Cinta Pada Istri Urakan - Bab 741 Jalan Kematian

Jarang bertemu satu sama lain, Laras menunjukkan foto dan video anak-anak yang disimpan di ponselnya kepada Eli, Eli menonton tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel itu dan ikut tertawa bersama anak-anak di video.

“Apakah ini papa dari anak-anak ini?”

“Ya.”

“Sangat hebat, tinggi dan tampan.”

“ Laras merasa sedikit tidak enak, “Dia sangat baik dalam segala hal, tetapi sangat sibuk, sangat sedikit waktu yang diberikannya untuk menemani kita, tetapi ketika dia ada waktu luang, dia langsung menemani anak-anak bermain.”

“Bagus sekali ya, Bobi dan papanya sangat mirip, nantinya juga pasti akan setampan papanya.”

“Ya, Bobi bukan hanya penampilannya saja seperti papanya, tetapi karakternya pun juga seperti papanya, sangat berprinsip, tenang ketika terjadi suatu masalah, dia juga masih bisa membantuku menjaga Nana.”

Eli kembali ke sebuah foto, yang ini adalah foto Nana. Jarak pengambilan fotonya lebih dekat, dan muka Nana terlihat lebih jelas.

Eli menatap Nana dengan tatapan kosong, matanya perlahan-lahan menjadi merah, “Ini sangat mirip denganmu saat kamu masih kecil, persis sama.”

Dia mengulurkan tangannya dan menyentuh foto di ponselnya dengan sedikit gemetar. "Ketika mama pergi, kamu hampir sebesar Nana. Kamu memiliki wajah bundar, mata bundar, hidung bundar, dan bibir ceri bundar. Sangat imut. Tapi begitu aku melihatmu, aku langsung terpikirkan papamu. Aku sangat sakit, aku bahkan berpikir untuk mencekikmu ketika kamu tidur di malam hari. "

Laras terkejut, Rihana juga terkejut. Untuk pertama kalinya setelah beberapa tahun, Eli menyebut Romo. Ternyata dia ingat Romo, tetapi dia tidak mau membicarakannya.

"Mama khawatir jika suatu hari mama akan membunuhmu, jadi mama meninggalkanmu. Maafkan mama. Bisakah kamu memaafkan mama?"

Laras bersandar di lengan mamanya, memeluk pinggangnya dengan kedua tangan, berkata: "Ma, aku tidak menyalahkanmu, sungguh, terima kasih telah memberiku hidup, sehingga aku bisa bertemu Gavin, sehingga aku bisa memiliki dua anak yang lincah dan lucu, ma, aku sangat bahagia sekarang. "

Air mata Eli telah pecah, tetapi dapat terlihat bahwa dia sepertinya telah melepaskan beberapa masalah dalam hatinya.

“Lain kali, bawa Nana Bobi untuk datang ya? Aku sangat ingin memeluk mereka.”

“Baiklah, mereka menjengkelkan, terutama Nana. Dia sangat cerdik, tidak bisa diam. Jangan complain kalau mereka berisik."

Mata Eli penuh dengan harapan. " Anak-anak mana yang tidak berisik. Aku benar-benar ingin melihat mereka segera."

????

Almora benar-benar menjadi gelandangan setelah pemutusan kontraknya.

Operasi Gatot berhasil, setelah translalantasi sebagian besar paru-parunya, kondisinya akhirnya terkendali. Namun, nantinya, pemeriksaan ulang yang rutin dan pemulihan jangka panjang masih diperlukan.

Penyakit ini tidak jarang kambuh.

Farah memutuskan untuk membawa papanya kembali ke Hainan untuk memulihkan diri.

"Setelah kami pergi, tinggalkanlah kamar ini, kembali ke sekolah dan belajarlah dengan baik. Apakah kamu mendengar itu?"

Almora belum memberi tahu mamanya tentang pemutusan kontrak itu, dan dia tidak tahu bagaimana cara untuk memberitahu mamanya. Dia lebih takut jika mamanya tahu, dia akan pergi ke rumah lama Pradipta dan berbicara sembarangan.

Peringatan keras dari Laras, masih sangat menerornya,

“Kamu adalah seorang murid, kamu harus fokus pada studimu. Laras membantu kamu untuk mendapat pekerjaan di bidang hiburan. Kamu jangan terlalu khawatir. Apa yang sudah dia atur, kamu hanya perlu mengikutinya, mungkin dia tidak bisa memujimu sebanyak Suli, setidaknya dia tidak akan menyakitimu. "

Almora mendengarkannya, sangat menyedihkan, kecemburuannya yang membuat dirinya sakit. Kenapa dia tidak bisa pergi dengan Laras ?!

"Di dunia hiburan kamu akan mengalami naik dan turun, mamamu juga khawatir, dan kakekmu juga khawatir tentang hal itu. Kamu jangan tergesa-gesa untuk sukses. Lebih baik berjalan terus langkah demi langkah, dengan bantuan Laras, mama dan kakek merasa sangat tenang."

“Ma, aku mengerti, mama tidak usah banyak bicara, bisa tidak?”

“Baiklah aku akan diam, jika kamu ada masalah, kamu langsung bicarakan dengan Laras, kamu tahu tidak?”

“Ya.”

Farah masih tidak merasa tenang, menasihati, "Lalu, kamu juga jangan berhubungan lagi dengan marga Jin, kamu dengar tidak?"

“Ya ya, aku mengerti.”

Setelah Gatot dan Farah kembali ke Hainan, Almora tidak pindah kembali ke asrama sekolah, tetapi tetap tinggal di kamar hotel.

Laras membayarnya di muka, sehingga dia tidak perlu khawatir tentang uang untuk saat ini.

Namun, dia tidak bisa hanya duduk dan makan, dia harus merencanakan masa depannya.

Setelah banyak pertimbangan, dia masih bermuka tebal dan menelepon Alvin.

“Hei, ini aku.”

“Bagaimana?” Dia bergegas pergi malam itu setelah menerima telepon dari Bibi Kelima yang meminta bantuan. Dia tidak tahu apa yang terjadi setelah itu, dan Laras tidak mengganggunya setelah itu. Dia berpikir, mungkin Almora yang membantunya setelah itu.

Almora mencoba keberuntungannya dan bertanya, "Kenapa kamu meninggalkan Laras sendirian di kamar pada malam itu?"

"Saat itu sedang ada masalah penting, aku harus pergi, apa kamu yang membantunya setelah itu?”

Almora takut ketahuan, lalu mulai mengarang cerita, dia berkata: "Untungnya kamu pergi, setelah itu Gavin tiba-tiba datang ke hotel. Aku tidak tahu bagaimana dia tahu keberadaan Laras. Dia langsung pergi ke kamar 1808. Pada saat melihat Gavin, aku takut setengah mati. Kemudian, ketika dia melihat Laras di kamarnya, aku langsung berbohong padanya dan berkata bahwa aku membawanya pergi karena dia mabuk. "

Alvin bertanya-tanya dalam hati, "Bagaimana dia tahu?"

Almora : "Aku benar-benar tidak tahu, mungkin Laras memberitahunya sebelum dia datang?"

Alvin tidak meragukan apapun. Lagi pula, mengikuti penyelidikan adalah titik kuat dari Gavin. Tidak mengherankan kalau dia memasang alat pelacak pada Laras.

Almora berkata, "Mantelmu ada di kamar, saat itu Gavin tidak menemukannya. Untungnya, aku menyembunyikannya di tasku. Kapan aku bisa mengembalikannya kepadamu?"

Alvin : "Terima kasih. Itu hanya sepotong pakaian, buang saja."

Alasannya yang bagus ditolaknya, Almora sangat kesal, dia memeras otaknya, memikirkan alasan untuk bertemu.

“Ada lagi?”

"Um???? Itu???? Aku, aku, reality show yang kamu katakan terakhir kali, bisakah aku tetap bergabung?"

Alvin : "Aku akan menghubungi Laras."

Almora : "Aku, aku???"

“Apa?”

"Dia membatalkan kontrak denganku, meskipun dia menutupinya dariku tentang hal itu, tetapi Laras masih sangat marah. Aku pikir, dia pasti sudah menebak sesuatu. Tetapi pada akhirnya tidak terjadi apa-apa, jadi dia tidak ingin menggali lebih dalam lagi. Dia sangat tangguh dalam pembatalan kontrak ini, dia juga mengatakan bahwa dia akan berbicara denganku nanti, tetapi setelah itu berpura-pura tidak mengenal ketika bertemu. Aku benar-benar tidak ada pilihan lain. Aku juga tidak punya pekerjaan sekarang????”

Alvin sangat murah hati. Pertama, dia murah hati pada perempuan. Kedua, Almora mengikutinya. Ketiga, dia berpikir kembali setelah ada masalah, untungnya, malam itu dia tidak melakukan hal bodoh pada Laras, jika dia sampai melakukan hal yang bodoh, Gavin tidak akan membiarkannya pergi. Lalu, jika terjadi kecelakaan Paman Kelima, mungkin akan kehilangan segalanya. Dalam hal ini, Almora benar-benar membantunya。

"Tidak masalah. Aku akan menyapa tim program, saat itu akan langsung menandatangani kontrak denganmu."

Almora sangat gembira, "Oke, terima kasih."

“Itu bukan apa-apa, nanti jika ada masalah, cari saja aku.”

“Ya, aku mengerti, terima kasih.”

Almora sendiri tidak menyadari bahwa dia sedang berbohong dan semakin jauh berjalan di jalan kematian saat ini.

Novel Terkait

Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu