Cinta Pada Istri Urakan - Bab 179 Mending Tinggal Semalam Dulu Baru Pulang

Jarak dekat yang secara tiba-tiba ini membuat jantung Yunar berdebar lebih kencang, aura Tanu yang sulit dikendalikan dalam sekejap saja membuat Yunar terjerumus dalam jurang cinta.

Yunar tersenyum centil, berkata dengan wajah kasihan: "Dari dulu dia memang sudah barbar, sekarang menikah dengan Gavin, lebih tidak menghargai orang lagi."

"Oh ya? Intinya ada laki-laki yang mendukung dia, kalau kamu? Apa kamu akan membiarkannya saja?"

"Aku mana bisa menang dari dia, yang dibelakangnya itu keluarga Pradipta, aku mana ada pelindung."

Tanu membusungkan dan menepuk dadanya berkata: "Lain kali aku akan menjadi pendukungmu, keluarga Pradipta sekarang muncul seorang koruptor dan orang yang tidak berguna, kedepannya mereka akan semakin terpuruk."

Yunar dilanda gembira, "Aku juga berpikir seperti itu," Dia mengerucutkan bibirnya malu-malu, berkata, "Tuan muda Dibyo, pendapat kita kebetulan sama."

Jaman sekarang internet begitu berkembang, banyak hal yang bisa disiarkan langsung.

Karena video kisruh kemarin, orang keluarga Dibyo juga sudah melihat, jadi mengutuskan orang untuk mengusir reporter diluar hotel.

Sekarang disini tidak ada reporter, juga tidak ada orang yang dikenal, Tanu melihat Yunar, sekuat tenaga mengeluarkan pesonanya, "Kamu tinggal dengan pacar ya?"

"Tidak, aku masih belum punya pacar, aku tinggal dengan orang tua."

"Jadi kamu pulang seperti ini, papa mama kamu pasti akan tau."

"Ah? Jadi bagaimana?"

Tanu tau, wanita ini sudah berada digenggamannya, dia tersenyum, matanya penuh nafsu, nada bicaranya sangat intim, "Lebih baik......tinggal semalam baru pulang?"

Mereka berdua adalah orang dewasa, mengenai hal yang sama-sama bersedia seperti ini, tidak perlu berbicara terlalu banyak.

Ketika dua orang, satu depan satu belakang berputar masuk ke hotel, satpam didepan pintu yang melihat pun bingung, hal-hal seperti ini pun bisa terjadi?

-----

Setelah Maira pulang kerumah, dia melihat video Tanu yang menjadi pahlawan, sekujur tubuhnya hampir meledak.

"Wanita murahan, sama sekali tidak menghargaiku." Maira melempar handphonenya, melampiaskan kemarahannya.

"Kita berdiri disana untuk menyambut tamu, dia berdiri cantik diluar, katanya menunggu Gavin, kalau aku lihat dia sengaja merebut perhatian."

"Karena ada Gavin yang mendukungnya makanya dia sangat tidak menghargai orang, sudah makan yang dimangkok masih memikirkan yang dikuali, Gavin juga aneh, kenapa bisa suka wanita murahan seperti itu, suatu saat pasti akan diselingkuhi."

Nagita juga datang membantu, berkata: "Benar, hubungan darah itu karena takdir, ada orang tua yang bagaimana maka akan ada anak yang bagaimana, paman keduamu waktu itu demi seorang nona kaya makanya meninggalkan istri anak, waktu itu mamanya Laras sangat luar biasa, tapi papanya selingkuh juga? wew, aku lihat dia dapat kelebihan ini dari gen papanya, pasti akan selingkuh."

"Dan juga, papanya juga orang yang tidak tau berterima kasih, keluarga kita sudah membesarkan Laras, tapi dia dan papanya juga menyalahkan kita tidak membesarkannya dengan baik."

Maira semakin marah semakin membara, ditambah dengan Nagita juga berbicara sangat kasar.

Dibandingkan bilang mereka sedang menyumpahi Laras, lebih cocok dibilang kalau mereka sedang melampiaskan amarah, saat ini siapapun yang lewat didepan mereka, akan menjadi sasaran.

Laras yang tidak melakukan apa-apa saja menjadi sasaran.

Manda mengantarkan kakek kembali ke rumah kecil, sekembalinya ke ruang tamu langsung mendengar suara marah mereka, menyebut nama, sangat tidak enak didengar.

Awalnya dia ingin mengatakan sesuatu, tetapi melihat kemarahan mereka begitu ganas, langsung ingin kabur.

Siapa sangka, Maira memberhentikannya, "Manda, berhenti disana, kuperingatkan, kamu jangan sering berkumpul dengan Laras, akulah kakak kandungmu."

Manda mengerutkan keningnya, dengan lelah berkata: "Kalian marah ya marah, jangan jadikan aku target."

Nagita: "Manda, itu kegiatan mengajar di desa, kamu jangan pergi lagi, jangan bicarakan bahayanya dulu, ikut Laras pasti tidak ada hal bagus."

"Ma kamu salah paham, aku yang menyuruhnya untuk menemaniku pergi, tiket pesawat sudah dipesan, aku pasti harus pergi."

"Kamu.....Kamu sengaja mau bikin aku marah ya?"

"Ma, kak, Tanu Dibyo si sampah itu bagus dimananya, hanya karena keluarga Dibyo lebih kaya dan berkuasa dari kita, bahkan kejadian ini kalian bisa menahannya? Tanu memang binatang yang tidak pemilih, bahkan awak media semua tau karakter dia, kalian berpura-pura tuli dan bodoh menipu diri sendiri, malah menyalahkan Laras yang tak bersalah, logika macam apa?"

Maira sudah tidak menjaga imej lagi, melakukan gerakan mengancam menyerang kearah Manda, "Coba kamu bilang, kalau kamu bilang lagi aku sobek mulutmu......Aku kakak kandungmu, kamu sudah tidak membantuku, malah membantu orang luar berbicara?"

Manda sambil mengelak sambil berkata: "Aku hanya bersikap adil, kak, Laras saja bilang Tanu tidak bisa diandalkan, kami demi kebaikanmu makanya menegurmu."

"Apa? Atas hak apa Laras berkata seperti itu? Dia sendiri ada masalah ada hak apa mengkritik calon suamiku? Kamu jangan sering mendengar omongannya, dia ini sedang memprovokasi hubungan kita berdua."

Manda yang mendengar langsung tertawa, bersembunyi dibelakang sofa, dengan nafas tergesa-gesa berkata, "Kak, Laras sama sekali tidak pernah menghasutku, yang kelewatan itu keluarga kita, kita yang bersalah, dia murah hati makanya tidak mempermasalahkan kejadian dulu."

Nagita juga mau menangkap anak kecilnya, memarahinya: "Kalau bukan karena kita, dia juga tidak ada kesempatan menikah dengan Gavin, dia bisa ada hari ini, harusnya berterimakasih kepada kita, Manda, kamu jangan berteman dengan Laras lagi, otak kamu sudah dicuci olehnya, kesini kamu anak bandel."

Sekarang ini, Manda hanya merasa kalau ibu dan kakaknya seperti orang gila yang kehilangan akhlak.

Benar juga, sebagai keluarga Maira, walaupun melihat kelakuan sampah seperti Tanu, semua akan kehilangan akalnya.

Tapi, ibu dan kakaknya malah memilih mengabaikan orang yang bersalah, melampiaskan kemarahan mereka kepadanya dan Laras.

Logika macam apa ini.

"Papa, papa," Manda bersembunyi dibelakang Rama, "Tolong aku, papa tolong aku."

Rama, karena banyak hal terjadi, wajah dan telinganya juga merah, pergerakannya juga lumayan lambat, dia melebarkan kedua tangannya menegur: "Jangan ribut lagi, semuanya jangan bicara lagi."

Maira menarik rambut sendiri, menangis dan berteriak, "Pa, kamu dari kecil lebih sayang Manda, aku diganggu orang kamu juga tidak pernah membelaku, aku masih belum memukul Manda, kamu sudah melindunginya, kamu pilih kasih."

Maira ini marah karena di pesta makan tadi ayahnya tidak membantunya berbicara kata-kata yang memihaknya.

Rama sangat resah, "Kamu mau aku bilang apa? Kejadian tadi, apa kamu mau aku bilang kalau tunangan dibatalkan?"

"Aku......Aku......" Maira tidak bisa berbicara, dia juga sangat dilema, dia ingin ada yang membelanya, tapi juga tidak ingin melepaskan keluarga kaya seperti keluarga Dibyo.

Dalam waktu singkat, dia merosot terduduk di tanah, meraung-raung menangis.

Nagita juga ikut anak perempuannya menangis, "Maira, pernikahan ini bisa ditemukan tapi tidak bisa dicari, selangkah lagi kamu akan menjadi nyonya kaya, jangan sampai menyerah."

Manda: "Ma, tidak bisakah kalian lebih berpendirian?"

Nagita: "Pendirian bisa dimakan? Di dunia ini memang selalu yang kuat akan tetap kuat, yang lemah akan tetap lemah, kalau kamu tidak mau dimakan orang, hanya bisa merubah diri sendiri menjadi kuat."

Manda: "Meskipun begitu juga tidak boleh mengorbankan kebahagian kakak."

Maira berteriak seperti orang gila, "Ah~~~ Urusanku kalian jangan ikut campur lagi, kalian tidak perlu mengurusnya."

Dia menangis berlari naik ke lantai dua, dengan kuat menutup pintu sehingga menimbulkan suara, seluruh rumah menjadi bergetar."

-------

Hotel Nogo internasional, President suite.

Tanu dan Yunar baru masuk kamar langsung berciuman.

Novel Terkait

Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu