Cinta Pada Istri Urakan - Bab 140 Masing-masing Memiliki Cintanya Tersendiri

Di koridor kelas yang sempit, beberapa siswa berjalan melewati mereka, dan mereka semua menatap dengan penasaran.

Bagaimanapun pengakuan cinta tersebut telah menimbulkan kehebohan di kampus, dan kejadian Laras diculik semakin menimbulkan kehebohan di masyarakat.

Saat ini, dua "selebritas kampus" ini telah berkumpul, tentu saja banyak menarik perhatian orang.

“Terima kasih atas perhatianmu, aku baik-baik saja sekarang,” Laras terus terang berkata, lalu berbalik untuk melihat keluar.

Ivan juga mengikuti pandangannya melihat keluar, dia hanya melihat di tepi lapangan ada seorang pria yang tampan berdiri di sana dan sedang menatap mereka.

“Apakah dia pacarmu?” Dia tidak tahu bagaimana mengatakan perasaan dalam hatinya. Dia dulu menyangka Laras mencari alasan untuk menolaknya, sekarang dia melihat bahwa Laras tidak berbohong.

Laras sedikit mengangguk, "Ya, apakah dia tampan?"

Mendengar bahwa dia secara pribadi mengakuinya, Ivan seperti tentara yang telah kalah tanpa berperang, dia hanya tertawa, "Aku minta maaf atas dampak yang ditimbulkan karena aku sebelumnya."

"Tidak masalah, itu tidak mempengaruhiku."

"Aku terlalu sombong, aku sangat menyesal membuatmu mengenalku dengan cara itu."

Laras mencandainya: "Aku tidak menyangka mahasiswa berprestasi dari jurusan arsitektur juga akan merefleksi diri, hmmm, lumayan bagus."

Ivan dibuat tertawa olehnya, dia dengan malu menggaruk telinganya dan berkata, "Aku harus merefleksi diriku sendiri, jika kedepannya aku masih mengejar gadis-gadis dengan seperti ini, maka aku takut aku akan jomblo seumur hidup."

"Hahaha, tidak mungkin, kamu sangat baik, kamu akan bertemu wanita sejatimu."

"Amin."

Akhirnya, mereka berdua berjabat tangan dengan ramah.

Namun, Gavin sudah tidak sabar menunggunya, melihat Laras dan seorang mahasiswa laki-laki berdiri di koridor kelas mengobrol begitu lama, dia langsung berjalan ke situ.

Jantung Laras berdetak dengan sangat kuat, Pertama, karena aura Gavin benar-benar terlalu menarik perhatian orang; Kedua, apakah bagus begitu heboh di kampus?

Ivan tidak menyangka pacarnya akan datang, tetapi dia semakin tidak menyangka bahwa aura pacarnya lebih tinggi dari tinggi badannya.

Ivan menatapnya, mengangguk dan dengan malu menyapa, "Halo, aku adalah teman Laras, Ivan."

Gavin mengulurkan tangan dan meletakkan di atas pundak Laras, dengan keunggulan absolut menyatakan kepemilikannya, "Ya, halo." Dia menatap Laras dan berbisik, "Bukankah aku menyuruhmu segera kembali setelah ujian, kamu tidak patuh ya, angin begitu kuat, kamu berdiri di sini sedang membisikkan apa? "

"..." Pak Pemimpin, apakah bagus kamu begitu agresif? Dia hanya seorang anak laki-laki, "Hahaha, kami tidak membisikkan apa-apa, Senior Ivan hanya bertanya tentang situasiku saat ini."

Gavin dengan curiga menatap Ivan, "Sebenarnya dia adalah teman sekelas atau seniormu?"

"..." Ivan tanpa sadar merasaaura dingin, "Uhuk Uhuk, aku sekarang sudah tahun ketiga di kuliah, bisa dikatakan sebagai seniornya."

"Oh, berarti kalian bukan sekelas, tetapi jurusan yang sama?"

"Tidak, aku jurusan arsitektur." Suaranya sedikit bergetar.

"Senior dari jurusan arsitektur, apakah ada hubungan akademik dengan Laras?"

"Tidak ... tidak ..."

"Bagus jika tidak ada, Laras baik-baik saja, terima kasih atas perhatianmu."

Laras benar-benar malu, dia menarik pakaian Gavin di belakang, memberi kode dengan matanya, apakah kamu perlu begitu?

Gavin akhirnya berhenti dan berkata, "Ayo kita pergi dulu."

Dia sambil berkata, sambil memeluk bahu Laras dan berjalan pergi, Laras diam-diam menoleh kembali dan diam-diam berkata dengan mulut - maaf.

Ivan tercengang di sana dan telah terluka oleh tatapan mata Gavin.

Gavin sepanjang jalan memeluk bahu Laras dari ruang kelas ke lapangan, dan pasangan yang cantik dan tampan ini membuat seluruh lapangan kampus menjadi menonjol.

Sambil berjalan, Laras mendadak tersandung kakinya, "Aduh, tali sepatuku longgar."

Ketika dia mau membungkuk, Gavin terlebih dahulu berjalan menghampirinya, tubuhnya yang tegap langsung membungkuk. Dia menggunakan tangannya untuk mengikat tali sepatunya, sambil menggunakan suaranya yang magnetik berkata, "Lihatlah kamu sendiri, tali sepatu saja tidak bisa ikat dengan baik, bagaimana jika kamu jatuh nanti? "

"..." Dia berdiri kaku di bawah tiupan angin, merasa bahwa ini adalah gambaran yang hanya muncul di adegan drama.

Dia bertanya lagi: "Bagaimana ujiannya?" Tetapi sebelum Laras menjawab, dia berkata pada dirinya sendiri, "Aku tebak pasti lumayan bagus, jika tidak, bagaimana mungkin kamu masih memiliki suasana hati untuk berbicara dengan senior?"

"..." dia harus bagaimana menjawabnya?

Setelah tali sepatu diikat, Gavin berdiri, seperti kekuatan baru yang telah muncul di bumi dan semakin mempesona. Dia menghela nafas dan bertanya dengan nada peringatan: "Apakah kamu menggoda lelaki di kampusmu?"

"Mana ada?"

"Jika tidak, mengapa begitu banyak anak lelaki yang menyukaimu? Christian baru pergi dan datang lagi Ivan, ada siapa lagi?"

"... Woy, bolehkah kamu masuk akal sedikit, apa yang bisa aku lakukan jika mereka menyukaiku? Yang penting adalah aku tidak suka mereka."

Wajah Gavin semakin suram, "Mereka? Apakah benar-benar ada orang lain?"

"..." Laras benar tidak bisa bicara dengannya. "Tidak, kamu ini tidak masuk akal." Jika pria mulai sibuk dengan hal-hal orang lain, maka tidak ada urusannya wanita.

Wajah Gavin sangat buruk, dia dengan sombong memandangnya, sangat tampan dan juga sangat membencikan.

Pada akhirnya, Laras menyerah pada wajahnya yang tampan, apa boleh buat, siapa yang menyuruhnya begitu tampan, penampilannya memenangkan segalanya, dia tanpa berkata apa-apa, meraih lehernya, menjinjit kakinya, dan langsung menciumnya.

"Bagaimana kamu baru bisa percaya padaku?" Dia berkata, "Aku sangat mendengarkan perkataanmu, aku telah belajar dengan giat, aku sudah lama tidak bertengkar dan menimbulkan masalah di kampus, aku telah berada di perpustakaan setiap hari ketika kamu tidak ada di sini, aku mana ada waktu untuk melakukan hal lain? "

"Mereka menyukaiku, bukankah itu kebanggaanmu? Aku yang dulu bertindak seperti pria, siapa yang buta dan akan menyukaiku, karena kamu mengubahku menjadi begitu cantik, sehingga ada orang yang menyukaiku."

Trik dia merendahkan dirinya dan memuji dia sangat berguna, hati Gavin tiba-tiba terasa nyaman, "Kalau begitu, mengapa aku masih melihat ada orang yang menulis surat-surat cinta kepadamu? Dan semua itu surat-surat cinta sebelumnya."

"..." Laras memutarkan bola matanya dan otaknya berputar dengan cepat, kemudian dia berkata, "Apakah kamu melihat siapa yang menulisnya? Apakah kamu tahu yang menulis surat cinta itu adalah gadis? Apakah kamu tahu surat-surat tersebut ditulis oleh mereka yang bodoh dan tidak tahu aku yang sebenarnya?"

Ini adalah yang tak terduga oleh Gavin, dia tidak bisa menahan tawa dan bertanya: "Dengan kesanmu sebelumnya, apakah masih disukai gadis-gadis?"

"Apa yang salah? Setiap orang memiliki estetika sendiri, dan masing-masing memiliki cintanya tersendiri, bukankah begitu?"

Gavin menatap dan memperingatkannya: "Kamu jangan terlalu sombong, jika kamu mencari masalah seperti itu lagi, tunggu saja, aku akan menghancurkan pantatmu."

Laras tanpa sadar menelan ludah, dia percaya Gavin bisa melakukannya, namun bukan dengan tangan, tetapi dengan mulut menggigitnya

Ya Tuhan, itu terlalu merusak pemandangan.

Novel Terkait

Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu