Cinta Pada Istri Urakan - Bab 1042 Tidak Ada Celah/Masalah

Para polisi tidak menyangka, proses penangkapan Ariel begitu lancar, Ariel yang pernah menjadi bintang film dan televisi ini, ternyata dapat bekerja sama dengan baik.

Dalam perjalanan kembali ke kantor polisi, Ariel menangis sepanjang jalan, terus menerus menanyakan kondisi bencana kebakaran tersebut, membuat beberapa polisi kelabakan.

“Masalah sebesar ini, seluruh negeri mengetahuinya, apakah kamu tidak tahu?” --- Seorang polisi tidak tahan dan bertanya kepadanya.

Dengan muka tidak bersalah Ariel menjelaskan dengan berkata: “Aku terkena Gastroenteritis akut, oleh sebab itu muntah, diare dan juga demam, kemarin baru membaik, kira-kira tertidur satu hari, tidak memegang HP juga tidak menyalakan TV, apapun tidak tahu.”

Polisi tersebut saling memandang, juga tidak tahu yang dikatakannya tersebut benar atau tidak, “Kalau begitu kamu tenanglah sedikit, jangan banyak bertanya, setelah sampai di kantor polisi kamu akan mengetahuinya.”

Ariel akhirnya diam, akan tetapi air matanya terus mengalir, merasa sedih atas kematian mendadak dan mengenaskan adik sepupunya.

Setelah sampai di kantor polisi, memasuki ruang introgasi, saat ditanya Ariel tidak tahu apa-apa, “Apa? Yayasan mengadakan acara perekrutan? Aku….Aku tidak mendapatkan pemberitahuan…..”

“Manajer PT. Ira Art? Aku tidak tahu tentang manajer PT. Ira Art, aku hanya tahu bahwa Maira sering mencariku, aku tahu dia sedang berusaha menjilatku, berharap aku memperkenalkan sumber daya kepadanya, aku merasa dia sungguh gigih, apabila ada pasti akan membantunya, akan tetapi pada akhirnya berhasil atau tidak, aku tidak menjamin akan hal itu.”

“Aku sudah lima tahun meninggalkan yayasan, saat pemeriksaan lima tahun lalu, tertangkap beberapa orang, aku sudah lelah hati dan pikiran, sudah tidak ingin menjalankannya lagi, akan tetapi jika diserahkan kepada orang lain akan membuatku tidak tenang, maka dari itu baru menyerahkannya kepada Sandra. Setelah itu aku sudah tidak ikut campur lagi dalam urusan yayasan, fokus menjalankan usahaku.”

“Sandra mempunyai kemampuan tinggi, tidak hanya harus mengurus yayasan juga membantuku mengelola toko gaun pernikahan, apabila tidak ada dia, toko gaun pernikahanku tidak dapat dibuka.”

“Aku sama sekali tidak tahu masalah acara perekrutan, Direktur Biro Kepala Institut Shen? Direktur Biro Kepala Institut Shen yang mana? lembaga mana? …. Aku tidak kenal.”

“Tidak menutupi dari kalian, aku adalah artis yang sudah lewat masanya, dalam bidang ini semua sangat realitas, saat terkenal akan disanjung oleh puluhan ribu orang, saat sudah lewat masanya apakah masih ada orang yang mempedulikanmu? Aku sudah tidak terkenal begitu lama, siapa yang masih mengingatku?”

“Akan tetapi, aku hanya sudah tidak terkenal saja, bukan menjadi orang yang tidak berguna, aku ingin menciptakan sedikit nilai kehidupan, makanya baru membuka toko gaun pernikahan, untungnya dibantu oleh Sandra, baru bisa membuat merek “Ayu Wedding” menjadi terkenal. Aturan dalam dunia hiburan, sedikit banyak aku memahaminya, mensponsori acara ajang pertunjukkan bakat, menggunakan selebriti yang mempunyai banyak kontroversi sebagai juru bicara, semua ini adalah untuk meningkatkan dengan cepat terkenalnya merek “Ayu”, akan tetapi apabila mengatakan aku mempunyai hubungan dengan Maira, dalam pandanganku sama sekali tidak ada, dia sangat ambisius, mempunyai kecerdasan emosi yang tinggi, dan sangat paham untuk bersosialisasi, akan tetapi maksud hatinya yang sedikit itu aku bisa mengetahuinya, dia ingin aku membukakan jalan untuknya, akan tetapi dia terlalu memandang tinggi diriku, aku sudah lewat masanya, selain “Ayu”, yang lainnya aku sudah tidak hubungannya.”

“Akan tetapi, kontraknya hanya setengah tahun, sekarang sudah berakhir, mengenai kedepannya masih menjalin kontrak dengannya atau tidak, aku tidak jelas, ini semua Sandra yang mengurusnya. Hah, mengapa Sandra pergi begitu…..kelak aku harus bagaimana……”

“……”

Perkataan Ariel sangat banyak, ia mengatakan semuanya, polisi menanyakannya sebuah pertanyaan, dia dapat menjelaskannya panjang lebar, setiap perkataannya sangat masuk akal, tidak terdapat masalah dalam setiap perkataannya.

Dan pihak kepolisian juga mengikuti apa yang dikatakannya dan telah melakukan pemeriksaan, terdapat riwayat pemeriksaannya di rumah sakit, memang benar adanya bahwa ia terkena gastroenteritis akut, ia mengalami muntah juga diare, tiga hari berturut-turut di infus, tiba-tiba hari keempat mengalami demam tinggi, dia tidak ingin orang tuanya cemas, makanya baru berbohong kalau ia pergi berlibur, dan mematikan telepon selulernya, agar siapapun tidak dapat menghubunginya.

Semua dari apa yang ia katakan ada buktinya, tidak ada masalah sama sekali.

Pasukan Khusus Serigala terus mengikuti permasalahan Ariel ini, meskipun sekarang Gavin sudah tidak bisa mencampuri kasus ini untuk menghindari kecurigaan, akan tetapi orang lain masih bisa terus melakukan penyelidikan.

Akan tetapi, apa yang dikatakannya semua dengan petunjuk yang didapat dari hasil pemeriksaan Pasukan Khusus Serigala, juga sama.

Semua bukti menunjukkan bahwa hal yang dikira dunia luar bahwa Ariel yang mengurusnya, sebenarnya dibelakangnya adalah Sandra yang mengurusnya. Yayasan dan toko gaun pengantin semuanya berada di bawah nama Sandra, sedangkan Ariel, hanya karena ia adalah orang terkenal, hanya bergantung nama saja, kegunaannya paling banyak adalah mengadakan penjamuan makan, menjalin hubungan, hanya begitu saja.

Kalau bukan karena Pasukan Khusus Serigala mengikuti sejak lama, pihak kepolisian sudah benar-benar mempercayai kalau dia tidak bersalah.

Melihat waktu penahanan akan segera berakhir, Kapten Zhang terlihat cemas seperti semut dalam panci panas, jangan bilang bukti tidak cukup, mereka sama sekali tidak memiliki bukti, kesimpulan bahwa seolah-olah Ariel adalah pelaku di balik layar hanyalah pendapat subjektif mereka saja.

“Jangan-jangan….arah penyelidikan kita yang salah?”

Terdengar ketukan pintu dari luar dan berjalan masuk seorang polisi, berkata “Kapten Zhang, orang tua Ariel telah datang, juga membawa pengacara.”

Kapten Zhang mengerutkan dahi, melihat waktu, sudah tiba waktunya untuk melepaskan Ariel, dia menggoyangkan tangannya sambil berkata: “Lakukan sesuai prosedur.”

“Baik.”

Kemudian, dengan ditemani oleh orang tuanya, Ariel meninggalkan kantor polisi dengan status tidak bersalah.

Dalam perjalanan pulang, Masida terus memegangi tangan Ariel, hatinya terasa sangat sakit, “Membuatku sangat cemas, Sandra mengalami masalah besar, dan kami tidak dapat menghubungimu, masih mengira kamu juga… untung saja, untung saja kamu tidak apa-apa.”

Saat ini, raut wajah Ariel terlihat sangat suram, tidak sama dengan ekspresi sedihnya saat berada di kantor polisi, seperti menjadi dua orang yang berbeda.

“Kamu tidak tahu, separah apa bibi kecilmu menfitnah orang, apabila kamu ada disana, pasti akan emosi sampai menangis karenanya. Hah, aku juga berhati lunak, berpikir bahwa Sandra kasihan, yang menjadi ibu pasti sedih, jadi tidak mempermasalahkannya lagi dengannya.”

Ariel tiba-tiba bertanya: “Sandra…. Apakah kalian melihatnya?”

Masida menggelengkan kepala, “Aku tidak berani masuk melihatnya, bibi kecilmu sampai dipapah keluar, paman dan bibimu juga masuk untuk melihat, mereka mengatakan bahwa benar-benar mengenaskan, tidak sanggup untuk melihatnya.”

Ariel terlihat sedikit panik, dia menundukkan kepala, menutup kelopak matanya, dan air matanya mengalir keluar, “Ma, aku ingin pergi melihat Sandra.” Dia berkata.

Masida segera menggelengkan kepalanya, bahkan Boy juga langsung menolak, “Ariel, apabila kamu pergi sekarang hanya akan membuat masalah semakin parah, bibi kecilmu beranggapan bahwa kamulah yang telah mencelakai Sandra, apabila ia bertemu denganmu, tidak tahu apa yang akan diperbuatnya. Sebaiknya tunggu pihak kepolisian menyelidikinya dengan jelas terlebih dahulu, tunggu kondisi bibi kecilmu juga sudah lebih stabil, kamu baru pergi berkunjung.”

“Pa, ma, tetapi aku….aku…..Sandra sangat kasihan, aku ingin pergi bertemu dengannya untuk terakhir kalinya.”

Boy membujuknya: “Sebaiknya kamu dengarkan perkataan mamamu, aku dan mamamu akan membantu mereka dalam menyelesaikan masalah, tidak perlu kamu campur tangan. Kamu juga sudah melakukan pemeriksaan, apabila benar ada hubungannya dengan kamu, apakah kamu masih bisa keluar dengan leluasa? Bibi kecilmu sedang sangat marah saat ini, tunggu dia sudah lebih stabil, sudah mengerti akan kondisinya, maka sudah tidak apa-apa.”

“Jadi….Kapan dikubur?”

Boy menggelengkan kepala, “Tidak tahu, pamanmu juga tidak memutuskan, saudara dan kerabat yang lain mengatakan ingin menunggu hasilnya keluar dulu, mungkin dalam waktu dekat belum akan dikubur.”

Ariel menangis hingga badannya gemetar, “Ma, aku ingin menginap di rumah beberapa hari.”

“Baik, kamu ingin pulang, tentunya kami sangat senang.”

……

Novel Terkait

Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu