenyum pelan, berkata: "Darimana 'kalau' begitu banyak, pertanyaan pengandaian aku juga tidak tau, walaupun kujawab juga sedang membohongimu."

Tanu sedikit kecewa, tapi juga merasa ketulusan, terakhir, dia juga tidak tau mengatakan apa, karena ada Rendra, dia tidak bisa mengucapkan apapun.

"Aku sudah mau pergi, kamu harus baik-baik."

"Baik."

"Terakhir boleh tidak memelukmu sebentar?" Tanu membuka kedua tangannya, sebelumnya dia selalu memaksa memeluknya, sekarang, dia berharap kalau kemauan sendiri Manda.

Rendra maju menutupi, "Peluk aku saja."

"Cih, siapa yang mau memeluknya, aku mau memeluk Manda."

Manda membuat ekspresi tertawa menangis, menarik Rendra memberitahunya jangan ribut, lalu dengan dermawan membuka kedua tangannya, memeluk Tanu.

Kali ini, Tanu bisa merasakan kehangatan Manda yang sebenarnya, dulu dia selalu sangat dingin, membuatnya merasa sangat jauh.

Tanu memeluk Manda dengan erat, dia ingin mengingat perasaan ini baik-baik.

Rendra tidak senang lagi, menarik tangan Tanu yang ada di punggung Manda, "Weh, sudah cukup, jangan menjadi-jadi."

Tanu melototinya, sungguh sangat jijik dengan manusia ini.

Rendra menarik Manda ke sebelahnya, memegang pundaknya dan mengucapkan, "Semoga perjalananmu selamat, semuanya lancar-lancar, silahkan pergi, tidak kami antarkan."

"......" Tanu marah sampai giginya menggelitik.

Manda sungguh tertawa sampai menangis, dia melihat Tanu, dengan tulus menyelamatinya, "Semoga perjalananmu selamat, semoga kamu bisa cepat mendapatkan pasangan yang cocok denganmu."

Tanu mengangguk, sengaja melihat ke arah Rendra, berkata: "Aku suka dengar kata-kata ini."

Setelahnya, Tanu melambaikan tangannya, walaupun sangat tidak tega, tapi akhirnya juga menyetir mobilnya pergi.

Rendra membuka payung, bertanya: "Panas tidak? Kalau tidak kamu naik keatas dulu, aku pergi beli sayur."

"Tidak apa-apa, sama-sama pergi."

"Baik."

Untuk menjaga Manda, Rendra minta izin, satu hari 24 jam melayani Manda.

Mungkin karena masih muda, kekuatan untuk pulih kuat, beberapa hari saja Manda sudah sehat pulih normal.

Hari itu, Manda kembali ke sekolah untuk membatalkan izinnya dan masuk kelas, waktu pulang sekolah, bertemu Nagita di depan gedung sekolah.

"Ma, kamu kenaoa disini?" Dia pergi kesana bertanya.

Nagita tersenyum dangkal, "Akhirnya aku bisa menemuimu, aku sudah datang 3 hari, selalu tidak bertemu denganmu."

Manda sangat terkejut, "Hari ini aku baru kembali masuk kelas, kamu cari aku ada masalah?"

Nagita melihatnya dari atas ke bawah, melihat penampilannya yang bercahaya, tidak seperti orang yang terluka hampir mati, sudut bibirnya terbuka, tertawa dengan jijik, "Heh, Tanu memberitahuku kalau kamu terluka parah, bahkan surat kritis pun sudah dibuat, aku sudah tau kalau dia sedang membohongiku, sengaja membesar-besarkan. Manda, kamu tau tidak Tanu mau keluar negri?"

Manda tidak membantah apa-apa, hanya mengangguk pelan, "Aku tau."

"Dia keluar negri, bagaimana dengan Maira? Bagaimana denganku?"

Nada bertanya Nagita membuat Manda sangat tidak nyaman, tapi, dia masih dengan sabar berkata: "Tanu pernah bilang kalau saham kakak di Blue City International, komisi setiap tahun tidak akan berkurang, dan juga kalian boleh tinggal di villa di resor pinggiran kota, aku merasa dia melakukan ini sudah cukup."

"Sudah cukup?" Nagita membantah dengan suara keras, kemarahan yang tak biasa langsung memancing perhatian orang jalanan, "Biaya pengobatan Maira selanjutnya tidak bisa diperhitungkan, dia seseorang yang baik-baik, kalian lukai menjadi seperti ini, dan sekarang kalian tidak ingin mengurusnya lagi? Jangan harap!"

"Ma, kamu yang masuk akal, Tanu mau keluar negri, apa kamu mau menghentikannya tidak mengizinkannya pergi?"

"Heh, mau berbicara masuk akal, waktu kamu menggoda kakak iparmu kenapa tidak memikirkan masuk akal atau tidak? Saat kamu memutuskan untuk menikahi kakak iparmu sendiri kenapa tidak pikir masuk akal atau tidak?!"

"......." Manda terbingung seutuhnya, dia merasa kalau dia sudah tidak mengenali Nagita lagi.

Sekarang adalah jam pulang sekolah, rombongan murid akan melewati jalan disini, dan juga banyak sekali teman sekelas Manda, Nagita melihat murid yang mengelilingi semakin banyak, suara berbicaranya semakin keras, sama sekali tidak takut untuk membesarkan masalah ini.

"Manda, kamu ada hati nurani atau tidak, kalau bukan karena aku, kamu sudah mati tergeletak di pinggir jalan, aku yang memungutmu pulang kerumah menganggapmu seperti anak sendiri membesarkanmu, kamu malah bagus sekali, merebut pria kakakmu sendiri tidak kamu katakan, malah membantu pria itu berbicara lagi, kalian bersama-sama menindas kakakmu, apa menganggap kami yang sebagai orang tua sudah mati ya?"

"Ma, aku tidak ada." Manda sangat salut kemampuan bicara Nagita yang bisa membalikkan fakta.

"Bagaimana tidak ada, ketika kamu ingin memanjat lebih tinggi kamu berusaha keras menggoda kakak iparmu, sekarang sudah diatas, tidak membutuhkan kakak iparmu lagi, lalu bersekongkol dengan kakak iparmu untuk mengusir kakakmu, kamu sungguh sanggup melakukannya Manda!"

"......"

Di internet tersebar kalau Manda dan Tanu adalah saling mencintai, tapi orang yang ingin Tanu nikahi malah Maira, sebabnya ada terjadi keributan pada hari pernikahan, keluarga Atmaja dengan keluarga Dibyo dari besan menjadi musuh.

Ini adalah berita rumor yang tersebar dengan antusias, versinya sangat banyak, tapi isinya hampir sama.

Sudah lewat setengah tahun, berita baru ini sudah menjadi kabar lama, kelanjutan mengenai Tanu Maira dan Manda juga tidak ada yang pedulikan lagi.

Tapi sekarang, Nagita mengungkitnya di depan umum, ini sama dengan memastikan hal ini secara langsung, juga membenarkan tuduhan Manda menggoda kakak ipar.

Menjadi orang ketiga saja sudah sangat memalukan, menjadi orang ketiga kakak dan kakak ipar, sungguh sangat tidak berperikemanusiaan.

Di antara mahasiswa saling membahas, semuanya sedang menyalahkan Manda.

"Manda, walaupun aku bukan mama kandungmu, tapi waktu kamu kecil aku susah payah membesarkanmu, mama kandungmu membuangmu, akulah yang memberimu nyawa kedua, aku tidak memohonmu untuk membalas budi apa, tapi kamu juga jangan mengupas kulitku dan meminum darahku, kamu melakukan ini kepada kakakmu, sama saja meminta nyawaku."

Ini membuat Manda harus menjawab apa? Satu kata 'aku tidak ada' tampak sekali sangat tidak berguna.

"Kamu dan Tanu bermain dengan baik, tidak menjaga Maira juga tidak menjaga kami semua, baik, kami tidak bisa melawan kalian, kalian ingin bersama ya bersama. Sekarang kamu dan Tanu sudah selesai bermain, Tanu mau keluar negri, kamu juga ingin membuang badan apapun tidak mau urus? Kuberitahu, wanita yang menjadi ibu semuanya kuat, aku tidak demi diriku sendiri, demi kakakmu, aku juga akan meminta keadilan darimu."

Novel Terkait

A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu