Cinta Pada Istri Urakan - Bab 607 Dia Sungguh Akan Kehilangan Wanita Itu

Lapangan di depan grup Gumaya, bersama dengan seluruh lobi di lantai satu, semuanya sudah didekor ulang, dari luar sampai dalam menjadi satu.

Dua kue yang besar yang 20 tingkat diletakkan di tempat yang paling terlihat, diperlihatkan untuk semua orang, juga menampilkan kekayaan keluarga Gumaya.

Ini adalah kebanggaan seluruh keluarga Pradipta.

Gavin yang paling sulit ditemui juga hadir bersama anggota keluarga, menunjukkan kepentingan pesta perayaan ini.

Anak-anak paling suka acara yang ramai seperti ini, Wulan anak Rendra baru bisa belajar berjalan, melihat kakak laki-laki dan kakak perempuan berlari-larian, dia juga tidak rela hanya berdiam diri di pelukan orang tuanya, memberontak mau turun berjalan sendiri.

Nana dan Bobi satu kanan dan satu kiri menggandeng tangan Wulan, mereka bertiga adalah kesayangan keluarga Pradipta paling berharga.

Nenek langsung memerintah bodyguard di sebelahnya: "Kalian tidak perlu menjagaku, cepat jaga tuan muda dan para nona, jangan sampai mereka terjatuh."

Laras dan Manda berdiri bersama, sedang membicarakan tentang Suli.

Laras: "Aku berencana besok pergi ke rumahnya melihatnya, terjadi kejadian begitu besar, dia juga tidak datang mencari kita."

Manda: "Wildhan itu, apakah papanya Wilson?"

Laras: "Benar dia orangnya, dulu malah tidak tahu kalau dia orangnya seperti itu, di hadapan Gavin berlagak seperti cucunya Gavin, tidak disangka minum bir malah seperti sapi gila."

Manda: "Dia sengaja bersembunyi dari kita, apa mungkin bisa kamu dapatkan? Meskipun sedang di rumah, dia juga berpura-pura sedang tidak dirumah."

Laras: "Kalau begitu aku pergi menjaga di depan pintunya, aku tidak percaya tidak bisa bertemu dengannya."

Manda tiba-tiba mendekat ke telinga Laras, dengan pelan bertanya: "Dengar-dengar, adik ipar mau bertunangan dengan nona besar keluarga Rope, ini sebenarnya rumor atau memang benar?"

Laras menggeleng, "Aku juga tidak tau, aku hanya mendengar dari Gavin, paman ketiga dan bibi ketiga sangat menyukai nona besar Rope ini, mereka juga sangat menyukai Aaron, orang tua kedua belah pihak sudah saling menyukai, hanya saja tidak tahu mereka berdua saling menyukai atau tidak."

Manda menghela napas dan berkata: "Kamu lihat yang ada di berita, apa mereka berdua masih seperti tidak saling menyukai? Pernikahan mereka sudah menjadi acara pesta mewah yang ditunggu seluruh rakyat."

Laras juga hanya bisa menghela napas, dia melihat sekeliling, ada paman ketiga dan bibi ketiga, juga ada keluarga Rope, nona besar Rope itu juga sudah hadir, semuanya menjadi titik pusat acara ini, wartawan semuanya sedang memotonya.

"Eh, kenapa adik ipar belum datang di lokasi, kamu melihatnya tidak?"

Manda juga mulai mencarinya, "Benar juga, aku hari ini masih belum bertemu dengannya, acara begitu penting, apa yang sedang dia lakukan?"

Saat ini, bukan hanya Laras dan Manda yang sedang mencari Aaron, Rendra dan Gavin juga sedang di gedung grup diam-diam mencarinya.

Alladin dan Aswina jam 4 lebih baru datang, Aswina membawakan setelan jas untuk Aaron saat perayaan ini.

Aaron memakai setelan jas itu, mengatakan kalau akan menyiapkan pekerjaannya dulu baru turun, jadi Alladin dan Aswina turun lebih dulu.

Lalu para tamu satu per satu datang, Alladin dan Aswina sibuk menyapa tamu, menunggu semuanya berkumpul, pada saat acara perayaan sudah mau dimulai, mereka baru sadar kalau Aaron menghilang.

Aaron adalah presdir grup Gumaya untuk saat ini, juga orang penting dalam acara perayaan ini, juga harus naik ke atas memberikan pidato, dia tidak mengatakan apa-apa langsung menghilang, membuat panik seluruh keluarga Pradipta.

Alladin tidak bisa pergi, hanya bisa memohon kedua keponakannya mencari Aaron.

Ketika langit sudah malam, lampu mulai dihidupkan, para tamu dari ruangan luar berpindah ke ruangan dalam.

Aula yang di dekorasi dengan baik, berbagai anggur dan minuman, dan juga makanan ringan yang indah semuanya sudah tersedia.

Gavin langsung pergi ke ruang CCTV, cctv merekam setiap orang masuk dan keluar dengan jelas, Aaron tidak meninggalkan gedung grup Gumaya.

Dia berpikir, dengan penasaran mencoba pergi ke kantor presdir di atas.

Kantor itu terang, tapi di dalamnya tidak ada orang.

Gavin secara pelan-pelan berjalan menuju ke pintu ruangan istirahat pribadinya, mendekat dan mendengar, di dalam ada suara.

Oleh karena itu, dia mengetuk pintu, "Aaron, di dalam tidak?"

Tidak ada jawaban dari dalam, begitu lama, lalu terdengar suara Aaron yang kelelahan, "Ada."

Gavin membuka pintu, di dalam lampu tidak dihidupkan, dengan cahaya yang terpancar dari luar, dia melihat di atas karpet ada sepasang kaki.

Gavin menyalakan lampu, Aaron langsung menutup matanya, cahaya terang benderang yang datang tiba-tiba membuatnya tidak bisa membuka matanya.

Gavin melihat pemandangan yang ada di depan matanya, ingin memarahi juga tidak tega.

Melihat Aaron dengan wajah memerah duduk di atas karpet, tangannya juga memegang sebotol bir, di sebelahnya sudah ada 5 atau 6 botol bir yang kosong, kehilangan keceriaan yang seperti biasanya, dia yang sekarang ini seperti anjing liar yang tidak mempunyai jiwa.

Menunggu bisa beradaptasi dengan cahaya, Aaron pelan-pelan membuka matanya, dia mengangkat kepalanya melihat Gavin, lalu tertawa pelan.

"Kakak kedua, apa di bawah sudah mulai? Hehe, maaf, aku sudah mulai minum, dan juga minum tidak sedikit, ergh!"

Gavin menghela napas, pelan-pelan berjalan kedepan, menarik celananya, menemani adiknya duduk dibawah.

"Kakak kedua, apa aku terlihat gagal?"

"Kamu adalah tombak seluruh keluarga kita, mana mungkin bisa gagal?" Ini adalah untuk pertama kalinya Gavin begitu yakin memujinya, seperti menepuk kepala Bobi menepuk kepala Aaron.

Perasaan Aaron tiba-tiba runtuh, dia tertawa untuk menutupi ekspresinya yang ingin menangis, tapi semakin dia menutupi, dia semakin tidak bisa menahan untuk menangis.

Pria keluarga Pradipta, tidak pernah mudah menangis, dia menggunakan tangannya untuk menutup matanya, memaksakan air matanya masuk kembali.

Gavin dengan tenang berkata: "Benar, seperti itu, paksakan air matanya masuk, menangis karena wanita yang meninggalkanmu, aku akan meremehkanmu."

Aaron dengan kuat mengangguk, "Ehn."

Gavin berkata lagi: "Kalau kamu ingin keluar, aku akan membantumu keluar, kalau kamu tidak mau keluar juga tidak apa-apa, dia luar masih ada papamu dan paman kedua yang mendukung acara, kamu tidak perlu terlalu memaksakan diri."

"Tidak mau keluar, aku keluar seperti ini hanya akan memalukan keluarga kita......" Dia mengusap wajahnya, sudah sedikit sadar, "Kakak kedua, aku hanya tidak mengerti, kenapa dia tiba-tiba bisa seperti ini?"

"Hati wanita bagaikan jarum di samudra." Ehn, ini adalah pengalaman orang yang sudah berpengalaman, sampai sekarang ini dia terkadang juga tidak mengerti kenapa Laras tiba-tiba marah, lalu tiba-tiba senang.

"Dia bilang dia tidak mencintaiku, hanya ingin mempergunakanku untuk naik status, he, apakah status dan kekuasaanku hari ini, masih tidak cukup untuknya naik? Dia pertahankan saja aku dengan kuat bukankah sudah naik status? Apa yang aku miliki masih sedikit?"

"Tapi kalau dia bilang mencintaiku, kenapa dia ingin meninggalkanku?" Tenggorokannya tiba-tiba tersendat, langsung menutup bibirnya, dengan kuat bernapas dalam menetralkan napasnya.

Gavin menepuk pundaknya, menegur: "Setiap orang punya cara berpikir masing-masing, dia ada hak untuk memilih kehidupan yang dia mau, untuk apa kamu mengaturnya?"

"Kalau begitu dia harus hidup dengan benar sedikit agar aku bisa tenang, senior Studio Rumah Layar bagus-bagus dia tidak mau, pergi ikut makan malam bisnis, menemani minum bir, lihatlah, dipermalukan, ditertawakan, apakah ini kehidupan yang dia inginkan?"

Gavin tidak berbicara, sesuai dengan tebakan logikanya, perbuatan Suli memang sedikit tidak cocok.

"Kakak kedua, kamu bantu aku periksa sekali lagi, yang terakhir kali, kamu bantu aku cari tau kenapa dia harus meninggalkanku, ya?"

Wajah Gavin berubah, "Ini namanya melanggar privasi orang lain,apa kamu menyuruhku melanggar hukum padahal sudah tau hukum?"

"......." Aaron menundukkan wajahnya, tatapannya juga penuh putus asa.

Dia berpikir, dia sungguh akan kehilangan Suli.

Novel Terkait

I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu