Cinta Pada Istri Urakan - Bab 470 Aku Tidak Bisa Melakukannya Sendirian

Fanny sudah izin dengan Jino pulang ke rumahnya, perusahaan sisa Laras seorang yang mengaturnya, sangat banyak hal yang harus dia kerjakan, lembur pun menjadi hal yang sering.

Sedang sibuk, diluar tiba-tiba menjadi riuh, tiba-tiba asisten membuka pintu, tangannya juga membawa semangkok mie seafood, "Presdir Atmaja, ada yang memesankan delivery untuk kita, mie seafood toko Laozi ini terkenal sangat enak, kalau aku tidak menyimpannya satu untukmu, sudah habis direbut mereka semua."

"Siapa yang pesan?"

"Tidak tau, kakak yang mengantarkannya hanya bilang diantar ke Bona Planning, tidak salah lagi, kamu cepat makan mumpung masih panas."

"Baik, terimakasih."

Asisten sudah keluar, Laras mengambil sumpit dan memakannya sesuap, rasa ini, mantap sekali, sedikitpun tidak berbeda dengan mie seafood di restoran di jalan pasar malam di Jakarta.

Orang itu kenapa bisa tau dia suka makan mie seafood?

Jangan-jangan......Gavin?

Heh, didunia ini tidak ada barang yang gratis, pemberian gratis ini pasti ada maksudnya!

Laras langsung meletakkan kembali sumpit, mendorong mie seafood ke samping.

Tapi, mencium aroma wangi itu, merasakan kembali rasa yang tersisa di mulutnya, dan juga rasa pedas yang menusuk lidah, dia tidak bisa menahan godaan makanan enak, mengambil sumpitnya lagi dan memakannya.

Dia sudah bertahun-tahun tidak pernah makan mie seafood, di luar negri tidak ada mie seafood, setelah pulang ke dalam negri dia juga tidak ada waktu pergi mencari mie seafood, sekarang kebetulan perutnya sedang lapar, bisa memakan mie seafood yang seperti ini, benar-benar sebuah kepuasan yang sangat besar.

Setelah pulang kerja, dia pergi ke parkiran di basement mengambil mobilnya, ketika mencari kunci di tasnya, dia merasa ada yang mengikutinya dibelakang.

Di tempat seperti parkiran ini, memang sangat mencekam, ini juga sudah malam, tidak bisa menghindar suasana yang menakutkan, ditambah dengan suara langkah yang menggema, sungguh sangat mengejutknan orang.

Laras tidak melakukan hal setengah-setengah, langsung memutar kepalanya, melihat bayangan seseorang bersembunyi dicelah sisi mobil, bertanya dengan keras: "Sebenarnya siapa yang mengikutiku?"

Hatinya sudah memastikan kalau orang itu adalah Gavin, oleh karena itu, dia tanpa rasa takut memarahi: "Orang jujur tidak melakukan perbuatan jahat, hanya orang licik yang ceroboh akan melakukan hal jahat di belakang orang, keluarlah, kalau tidak aku meremehkanmu!"

Begitu mengatakan seperti itu, orang itu langsung keluar.

Laras sudah menyiapkan kata-kata marah, tapi begitu melihat orang yang datang, tiba-tiba terdiam, moodnya tiba-tiba menjadi turun, "Randi, kenapa kamu?!"

"Kalau begitu kamu mengira siapa?" Randi tersenyum berjalan kearahnya.

Mood Laras tidak baik, tapi terhadap Randi dia tidak mungkin bisa marah, bagaimana juga hanya seorang teman biasa.

Dia hanya dengan tidak senang berkata: "Kamu menakutiku."

"Maaf, aku hanya bermain denganmu, penakut sekali?"

"Kamu juga tidak lihat ini dimana, mendengar suara gema saja sudah menakutkan, dan juga sudah semalam ini."

"Iya, sudah semalam ini, kamu seorang wanita pulang sendiri tidak aman, jadi aku antar kamu saja."

"Aih, tidak perlu, jangan gunakan kata wanita mendeskripsiku, aku mempunyai perasaan kalau kamu mempunyai niat jahat padaku."

”Hahaha, ini pun bisa kamu lihat?"

"Weh, kamu kapan datang?"

"Saat pesan delivery."

Jantung Laras sedikit berdebar, moodnya semakin tidak bagus lagi, "Lihat sampai membuatmu menunggu, Fanny bilang kamu siluman pria keuangan ini sejam bisa mendapatkan jutaan rupiah, jadi kamu menunggu 2 jam disini, bukankah aku membuatmu rugi belasan juta rupiah?"

"Itu juga bukan uangku, dan juga tidak begitu berlebihan yang seperti dikatakan Fanny, ayo, aku antar kamu pulang."

"Sungguh tidak perlu."

"Aku tidak bawa mobil."

"......." Laras menghela nafas kasar, "Licik sekali."

Randi memaksa untuk menyetir, merebut kursi supir, Laras sungguh sudah lelah, juga tidak ingin banyak berdebat dengannya membiarkannya.

Malam hari di kota Jakarta, seluruh kota menjadi tenang, di bawah hujan musim semi yang lembab, mengurangi hiruk pikuk, juga mengurangi kepanikan, memberikan sebuah ketenangan untuk orang kota yang kelelahan.

Randi menyetir mobil Laras, mengantarkan Laras ke Mansion Atmaja.

"Kamu pulang dengan mobilku saja."

"Apakah kamu sedang memberiku kode menjemputmu pergi bekerja besok pagi?"

"Kalau kalau ingin dari sini berjalan kaki pulang aku juga tidak keberatan."

"......" Randi melihat sekeliling, sudah semalam ini, taksi pun susah dicari.

Laras tersenyum, memilih sebuah cara kompromi, "Hari ini kamu pulang dengan mobilku, besok bawa mobilku ke perusahaan, aku tenang, kamu juga sekalian jalan."

"Oh, rupanya kamu sedang mengkhawatirkanku?"

"......Kamu sungguh tidak tau diuntung, kenapa muka tembok sekali?"

"Haha, akhirnya melihatmu tertawa, kamu tidak tau tadi wajahmu hitam sekali, kenapa, ada hal yang tidak menyenangkan?"

"......" Laras terdiam, "Tidak ada."

"Tersenyum membuatmu lebih muda 10 tahun, aku juga sangat membenci lembur, tapi, saat senang harus lembur, tidak senang juga harus lembur, jadi lebih baik lembur dengan senang, bagaimana menurutmu?"

"Ehn, kamu benar sekali, tapi hari ini sudah malam sekali, kamu tidak ingin pulang?"

"Oh, kalau begitu aku pergi dulu, kamu masuklah, sampai bertemu besok."

"Sampai bertemu besok."

Randi membawa mobilnya pergi, Laras melihatnya pergi, lalu membalikkan badan, sambil memijit pundaknya sambil berjalan masuk kedalam rumah.

Saat ini, yang paling paling dia rindukan adalah dua anaknya yang ada di rumah, dan juga Fanny yang sedang di kejauhan.

"Fanny, kamu cepat pulang, aku tidak bisa tidak ada kamu."

"Fanny, Fanny, Fanny yang kusayang......kamu cepat pulang, aku tidak bisa melakukannya sendirian, kamu cepat pulang......"

Di kejauhan di bawah pohon, sebuah mobil militer besar berhenti, Gavin bersandar di pintu mobil dan merokok, cahaya bulan tidak menyinarinya, tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas, hanya ada percikan api yang ada di ujung rokok, yang terkadang menyala terkadang meredup.

......

Gavin menyelidiki dengan sangat cepat, tidak beberapa hari dia sudah mendapatkan bukti Reni menyiksa kakek.

Kalau tidak ingin orang tau perbuatan jahat sendiri, kecuali tidak melakukannya, kalau tidak suatu hari pasti akan terbongkar, kalau memang pernah melakukannya, maka pasti akan meninggalkan bekas.

Di lingkaran orang Indonesia di Australia, keluarga Bakri berkuasa selama 10 tahun lebih, sejak Romo pulang ke dalam negri, keluarga Bakri tidak berkembang dan begitu kuat lagi.

Seperti yang dikatakan kalau tidak maju ya mundur, lalu kedatangan keluarga Pradipta menjadi tolak ukur baru di lingkaran orang Indonesia.

Di lingkaran orang Indonesia di Australia, Gavin sangat terkenal, bukan karena statusnya sebagai tentara, tetapi statusnya sebagai pengusaha.

Dua saudara keluarga Pradipta, Gavin dan Aaron, di lingkaran orang Indonesia di Australia, adalah orang penting yang sangat misterius dan juga sangat elegan.

Sebagai seorang tentara pasukan khusus, Gavin tidak bisa keluar negri menyelidiki kasus, tapi Aaron bisa.

Aaron tidak menghabiskan banyak tenaga, sudah langsung mendapatkan semuanya.

Reni demi penyakit kakek, juga demi menyenangkan Romo, pernah menghabiskan banyak uang memperkerjakan dokter keluarga dan suster profesional di Australia, di rumah menjaga kakek 24 jam.

Beberapa tahun sebelumnya kakek melakukan pengobatan di rumah, obat yang di makan juga resep dari dokter Jin dari Australia, lalu penyakit kakek memburuk, hanya bisa di opname, lalu dokternya pun ditukar, dokter Jin juga kembali ke Australia.

Kakek bertahan tidak sampai setahun langsung meninggal, lalu Suster Feng juga sudah kembali ke Australia.

Dokter Jin dan Suster Feng menjaga kakek selama 3 tahun, 3 tahun ini, penyakit kakek memburuk dengan sangat cepat, dokter Jin dan suster Feng adalah orang yang paling penting.

Novel Terkait

Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu