Cinta Pada Istri Urakan - Bab 660 Pelaku Yang Sebenarnya

Pemantauan di jalan hanya terlihat mobil van melaju ke arah barat, setelah keluar dari kota, mobil van tidak lagi di bawah pengawasan.

Penculik begitu lincah dan tegas, polisi memperkirakan ini adalah kasus penculikan yang telah direncanakan.

Berita penculikan Suli tidak bisa disembunyikan sama sekali, mulai dari jam 8 malam, berita "penculikan Suli" mulai mendominasi layar.

Bukan hanya karena Suli adalah artis yang populer, tetapi juga karena ada seseorang yang kehilangan nyawa dalam kasus penculikan ini, polisi menaruh perhatian besar padanya, media menyiarkannya secara langsung, dan seluruh masyarakat juga menaruh perhatian besar.

Aaron memberikan petunjuk, orang yang paling dia curigakan adalah Tasya dan Ali.

Namun, ketika polisi menemukan hotel melalui informasi pendaftaran identitas mereka, Tasya dan Ali ada di dalam dan tidak ada keluar sama sekali.

Ruang interogasi di kantor polisi, dan pihak kepolisian melakukan interogasi terpisah.

Polisi: “Jam sepuluh pagi ini, di mana dirimu?”

Tasya: “Jam sepuluh..... itu seharusnya dalam perjalanan kembali ke hotel.”

Polisi: “Mengatakannya dengan jelas.”

Tasya: “Aku dan Ali pergi ke kota pada jam 8, berbelanja dan menonton di bioskop, tiket bioskop masih ada, jam 8.50 hingga 10, kami kembali ke hotel setelah menonton, lalu jam 10.30 kami juga berpartisipasi dalam kegiatan hotel.”

Polisi mencatatnya satu per satu, dan semua hal yang dikatakan Ali juga sama.

Polisi mengeluarkan video pemantauan hotel, dan waktu yang ditampilkan dalam pemantauan persis sama dengan yang mereka katakan, ini menunjukkan bahwa mereka tidak berbohong.

Aaron menunggu kabar di kantor polisi dengan cemas, Bruno dan Olip juga bergegas datang setelah mendapat info, membawa pengacara, dan bergegas datang dengan terburu-buru.

Kedua pihak sangat segan melihat satu sama lain.

Aaron melangkah maju dan menyapa dengan sopan, "Paman, bibi."

Bruno berkata dengan sungguh-sungguh: “Aaron, kami mengerti apa yang kamu curigai, tetapi kami juga percaya Tasya tidak akan melakukan hal-hal seperti ini.”

Aaron berekspresi dingin dan berkata, "Aku juga berharap seperti itu."

Olip menatapnya dan bertanya: “Aaron, bibi ingin bertanya padamu, aku harap kamu bisa mengatakan yang sejujurnya.”

Aaron: “Silakan bertanya.”

Olip: “Tasya bilang kamu tidak pernah mencintainya, kamu sama sekali tidak peduli padanya, dalam hatimu, hanya ada mantan pacarmu Nona Fang, apakah benar?”

Aaron tidak menyangkal, "Ya."

Olip tersenyum dan mengangguk dengan enggan, "Oke, meskipun hubungan pernikahan ini berakhir dengan begini, dan putriku bersalah, namun kamu juga tidak sepenuhnya tidak bersalah. Bibi mengatakan seperti ini, apakah kamu setuju?”

Aaron mengangguk dengan lembut, “Aku setuju, aku seharusnya tidak memulai hubungan baru sebelum melupakan hubungan sebelumnya.”

Olip sangat sakit hati, ketika putrinya terbaring di ranjang rumah sakit dan menuduh Aaron tidak peduli padanya, dia masih memihak pada Aaron, sekarang dia berpikir kembali, putrinya kabur dari rumah mungkin juga dipaksa oleh mereka.

Olip tidak ingin berbicara lagi dengan Aaron, dia berbalik dan menatap suaminya, dia berkata sambil menangis, “Sekarang berpikir kembali di pihak Tasya, pria yang dia cintai selama bertahun-tahun tiba-tiba bertunangan dengannya, betapa bahagia dirinya, tetapi baru beberapa hari, dia langsung menemukan ada wanita lain di hati tunangannya, dan dia tidak merasakan kehangatan dari tunangannya sama sekali.”

“Ali telah menemani Tasya selama bertahun-tahun, kalau akan terjadi sesuatu, tidak akan tunggu sampai sekarang, bukankah lebih gampang ketika mereka masih di luar negeri? Tasya bisa bersama Ali, karena dia merasa kecewa dengan Aaron. Dan kita, hanya tahu menyalahkannya secara membabi-buta, memarahinya, mengurungnya dan memaksanya hingga mengalami keguguran, dan memaksanya untuk putus dengan Ali, sebenarnya kita juga bersalah.”

“Dan dia.....” Olip menunjuk ke arah Aaron, dan tiba-tiba mengubah wajahnya, “Dia adalah pelaku sebenarnya yang menyebabkan putri kita menjadi situasi seperti sekarang ini.”

Aaron: “…….”

Dia tertegun, dia paling malas berdebat dengan wanita, apalagi pihak lain adalah sebagai orang tua, namun mendapat sebutan “Pelaku sebenarnya”, dia benar-benar merasa sangat tidak adil, bahkan lebih kesal daripada “Tukang diselingkuhi”.

Tepat pada saat ini, Laras bergegas masuk dari luar, “Nyonya Rope, kamu salah, menurut perkataanmu, pelakunya seharusnya adalah mak comblang dari kedua keluarga, bagaimana bisa menjadi Aaron?”

Gavin berdiri di belakang dan tidak dapat menghentikannya.

Laras, seorang wanita kecil, menarik Aaron yang bertubuh besar ke belakangnya, “Aku mendengar dari bibi ketiga mengatakan bahwa mak comblang yang menjalin hubungan kedua keluarga adalah temannya, aku tidak tahu didalam keluargamu, lebih dekat teman atau saudara? Kalau Aaron bersalah, maka saudara keluargamu itu juga tidak bisa melarikan diri.”

Olip terdiam, mulutnya tiba-tiba tersumbat, tidak tahu bagaimana merespons.

Bruno ingin marah, tapi Laras segera berkata: “Sebagai junior, aku meminta maaf, kalau ada kata-kataku yang salah, silakan paman dan bibi mengkritiknya, mari kita berdebat bersama, pertunangan dan perceraian berubah menjadi pembalasan dendam yang sengaja dilakukan, dan sampai kehilangan nyawa, sebenarnya itu salah siapa?”

Sebenarnya Laras memiliki kalimat lain di dalam hatinya, dia tidak mengatakannya karena tidak ingin menyinggung orang, yang ingin dia katakan adalah...... Tidak akan terjadi apapun kalau kamu tidak melahirkan Tasya!

Bruno bertanya dengan marah, “Apakah polisi sudah mengatakan putriku yang melakukannya? Kalau kamu sembarang ngomong lagi, aku bisa menuntutmu.”

Laras: “Emangnya siapa lagi selain dia? Aku pernah melihat wanita yang iri, tetapi tidak pernah melihat wanita yang kuat iri seperti dia, berpura-pura lemah lembut di depan orang, tapi sebenarnya sangat kejam, orang tua seperti apa yang bisa membesarkan anak seperti ini?”

Saking marah, Olip merasa pusing dan wajahnya menjadi pucat.

Gavin segera menarik Laras kembali, “Kamu jangan banyak berkata, hasil penyelidikan masih belum keluar.”

Laras merupakan orang yang emosional, meskipun dia telah belajar untuk menahan emosi dalam beberapa tahun ini, namun sulit untuk mengubah sifatnya, “Saat ini masih belum tahu keberadaan Suli, dan adikmu sangat jelas tidak bersalah, tapi malah dimarahi sebagai pelaku sebenarnya, apakah kamu bisa menahannya? Kalau terus menahan, lama kelamaan akan benar-benar menjadi kesalahan adikmu. Kalian segan untuk mengatakannya, kulit wajahku tebal, aku tidak takut, Tasya berselingkuh, apakah ini dipaksa Aaron? Tasya hamil, apakah Aaron yang melakukannya? Dia mengalami keguguran dan kabur dari rumah, apakah ini semua kesalahan Aaron? Apa hubungannya dengan Aaron? Bagaimana dia menjadi pelakunya?”

Kata-kata Laras membuat Bruno dan Olip terdiam, tidak dapat membantah, dan banyak meringankan depresi Aaron.

Gavin hanya memelototinya tanpa mengatakan apapun, dan mengangkat alisnya dengan bangga.

Itu hanya gerakan kecil untuk sesaat, orang lain tidak menyadarinya, tapi Laras melihatnya. Dia melirik ke arahnya dan berbisik dalam hati, Hiks, kalian semua mati-matian menahan dan membuat diri sendiri menderita.

Beberapa saat kemudian, hasil interogasi dan investigasi polisi keluar. Kapten He keluar dan menjelaskan bahwa tidak ada bukti untuk membuktikan Tasya dan Ali adalah pelakunya.

“Bagaimana mungkin?” Aaron tidak mengerti. “Tidak ada orang lain, selain mereka, ini berkaitan dengan nyawa.... Kapten He.....”

Gavin langsung menghentikannya, memintanya menenangkan diri dan sabar.

Kabar ini tidak diragukan lagi, merupakan kabar bagus bagi orang tua Tasya.

Bruno yang selalu cemberut, akhirnya merasa lega, “Kapten He, kalau begitu bisakah aku membawa pulang putriku?”

Kapten He menatap ke arah Gavin, meskipun dia berada dalam posisi yang sulit, namun dia harus menanganinya tanpa memihak, “Boleh, silakan datang ke sini untuk menjalankan formalitas.”