Cinta Pada Istri Urakan - Bab 145 Berudu Kecil Ingin Mencari Ibu

Seminggu setelah real estate Podomoro mempublikasikan kerjasama dengan perusahaan Gumaya, Romo membawa pusat timnya kembali ke dalam negeri, secara resmi menetap di daerah bisnis kota Jakarta.

Romo sudah mempunyai rencana untuk kembali ke dalam negri dari awal, ketika di Australia sudah mempunyai niat kerjasama dengan perusahaan Gumaya, kali ini boleh dikatakan kedua belah pihak dengan cepat menyetujui.

Krisis keuangan merebak di seluruh dunia, dampak ke Australia juga tidak kecil, dan semakin lama semakin parah.

Dan setelah krisis kecil di dalam negeri tahun lalu, pemerintah tepat waktu menyelamatkan pasar, sekarang ekonomi didalam negeri sedang naik, kerugian yang dialami adalah paling kecil.

Real estate Podomoro dan Romo kedua nama yang berhubungan ini ada di pencarian terpanas dari waktu ke waktu, sulit bagi Laras jika tidak ingin tau.

Karena hubungannya dengan Romo, sedikit banyak dia juga akan mengikutinya.

Dari laporan berita, dia mengetahui sangat banyak cerita Romo mendirikan usaha, juga mempunyai pemahaman lebih dangkal terhadap ayah yang asing ini.

Istri Romo sekarang bernama Reni Bakri, adalah seorang anak tunggal perempuan, Romo adalah menantu yang diambil oleh keluarga Bakri.

Pada saat itu kekuatan keluarga Bakri tidak sebesar seperti sekarang ini, setelah Romo masuk ke keluarga Bakri, selalu ikut dengan ayah mertuanya kesana kemari.

Otak Romo pintar, pergerakannya lincah, orangnya juga tulus, usaha beberapa tahun saja, real estate Podomoro sudah masuk daftar PT bonafit.

Lalu sama seperti menggulingkan bola salju mengumpulkan uang yang banyak, real estate Podomoro juga semakin besar, keluarga Bakri yang sekarang ini adalah keluarga Indonesia terbesar di Australia, memegang seluruh nyawa ekonomi Australia, bahkan para kepala negara harus menyenangkan keluarga Bakri.

Tapi ayah mertua Romo yang selalu menjadi kepala keluarga Bakri, sampai beberapa tahun lalu, ayah mertuanya meninggal.

Setelah ayah mertuanya meninggal, berkat pengalaman dan kebijakan Romo sendiri membuat real estate Podomoro lebih besar lagi, dia memiliki semangat seperti generasi tua, juga memiliki keberanian bertarung seperti generasi muda, boleh dibilang, skala keluarga Bakri saat ini, tidak bisa lepas dari kepemimpinan bijak Romo.

Ini semua yang Laras liat dari berita, sepanjang gambar menggambarkan pengalamannya yang legendaris, mengajarkan filosofi manajemennya, juga memuji prestasi besarnya.

Tapi semua hal yang dia ketahui adalah hal yang tidak boleh diberitahu kepada orang lain.

Kisah mereka dulu juga sangat hancur, perempuan yang sangat tergila gila jatuh cinta dengan seorang laki-laki yang sudah menikah, laki-laki yang sudah menikah demi perempuan yang tergila-gila itu meninggalkan istri anaknya, sejak itu pergi jauh.

Keluarga Reni di Australia adalah keluarga yang sangat terpandang, dan Reni adalah anak perempuan tunggal keluarga.

Romo demi cinta, rela masuk ke keluarga Bakri.

Dikatakan seperti ini, harusnya mereka benar-benar saling mencintai.

Berpikir sampai sini, Laras teringat dengan ibunya sendiri, perempuan menyedihkan di dalam ingatannya yang sangat kabur bahkan sampai tidak bisa mengingat wajahnya lagi, menjadi korban dari cinta mereka.

--"Laras, papa sudah pulang ke dalam negri, sekarang tinggal di Kemang 1, kamu dan Gavin kapan ada waktu luang hubungi papa, papa ingin bertemu denganmu."

Pesan ini belum dia balas, tiba-tiba bertambah satu ayah, sepertinya juga sangat memperhatikannya, dia sedikit tidak terbiasa, sedikit aneh.

Matahari di hari ini sangat bagus, Gavin baru selesai mandi keluar dari kamar mandi, kebetulan melihat Laras berbaring di sofa sedang bingung, tangannya juga memegang handphone.

Diam-diam menyelinap kesana, ketika menundukkan kepala, tetesan air dari rambutnya jatuh, tepat mengenai muka Laras.

Serangan menyelinapnya gagal.

Laras mengangkat kepala melihatnya, hanya melihat kulitnya yang berwarna madu kencang dan mulus, otot dadanya terbentuk dengan jelas, dadanya yang lebar, pinggangnya yang ramping, bahkan lebih baik dibandingkan dengan segitiga terbalik standar, rasio yang sempurna itu, lebih satu kelebihan, kurang satu kekurangan.

Laras masih belum melihat wajahnya, sudah mau mimisan, mandi siang bolong tidak masalah, setelah selesai mandi hanya menggunakan handuk keluar, ini sangat impulsif, tidak terprediksi.

Dia cepat-cepat menutup matanya, berkata dengan napas lega: "Bisa tidak pakai baju dulu baru keluar?"

Gavin sengaja berjalan kedepannya, menekan kepala kecilnya kearah perutnya, "Tidak mau, tidak mau, aku tidak mau pakai."

"......"Apaan sih? Kekanakan!

Jarak sangat dekat, postur sangat intim, Laras mencium aroma melati yang segar, serta aroma hormon pria yang hangat.

Disaat itu dia tidak senang, dia mengangkat kepalanya dan berteriak, "Wei, ini kepalaku, bukan drum."

"Istriku, jangan galak, berudu kecil mau mencari ibu."

"......" Bajingan tua ini, bercandanya semakin menjadi-jadi.

Ditengah tatapannya yang terdiam, Gavin memegang kepalanya dan menabrakkan keperutnya sendiri.

Seperti keinginannya, handuknya terbuka, jatuh ke atas lantai.

Gambaran terlalu kotor, Laras menutup matanya tidak tahan untuk menatap lurus.

"Siang bolong jangan seperti ini, aku masih polos seperti bayi."

Tapi Gavin dengan membusungkan dadanya menusuk matanya, "Buka matamu, lihatlah yang paling kamu suka."

"......" Benar-benar mau gila.

Laras keluar, seketika membuka matanya, raksasa agung yang berdiri didepannya, dia terdiam, matanya menyipit.

Gavin sambil bercanda berkata: "Kenapa, terkejut? Kan bukan pertama kalinya, apa sampai harus seperti ini? Kamu seperti ini aku bisa sangat sombong."

Benar, dia memang bukan melihatnya pertama kali, tapi ini pertama kalinya dia melihat semuanya dengan kondisi begitu terang, yang membuatnya terdiam bukan sesuai dengan apa yang Gavin sombongkan, tapi tahi lalat merah yang ada di bagian bawah kiri otot perutnya.

Jenny berkata kalau mereka tidur bersama, demi membuktikan perkataan sendiri, dia mengatakan warna dan tempat tahi lalat itu.

Awalnya dia sudah melupakannya, berpikir Gavin begitu baik terhadapnya, malah begitu dingin dengan Jenny, bagaimana mungkin dia bisa melakukan hal yang bisa melukainya? Dia tidak akan mempercayai perkataan orang luar.

Tetapi, tahi lalat yang ada di depan matanya, bagaikan pasir halus dimata, membuatnya sangat sedih, sampai panik.

Gambaran dipikirannya belum muncul, Gavin menatapnya dengan bingung, jempolnya menyentuh bibirnya, bertanya: "Kenapa? Benar-benar terkejut?"

Laras menepis tangannya, memutar badannya membelakanginya, "Pakai dulu bajumu baru bicara denganku."

Gavin mendengar nada biacaranya tidak benar, responnya juga tidak benar, jadi dia kembali kekamarnya, memakai baju baru keluar.

"Kenapa?" Dia meringkuk dengannya, merangkulnya, menempelinya, benci tidak bisa menjadi kembar siam dengannya.

Laras memutar bola matanya, terang-terangan bertanya: "Kenapa Jenny tahu di tempat ini kamu punya tahi lalat?"

"Dimana?" Gavin memasang wajah kosong.

"Disana!" Laras menunjuk dengan jarinya.

Gavin menarik karet celananya, sengaja melihat dibawah cahaya terang dari jendela, disana memang ada sebuah tahi lalat kecil, di tempat yang bahkan tidak dia perhatikan.

"Oh, dari kecil sudah ada, mama aku bilang bawaan lahir, aku, adik dan kakakku, Jenny, dan kakak Jenny, kami kenal dari kecil, waktu kecil mandi bersama tidur bersama, dia tau juga tidak aneh."

Semakin Gavin berbicara dengan nada santai, Laras semakin tidak senang, "Apa, kalian waktu kecil mandi bersama, tidur bersama?!"

Novel Terkait

Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu