Cinta Pada Istri Urakan - Bab 743 Ada Posisi, Ada Kekuasaan, Tidak Ada Posisi, Langsung Diabaikan

Pemandangan malam diluar sangat cantik, bulan yang menggantung di atas langit malam bagaikan mutiara.

Steak sapi sangat harum dan lembut, begitu masuk mulut langsung meleleh, dibuat dengan bahan paling baik.

Anggur merah juga sangat harum, beberapa teguk kecil saja bisa membuat orang meluapkan kesedihan.

Laras sedikit mabuk, dibawah cahaya lampu, wajahnya tampak memerah.

"Kesehatan mama sangat tidak baik, Bibi Rihana mengatakan akhir-akhir ini dia sering pingsan tanpa alasan, sudah menjadi pasien langganan di rumah sakit, tapi diperiksa selalu tidak ada masalah besar, Bibi Rihana mengatakan kalau mama ada penyakit jantung."

"Semalam bertemu dengan mama, aku sengaja melihat pergelangan tangan mama......kalau bukan dilihat dengan mataku sendiri aku sendiri tidak percaya bisa menggores pergelangan tangan sampai seperti itu, bagaimana dia sanggup melakukannya, ada beberapa bekas luka, yang panjang yang pendek, yang dalam yang dangkal. Aku tidak berani melihat terlalu banyak, takut mama menyadarinya, dia memakai gelang untuk menutupinya, mengira kalau aku tidak akan menyadarinya."

"Sepertinya mama tidak terlalu bersedia bercerita soal Morales kepadaku, Bibi Rihana diam-diam mengatakan padaku, Morales sangat memedulikan mama, menjaga mama sangat ketat. Aku berpikir, Morales sepertinya pria yang memiliki keinginan mengendalikan yang sangat kuat, jadi mamaku sebenarnya rela menerima pengendaliannya dengan sendirinya atau dipaksa."

"Bibi Rihana menyuruhku jangan terlalu khawatir, kapan mama merasa sudah boleh, akan mempublikasikan hubungannya denganku. Sebenarnya aku tidak apa-apa, aku tidak ingin karena kehadiranku, kehidupan keseharian mama menjadi terpengaruh."

Sambil berkata, emosional Laras tidak begitu stabil, suaranya sedikit bergetar, Gavin tau ini adalah gejala awalnya hancur, dengan cepat menjulurkan tangannya dan menggenggam tangan Laras, menghiburnya: "Jangan minum bir lagi, minum sedikit sup......sudah bertemu dengan mama harusnya bahagia, benar bukan?"

Laras mengangguk, dalam waktu yang sama juga menarik nafas dalam, dengan kuat menelan kembali airmatanya, "Benar, akhirnya aku sudah menemukan mamaku, harusnya dirayakan, ayo, gelas terakhir, bersulang untuk pamanku yang paling tampan."

Gavin: "Baik, gelas terakhir, bersulang untuk wanita muda yang paling cantik."

Setelah menghabiskan anggur digelas, Laras dengan tersenyum melihat ke arah Gavin, berkata: "Anggur sudah habis, steak juga sudah habis, hari sudah malam, cepat beritahu dengan jujur, hari ini buat begini banyak, sebenarnya ada apa?"

Gavin menghela nafas pelan, berkata: "Hendro sudah mendapatkan informasi mamamu, awalnya hari ini ingin memberitahumu."

"Maaf, aku hanya belum mendapatkan kesempatan yang cocok untuk memberitahumu."

"Bukankah kamu sudah menceritakannya hari ini, tidak perlu meminta maaf, di antara kita tidak ada kata maaf. Hendro terus tidak mendapatkan informasi mamamu, karena mencarinya dengan nama Eli Murtina, mama kamu pergi ke Inggris, keluarga mama kamu pasti ada koneksi apa, agar mama kamu mendapatkan kewarganegaraan Inggris, dan juga mengganti nama, lalu mama kamu menikah dengan Morales, namanya diterjemahkan menjadi Seli, tidak tau disini hanya karena kesalahan terjemahan, atau mama kamu sengaja mengganti nama, intinya namanya sekarang adalah Seli Murtina, semua kartu identitas publik menggunakan nama Seli Murtina."

"Kalau begitu bagaimana prajurit Hendro mendapatkannya?"

"Hanya yang tidak kepikiran olehmu, yang tidak bisa dia cari, mengenai bagaimana mendapatkannya, tidak perlu kita urus."

Laras mengangguk, "Nanti kamu sampaikan terimakasihku kepadanya, sudah begitu lama, dia masih tetap mengingatnya."

"Baik."

-----

Morales tanpa dirugikan kembali ke rumah, karena informasinya semuanya ditutup, grup Jin juga tidak mengalami pengaruh apapun.

Tapi, karena Morales, Gavin dan Toreto Han sepenuhnya saling mempunyai dendam, dan juga dendam yang berdebat secara langsung.

Toreto Han dan Sardi berperang dalam diam sudah begitu lama, sudah bukan rahasia lagi, tapi Gavin dan dia adalah orang yang di berbeda sistem, bagaimana mereka saling membunuh, Gavin sungguh tidak ingin ikut campur.

Atasan kemiliteran mendapatkan pengaduan atas nama Toreto Han, mengaduh bahwa Gavin ikut campur penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian, yang merupakan operasi ilegal dan menyalahgunakan wewenang.

Meskipun atasan militer sudah menurunkannya, tapi masih saja mengejutkan tidak sedikit orang.

Dua tahun yang lalu karena Reno tiba-tiba lengser, wakil komandan Rehan Lu mendadak menerima jabatan komandan, sampai pemilihan besar tahun ini, Rehan Lu baru secara resmi naik jabatan.

Pejabat baru tidak lama naik jabatan, sudah mendapatkan pengaduhan dari pejabat tinggi di pemerintahan untuk bawahannya, Rehan tidak bisa tidak memperhatikannya.

"Gavin, aku tau kamu tidak bersalah, tapi terkadang kalian menyelesaikan masalah jangan begitu langsung, mau berurusan dengan orang pemerintahan, harus menggunakan teknik."

Gavin sangat kesulitan, tapi hanya bisa menahan amarah, "Aku megerti."

"Masalah ini sudah aku turunkan, pihak Toreto Han sementara sudah menarik kembali tuduhan, kamu dan anggotamu lain kali bekerja harus memperhatikan perkataan dan perbuatan."

"Baik, terimakasih komandan Lu."

" Toreto Han adalah seseorang yang sangat serius, kamu jangan meremehkannya, bagus-bagus berbaikan dengannya secara pribadi. Gavin, kamu adalah orang yang sangat aku pentingkan, di masa depan promosi butuh dipubikasi, jangan sampai ada orang yang memegang kelemahanmu."

"Aku tau."

Setelah memutuskan panggilan, wajah Gavin menjadi suram, dia adalah orang yang tidak menjaga keselamatannya demi negara, kehilangan kepala ataupun bertaburan darah, dia tidak peduli, sekarang malah harus masuk ke dalam perperangan membunuh tanpa darah, dia sungguh sangat pusing.

Berbaikan secara pribadi, bukankah itu meminta maaf?!

Gavin sudah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap Toreto Han, intinya, Toreto Han adalah seorang penjahat sejati, apalagi beberapa tahun terakhir ini.

Umur Toreto Han dan Sardi sudah lewat 60 tahun, alasan mereka berperang, karena kedudukan di atas hanya ada satu, kalau tidak bisa naik, begitu sampai 65 tahun sudah harus pensiun.

Ada posisi, ada kekuasaan, tidak ada posisi, langsung diabaikan.

Beberapa tahun terkahir, boleh dikatakan perbuatan Toreto Han semakin besar, secara pribadi dia tidak sedikit melakukan hal seperti membentuk kelompok, kekuasaannya tembus ke berbagai departemen kejaksaan, menggerakkan seluruhnya.

Meminta Gavin menunduk kepada seorang penjahat sejati, dia juga tidak rela.

-----

Pohon gingko di halaman kediaman Gavin berubah menjadi warna emas lagi, tahun demi tahun ini, tidak bisa tidak menyesali berlalunya waktu.

Musim gugur di kota Jakarta sangat singkat, sebuah hujan musim gugur lalu sepanjang dingin, lalu setelah turun dua kali hujan musim gugur, suhu langsung turun ke minus, musim dingin langsung datang.

Hari itu, Gavin dan Laras membawa satu mobil mainan dan cemilan, membawa ke kelas Cinta Kasih Penyakit AIDS di luar kota.

Meskipun Bobi sudah meninggal, tapi Darius tetap menjadi sukarelawan disini, Jenny kalau ada waktu juga akan datang.

Jenny sudah bertekad untuk menemani Darius melewatinya.

Setelah melewati persiapan beberapa tahun ini, kelas Cinta Kasih semakin membaik, anak-anak tidak kekurangan makanan dan pakaian, yang kurang adalah sosialisasi dengan dunia luar dan saluran komunikasi.

Orang diluar, masih tidak bisa melihat mereka sebagai orang normal biasanya, tidak menerima mereka, bahkan mengasingkan mereka. Mereka juga tidak keluar, hanya tinggal di tempat kecil ini, menunggu panggilan Tuhan.

Ini adalah takdir yang tidak bisa dibantah oleh sekelompok anak kecil ini.

Jadi, mainan dan cemilan sangat mendapatkan sambutan meriah anak-anak, Gavin dan Laras bagaikan dewa dan dewi dihati para anak-anak.

"Paman Pradipta, bagaimana memainkan remote kontrol pesawat ini, apakah kamu bisa mengajariku?"

"Kakak Laras, sangat terimakasih, ini adalah ratu Elsa kesukaanku, aku kira kamu sudah tidak ingat lagi."

"......"

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu