Cinta Pada Istri Urakan - Bab 821 Persyaratan Terbuka Baginya

Makanan Eli berhasil membuat perut anak-anak nyaman, Ketika anak-anak mengacungkan jempol dan mengatakan makanannya enak, dia merasa hidupnya sempurna.

Dia dan Morales hanya berdua di rumah pada saat-saat biasa, Makanan mereka tidak mudah dimasak. Selain itu, Morales, yang lahir di tepi laut, lebih suka makan makanan laut, dan tidak suka makanan asam dan manis semacam ini.

Selain itu, di mata Morales, dia adalah orang yang tidak bisa memasak, bertahun-tahun, di matanya, dia adalah istri yang tidak bisa melakukan apa pun.

Ini secara pelan pelan dan tak terlihat menekan kepercayaan diri Eli.

Seiring waktu, dia tidak suka menunjukkan ekspresinya, atau gigih berjuang untuk sesuatu, sehingga semangat hidupnya juga menghilang.

"Selamat tinggal nenek."

"Nenek, kapan bisa membuatkan kami makanan lezat seperti itu lagi? Aku paling suka ikan salmon itu."

"Aku suka ikan bandeng manis dan asam, bakut babi asam dan asam, dan... dan…. aku semuanya mau."

Eli melihat kedua cucunya rebutan untuk "membuat janji" dengannya untuk makan bersama berikutnya, Dia malah merasa sangat sedih, Dia ingin sekali mengatakan, "selama kamu suka, nenek bisa melakukannya kapan saja".

Namun, dia tidak berani menjanjikan hal-hal yang tidak pasti seperti ini.

Dia tidak berani memberi harapan kepada anak-anak sesuka hati.

Laras tampaknya mengetahui kesulitan mamanya, dan berkata, "Ok, mama tadi telah mencuri resep nenek di dapur, mama akan membuatkannya untuk kalian ketika kita pulang nanti, dan mencoba untuk memasak yang rasanya mendekati masakan nenek, oke ? "

Nana dan Bobi sangat senang, bertepuk tangan dan berteriak, "ya."

Ketika mobil datang, Eli duduk di dalam dan mendengarkan suara dua cucunya yang memanggil nenek….nenek…... membuat hatinya terenyuh dan terharu.

Dia mengulurkan tangan dan melambai ke mereka. "Masuk ke mobil juga, Di luar dingin, Jangan sampai anak-anak masuk angin."

Laras berkata dari jauh, "Oke, ma, pulanglah dan kabarin aku nanti."

"Baiklah."

Mobil melaju semakin jauh, dan segera melaju keluar dari jalan. Laras melihat lampu belakang mobil yang menghilang, dia tidak bisa menahan dirinya sesaat, dan air matanya menetes.

Sementara anak-anak masih di sana, Gavin menyentuh kepalanya dan membenamkan wajahnya di dadanya.

Laras mengusap air mata pada pakaian Gavin dengan perasaan sedih.

Bobi menarik pakaian papanya, mendongak, dan bertanya dengan suara rendah, "papa, ada apa dengan mama?"

"Ssst..." Gavin tersenyum pada putranya. "mamamu merindukan nenek."

Nana berkedip dengan rasa ingin tahu, melihat ke tempat mobil Nenek menghilang, lalu memandang papanya dan bertanya, "ma,kankah kita baru saja bertemu nenek? Baru saja berpisah sudah langsung merindukan nenek?"

Tanpa menunggu Gavin membuka mulutnya, Bobi berkata, " Kamu terpisah dari mama sebentar saja, kamu juga pasti mengatakan kamu merindukan mama, benar kan?"

Nana tersenyum nakal, "ya, ya, ya, karena mama ada di sekitar kita, jadi aku lupa memikirkan mama."

Gavin membelai belakang kepala Laras dan menghiburnya terus-menerus.

Setelah itu, Laras mulai menghentikan air matanya, dan kemudian mendengar "Teori tak masuk akal" Nana, dia langsung tersenyum.

"ei, mama tersenyum, mama tersenyum."

................

Morales akhirnya bisa meninggalkan rumah sakit, Meskipun mereka telah perang dingin selama beberapa hari, Eli masih senang untuk pergi menjemputnya.

Namun, Morales tetap saja pasang muka datar, tanpa senyum.

Ada yang bilang, orang yang baru sembuh dari sakit akan seperti anak kecil sikapnya dan menurut Eli, dia malah terlihat persis seperti anak kecil, sangat kekanak-kanakan.

"Jangan mondar mandir di rumah, Kembali ke kamar dan berbaringlah, Dokter mengatakan bahwa tulang di dada dapat tumbuh dengan baik setidaknya tiga bulan, Selama waktu ini, kamu harus tetap di tempat tidur, cepat masuk kamar dan berbaring. "

Eli membantu Morales kembali ke kamarnya, Di tempat tidur ada sprei baru dan selimut, Ada vas di kabinet TV, Ada bunga lili segar di vas, mengirimkan aroma wangi yang segar, yang membuat seluruh ruangan penuh kehangatan.

"Haus?"

"Hm."

"Kalau begitu aku akan membuatkanmu sepoci teh, kamu baringan sebentar."

"Baiklah."

Melihat punggung Eli yang mulai sibuk melakukan ini itu lagi, Morales merasa terenyuh dan tertekan. Dia tidak pernah membiarkannya melakukan pekerjaan membawa teh atau membawakan air minum, Menurutnya, ini semua adalah pekerjaan yang dilakukan oleh pembantu, tetapi Eli sangat perhatian dan bijaksana, dia bisa merasakannya.

Namun, ketika dia memikirkan senyuman Eli ketika dia bersama Laras, begitu santai dan bahagia, sangat ceria dan optimis, Morales tidak senang.

Karena Eli tidak pernah tersenyum padanya seperti itu.

Di matanya Eli, putrinya selalu lebih penting daripada dia.

Dia tidak terlalu suka perasaan seperti itu, Dia merasa seperti barang-barangnya akan dirampok.

Segera, Eli datang dan membawa sepoci teh semanggi.

"Apakah kamu menyukai set teh yang baru kubeli ini?"

Morales hanya memandang sekilas saja dan tidak mengatakan sepatah kata pun.

Eli menuangkan secangkir teh untuknya dan meletakkannya di meja samping tempat tidur, Eli bertanya, " kamu mau makan siang ini? Aku akan menyiapkanya."

Morales dengan sinis, "Siapa yang ingin kamu melakukan pekerjaan para pelayan ini?"

Eli : "……….."

Morales mengambil cangkir teh itu, seolah-olah dia marah pada dirinya sendiri, dan berkata, "Kamu istirahatlah, jangan sampai membuat kamu lelah."

Eli : "Aku tidak lelah."

Morales : "Kamu terlihat lelah."

Eli: "……..." Sebenarnya, dia selalu seperti ini, hanya mengubah nada bicaranya, nada bicara yang membuatnya sesak dan lemas.

Morales menyesap teh dan meletakkannya kembali di meja di samping tempat tidur.

Pada saat ini, bel pintu berdering, Eli menahan perasaan sakit hatinya, seolah-olah tidak terjadi apa-apa, berkata : "Alvin begitu cepat sudah tiba, aku akan pergi membuka pintu."

Di sisi lain, Weiner sudah mengenakan earphone di ruang intelijen pasukan khusus tim serigala liar, dan setiap kolega di departemen pemantauan sudah siap di tempat mereka masing-masing.

Mereka menghabiskan dua tahun mengawasi Alvin dan satu tahun mengawasi Morales, Mereka lebih berhati-hati dalam mengawasi paman dan sepupu ini, tingkat kesulitan menyadap pembicaraan mereka ternyata lebih susah dari yang mereka bayangkan, Mereka menggunakan berbagai metode dan selalu gagal memasang monitor di posisi yang penting dan strategis.

Kali ini, ternyata berhasil.

Kasus ini akhirnya ada terobosan.

"Sepertinya kita harus meminta bos untuk mengirim lebih banyak alat nanti."

"Ide bagus."

Di earphone, terdengar suara Alvin.

Alvin : " Paman kelima, kapan paman akan merilis berita tentang kepulangan paman?"

Morales : "jangan buru-buru, kamu bisa membantuku di perusahaan, Aku punya hal lain yang harus aku lakukan dulu."

Alvin : "Benar juga, tahun ini kamu masih harus banyak istirahat."

Morales berbalik dan berkata, "Tolong hubungi Rajatua dan minta dia datang menemui aku dalam tiga hari ini di mana pun dia berada."

Alvin : "paman, buat apa kamu mencari dia?”

Morales : "Kamu tidak perlu banyak tanya."

Alvin : "Tetapi keberadaan Rajatua sekarang ini tidak pasti, aku hanya bisa meninggalkan pesan padanya, aku tidak tahu kapan dia akan melihat pesan itu."

Morales tidak berbicara, tetapi ada tarikan napas yang berat.

Alvin segera melanjutkan : "Rencana menyewa tentara bayaran seperti Rajatua adalah untuk bisnis, Jika tidak menyebutkan angka, dia mungkin tidak berniat muncul, Paman kelima, paman harus membuka harga terlebih dahulu."

Morales : "Kamu meninggalkan pesan begini saja, Persyaratan terbuka baginya."

Alvin : "Sebenarnya ada apa?"

Morales masih belum mengatakan dengan jelas, "Aku perintahkan kamu melakukannya, Jangan banyak tanya lagi."

Alvin : "Oke."

Novel Terkait

Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu