Cinta Pada Istri Urakan - Bab 92 Pria Mesum (1)

Melihat hal itu, Tuan Black menoleh dan tertawa keras serta berkata : "Saudara Nimo, aku sudah menyuruhmu untuk pelan sedikit, kenapa kamu masih begitu ganas? Kamu harus memperlakukan seorang wanita bagaikan sebuah giok, perlakukan dengan lembut, hahahaha."

Nimo tersenyum dengan sangat canggung.

Dia bertatapan dengan Tuan Black, di saat tatapannya berhenti di wajah Tuan Black, di saat itu juga, mau tidak mau tatapannya juga berhenti berhenti di tubuh Jenny yang berada di belakang Tuan Black, dia sedang memeluk tubuhnya yang gemetar, seluruh tubuhnya penuh dengan tanda-tanda merah, dia memang terlihat bagaikan sudah disiksa.

Saudara-saudara yang lain juga ikut tertawa terbahak-bahak, mereka semua menggodanya : "Benar sekali apa yang dikatakan oleh Tuan Black, Nimo memang adalah orang yang berpura-pura bersikap terhormat, padahal sebenarnya sama dengan kami."

"Haha, saudara Nimo, aku tidak menyangka kalau kamu mempunyai hobi yang seperti ini."

"Dia juga hanya bisa berpura-pura terhormat di luarnya saja, bukankah ini sama dengan gaya paman keempat? Kak Navi kitalah yang sama, baik dalam maupun luarnya."

Tuan Black melangkah maju lalu merangkul pundak Nimo, dia menggodanya : "Hei, orang-orang kasar seperti kalian ini tahu apa, kita harus banyak belajar dari Nimo, dia di luar terlihat seperti pria yang terhormat, setelah pintunya ditutup barulah menjadi seekor binatang buas."

Nimo hanya tersenyum saja, selain terlihat canggung, dia juga terlihat malu.

"Sudahlah, kita semua sama-sama pria, jangan merasa malu, tadi aku bahkan mendengar suara ribut-ribut dari kamarmu, kamu sangat bersemangat sekali!" keraguan di hati Tuan Black sudah hilang, dia menepuk dada Nimo dan berkata, "Karena saudara Nimo baru sempat melakukan setengahnya, maka silahkan selesaikan sisanya, kita jangan merusak kesenangannya."

Begitu Tuan Black mengatakan hal itu, saudara-saudara yang lain langsung merasa sangat bersemangat, mereka berebutan menarik wanita yang diinginkan oleh mereka, ada yang menarik wanita yang dari awal dipilihnya, ada juga yang bukan, benar-benar bagaikan sedang merampok saja, takut jika terlambat sedikit saja maka sudah tidak kebagian.

Di tengah kekacauan itu, lengan Jenny tiba-tiba ditarik oleh seorang pria, setelah pakaiannya dilucuti di depan umum oleh Tuan Black, wajahnya yang meminta belas kasihan itu benar-benar merupakan tipe yang paling disukai oleh para pria, dia dari awal sudah dijadikan target.

Masalahnya adalah, dia tidak hanya ditarik oleh satu orang pria saja, ada 3 sampai 4 pria yang menariknya secara bersamaan, dia dikelilingi oleh mereka, membuat kain ungu yang tipis itu dalam seketika sobek menjadi kain perca.

Jenny menggigit bibirnya dan menanggung saat yang paling memalukan di dalam hidupnya, dia berbicara dengan setengah berpura-pura setengah serius sambil terisak, "Tuan-tuan sekalian, kalian jangan.....jangan seperti ini....."

Namun permohonannya yang lirih ini malah lebih mirip seperti trik wanita yang sedang berpura-pura jual mahal, sehingga membuat para pria itu semakin bersemangat, mereka sama sekali tidak keberatan berbagi wanita ini dengan beberapa pria.

Nimo diam-diam merasa sangat terkejut, dia segera maju dan mendorong pria-pria itu lalu memegang pergelangan tangan wanita itu, kemudian menariknya masuk ke dalam pelukannya.

Pria-pria itu benar-benar sedang sangat bersemangat, jadi mereka protes kepadanya, "Saudara Nimo, kami membahayakan nyawa kami untuk menyelamatkanmu, tetapi kamu bahkan tidak bersedia berbagi wanita dengan kami? Selain itu, dia juga bukan milikmu."

Wajah Nimo tiba-tiba terlihat kejam, dia mengangkat dagu wanita itu lalu membuka mulutnya dan menggigit lehernya.

Pemandangan itu bagaikan seorang vampir yang sedang memakan manusia, terlihat kejam dan brutal, juga tidak membiarkan orang lain untuk berbagi makanan dengannya.

Saudara-saudara yang melihat hal itu merasa sangat terkejut, mereka dari awal sudah mendengar kalau semua bawahan paman keempat terkenal sangat kejam, namun mereka yang biasanya melihat Nimo yang lamban dan jujur mengira kalau rumor itu tidak benar, tetapi saat ini kelihatannya Nimo hanya luarnya saja yang nampak baik hati, sebenarnya dia juga adalah seorang pria yang mesum.

Tuan Black memeluk wanita yang dari awal dipilihnya lalu melambaikan tangannya kepada saudara-saudara yang lain sambil berkata : "Ngapain kalian rebutan, satu orang satu, bukankah disana masih ada?"

"Iya iya."

"Tuan Black silahkan masuk ke dalam, di luar kotor."

Setelah melewati kejadian barusan, wajah semua gadis-gadis itu dipenuhi dengan air mata, mereka menangis sambil tertawa, mereka merasa takut namun juga ingin pamer, membuat para pria itu merasa sangat senang seperti berada di surga.

Nimo memeluk wanita yang hampir telanjang itu, dia menciumnya sambil berputar masuk ke dalam ruangan.

Begitu pintunya ditutup, dia langsung melompat menjauh seperti pegas, "Maaf, situasi yang memaksaku melakukannya."

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu