Cinta Pada Istri Urakan - Bab 398 Jelas Tak Diedit

Nadira senang bukan main langsung menyumbangkan ciuman, “Terima kasih, aku mengerti sebenarnya aku paling takut bisa mempengaruhimu.”

“Pengaruh ada sedikit, tapi tidak apa-apa, aku tidak peduli.”

“Aku takut wanita itu mempersulit kamu.”

“Wanita itu mana berani, kalau dia bisa berani kasar, kebetulan, aku segera bercerai dengannya.”

“Sungguhan?”

“Tentu saja, dari dulu aku sudah tidak ada perasaan dengannya, tapi hanya sekarang ini bukan saat yang tepat untuk bercerai, putraku masih kecil, tidak bisa dilepas dari ibu, aku khawatir kalau bercerai pengadilan bisa memutuskan untuk memberikan putraku dan lebih banyak harta ke dia, sepert itu aku rugi besar, uang itu semuanya aku cari dengan susah payah, atas dasar apa diberikan ke dia?”

“Benar juga.”

“Tunggu berapa tahun lagi, paling lama tiga tahun, aku perlahan akan memindahkan harta jadi atas namamu, di rumah jadi tempurung kosong, semua kasih ke dia juga tidak masalah.”

Nadira senang dalam hati, namun di mulut berkata: “Tidak bagus seperti ini, aku tidak ingin menjadi pelacur yang merusak rumah tanggamu.”

“Kamu bukan pelacur, kamu adalah sayangku, adalah bagian dari tubuhku.”

“Menyebalkan, nakal sekali.”

“Gigit aku sekali lagi, enak sekali rasanya, cepat….”

Nadira setengah menolak setengah menuruti, dengan tepat mengenggam nafsu pria itu.

Malam itu, Nadira tidak pulang ke rumah, memberi alasan ke orang rumah bahwa dia menginap di rumah sahabat wanitanya, orang tua tidak curiga.

Benny meski sudah berumur 40 tahun lebih, tapi permintaan tentang hal ini tetap sangat besar, istri dir umah semenjak setelah melahirkan putra kecil tidak mempedulikan dia, dia hanya bisa mencari kepuasan di luar.

Sebenarnya tidak hanya Nadira seorang kekasih saja, hanya di antara seluruh kekasihnya, dia paling suka Nadira, usia muda, bentuk badan bagus, berparas muka nakal, yang lebih penting adalah, dia sangat penurut, sangat bisa bermanja, juga lebih kagum padanya, ini membuat dia berideologi wanita harus menuruti pria mendapatkan kepuasan yang sangat besar.

Di dalam apartermen, Nadira mengenakan baju tidur yang seksi menari di hadapannya, bentuk badan yang agak samar-samar dan kelihatan itu membuat kegatalan di hati Benny sulit untuk ditahan.

Benny beberapa kali ingin menangkap wanita itu, dia lolos terus, bisa dibilang menggiurkan dia saja.

“Nadira sayangku, aku lihat kamu masih bisa berlari kemana?!” Benny melepaskan ikat pinggang, mengikat sepasang tangan Nadira ke belakang ke atas pundak.

Tentu saja Nadira bisa memberontak, tapi pemberontakannya hanya untuk menambah kegembiraan pada adegan yang menyenangkan ini.

Benny menciumi seluruh badan wanita, “Sht Sht” beberapa kali, dia merobek yang potongan kain yang hanya beberapa potong di badan wanita itu, selanjutnya langsung, dari belakang masuk ke dalam wanita itu.

Saat sedang berinteraksi, kedua orang mengeluarkan suara desahan kecil, lalu, Benny memulai irama olahraga beratnya.

Sepasang tangan Nadira terikat, tapi yang tidak bisa tidak diakui adalah, di bawah badan Benny wanita itu mendapatkan kepuasan yang sangat besar, senangnya bukan main, berharga sampai tidak bisa berhenti.

Pada saat keduanya sedang terendam di dalam cinta mereka, dari luar sana ada orang yang menggunakan kunci membuka kunci apartermen.

Nadira mati saja tidak menyangka, dirinya bisa menjadi pemeran utama dari penangkapan perselingkuhan dengan wanita murahan, dan dia, adalah wanita murahan itu.

Saat Lina Suya membawa orang mendobrak masuk ke kamar, Benny sedang menyerang dengan kuat, Nadira juga sedang mendongak berteriak keras ah ah ah ah, seketika itu, semua gambaran kotor, semua terekam oleh orang ke dalam ponsel.

“Ah!!” Nadira berteriak keras, kelihatan begitu banyak orang mendobrak pintu dan masuk, dia sangat terkejut.

Respon pertama Benny juga lucu, dia tidak mencari baju untuk dikenakan, juga tidak mencari selimut untuk menutupi, tapi langsung melompat ke bawah ranjang, jatuh berlutut di depan Lina.

Nadira memberontak, tapi sepasang tangan terikat, dia tidak bisa bergerak, dia bahkan tidak berpeluang untuk mengambil sepotong kain untuk menutup tubuhnya.

Tempat kejadian terlalu kacau balau, datang segerombolan wanita, juga datang segerombolan pria, yang wanita bertugas memarahi pelacur, yang pria bertugas mengerumuni dan memotret.

Benny berlutut di hadapan Lina, membungkukkan badan menyembah, “Istriku, aku sudah bersalah, mohon kamu maafkan aku kali ini, aku sungguh sudah bersalah parah sekali, istriku….”

“Semua ini dia yang menggodaku, kamu juga tahu aku suka minum bir, setelah minum bir mudah melakukan kesalahan, istriku, istriku, kamu jangan marah ya, kalau kamu marah pukul aku, jangan memendam di dalam hati, bisa merusak badan, kamu pukul aku, pukul aku saja…”

Nadira ditarik rambutnya oleh seorang wanita, dia sama seperti menjadi daging ikan di atas talenan, sesuka orang mengiris.

“Murahan, pelakor, tulang murahan, naik ranjang dengan suami orang ya, kalau begitu biar semua orang melihat dengan jelas mukamu ini, pelacur jelek tak tahu malu, ingat yang baik.”

“Pelacur jelek, tak tahu malu, karena berpenampilan cantik di mana saja menggoda pria!

Para wanita mengelilingi wanita itu, “Piak piak piak” dipukul banyak sekali tamparan, dia menjerit kesakitan ouw ouw, menangis terisak-isak kesakitan.

Para pria memotret sambil tersenyum kotor, pandangan mata mereka menyoroti dari atas ke bawah badan wanita itu,seperti mengupas kulitnya dari atas ke bawah saja.

Tidak ada waktu yang lebih memalukan lagi daripada ini.

Terus dipukul selama satu jam lebih, sekujur badan Nadira semua adalah luka, bernafas dengan sangat lemah.

Dan Benny sudah mengenakan baju dengan lengkap, mengikuti Lina dari belakang menjadi orang jujur yang sangat menurut sekali.

Lina melihat suami, berkata: “Rumah ini untuk dia?”

“Bukan, tentu saja bukan.”

“Kalau bukan segera usir dia pergi, mataku tidak bisa melihat barang kotor.”

“Baik.” Benny menoleh memanggil sepatah, “Usir segera!”

Nadira berbaring di atas ranjang tak bergerak sedikitpun, sampai terakhir, pria yang mengatakan mencintainya sampai mau mati ini, tidak disangka membalikkan muka tak mengenal orang, hingga tidak memberinya rasa simpati sedikitpun.

Lina di depan melangkah keluar dari kamar, Benny dari belakang ikut keluar, lalu para pria dan wanita di dalam rumah terus menyeret dan menarik Nadira, seperti memaksa keluar dan mengusir seorang pengemis saja, mengusirnya dari apartermen.

Di bawah apartermen, kebetulan adalah pasar malam yang ramai dan sibuk, Nadira tanpa busana diusir sampai ke pasar malam, langsung membuat semua orang berkerumun.

“Wanita murahan yang tak tahu malu, siapa suruh kamu genit, siapa suruh kamu menggoda suami orang lain, syukurin!

“Hanya karena usia sendiri muda dan cantik meniduri suami orang, kalau begitu biarkan semua orang lihat seberapa genit muka cantikmu ini.”

“Pelacur jelek, tidak tahu malu, hari ini biar kamu lihat, akibat menggoda suami orang lain!”

Orang-orang yang mengerumuni, sekali melihat pemandangan ini, semua tahu pelakor tertangkap basah, tidak ada orang yang maju untuk membantu, tidak ada orang yang kasihan dengan pelakor.

Nadira sekan seperti mati rasa saja, menunduk, dengan rambut yang kusut, badan yang tak berbusana dipukuli segaris merah dan unggu, sangat memalukan sekali.

“Ini bukannya Nadira ya?” Di kerumunan orang, ada anak muda yang mengenali wanita itu.

“Benar dia, buset, benar dia.”

Gerombolan orang mengalir seperti air, tak sabaran saling memberitahu, semakin banyak orang yang datang mengerumuni, semakin banyak orang mengambil keluar ponsel memotret adegan yang memikat ini.

Terakhir, kelihatan oleh polisi jalanan yang sedang berpatroli, ini dia baru diselamatkan.

Setelah status Nadira sebagai “dissLA” turun dari browsing terpanas, hari kedua terpampang lagi jadi nomor satu dengan status sebagai pelakor, pasti menarik, pasti menarik semua sorotan mata.

Di internet tak henti bermunculan video pawai pelakor, juga ada foto memergoki wanita murahan, Benny diedit dan ditutupi mukanya, seluruh badan Nadira terlihat jelas tidak diedit, bahkan sampai detik-detik ketika membuka pintu, ekspresi muka wanita itu yang menggigit bibir menikmati sangat jelas sekali.

Awalnya Laras dan Yuni membeberkan kehidupan pribadi Nadira, banyak orang tidak simpati, mengatakan mereka membeberkan rahasia pribadi orang, tapi hari ini sekali berita ini keluar, video yang dibeberkan oleh Laras dan Yuni itu bisa terbilang masih bukan apa-apa.

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu