Cinta Pada Istri Urakan - Bab 1030 Percayalah Sekali Lagi Padaku

Sandra sama sekali tidak meragukan ucapan Ariel yang ini. Yang terpenting untuk kakak sepupunya adalah keuntungan. Jadi ketika nama baiknya sudah ambruk dan jatuh, dia masih dengan muka tebal dan tidak malunya memohon jalan keluar dari semua ini, bukankah ini semua demi menghasilkan uang?!

“Jika mengingat masalah ini, aku masih saja gemetaran dan merasa dingin sampai sekarang. Manda bukanlah orang bisa aku sentuh atu celakai sembarangan. Balas dendamku hanya sekejap dan begitu cepat, tapi resikonya tidak akan bisa aku tanggung sama sekali. Tidah hanya Rendra, Gavin juga tidak akan melepaskanku begitu saja. Jadi, Aku tidak sanggup jika harus menyinggung atau cari masalah dengan siapapun dari Keluarga Pradipta.

Sandra menghela napas, “Akhirnya kamu paham juga.”

“Iya, setelah melewati banyak hal ini, aku akui, aku tidak akan mungkin bisa bersama Rendra. Walupun tidak ada Manda, dia tidak akan mungkin kembali lagi ke sampingku. Jadi kenapa aku harus melakukan semua hal yang merugikan ini?”

“Baguslah jika kamu memang berpikir seperti itu.”

“Aku bisa bersumpah kepada langit dan Tuhan, pertama kita juga sudah tidak punya kesempatan lagi. Kedua, banyak hal yang lebih penting daripada menghadapi Manda. Coba kamu lihat, Maira sekarang sudah masuk ke dunia entertainment. Dia telah mendapatkan semuanya. Pria manapun yang dia mau tidak mungkin tidak ada, dia dari awal pasti berniat membuang Rendra. Sedangkan perasaanku sudah mati untuk Rendra. Daripada harus menenggelamkan diri dalam perasaan masa lalu sampai tersesat dan kehilangan diriku sendiri, lebih baik aku menghasilkan uang yang banyak dan hidup lebih baik daripada siapapun.”

Bicara mengenai perasaan, Ariel pun menarik topik pembicaraan ke ayah dan ibu Sandra, ini barulah kelemahan terbesar dalam diri Sandra.

“Sandra, menurutku, paman juga sangat enggan sekali dan tidak rela. Apa kamu tidak ingin melakukan sesuatu untuk ayahmu dan keluarga ini? Baru saja tadi aku melihat paras wajah bibi yang sangat khawatir, mereka pasti benar-benar mencemaskanmu.”

Di saat inilah, seluruh salju di tubuh Ariel telah sepenuhnya meleleh. Rambutnya basah, punggungnya juga basah. Dia menahan semua dingin dan basah di tubuhnya hanya untuk mengungkapkan semua hal di hatinya, sehingga terdengar semakin menyentuh.

“Keluargamu sekarang mengalami masalah semacam ini. Meskipun ada bantuan dari kerabat, tapi kedepannya tidak mungkin terus bergantung dengan bantuan kerabat untuk menjalani hidup kan? Keluargamu yang tiba-tiba bangkrut, ayahmu pasti tidak rela, kamu pun pasti juga tidak rela kan? Kamu bekerjalah untukku. Kita adik kakak dengan hati yang sama bersama-sama menghasikan uang. Menurutku dengan begini, pasti ibu dan ayahmu bisa tenang.”

Sandra masih ragu, Tapi terlihat jelas. Dia tidak begitu ragu dan kesal seperti sebelumnya. Bahkan dia sedang menantikan Ariel memberikannya gambaran ke depan.

“Ayah dan ibumu begitu bekerja keras seumur hidupnya demi kamu. Tapi sekarang ayahmu sudah kehilangan karir dan bisnisnya. Bahkan ketika pada akhirnya bangkrut, dia masih saja tidak mau menjual dua rumah yang disediakan untukmu. Dia lebih memilih perusahaannya bangkrut daripada harus mengambil jaminan dasar untuk masa depanmu kelak. Apa kamu tidak mau membalasnya?”

Ucapan ini membuat Sandra bimbang dan ragu. Dia dan ayahnya beberapa hari ini menganggur di rumah. Terkadang, dia mengira ayah dan ibunya mau mendiskusikan mengenai rencana kehidupan. Tapi, ayah dan ibunya pada akhirnya tetap tidak mengatakan apapun.

Sandra bisa melihat jelas kalau ayahnya sangat cemas dan panik. Ayahnya tidak mengatakannya karena tidak mau memberinya tekanan.

“Bibi dan paman pasti tidak mengharapkan kamu membalas mereka. Tapi kamu apa benar-benar tega terus di rumah menghabiskan jerih payah mereka sampai tua? Apa lagi yang bisa mereka untuk diberikan kepadamu?”

Mata Sandra sudah memerah, demi membela dirinya, dia pun berkata, “Aku tidak akan terus-terusan berdiam diri di rumah.”

“Jadi, kembalilah membantuku. Aku membutuhkanmu. Jika kamu masih menganggap perasaan saudara sepupu antara kita, maka percayalah sekali lagi padaku.”

“Aku....aku...”

“Sandra, boleh aku tanya memang di luar sana ada siapa yang bisa sepertiku ini. Yang memberikanmu kebebasan yang cukup besar untuk menunjukan dirimu sesuai maumu? Kamu kembali membantuku. Kamu sepenuhnya akan bertanggung jawab atas dua toko pengantin termasuk duta mereknya. Aku tahu kamu selama ini tidak suka kalau Maira menjadi duta Ayu Wedding. Aku akan mendengarkanmu. Untungnya kontrak duta merek hanya ditandatangani untuk setengah tahun. Bulan depan, begitu datang waktunya, kamu yang akan memilih peserta dutanya, bagaimana?”

Mata Sandra bersinar, dia jelas tersentuh atas ini.

“Setelah melewati pertikaian ini, aku juga tahu batasanmu ada di mana. Aku tidak akan pernah ikut campur atas hakmu mengurusi Ayu Wedding ini. Kita bisa tanda tangan kontrak, tanda tangan hitam dan cap jari di atas kertas putih. Kontraknya aku bawa sekarang.”

“Ini...ini tidak perlu...”

Ariel buru-buru mengeluarkan sesuatu dari tasnya. Demi terlihat sangat tulus, dia benar-benar melakukan persiapan yang sangat matang. Dia sangat memahami Sandra, semuanya telah dia pikirkan matang-matang.

“Dalam berbisnis, saudara harus menetapkan semua aturan dengan jelas. Dulu atas nama hubungan persaudaraan kita ini, aku banyak ikut campur dengan pengelolaan dan manajemenmu. Itu aku yang salah. Membuatmu merasa tersakiti dan banyak dapat masalah. Kontrak ini tertulis sangat jelas sekali. Setiap bulan gajimu dua ratus juta, bonus akhir tahun tidak sedikitnya 50% dari gajimu, komisi dan bonus juga ada. Semuanya tertulis jelas di kontrak ini. Jika kamu mau menambahkan poin lain kamu bisa menambahkannya. Selama kamu puas, aku oke saja dengan semuanya.”

Sandra sangat terkejut dan tidak menyangka hal ini. Dia mengambil kontraknya lalu memeriksanya. Di kontrak itu benar-benar tertulis dengan jelas semuanya. Ini adalah surat perekrutan. Dia sebagai manajer umum Ayu Wedding yang direkrut oleh sepupunya. Sandra memiliki semua hak pengelolaan dan manajemen Ayu Wedding. Kakak sepupunya menawarkan gajinya lebih banyak daripada yang diterimanya sebelumnya.

Ini semua membuatnya bersalah.

“Kakak sepupu, aku...ini tidak bisa, aku...”

“Apa kamu masih tidak puas dengan ini?”

“Tidak tidak tidak, tidak kok. Aku hanya merasa kamu tidak harus memperlakukanku seperti ini.”

“Sandra, Apa kamu masih tidak mengerti juga? Aku merekrutmu dengan penawaran yang sangat tinggi dan bagus, hanya untuk membuatmu merasa terjamin dan tenang dalam hati. Kamu pasti tidak akan begitu percaya kepadaku seperti sebelumnya. Tidak masalah, kita membicarakan dengan baik semuanya, tanda tangan kontrak dan semuanya akan dijalankan sesuai kontrak. Jika aku tidak mematuhi salah satu dari poin di kontrak itu, kamu boleh resign. Cukup kamu bersedia kembali, apapun yang kamu minta aku akan mengiyakan.”

Ketika Sandra masih ragu, Ibu Sandra membuka pintu dan masuk, “Sandra, Ariel sudah bicara sampai seperti itu. Apa lagi yang masih kamu khawatirkan?”

“Ibu....”

Ibu Sandra mendorong pelan Ariel, lalu berkata, “Kamu cepat sana ganti baju dulu, cepat sana.”

“Baiklah, Bibi kamu bantu aku membujuk Sandra ya.”

Ariel mengambil baju dan berjalan pergi ke ruang ganti. Ibu Sandra menarik tangan anaknya, lalu membujuk dengan suara pelan, “Bukannya ini cukup bagus. Kakak sepupu terhadapmu sudah cukup baik dan maksimal dalam membantumu. Apalagi jika kamu bekerja bersama kakak sepupumu, aku juga lebih tenang.”

Ada sesuatu yang sulit untuk Sandra ungkapkan. Satu alasan terbesar yang tidak bisa dia ungkapkan ke ayah dan ibunya adalah kakak sepupunya ini melakukan semuanya dengan cara yang kotor. Terlebih selama dia ikut dengan kakak sepupunya ini, dia juga sama saja melakukan hal yang sudah kelewatan. Dia tidak ingin ayah dan ibunya khawatir, terlebih tidak ingin membuat mereka kecewa.

“Apa yang dikatakan kakak sepupumu itu benar. Semua hal dalam persaudaraan harus dikatakan dengan jelas. Persaudaraan ya persaudaraan, bisnis ya bisnis. Masalah pekerjaan harus berdasarkan dengan kontraknya. Ini adalah yang paling adil untuk semua. Sekarang susah sekali membuat dan menjalankan bisnis. Ayahmu yang sudah berjuang selama sepuluh tahunan saja tidak menghasilkan prestasi apa-apa. Kamu hanya seorang wanita, kemampuan dan kekuatanmu tidak terlalu besar. Jika tidak bergantung dengan pegangan yang besar, maka kebanyakan kamu akan merugi.”

“Ariel tadi juga sudah mengatakan padaku. Kamu boleh membantu perusahaan ayahmu berdiri lagi.” Ibu Sandra berkata lagi dengan suara pelan dan diam-diam menyampaikan kepada anaknya, “Uangnya dia datang begitu cepat, berapa ratus juga atau berapa milyar baginya hanya uang receh. Tapi bagi kita adalah nominal yang sulit dicapai. Sandra, kakak sepupumu benar-benar membutuhkanmu. Kalian berdua adalah anak satu-satunya, kalian bagaikan adik dan kakak kandung. Dia tidak akan mungkin mencelakaimu.”

“Ibu, aku tahu. Kamu tidak usah bicara lagi.”

Ibu Sandra pun menasehatinya, “Baca dan periksalah baik-baik kontraknya, dan lihat betapa tulusnya kakak sepupumu.”

.....

Novel Terkait

My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu